Gadis remaja berusia 15 tahun yang dituntut hukuman 10 tahun penjara itu kini sudah menjadi wanita hebat. Ia dituntut atas pembunuhan Ayah tiri yang menyiksa sang Ibu sampai meninggal.
Power keluarga Ayah tirinya mampu membuatnya tak berkutik saat dimasukkan ke dalam penjara, tapi itu lah awal kebangkitan dirinya.
Di dalam penjara ia diangkat anak oleh seorang wanita gengster, di dalam tahanan akhirnya dia menjadi orang yang ditakuti.
10 tahun kemudian ia keluar dari penjara untuk menuntut balas pada mereka yang menutup mata saat ibunya disiksa semasa hidup dan mereka yang menjebloskan dirinya ke penjara. Ia bersama teman-temannya sesama Ex-Narapidana, bersama mereka menjadi lebih kuat.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rere ernie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pesona Ex-Narapidana -24
Maxayla menghentikan motor di depan sebuah bangunan tua terbengkalai mirip sebuah gudang. Ia memeriksa senjata-senjatanya, juga mengaktifkan GPS pelacak di jam tangan yang ia pakai agar keberadaannya diketahui.
Sebenarnya setelah pergi dari Mansion, Max mampir ke tempat dimana alat-alat mutakhir disimpan untuk perlindungan dirinya.
"Oke! Mari kita mulai bermain Selena! Kau sudah memancing sisi ganas dalam diriku...! Pertama kau menyakiti Zephyr, sekarang kau pun meny1ksa Alex. Aku tak sabar saat aku menc0ng kel matamu satu persatu...!"
Maxayla mengirim pesan pada Madam Belle, meminta agar Madam Belle menyuruh seseorang mencuulik Daylon anak Selena. Ia tidak akan balik menyiksa Daylon, tapi Max akan membuat Selena menjerit ketakutan karena anaknya hilang.
"Ayo! Tunjukkan taringmu, Max!!"
Maxayla mengamati bangunan kotor dan usang di depan sana, tak ada pergerakan apapun. Max mengeluarkan alat pendeteksi bom, lalu menggerakkan alat itu ke arah bangunan. Ia berjaga-jaga, siapa tau jika di dalam sana penuh dengan bom untuk meled4kkan dirinya.
"Aman!" tak ada suara sinyal dari alat pendeteksi jika di dalam sana ada bom.
Max memakai kacamata tembus dinding atau kacamata X-ray, kacamata canggih buatan salah satu anak didik Madam Belle.
"Kau sangat berbakat, Jack! Mulai sekarang, kacamata ini adalah benda favoritku! Aku bisa mengintip Zephyr saat laki-laki itu mandi nanti...!" sempat-sempatnya Max memikirkan hal mesvm.
Dari kacamata tembus dinding yang Max pakai, ia bisa melihat di dalam sana ada sekitar 19 orang bersenjata. Alex terikat di sebuah kursi dan wajah yang sudah babak belur.
"Sialaan mereka!!"
Max memeriksa sekilas senjata handgun miliknya, dia mulai mengacungkan moncong senjata ke arah pintu masuk.
Drrrrrtt
Ada pesan pada watchphone di pergelangan tangan nya, jika orang-orang nya sudah berpencar tak jauh darinya.
Max tersenyum, dia mengaktifkan handsfree di telinga.
"Di dalam sana ada 19 target! 7 di kiri bangunan, 8 di kanan bangunan... Posisi empat orang lagi berpencar! Sepertinya Bos mereka tak ada! Celine... ! Saat aku masuk... kau menyusul dan lindungi Alex! Aku dan Enzo juga Donita akan melindungi mu! Kau mengerti?"
"Siap, Bos!" Celine menjawab entah dimana wanita itu berada yang pasti dia sudah siaga di sekitar Max.
"Oke! Aku akan berhitung... dalam hitungan ke tiga, maju...!!"
"Oke, Bos!" sekali lagi Celine menjawab.
"Nita, Enzo?"
"Saya siap, Bos!" jawab Enzo.
"Aku juga siap, Bos!" sahut Donita.
"Saya ada disini juga, Bos. Saya akan melindungi kalian semua!" timpal seseorang.
"Master Ze?"
"Ya, ini saya. Madam mengirim saya kesini... maju Bos!"
"Oke! Satu... dua... tiga...! Serang!!!"
Tap tap tap
Mereka berlarian ke arah pintu masuk.
Brakkkkk
Pintu gudang terbuka setelah ditendang, rentetan peluru berterbangan baik dari pihak Max juga dari pihak musuh.
Maxayla melindungi Celine yang membebaskan Alex, sementara Donita, Enzo dan Master Ze menembaki para musuh.
Doorrrrr
Dorrrrrr
Tembakan demi tembakan masih terdengar, Maxayla melihat Celine telah berhasil menyelamatkan Alex dan siap membawa pria itu keluar.
"Pergilah Celine! Bawa Alex bersama mu! Master Ze... lindungi Celine dan pergi dari sini! Aku dan yang lainnya akan mengatasi sisa para musuh."
"Oke!!" teriak Master Ze.
Maxayla, Donita dan Enzo memborbardir para musuh yang tersisa, Master Ze dan Celine membawa tubuh Alex yang terluka dan berhasil pergi dari sana.
Hanya membutuhkan sekitar 10 menit akhirnya semua musuh tumbang, Maxayla mengajak Enzo dan Donita keluar dari gudang. Saat ketiga orang itu baru saja keluar melewati pintu bangunan, tiba-tiba...
Dzingggg....
Seorang sniper dari pihak Primus sudah menunggu dan menembak dari jarak jauh, sehingga tak terdeteksi oleh Maxayla meskipun memakai kacamata X-ray.
"Akhhhhhkkk!!!" Maxayla memegangi perutnya, darah merah segar mengucur deras melewati celah-celah jari tangan Max.
"BOSS...!!!"
Brughhh
Tubuh Maxayla ambruk ke bawah, mata beningnya mengeluarkan setetes air mata sebelum matanya benar-benar tertutup.
Dorrrrrr
Dorrrrrr
Tembakan kembali mengarah pada mereka, Enzo dan Donita merebahkan tubuh mereka di atas tubuh Maxayla untuk melindungi tubuh Max.
Terdengar suara mobil datang, Madam Belle keluar dari dalam mobil dan berlari ke arah putrinya yang sudah tergeletak dengan perut mengeluarkan banyak darah.
ditunggu karya selanjutnya ...🥰
aku punya solusi Sam. bius aja. masukin karung. udah. 🤣🤣🤣🤣🤸
.siap siap karya baru meluncur ya Thor... /Kiss//Kiss//Kiss//Kiss//Kiss/