Apa jadinya seorang desainer bernama Elania, dan pria barista yang bernama Shin tersebut, sama - sama memiliki rahasia besar didalam hidup mereka.
Dipersatukan oleh Shin yang ternyata mencintai Elania secara diam - diam, lalu bagaimana perjalanan kisah ujian cinta mereka, dan kehidupan rahasia keduanya.
Akankah berjalan sesuai kehidupan cinta pada umumnya ataukah sebaliknya...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Piitaloka_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
17
Elania yang mendapatkan telfon dari pihak kepolisian, ia langsung menghubungi Hinawa.
"Hi.. Saya minta kau cepat datang ke kantor polisi, disana mereka meminta penjelasan tentang kesaksian kita. Jangan lupa kau bawa juga Shiori kesana, yaudah sebentar lagi akan menyusul kalian kesana. Aku tutup dulu ya bye...."
Setelah memberi kabar pada Hinawa ia berdiri, menghampiri mereka. "Maaf apa sudah selesai?"
"Oh sebentar kak, ini akan segera selesai"
"Baik akan saya tunggu, oh ya berapa?" sebari bertanya pada Takashi yang langsung memberikan layar sentuh dihadapan nya disitu otomatis dirinya dapat pembayaran melalui code QR.
"ini kak" memberikan segelas cup kopi pesanan nya
"Makasih banyak ya, permisi"
Setelah melihat dia bergegas pergi, disitu Takashi langsung menghampiri rekan kerjanya.
"Mau kemana tuh doi lo"
"Ya mana gue tau, emang gue masih siapa nya bang. Tapi kalau dari kelihatan sekali sih kalau itu urusan penting banget"
"Kelihatan banget sih, tapi aku sempat dengar kalau ada urusan kepolisian begitu"
"Oh pasti mengurus tentang anak kerjaan nya waktu itu kali yang sekarang tengah didalam jeruji itu"
Takashi hanya dapat menganggukkan kepala, sedangkan Elania yang mengendarai mobil menuju kantor polisi.
...
Butuh waktu 2 jam an mereka bertiga akhirnya keluar dari persidangan di kantor polisi, yang mana beberapa orang tersangka tersebut mendapat kan hukuman sesuai kejahatan yang mereka lakukan.
Terutama keluarga ayah, dan ibu tiri nya yang mana kedua nya ketika dibawa ke sel, mereka berdua langsung men sumpah serapahi Hinawa.
"DASAR ANAK TIDAK TAU DIRI, DURHAKA SEKALI KAMU PADA AYAH MU INI"
"MAKA NYA MAS, AKU KAN SUDAH BILANG INI ANAK MEMANG ANAK SETAN! LIHAT SAJA KELAKUAN NYA MAS DIA SUDAH BERANI MEPENJARAKAN ORANG TUA NYA SENDIRI"
Terlihat jelas kalau Hinawa sangat benci kepada keduanya "Apa? Orang tua? Sejak kapan kalian menganggap saya sebagai anak kalian hah! Adakah seorang ayah menyelingkuhi istrinya sendiri, dan membawa wanita lain ke rumah warisan istrinya itu, dan kejam nya lagi adakah kedua pasangan yang berani membunuh ibu kandung putrinya sendiri tepat dihadapan nya. Apa itu dinamakan orang tua baik cih... Alangkah baik nya kalian membusuk saja didalam penjara selama seumur hidup kalian, karena aku tidak akan sudi memiliki orang tua semacam kalian"
"DASAR ANAK.... "
"Pak cepat bawa mereka pergi dari hadapan ku, atau sebelum terjadi ketika saya sudah menonjok wajah mereka sekarang pak" tatapan menghunus dari Elania kepada kedua orang tua itu
Mereka pun langsung didorong paksa oleh polisi untuk segera pergi dari hadapan mereka.
"You okay"
"Mm... Hanya mengurus 1 hama lagi"
"Kamu benar, tapi kau tak perlu cemas, aku selalu akan menemanimu sampai kasus ini selesai. Apalagi ini anak masih ada kaitan nya dengan ku, jadi kau tak perlu khawatir"
Hinawa hanya menganggukkan kepala, lalu ketiganya langsung memasuki sidang kasus Angel terlihat jelas mata nya mengarah kepada Elania maupun Hinawa dengan penuh dendam.
Selama di sidang Hinawa terus menatap Angel, dengan perasaan was - was. Saat hakim menghukum nya dengan penjara selama 8 tahun karena kasus pembunuhan ibu nya dia mendapatkan keringanan karena CCTV tidak banyak melihat kalau Angel ikut dalam pembunuhan melainkan penyiksaan saja.
Setelah sidang selesai dimana Angel seperti apa yang dilakukan orang tuanya pastinya dia akan membuat keributan.
"Masih belum jera juga kau masuk didalam sel" ucap Elania kepadanya
"Jera, hahaha... Itu tidak akan pernah terjadi" melangkah maju kearah tengah - tengah antara Elania dan Hinawa "Kalian tunggu saja apa yang bakal aku lakukan pada kalian nantinya saat aku sudah keluar dari penjara ini, aku pastikan kalian akan ikut ke surga bersamaan haha..." bisik nya
Hinawa yang merasa ketakutan membuat Shiori melihat nya, membuat nya semakin geram. Ketika Angel akan dibawa pergi Shiori sudah lebih dulu menghalangi jalan nya.
