Yenara Axullia (20thn) bersikeras mengejar laki laki dingin bernama Negime Stuart Milly (30thn). Yena tidak pernah putus asa untuk mendekati Egi, sampai sampai Egi mengecapnya sebagai wanita murahan, Yena tak perduli jika dianggap seperti itu, karena Yena akan menjadi perempuan murahan jika dihadapan Egi.
Gadis merepotkan seperti Yena sangat menggangu kehidupan Egi, Ketenangan CEO N.S Group itu mulai terganggu akan hadirnya wanita bernama YENARA AXULLIA, bodohnya Egi terjebak dalam permainan Yena, hingga tanpa sengaja ia membuang benih berharga nya kedalam rahim Yena!!.
_________
So? Penasaran nggak?? Kalau penasaran baca ya!! Jangan lupa vote, comen, share, kalau ada typo tandain!! Oke? Jangan kelamaan buat mampir!!!.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon KaniaAzzaraAulia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
18.
...Happy reading ...
*
*
*
*
*
*
Cello berlari melihat Daddy nya datang ke sebuah pantai yang kini Cello dan Yena datangin, hari ini Egi mengajak Yena dan Cello liburan ke pantai, tapi datangnya nggak barengan, karena Egi mendadak ada urusan penting di perusahaannya, jadi dia datang menyusul Keduanya yang terlebih dahulu sampai di pantai yang Egi rekomendasikan sebagai tempat healing.
"Maaf ya sayang, aku telat, tadi ada metting dadakan, I'm sorry"ucap Egi khawatir Yena dan Cello marah karena dia hampir telat.
"Daddy, its Oky no problem"Cello naik ke gendongan Egi dan memeluk sayang Daddy nya.
"Nggak papa, paham kok, kamu kan seorang CEO jadi wajar kalau kamu sibuk" ucap Yena paham, resiko berhubungan sama seorang CEO ya gini, harus siap ditinggal tinggal karena pekerjaan, belum lagi nanti setelah nikah, pasti Egi selalu keluar kota, bahkan bisa jadi keluar negri ngurus bisnisnya.
"Makasih atas pengertiannya ya," Egi mencium pipi Anaknya dan bergantian mencium pipi Yena juga.
Egi menurunkan Cello karena Cello ingin berlari di pasir pantai yang putih, Egi duduk diatas karpet yang Yena siapkan dan beberapa cemilan juga minuman ada disana, Yena juga duduk di samping Egi menyandarkan kepalanya di bahu Egi, sambil memantau kegiatan Cello yang tengah gembira berlari kesana-kemari.
"Bahagia sayang?"tanya Egi mengelus lengan Yena dari samping.
"Tentu saja aku bahagia, apalagi lihat Cello sebahagia itu, terima kasih"ucap Yena.
"Apapun akan aku berikan untuk kalian"
Cello menghampiri orang tuanya, dan menarik tangan Egi untuk diajak bermain bersama dipinggir pantai, Cello ingin main air sama Egi.
Sementara Egi dan Cello bermain air dibibir pantai, Yena duduk dari kejauhan melihat mereka kejar kejaran.
Dert....dert......
Hp Yena bergetar, rupanya ada yang telfon, dan yang menelfon adalah Herlangga.
"Iya hallo?"
"Hallo Yen, apa kabar kamu dan Cello?"sapa hangat Erlan.
"Baik kok lan, kau sendiri bagaimana disana?"tanya Yena.
"Aku juga baik disini, btw kok pindah nggak ngomong ngomong?"
"Maaf banget soalnya dadakan waktu itu pindahan"jelas Yena.
"Owalah gitu, terus Cello nya mana? Aku mau ngobrol dong, sepi banget Playground nggak ada dia"Ucap Erlan, dia rindu banget sama anak Yena.
"Oh ada, cuma dia lagi main, nanti aku sampein kalau gurunya teflon"balas Yena melihat Cello masih main air bersama Egi dan melambaikan tangan padanya.
"Oh iya? Main sapa siapa dia?"tanya Erlan penasaran.
