NovelToon NovelToon
Behind The Teärs

Behind The Teärs

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Crazy Rich/Konglomerat / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Identitas Tersembunyi / Romansa
Popularitas:2.2k
Nilai: 5
Nama Author: lavenderoof

Juliette, terlahir dari keluarga yang minim simpati dan tidak pengertian.

Membuat ia tumbuh menjadi gadis mandiri dan sulit berekspresi.

Di tengah perjalanan hidupnya yang pahit, ia justru bertemu dengan yang Pria semakin membuat perasaannya kacau.

Bagaimana kelanjutan hidup Juliette?
Akankah ada seseorang yang memperbaiki hidupnya?

Simak kelanjutannya, Behind The Teärs by Nona Lavenderoof.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lavenderoof, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 18 Mengesankan

Pria itu tidak menyangka dengan jawaban yang akan keluar dari gadis cantik itu

“Kalau aku tidak peduli, tas ini sudah hilang dibawa orang lain!” balas pria itu, nada suaranya meninggi sedikit.

Juliet menegakkan tubuhnya, menatap langsung ke arah pria asing itu.

“Dan kalau itu terjadi, aku bisa mengurusnya sendiri. Menolong seseorang adalah pilihanmu, bukan kewajibanku untuk berterima kasih.”

Pria itu terdiam beberapa detik, mencerna kata-kata dari gadis keras kepala yang ada dihadapannya.

Tatapan matanya berubah, dari kesal menjadi lebih lembut, tapi tetap menyiratkan rasa penasaran.

Gadis ini benar-benar aneh. Ia tidak seperti orang lain yang langsung melontarkan ucapan terima kasih atau permintaan maaf.

Ada kekerasan hati yang membentuk kepribadiannya ditambah dengan sikap dinginnya. Benar-benar tidak tau malu.

Ia menarik napas panjang, mencoba menahan senyumnya yang nyaris terukir.

“Kau keras kepala,” ujarnya akhirnya, sambil menyilangkan tangan di dada.

“Tapi aku suka. Dunia butuh lebih banyak orang seperti kau, yang tidak takut bicara apa adanya!”

Juliet memutar bola matanya. Ia tidak punya waktu untuk bermain kata-kata dengan pria asing ini.

Tanpa menjawab apapun, ia berbalik dan melangkah pergi tanpa menoleh lagi.

Pria itu memperhatikannya hingga ia menghilang di kejauhan.

Sebuah senyum tipis muncul di sudut bibirnya saat ia akhirnya mengenali gadis cantik itu adalah pelayan di restoran tadi pagi.

Sejak tadi pagi ia hanya berniat baik untuk menolongnya, tapi balasan yang ia dapatkan adalah kata-kata tajam dan ketus dari gadis ini.

“Malam ini ternyata tidak seburuk yang kubayangkan.”

Gumamnya sebelum berjalan pergi, sebuah pemikiran yang ia simpan sendiri ia ingin tahu lebih banyak tentang gadis ini.

Juliet terus melangkah dengan tasnya tergenggam erat, tanpa sedikit pun menoleh ke belakang.

Baginya, pertemuan dengan pria asing tadi hanyalah gangguan kecil di antara hari yang panjang. Ia tidak merasa ada hal istimewa yang layak untuk diingat.

"Orang aneh." pikirnya singkat, meskipun ada secuil rasa kesal yang tak ia ungkapkan.

Ia tidak suka diatur, apalagi dihakimi oleh seseorang yang baru saja bertemu dengannya.

Di balik sikap dinginnya, Juliet sebenarnya hanya ingin semuanya selesai tanpa drama.

Hidup sudah cukup rumit tanpa perlu menambah masalah dengan pria asing yang sok tahu.

Dengan kepala tegak, ia melanjutkan langkahnya, fokus pada tujuan berikutnya : pulang, istirahat, dan melupakan semua yang terjadi hari ini.

Namun dari kejauhan, pria itu tetap berdiri memandang punggung Juliet yang perlahan menghilang di bawah cahaya lampu jalan.

Ia memang merasa kesal, tapi justru tidak bisa mengabaikan gadis itu. Ada sesuatu tentang gadis keras kepala itu yang tidak biasa.

Sebuah kombinasi antara keteguhan hati dan sikap dingin yang hampir mustahil untuk diabaikan.

Bukan karena tentang wajahnya yang cantik atau tubuhnya yang tegap dan anggun.

Gadis itu merespon segala hal dengan ketenangan yang dingin, seolah dunia tidak memiliki kuasa untuk menyentuhnya.

Cara dia menolak berterima kasih dengan begitu tegas, tanpa merasa perlu menjelaskan dirinya.

Juga caranya menghadapi pelanggan tidak sopan di restoran tadi.

Pria itu tersenyum tipis, sebuah senyum yang sulit diartikan.

"Menarik." gumamnya pelan, nyaris seperti bicara pada dirinya sendiri.

Ia menyadari bahwa gadis itu bukan tipe orang yang mudah didekati. Tapi justru itu yang membuat rasa penasarannya semakin besar.

1
Putri Anissa Hdy
Sejauh ini bagus sih, Alurnya menarik, gak pasaran👌
adelia
masih sedikit jadi belum tau, semoga bagus ceritanya . semangat, nona!!
nona lavenderoof
Jangan Lupa Dukungannya ya, Lavendears!
Hope you enjoy this bab!
Thank you and happy reading!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!