"Naura kamu itu ngapain aja sih dari pagi, kenapa belum ada makanan, ibu sudah lapar nih" ucap seorang wanita bertubuh gemuk yang marah marah kepada menantu nya
"iya bu ini Naura baru mau masak, tadi Naura cuci baju dulu makanya belum sempat masak" ucap Naura berlari menghampiri mertua nya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kyranachia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 18
di tempat lain Bianca sedang bercinta bersama beni di sebuah hotel, padahal status Bianca saat ini masih istri arif walaupun hanya istri siri setidaknya arif belum mengucapkan kata talak kepada Bianca
"semakin hari kamu semakin hebat Bianca sayang"ucap beni sambil memeluk Bianca "oh iya kapan kamu akan membantu arif merebut kembali perusahaan nya "lanjut beni sambil menatap Bianca
"selama ini aku tertipu sayang, ternyata si arif itu miskin dan yang kaya itu istri nya, ku fikir arif itu beneran kaya"ucap Bianca sambil mengerucut kan bibir nya
beni yang mendengar itu pun terkejut*buat apa aku terus bersama wanita murahan ini kalau ternyata dia tidak bisa membuat ku dan lisa mempunyai uang tanpa bekerja *ucap beni dalam hati menahan kesal kepada Bianca tetapi dia mencoba menutupi kekesalan nya
......................
hari ini ternyata ada yang ingin melihat kebun milik Marni, dinda dan Marni sangat bahagia sekali
"din, kapan orang itu ke sini?"tanya Marni yang sedang duduk di teras rumah bersama dinda
"mereka sedang di jalan bu, paling sebentar lagi sampai"ucap dinda
dinda dan Marni pun menunggu pembeli yang ingin datang itu
tak butuh waktu lama akhirnya yang di tunggu pun datang juga
"maaf apa benar ini rumah ibu Marni ?"tanya laki laki itu setelah keluar dari mobil nya
"oh iya benar, apa bapak ini bapak ahmad?"tanya dinda hati hati
"iya saya ahmad yang ingin membeli tanah perkebunan bu Marni "ucap ahmad sambil membuka kaca mata nya dan menjabat tangan dinda
dinda dan Marni pun membawa ahmad untuk melihat lihat kebun yang berada di belakang rumah, kebun nya lumayan luas dan banyak pepohonan karena dari dulu walaupun Marni meninggalkan rumah nya adik Marni seminggu tiga kali mendatangi rumah Marni untuk membereskan nya dan merawat kebun belakang
dengan imbalan kalau tamanan yang di jual laku, uang nya buat adik nya itu
setelah ahmad melihat lihat semua nya dinda pun bertanya "bagaimana pak ahmad apa bapak tertarik?"tanya dinda ke pada ahmad
"ini yang di jual kebun nya saja mbak?tidak sama rumah nya ?"tanya ahmad
"iya Pak saat ini kita hanya ingin menjual kebun nya saja "sahut dinda menanggapi ucapan ahmad dengan sopan
"sesuai kesepakatan di handphone tadi ya mbak dinda , uang nya biar saya transfer, boleh minta rekening mbak dinda ?"
"oh iya Pak boleh ini no rekening saya"ucap dinda sambil menyebutkan no rekening nya
"oh baik mbak dinda saya transfer setengah dulu ya, tinggal balik nama saja surat nya nanti baru saya transfer full"ucap ahmad dan dinda pun menyetujuinya
setelah berbincang bincang ahmad pun pamit pulang, rencana nya besok baru akan mengurusi surat tanah nya
"alhamdulillah ya bu akhirnya ada juga jalan nya, besok kita tinggal urus surat surat nya saja "ucap dinda tersenyum
tpi Marni malah pergi begitu saja dengan wajah kesal
"bu ibu kenapa lagi sih.... apa ibu tidak ikhlas ?"ucap dinda pelan agar Marni tak dengar
dinda pun pamit berangkat kerja kepada sang ibu karena dia belum berhenti dari tempat kerja nya yang sekarang
dinda berjalan kaki karena dia sudah mengabari ridwan untuk jalan duluan saja karena dinda ada urusan sebentar
jarak rumah Marni ke cafe tempat dinda bekerja tidak terlalu jauh hanya lima belas menit saja sampai
saat sudah sampai di cafe dinda masuk ke dalam nya dan ridwan langsung menghampiri dinda "dinda kamu sampai juga, ada urusan apa sih sampai rela jalan kaki"ucap ridwan penasaran
"tidak apa apa ridwan hanya urusan kecil saja "ucap dinda sambil meninggal kan ridwan dan menghampiri Rani teman nya di tempat kerja nya ini
"dinda kmu baru datang?"tanya Rani yang heran melihat dinda terlambat dan bahkan nampak seperti kelelahan dan lebih berkeringat
"iya ran aku tadi jalan kaki ke sini dan ada sedikit urusan makanya aku sedikit telat"ucap dinda yang langsung memulai bekerja bersama Rani
Rani pun tak banyak bicara lagi karena takut ketahuan atasan nya kalau mereka mengobrol
......................
