Berani menggangguku? Akan aku patahkan tangannya!
Berani menghinaku? Akan aku jadikan dia sampah!
Berani menghina keluargaku? Hanya ada kematian untukmu.
Tidak peduli apakah dia manusia, monster, iblis atau dewa sekalipun, jika berani menggangguku dan keluargaku, maka bersiaplah untuk bertemu dengan kematian yang mengenaskan.
Dengan sebilan pedang aku menjelma menjadi dewa kematian. Dengan sebilah pedang aku menjelma menjadi pembunuh bayaran. Dengan sebilah pedang, akan aku kuasai seluruh alam.
Dan orang-orang memanggilku dengan julukan 'sang Raja Malam' (Night King)
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Valheinz Z.H, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ch-21. Meninggalkan Klan Zhao
Zhao Chun tentunya sangat marah dengan pengumuman yang di lakukan oleh tetua Liu Changhai, padahal dia sangat berharap kedua anak kebanggaannya yang terpilih, akan tetapi siapa sangka yang di pilih malah anak sampah yang selama ini tidak pernah ia pandang sedikitpun.
"Tetua Liu, apa kau sudah buta, kenapa kau malah mengangkat kedua sampah ini menjadi muridmu" ujar Zhao Chun.
"Diam kau, memangnya kau pikir kau ini siapa berani mempertanyakan keputusanku" jawab Liu Changhai sambil melepaskan auranya.
Aura kultivator ranah Earth Spiritual meledak dari tubuh Liu Changhai dan membuat semua orang dapat merasakan penindasan di tubuh mereka, saat ini di antara para kultivator yang hadir di tempat turnamen keluarga Zhao bisa di katakan bahwa tidak ada seorangpun yang bisa menandingi tetua Liu yang sudah berada di ranah Earth Spiritual bintang tujuh.
"Sial, aku bukanlah tandingan orang tua ini" gumam Zhao Chun.
Setelah beberapa saat berlalu Liu Changhai kemudian menarik kembali auranya, dan dalam sekejap tekanan intimidasi yang menindas semua orang langsung menghilang, meskipun begitu masalah yang sedang terjadi tentunya tidak akan berakhir hanya karena ancaman dari Liu Changhai saja.
"Zhao Tian, aku tau kau adalah orang miskin dan ibumu sedang sakit, jika kau membunuh Zhao Feng saat ini maka aku berjanji akan memberikanmu uang seratus perak untuk mengobati ibumu" ucap Zhao Chun.
Zhao Tian sedikit tertegun mendengar ucapan Zhao Chun, saat ini dia memang membutuhkan banyak uang akan tetapi dia tidak mungkin menghianati Zhao Feng, dia juga tentunya menyadari bahwa jika bukan karena Zhao Feng maka dia tidak akan pernah bisa masuk ke sekte Phoenix Emas.
Zhao Tian kemudian mengalihkan pandangannya kepada Zhao Chun dan kemudian berkata, "sebanyak apapun uang yang akan kau tawarkan, aku tidak akan pernah mengkhianati saudara Feng".
"Hahahaha bagus, jika begitu kau akan melihat ibumu mati karena sakitnya, dia tentunya akan sangat kecewa karena memiliki anak yang ti.."
Ucapan Zhao Chun tiba-tiba tersendat ketika ia melihat Zhao Feng mengeluarkan begitu banyak koin emas dari dalam cincin penyimpanan yang ada di tangannya, tidak hanya Zhao Chun saja, bahkan semua orang hanya bisa terdiam dengan mulut terbuka lebar serta mata yang melotot melihat koin emas yang sangat banyak tersebut.
"Jika kau membahas mengenai uang, maka sudah tentu aku jauh lebih kaya darimu, bahkan jika aku mau aku bisa membeli seluruh keluarga Zhao bahkan aku bisa membeli kota Awan jika aku mau" ucap Zhao Feng sombong.
Sebenarnya Zhao Feng tidak ingin melakukan hal tersebut, apa lagi dia termasuk orang yang sama sekali tidak sombong, meskipun dia adalah seorang pembunuh di kehidupan yang lalu tapi dia tetap tidak suka menghambur-hamburkan uang, terlebih lagi untuk hal-hal yang tidak berguna.
Alasan Zhao Feng melakukan hal itu adalah untuk menutup mulut sombong Zhao Chun yang menganggap bahwa semuanya mampu ia beli dengan uang, jadi Zhao Feng dengan sengaja melakukan hal tersebut untuk membungkam mulut semua orang yang ada di sana.
"Saudara Tian, ambil berapa banyak pun yang kau mau dan segera obati ibumu" ucap Zhao Feng.