"Mmm....sama kak Renza "jawab Yena, dia sengaja tidak kasih tau Erlan kalau Cello sedang sama Daddy nya, dia nggak mau melukai perasaan Erlan karena fakta mengejutkan dari nya, kalau dia sudah punya calon, dia tau selama di Inggris kalau Erlan mengincarnya, tapi Yena tidak pernah merespon atau lebih tepatnya pura pura tidak peka terhadap Erlan, dia tidak ingin memberi harapan kepada Erlan, takut pria itu akan tersakiti.
"Owwwwh, y sudah, aku tutup dulu telfonnya y, masih ada urusan"
"Iya"
Tut!
"Siapa yang nelpon?"tanya Egi tiba tiba datang mengejutkan Yena.
"Ah, bu....bukan siapa-siapa kok"balas Yena menyembunyikan kegugupan.
"Yakin??" Oh Egi tidak percaya.
"Iya sayang, bukan siapa siapa, beneran deh"
Egi diam, lalu duduk di samping Yena mengambil minuman karena haus, egi meminumnya, Yena lega Egi tidak tanya tanya lagi, tapi tiba tiba, baru saja Yena menghela nafas lega eh hpnya diambil paksa sama Egi dan diotak Atik.
"Egi!!!"
Egi menyipitkan pandangan nya, membaca nama penelpon terakhir Di riwayat panggilan ponsel Yena.
"Hmmm, Herlangga" ucap Egi menunjukkan layar ponsel yang tertera daftar riwayat panggilan atas nama Herlangga dalam daftar panggilan terakhir.
Aduh! Yena udah ketar-ketir akan tatapan mata Egi, jangan lupa, Egi berubah menjadi pria posesif setelah mereka akan merencanakan pernikahan, dan setelah kejadian kecelakaan yang hampir merenggut nyawa yena.
"COBA KAU KATAKAN PADAKU DIA ITU SIAPA?"Ucap Egi menunjuk nunjukan layar ponsel didepan wajah Yena.
"JANGAN KAU PERMAINKAN
KARENA KU TAK MAU KECEWA"ucap Egi lagi.
"HARUS DENGAN APA KU JELASKAN, AGAR KAU PERCAYA" Jelas Yena membalas Egi, mencoba menyentuh lengan Egi, namun di tepis.
"DIA ITU TAK LEBIH BAGIKU HANYA
TEMAN BIASA"Yena memeluk Egi.
"Aku tuh cintanya sama kamu sayang"
"Bener?"tanya Egi datar.
"MENGAPA KAU MASIH RAGU DAN SEAKAN TAK PERCAYA"ucap Yena menatap wajah Egi.
"DENGAN SEMUA KETULUSAN CINTA
YANG AKU PUNYA"
"KU HANYA MERASAKAN KINI ENGKAU TELAH BERDUSTA" tangan Egi terlipat di dada.
"SEMOGA INI HANYA SEBUAH FIRASAT KU SAJA"
"jadi benar dia bukan siapa², aku cemburu loh liat kamu tadi telponan"dengus Egi kesal.
"Iya, dia itu guru Cello saat di Inggris"jelas Yena tenang, tapi Egi yang tidak tenang, dia melotot.
"Jadi dia yang tadinya ingin dijadikan Daddy Cello."geram Egi.
"Hah?"Yena bingung, kapan dia bilang Erlan akan jadi daddy-nya cello.
Namun terlintas ide gila dibenaknya untuk menggoda Egi.
"Oh iya, kebetulan dia itu suka sama aku juga loh, waktu aku di Inggris dia selalu mendekatiku, btw cocok sih kalau dia jadi daddy-nya cello kalau kamu nggak jadi Nikahin aku"goda Yena, benar saja wajah Egi langsung merah menahan amarahnya.
"YENARA!!!!"
Egi menahan kesal, Yena pun bangkit dan berlari ke arah Cello meninggalkan Egi yang masih kesal.
"Nakal sekali dia"gerutu Egi.
*
*
*