di tempat lain seperti biasa Naura dan yang lain nya memantau proyek yang sedang di bangun, tetapi Naura menjadi sedikit risih dengan kenzo yang beberapa kali kepergok sedang melihat dia
melisa mendekati Naura dan berbisik ke pada Naura "kak kenapa sih abang ku itu melihat ke arah kakak terus "ucap melisa yang lagi lagi ceplas-ceplos
"ah cuma perasaan kamu aja kali mel, kakak tidak merasa seperti itu kok"ucap Naura mengelak karena malu
Naura pun lanjut fokus ke pekerjaan nya sambil berkeliling keliling tempat itu
melisa pun menghampiri kenzo dan bilang ke pada abang nya itu "kalau suka bilang saja bang, nanti ke buru di rebut orang loh"ucap melisa yang langsung ingin di pukul kenzo
melisa pun menghindari kenzo dengan berlari kecil melisa merasa puas sekali menggoda abang nya itu sehingga sang abang menjadi kesal kepada adik nya yang bawel dan ceplas ceplos itu
\*melisa ini mulut nya harus di sumpel seperti nya, lagian kenapa sih papah sama mamah menyuruh ku untuk mengajak nya kalau bukan papah mamah yang menyuruh nya aku tidak akan mengajak nya \*ucap kenzo kesal kepada sang adik
melisa pun jalan lagi mencari Gilang dan bram yang kebetulan sedang berdua mengobrol soal proyek tersebut
tiba tiba melisa mengagetkan bram dan gilang "nona melisa jangan seperti itu kalau tadi kami berdua terkejut lalu terpeleset ke bawah sana bagaimana "ucap gilang sambil menunjuk ke arah kali yng berada di belakang bangunan itu
"hehehe maaf kak gilang kak bram, lagian kalian asik sekali mengobrol nya sampai sampai aku samperin kalian tidak sadar "ucap melisa sambil cemberut
gilang yang melihat itu hanya tersenyum sedangkan bram terlihat wajahnya datar sekali
\*ih kak bram ini apa dia tidak bisa tersenyum sedikit pun ?kenapa sih selalu saja datar begitu \*ucap melisa dalam hati nya merasa kesal dengan reaksi bram yang sangat jauh berbeda dengan reaksi gilang
melisa pun pergi dari tempat bram dan gilang untuk berkeliling keliling melihat lihat tanaman yang cantik cantik
"memang ya daerah pegunungan itu sangat sejuk dan masih alami sekali, aku ingin sekali setelah menikah nanti aku memiliki rumah di sini, apa lagi kalau nikah nya dengan si cuek itu hehehe"ucap melisa tertawa membayangkan dia menikah dengan bram dan memiliki rumah di pegunungan
MASA PUNYA PERUSAHAAN NYUCI,NYAOU, BERES2 KEBON, NYAPU HSLAMAN,BELANJA KEPASAR,MASAK,GOSIK LSP2 JEBDELA,LAP MEHA BANGKU,NYUCI MOBIL NYUCI MITOR!!!! HADEH CERITA ENGGA BALANCE DGN IBU RUMAH TABGGA DGN SEIRANG PEBGISAHA!!
KPU IBU RUMAH TABGGA UTU PEREMPUAN BODOH,TOLLL,GOBLOG,BEGK,BODIHHH YG CUNA TAHUNYA DAPUR,KASUR,DAOUR!!!