Dibunuh demi selingkuhan, hartanya di rampas dan dia dipisahkan dengan anaknya, dia kembali ke masa lalu dan mengubah takdirnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon To Raja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
8. Adegan tersiram kopi
Malam hari, tepat pada jam makan malam Melinda akhirnya tiba di cafe tempat berjanjinya dia dan Cynthia untuk bertemu.
Sesuai dengan yang terjadi di masa lalu, Cynthia datang cepat sekali dan disusul oleh Niko hingga kedua orang itu sedang berbincang-bincang ketika Melinda memasuki restoran.
'Sepertinya mereka memang tidak mengharapkan kedatanganku, jadi meskipun ada orang yang muncul dari pintu masuk, mereka tidak akan menoleh ke sana,' ucap Melinda sembari tersenyum merendahkan pada dua orang yang tampak sangat berbincang-bincang di salah satu sudut cafe.
"Hai!" Ucap Melinda menyapa dua orang yang pengen asik berbincang-bincang.
"Sayang, kau sudah datang," ucap Niko langsung berdiri menyambut Melinda.
Melinda tersenyum, "Apakah kalian sudah dari tadi di sini?" Tanya Melinda sembari melangkah untuk duduk di samping Niko ketika Cynthia dengan cepat merangkul lengannya.
"Kau mau membiarkan aku duduk sendirian?" Tanya perempuan itu dengan nada yang manja langsung membuat Melinda tersenyum.
'Sudah kuduga perempuan ini tidak akan membiarkanku,' ucap Melinda dalam hati, lalu dia berkata, "kalau begitu aku akan duduk di sampingmu."
"Ahh,, Terima kasih sahabatku!!" Ucap Cynthia segera bergeser.
Melinda lalu duduk di samping perempuan itu, 'Dulunya hal seperti ini juga terjadi, Cynthia membuatku duduk di sampingnya lalu orang-orang yang melihat Kami semuanya berbisik-bisik.
'Mereka menghinaku sebagai gadis yang jelek yang tidak mungkin menjadi pasangan daripada Niko, sementara Cynthia, mereka semua memuji Cynthia sebagai perempuan yang cantik dan berkata bahwa Cynthia yang lebih pantas menjadi pasangan untuk Niko.
'Dulu itu aku merasa sangat marah dalam hatiku dan langsung pergi ke toilet meninggalkan mereka berdua. Tapi sekarang, aku tidak akan seperti itu lagi!!!' ucap Melinda dalam hati sembari tersenyum ke arah Cynthia yang ikut tersenyum juga padanya.
"Tadi kami sudah memesan, dan juga memesan makanan kesukaanmu. Oya, Selamat atas pernikahan kalian berdua yang akan segera dilaksanakan.
"Jangan lupa untuk meminta bantuan padaku kalau kalian membutuhkan sesuatu dalam persiapan pernikahan kalian." Ucap Cynthia langsung diangguki oleh Melinda.
"Aku pasti akan mengatakannya padamu," Kata Melinda sembari tersenyum lalu dia melihat pelayan yang berjalan ke arah mereka.
'Adegan ini,,,' Melinda kembali teringat satu adegan yang terjadi sebelum mereka makan.
Saat itu sang pelayan tiba-tiba saja dengan sengaja menumpahkan kopi panas yang dipesan oleh Cynthia ke pakaian Melinda.
Dan saat akan kembali dari restoran, Melinda memergoki Cynthia yang memberi uang pada pelayan itu karena pelayan itu sudah berhasil melakukan tugas yang ia berikan.
"Ini pesanan kalian," ucap pelayan itu kemudian mengambil segelas kopi dan meletakkannya di depan Niko.
Lalu kemudian pelayan itu mengambil kopi yang lain untuk diberikan pada Cynthia.
Melinda memperhatikan kopi yang diangkat oleh pelayan, 'Ini dia kopi ini yang membuat bajuku menjadi panas dan kulitku bahkan melepuh ketika aku sampai ke rumah karena mereka sengaja menggunakan air yang baru saja mendidih untuk membuat kopi itu.
'Tapi kali ini, aku tidak akan membiarkannya!!!' ucap Melinda dalam hati sembari memperhatikan pelayan yang sedang memegang gelas kopi di tangannya.
'Sekarang!!!' ucap Melinda dalam hati langsung berdiri bersamaan dengan kopi yang sengaja ditumpahkan pelayan ke tempat ia duduk.
Srashhhh......!
Kopi itu tersiram ke sofa kulit yang diduduki oleh Melinda.
Dan Melinda yang sudah berdiri akhirnya terlolos dari kopi itu, tetapi Cynthia yang masih tetap duduk di sana terciprat oleh air panas yang membuat pahannya yang tidak tertutup di gaun langsung terkena oleh cipratan air kopi itu.
Bahkan beberapa mengalir sampai ke tempat Cynthia duduk.
"Ahh!!!" Jerik Cynthia langsung berdiri sembari mengibas-ngibas pahanya yang panas dan juga pantatnya yang telah basah oleh air kopi.