"Tunggu apa boleh anda lepaskan pak bu polisi tangannya"
"Apa yang kau lakukan Shi?" tanya Elania
Melihat kedua polisi itu melepas tangannya, Shiori langsung menarik kerah baju tahanannya.
"Ayo coba kau berani membunuh mereka, lihat tuan ku tidak diam saja melihat orang yang berani mengusik orang terdekat nya, pasti akan kupastikan hidup mu dipenjara ini tidak akan lama cantik" bisik nya dengan senyum penuh arti
Setelah didorong nya "Bawa dia pak kami sudah tidak sudi melihatnya"
Setelah kepergian, Elania menghampiri Shiori dengan tatapan dingin "Aps yang kau katakan kenapa wajahmu penuh dendam begitu"
"Oh pastinya aku kasih ejekkan sih kak, salah dia sendiri bikin gedek dengernya aku, lihat kak Hinawa sampai cemas begini. Apalagi aku juga kasih bisikkan kartu AS kita dong jadi tenang saja kak, aku pastikan dia tak akan lagi menganggumu"
"Kartu AS apa yang kau berikan"
"Rahasia, sudahlah katanya kita mau pesta - pesta jadi ayo kita pergi pasti tuh anak - anak bakal mengomel pada kalian"
"Benar juga ayo Hi" merangkul pundak Hinawa dan Shiori "Mari kita berpesta"
...
Nada dering ponsel milik Shin berbunyi keras, membuat si pemilik ponsel tersebut yang tengah melayani pembeli seketika harus tertunda menggangkat telfon.
"Halo, apa kau sudah dapatkan mereka"
",,,"
"Okay kau bisa kirimkan file gambar anak - anak nya kepadaku"
"..."
"Yasudah makasih banyak informasinya"
Ketika menutup telfon ia mendapat kan foto orang yang menjadi mata - mata untuk Elania selama ini, dan betapa terkejutnya dia melihat orang - orang suruhan keluarganya.
"Lihat saja, akan kuberi kalian kehidupan tanpa ketenangan di dunia ini, apabila kalian mengusik orang terkasihku"
....
Berada disebuah ruang karaoke privat membuat Elania terkejut.
"Lah bukan nya tadi bilang nya ke lestoran atau ke bar kenapa ke?"
"Hai kak Elania kak HInawa ayo - ayo sini" antusias Ayumi dan anak - anak lain
Terlihat mereka tengah menikmati nyanyi bersama, dan sebagian sudah minum - minum.
"Eh! Kalian dapat dari mana uang bisa menyewa tempat karoke semewah ini"
"Aku belum memberitahu mu El, tadi waktu ke kantor ANOR FASHION. Sebari membereskan beberapa barang kami, lalu keluar itu kita dikejutkan kak Miura yang baru datang dari arah pintu lobby. Dan dia langsung berinsiatif untuk ikut dalam pesta hari ini"
"Lalu kemana kak Miura sekarang"
"Kata beliau, dia keluar sebentar untuk menghubungi seseorang katanya" saut Shio
"Oh yasudah mari kita nikmati pesta hari ini" mengangkat kopi dengan percaya diri membuat anak buah nya terkekeh, dan mereka mengangkat gelas masing - masing.
Seketika ruangan tersebut diwarnai akan keceriaan dalam bernyanyi maupun sunda gurau, lalu ketika sama - sama menikmati suasana.
Dalam waktu sekejap mereka dikejutkan pintu terbuka ternyata ada Miura yang sudah menarik tangan Shin dan terkejutnya lagi ada Takashi yang ikut kedalam.
"Kalian?" ucap Elania, yang membuat anak - anak lain terdiam
"Maaf aku membawa mereka, karena demi menjaga diantara kita yang mabuk nantinya ada yang jaga yaitu mereka"
"Kak kau tak perlu khawatir karena aku tidak akan mabuk kok jadi kalian pasti aman"
"Jangan begitu, berat tau kalau semua nya mabuk itu sudah kamu diam saja"
Terlihat jelas bahwa Takashi tengah jengah dengan permainan kedua saudara itu, karena jelas - jelas dia akan menjadi kacang diantara semuanya.
"Sudah - sudah ayo - ayo kita nikmati pesta ini"
Ketika semua bernyanyi, Shin yang duduk disamping Elania merasa gugup.
"Oh ya tidak apa cafe nya di tinggal"
Shin hanya menggelengkan kepala namun berbeda dengan hati, dan benaknya.
"Kalau bukan ancaman tuh macan, tuh cafe akan tetap buka terus, berhubung akan paksaan dan membongkar identitas ku dan bang Takashi dibongkar secara publik. Terpaksa aku maupun bang Takashi harus menuruti nya, tapi selama aku didekatmu mah aku nggak masalah"
Shin selalu menatap Elania yang tertawa canda tawa bersama yang lain membuat lupa diri, melamun sebari tersenyum - senyum sendiri melihat kearahnya penuh kekaguman.
Sedangkan disisi lain bang Takashi ternyata sama halnya seperti Shin, namun bedanya ini sedikit jelas diperlihatkan kesukaan nya kepada bawahan Elania yaitu Mina.
Bersambung