Zhao Tian nampak sangat ragu dan tidak mau mengambil tumpukan koin emas di sampingnya tersebut, akan tetapi Zhao Feng terus memaksanya dan mengancam akan membujuk tetua Liu untuk tidak menerima Zhao Tian jika dia tidak mengambil koin emas tersebut.
Zhao Tian kemudian berjalan mendekati tumpukan koin emas yang ada di hadapannya dan langsung mengabil dua koin emas saja, semua orang nampak merasa sangat menyayangkan apa yang di lakukan oleh Zhao Tian, pasalnya dari sekian banyak tumpukan koin emas di hadapannya, bukannya mengambil banyak tapi dia malah hanya mengambil dua koin emas saja.
Setelah mengambil dua koin emas tersebut, Zhao Tian kemudian langsung berlutut di hadapan Zhao Feng sembari berkata dengan tegas. "Mulai saat ini, aku akan selalu mengikutimu saudara Feng, meskipun harus mengorbankan nyawanya sekalipun, aku tidak akan pernah gentar sedikitpun"
"Bangunlah teman, jangan melakukan hal-hal yang berlebihan, jadi apa kau yakin dua koin emas ini cukup?" tanya Zhao Feng.
"Ini sudah lebih dari cukup teman" jawab Zhao Tian.
"Kalau begitu aku akan menyimpan sisanya" ucap Zhao Feng kemudian menyimpan kembali semua koin emas yang tadi ia keluarkan.
Zhao Chun tentunya menjadi sangat kesal dengan hal tersebut, ia juga merasa sangat bingung dan penasaran darimana Zhao Feng mendapatkan koin emas sebanyak itu, padahal jelas-jelas harta keluarga Zhao saja tidak sampai sebanyak koin emang yang di keluarkan oleh Zhao Feng barusan.
"Zhao Feng, kau sangat sombong dan sangat tidak tau diri, maka dari itu mulai sekarang aku mengusirmu dari keluarga Zhao, jika kau mati maka kau tidak akan pernah dimakamkan bersama keluarga Zhao" ujar Zhao Chun.
"Lalu untuk kau Zhao Tian, kau juga aku usir dari keluarga Zhao, setelah ini jangan pernah menginjakkan kaki kalian di wilayah keluarga Zhao lagi atau aku sendiri yang akan menghabisi kalian berdua" lanjutnya.
Zhao Feng sama sekali tidak menghiraukan perkataan Zhao Chun, bahkam sebenarnya tanpa di usir pun dia tentunya akan pergi dari keluarga Zhao untuk mencari pengalaman di dunia luar, satu-satunya yang menghalangi langkah Zhao Feng adalah ibunya yaitu Lin Hua, jika tidak ada ibunya mungkin sudah sejak lama Zhao Feng pergi dari sana.
Namun berbeda dengan Zhao Feng yang nampak tenang dan biasa saja, Zhao Tian malah terlihat sangat sedih, ia tidak tau lagi harus berbuat apa, sekarang ibunya sedang sakit dan membutuhkan dirinya tapi dia malah di usir dari keluarga Zhao.
"Tunggu, aku tidak setuju dengan keputusan mu ini" ujar Lin Hua tiba-tiba muncul.
"Aku tidak akan membiarkan kau mengusir anakku!" lanjutnya marah.
"Hua'er, anak yang sangat kau sayangi ini sudah sangat kurang ajar, dia sudah berani menentangku dan menghajar saudaranya yang lain hanya karena dia ingin memenangkan turnamen ini" bentak Zhao Chun.
"Tidak, putraku tidak mungkin melakukan itu!" bantah Lin Hua.
"Ibu sudahlah, tidak apa-apa jika aku di usir dari klan, lagipula aku sudah menjadi murid sekte Phoenix Emas, jadi ibu tidak perlu khawatir lagi" ucap Zhao Feng menenangkan Lin Hua.
"Tapi Feng'er.."
"Ibu yakinlah pada keputusanku ini, aku hanya ingin meminta satuhal pada ibu, tolong bawa ibu saudara Tian bersama ibu dan jangan biarkan orang lain menyentuhnya" ujar Zhao Feng.
"Hahh, baiklah nak, jika memang ini sudah menjadi keputusan terakhirmu, ingatlah untuk mengunjungi kakekmu yang ada di kota Zuanshi" jawab Lin Hua.
"Baik ibu, kalau begitu aku pergi" ucap Zhao Feng.
"Nyonya, terimakasih karena telah mau membawa ibuku" ucap Zhao Tian.
"Tian'er, kau tenang saja, aku akan menjamin keselamatan ibumu selama kau tidak ada" jawab Lin Hua.