Pelakor Fikir Suami Ku Kaya, Kenyataannya Yang Kaya Adalah Aku
"Naura kamu itu ngapain aja sih dari pagi, kenapa belum ada makanan, ibu sudah lapar nih" ucap seorang wanita bertubuh gemuk yang marah marah kepada menantu nya
"iya bu ini Naura baru mau masak, tadi Naura cuci baju dulu makanya belum sempat masak" ucap Naura berlari menghampiri mertua nya
"kamu ini ibu sudah lapar tau, dinda juga mau berangkat kuliah, arif juga mau kerja kalau mereka telat bagaimana " ucap bu Marni mertua Naura mengoceh terus menerus
"iya bu ini Naura masak, lagi pula Naura juga harus kerja bu " sahut Naura langsung mulai memasak
"lagian kamu kenapa masih kerja sih nau, harus nya kamu kasih aja perusahaan itu ke suami mu, lagian juga dia sudah lama bekerja di perusahaan mu masa kamu tidak percaya sama suami mu sendiri " ucap Marni ketus
"ya nggak bisa dong bu, perusahaan itu kan milik ayah ku, lagian kalau ayah ku sudah tidak ada juga perusahaan itu bukan jatuh ke tangan ku melainkan ke anakku nanti nya bu " ucap Naura lembut
"alah... untuk anak mu.... kamu saja sudah menikah dengan arif sudah 3 tahun lama nya nau tapi apa, sampai sekarang bahkan kamu belum punya anak, jangan jngan kamu man**l lagi" ucap Marni sambil menunjuk Naura
rasanya Naura sangat sakit sekali, banyak yang menyalahkan Naura karena sampai saat ini belum mempunyai anak, sedangkan Naura sendiri mengecek kebusu**n nya normal berbeda dengan suami nya yang kalau di suruh cek selalu menolak
Naura hanya bisa diam di bilang seperti itu oleh banyak orang Naura selalu yakin bahwa suatu saat akan hadir seorang bayi di perut nya
"sudah cepat kmu masak nya jangan kebanyakan melamun, sebentar lagi dinda sama arif akan bangun , nanti mereka terlambat " ucap Marni ketus sambil meninggalkan Naura
Naura hanya bisa menundukkan kepala nya dia hanya bisa memendam semua nya sendiri
setelah beberapa menit Naura di dapur, akhirnya makanan pun jadi, lalu Naura menata makanan nya di meja makan
seluruh orang yang ada di rumah itu mulai makan, Naura ingin menyendok kan suami nya nasi namun suami nya menolak "tidak perlu dek... kamu makan saja" ucap arif dan Naura pun ikut makan bersama
setelah makan Naura bersama arif pergi bekerja bersama "dek... dua hari lagi abang izin ke Bandung, untuk melihat proyek kita yang di bandung " ucap arif memulai percakapan
"berapa hari bang? " tanya Naura melihat ke arah suami nya "palingan semingguan dek, soalnya proyek yang di bandung lagi ada masalah " ucap arif sambil mengusap kepala Naura
"begitukah bang? kok adek nggak tau ya proyek yang di bandung lagi ada masalah " tanya Naura keheranan
"masa adek nggak tau, lagian juga kan proyek itu tanggung jawab abang dek.... jadi abang harus pergi mau nggak mau " ucap arif berusaha membujuk Naura
"tapi kok proyek di bandung itu tidak selesai selesai ya bang? padahal proyek itu sudah lama sekali " ucap Naura tetapi arif malah mengalihkan pembicaraan
"sudah sampai dek... ayo kita turun takut terlambat" ucap arif langsung keluar begitu saja padahal Naura belum selesai berbicara
*ada apa dengan bang arif, kenapa dia begitu mencurigakan*ucap Naura dalam hati nya Naura pun memutuskan untuk segera masuk ke dalam kantor nya walaupun hati nya sedang bimbang
Naura merasa akhir akhir ini ada yang aneh dengan sumi nya itu, Naura pun memutuskan untuk menyelidiki suami nya itu
Naura masuk ke dalam ruangan nya dan dia pun menelfon seseorang "halo gung saya mau minta tolong, dua hari lagi suami saya mau pergi ke Bandung selama seminggu, saya mau kamu memantau suami saya.... karena saya merasa ada yang aneh dengan dia " ucap Naura dan setelah agung menjawab Naura pun mematikan telp nya
Naura kembali mengerjakan pekerjaanya, walaupun perasaan dia tidak enak tetapi dia tidak boleh lalai dengan pekerjaanya
tak terasa waktu begitu cepat, sudah waktu nya untuk pulang, Naura bersiap untuk pulang, dia pun turun ke lantai bawah dan menunggu arif keluar
\*mengapa bang arif jadi lama sekali \*ucap Naura dalam hati nya
akhirnya setelah lama menunggu arif muncul juga, Naura pun dengan arif pulang bersama
sesampainya di rumah Naura langsung menuju kekamar, tapi saat dia ingin membuka pintu kamar tiba tiba.... "lama sekali kamu pulang nya Naura, hari ini kamu dan arif gajian kan? mana uang nya ibu minta sini, ibu mau arisan" ucap Marni mengejutkan Naura
"bu kalau untuk itu ibu minta ke mas arif saja bu, bahkan mas arif tidak pernah kasih nafkah ke Naura " ucap Naura pelan
"alah... mana mungkin arif tidak kasih nafkah ke kamu, kamu nya aja tuh yang serakah, yang dari arif kamu semua yang menghabiskan nya " ucap Marni yang terus nyerocos
Naura yang kesal karena capek dan sedang banyak pikiran pun akhirnya melawan "memang kenyataan nya mas arif tidak pernah kasih Naura nafkah buk..... ibu minta saja sama mas arif sana" ucap Naura langsung masuk ke dalam kamar nya dan mengunci pintu
"ada apa sih bu, arif baru pulang sudah denger keributan saja" ucap arif yang baru memasuki rumah setelah memarkir kan mobil
"itu loh istri kamu ga sopan banget, ibu minta uang buat arisan dia malah marah marah, dasar mantu nggak sopan" ucap Marni kesal dengan Naura
"sudah bu kita ngobrol dulu yuk, ada yang mau arif sampaikan" ucap arif menarik sang ibu ke ruang tamu
sedangkan di dalam kamar Naura merasa bersalah karena bersikap seperti itu sama ibu mertua nya, Naura memutuskan untuk meminta maaf ke ibu mertua nya itu
tetapi saat Naura berada di dapur hendak menuju ke ruang tamu Naura mendengar obrolan sang suami dengan ibu nya
"iya bu arif sudah bilang sama Bianca untuk bersabar sebentar, arif mengatakan bahwa arif tunggu menceraikan Naura, padahal kenyataannya arif harus bisa mengubah semua harta Naura menjadi nama arif dulu bu " ucap arif kepada sang ibu
Naura yang mendengar hal itu pun kaget, karena dugaan nya benar bahwa sang suami ada macam macam di luar sana
Naura pun mengeluarkan ponsel nya dan merekan percakapan suami dengan ibu nya itu, setelah merekam nya Naura memutuskan untuk ke kamar sebelum suami dan mertua nya itu menyadari nya
Naura menangis di dalam kamar nya, dia sangat kecewa dengan suami nya, tapi Naura sadar dia tidak boleh menangis dia tidak boleh menjadi lemah, Naura pun mulai menyusun strategi untuk membalas sang suami yang berniat jahat kepada nya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments