novel ini menceritakan tentang fantasi,yang di alami oleh sih karakter utama kita,dimana dia terjebak di dunia mimpi yang dia buat sendiri atau yang biasa kita sebut sebagai lucid dream, namun ini agak berbeda dari lucid dream biasanya,saksikan cerita ini dengan seksama.
apakah yang akan terjadi pada sang MC kita!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon code:09, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 18. Skill aktif
Di sebuah kekacauan di mana nyawa Yin dan yang lain hampir menghilang, karena bertarung dengan gaeling storm. Namun mereka di selamatkan oleh sosok misterius yang mengalahkan monster itu dengan sekali serangan.
Rina: apa bagaimana bisa( Rina terkejut)
Hanya Rina yang masih sadar, sedangkan yang lain sudah pingsan karena kelelahan.
Rina: bagaimana bisa kau berada di sini Rio ( teriakan Rina begitu keras)
Bayangan Rio: siapa Rio, dia sudah mati, aku hanya jiwa.
Rina terkejut dengan perkataan Rio.
Rina: apa maksudnya, jangan bercanda Rio, kau masih hidup kan.
Bayangan Rio: aku serius, dan tidak mungkin aku berbohong pada kalian dan a-.....
Bayangan Rio menghilang seketika, Rina semakin panik karena tak bisa mendengarkan penjelasan dari Rio sepenuhnya.
** Kembali ke jadian Rio**
Setelah kepalanya terpenggal oleh monster singa, Rio di nyatakan terbunuh, namun jiwanya masih utuh, Rio di bawa ke tempat perkumpulan para jiwa, yang sudah mati.
Rio: waghh, aku ..aku.. aku dimana ( teriak Rio dengan keras).
Pengawas: hei Rio tidak sopan berteriak di dimensi ini.
Rio: siapa kau, dan aku dimana
Pengawas: aku adalah pengawas, yang di tugaskan langsung oleh Ratu roh, dan kau berada di dimensi jiwa.
Rio: kenapa aku bisa di sini?
Pengawas,: hah, kau sudah terbebas oleh serangan. Monster kelas S di hutan roh, sehingga membuat mu mati, dan jiwa mu akan di bawa ke sini.
Rio: tunggu, bukannya aku tidak bisa berbicara lagi.( Sambil memegang dagu)
Pengawas: begini aku jelaskan pada mu, saat kau masih menjadi manusia, jiwa mu memiliki wadah bisa di katakan kau bisa hidup 2 kali di dunia roh, dan setelah wadah mu hancur kau hanya tersisa 1 kali kesempatan, jika kau terbunuh lagi untuk yang ke 2 kalinya kau akan menghilang selamanya.
Rio: hmmm jadi begitu, aku sudah kehilangan satu nyawa ya.
Pengawas: kenapa kau bisa santai seperti itu!!!( Teriak marah)
Rio: maaf maaf, soalnya aku baru saja mengetahui ini. Dan apa yang akan terjadi pada ku jika jiwa tanpa wadah?
Pengawas: kau bisa beraktivitas seperti biasanya, namun kau tak bisa melewati portal dengan jiwa itu karena kau tak memiliki wadah.
Rio: apakah aku bisa mendapatkan wadah?
Pengawas: bisa tetapi kau harus mengalahkan Ratu terlebih dahulu.
Rio: bagaimana bisa aku mengalahkan bos terakhir dengan sisa 1 kesempatan seperti ini.
Pengawas: itu terserah dengan mu, mau bagaimana pun kau harus memikirkan sendiri.
Pengawas: baik kau akan ku kembalikan ke hutan roh, selesaikan pelatihan mu, dan juga, saat kau menjadi jiwa semua kekuatan mu bertambah lebih kuat, termasuk juga kekuatan yang belum pernah kau kuasai.
Rio: jadi baga.........( Di teleport dengan paksa)
Rio: cih dasar pengawas tak bertanggung jawab, bagaimana bisa aku mengaktifkan skill tanpa sepengetahuan ku.
Rio kembali ke hutan roh, di sana dia kembali ke posisi dimana dia meninggal, Rio tak melihat sisa jasadnya dan yang tertinggal hanya senjatanya .
Rio terlihat seperti hantu, dia tak memiliki wadah untuk menginjak tanah. Namun dari semua itu Rio malah memikirkan untuk balas dendam dengan monster singa itu.
Sesampainya di sana monster singa itu telah menunggu Rio dengan gembira, dan herannya serangan Rio mengenai monster dengan mudah,
Rio: apa apa ini, apa kekuatan ku bertambah ( ucap nya sambil melihat-lihat tangan).
Serangan telak Rio mengenai kaki depan monster itu. Namun dia bisa menyembuhkan dengan mudah.
Monster: ini yang aku tunggu-tunggu dari kemarin, ayo serang aku dengan kekuatan baru mu.
Rio: apa maksudnya kekuatan baru, sama seperti pengawas katakan( ucap nya dalam hati).
Monster: hoi, Jagan malah diam saja jiwa manusia( teriak monster).
Rio: ayo kita lanjutkan pertarungan kita, dan kali ini aku yang akan menag.
Monster: hoho, jadi kau mulai percaya diri ya( sambil mengejek Rio)
Mereka mulai mengadu kekuatan mereka dalam 1 serangan mematikan.
Monster: ada apa Rio, apakah hanya sebatas ini kekuatan penuh mu.ghahaha.
Rio: nghhhhh, kau terlalu banyak bicara monster sialan.
Dengan terjadinya adu serangan itu, membuat area sekitar menjadi tanah kering, tanaman menjadi mati seketika.
Rio pun terpental jauh.
Monster: keluarkan semua kekuatan mu dan kita akan meng akhiri pertarungan kita( mengeluarkan aura intimidasi)
Rio: uhuk,uhuk, baik jika itu mau mu ( Rio bersiap)
Namun Rio mulai sadar apa itu kekuatan baru yang di katakan oleh pengawas. Dia akhirnya mengerti cara penggunaannya.
Rio: raghhh, mati kau monster sialan( Rio menggunakan kekuatan itu)
Monster: ghahahah, bagus , sangat bagus aku suka itu, ayo kita selesaikan ini.
Mereka mulai bertemu di tengah-tengah dan beradu kekuatan kembali, namun untuk kali bisa di katakan kekuatan mereka seimbang.
Rio: raghhh,( Rio mendorong kekuatan nya ke batas maksimum)
Monster: ghahaha,(dia hanya tertawa).
Namun pertarungan panjang itu, Monster itu tak mengeluarkan suara tawanya lagi. Rio semakin memaksimalkan kekuatan yang dia miliki, dan monster itu terpental jauh. Rio menghentikan serangannya , karena monster singa sudah di kalahkan.
Rio: terimakasih kau telah memberikan pengalaman bertarung kepadaku.( Ucap Rio sambil memungut drop item).
Rio: baik untuk kali ini aku mendapatkan apa.
Rio mendapatkan skill pembuatan wadah, regenerasi 4 dan penghalang sihir,
Rio: wah ada skill pembuatan wadah, apakah ini akan kembali menjadi 2 kesempatan lagi?
Saat Rio berhasil membuat wadah dia terpental jauh, dan jiwanya serasa di kendalikan oleh seseorang.
**Malam itu di desert rose**
Jiwa Rio terpental jauh hingga ke desert rose, jiwanya bergerak sendiri, dia menyelamatkan salah satu teman anggota party nya dan bertemu dengan Rina, namun saat Rio ingin menjelaskan apa yang terjadi dia kembali ke dimensi jiwa. Dan bertemu lagi dengan pengawas.
Rio: huft, haaaaa, kenapa aku bisa di sini lagi( Rio tampak kebingungan).
Pengawas: maaf Rio aku mengendalikan jiwamu tadi.
Rio: oh ya, aku sempat bermimpi bahwa aku barusan membunuh monster mengerikan, dan bertemu dengan Rina.
Pengawas: kau dengar tidak!!(Berteriak)
Rio: dengar apa(Rio bingung)
Pengawas: aku mengendalikan jiwamu, walaupun sangat susah di atur.
Rio: hoo, jadi kau yang membawa ku ke tempat Rina berada.
Pengawas: ya aku tak memiliki tujuan apa apa, hanya saja aku tak ingin melihat kau merasa sedih jika teman temanmu mati seperti mu.
Rio: benar juga, oh ya aku mendapatkan cincin ini dan ada skill pembuat wa..
Pengawas: aku tahu, walaupun kau bisa membuat wadah, wadah itu tak berpengaruh pada nyawa kau miliki, tetap saja kau hanya perlu mengalahkan Ratu untuk bisa bebas.
Rio: jadi tak ada jalan mudah yah.
Pengawas: kau pikir ini permainan bisa ada jalan mudah.
Rio: ya maaf aku kan tak mengetahui banyak hal.
Pengawas: ya benar kau bodoh dan sekarang silahkan kembali.
Rio: ta...
Rio kembali ke hutan lagi.
Rio: dasar pengawas bajingan, lihat saja nanti aku akan mengalahkan Ratu roh dan menyelesaikan semuanya.
Rio menggunakan tubuh yang ia ciptakan, walaupun nyawanya tetap 1 namun ini lebih nyaman menurut nya. Karena berkeliaran pakai jiwa saja sangat menakutkan.
Akhirnya setelah sekian lama pelatihan berlangsung, Rio hampir dekat dengan area bos hutan, dia berpikir akan bertarung juga dengan Dryad, tapi semua rencananya tak sesuai. Rio malah bertemu musuh lagi yaitu ular suci.
Rio: be....besar sekali, monster macam apa ini( melihat dengan bola mata besar)
Rio terkejut akan ukuran yang di miliki monster itu, Rio hanya se ukuran taring yang di miliki ular tersebut.
Rio: tapi dia masih tertidur, apakah dia harus ku kalahkan juga.( Mengendap-endap)
Namun Rio di kagetkan oleh seseorang yang menepuk pundak nya.
Rio: gyaaa, siapa (Rio langsung berbalik), yang benar saja Sera apa yang kau lakukan disini ( tanya Rio)
Sera: maaf maaf, oh ya kau tampak berbeda dari sebelumnya, jadi bagaimana pelatihan mu, apakah menyenangkan( mengatakan sambil menyentuh pipinya)
Rio: menyenangkan apanya, aku bisa saja benar benar terbunuh jika tidak hati hati.
Sera: maaf maaf, oh ya aku yang akan menjadi lawan terakhir latihan mu, dan juga kau harus mengalahkan ular suci ini dan sampai bertemu nanti.
Rio: tung....., cih Sera malah menghilang kembali, padahal aku ingin menanyakan cara mengalahkan ulang besar ini, aku saja seukuran taring yang ia miliki, bagaimana bisa aku mengalahkannya.
Ular itupun terbangun.
Rio: oy oy oy, yang benar saja, aku belum siap menerima ini( Rio panik)
Ular: jangan panik , aku tak akan menyerang mu saat ini.
Rio: saat ini, dan kau akan menyerang ku saat aku lengah?.
Ular: tidak sopan jikau kau mengatakan seperti itu pada wanita.
Rio: wanita, tung..
Ular berubah . Dia menampakkan sosoknya dia gadis yang cukup cantik.
Ular: bagaimana menurutmu apakah kau sudah yakin.
Rio: --------(terpana akan kecantikan yang di miliki ular tersebut)
Ular: hei kenapa kau diam saja
Rio: ah , maaf aku sedikit melamun, dan juga maaf karena kasar sebelumnya.
Ular,: hahahah, kau sungguh menarik, sebelum itu aku akan memperkenalkan diriku, nama ku Medusa.
Rio: tunggu, Medusa?, apakah kau bisa merubah musuh menjadi batu?
Medusa: kenapa kau mengetahui kekuatan ku?
Rio: wah beneran, ya aku sering melihatnya di game yang sering aku main kan dulu.
Medusa: jadi begitu, aku akan berhati-hati untuk latihan tanding dengan mu nanti, oh ya namamu Rio kan.
Rio: kenapa bisa mengetahui namaku? Apakah.
Medusa: ya benar, nona Sera yang memberitahu tentang mu.
Rio: tunggu nona, apa sehebat itu si Sera ( gumam Rio dalam hati)
Medusa: hei kenapa malah diam saja.
Rio: ah maaf, ya benar aku Rio, dan aku dalam masa pelatihan di hutan ini.
Medusa: kau aneh, tak banyak penduduk di dunia ini memilih berlatih di hutan ini.
Rio: kenapa , memangnya ada yang aneh dengan hutan ini.
Medusa: ha( menepuk jidatnya), bagaimana bisa kau tak menyadari bahwa hutan ini di jaga oleh nona Sera dan monster monster yang dia miliki.
Rio: hoo, jadi itu yang kau maksud , ya sih monster di sini kuat kuat, jika aku tidak di batu oleh Sera aku pasti akan mati di hutan ini.
Medusa: ya kau benar .
Rio: hmmm, ngomong ngomong Medusa kapan kita akan melakukan pelatihan.
Medusa: pulihkan saja dirimu terlebih dahulu, jika ingin istirahat saat malam kau bisa tidur di rumahku.
Rio: tunggu rumah, apakah kau akan berubah ke wujud ular lagi.
Medusa: kau ini polos sekali( Medusa menepuk kepala ku)
Rio: aduh, hehehe maaf Medusa.
Medusa: aku berwujud ular saat aku berjaga di depan seperti yang kau lihat, namun saat ini tak banyak pengacau yang berani masuk hutan.
Rio: memangnya ada ya , orang masuk hutan dengan tujuan lain.
Medusa: banyak, malahan mereka berpikir bahwa hutan ini sangat mudah untuk di lewati, namun aku sebagai penjaga harus mengatasi itu semua. supaya hutan tetap terjaga dengan baik.
Rio: hooo, jadi begitu. Apakah rumah ku masih jauh?
Medusa: sebentar lagi sampai, tuh rumahku
Rio: wow, ini beneran , kamu tinggal di sini sendiri di dalam bangunan SE keren ini?.
Medusa: apanya yang membuat ku terkagum, oh kau kagun dengan kayu nya ya, kayu ini terbuat dari kayu khusus di hutan ini.
Rio: tunggu, aku pernah mendengar tentang kayu khusus ini, tapi dimana ya.
Medusa: sudah jangan memikirkan tentang kayu, ayo masuk ke dalam.
Di dalam rumah milik Medusa terdapat berbagai koleksi seni,
"Wow Medusa sangat menyukai seni"(teriak Rio dalam hati).
Medusa: di sana kamar milik mu, dan silahkan duduk di sini, aku akan mengambilkan air, kau tunggu di sini.
Rio: baik.
Rio masih terkagum dengan apa yang ia lihat, dia terus memandanginya dari sudut ke sudut rumah ini. Semuanya memiliki kualitas barang teratas,
Rio; sangat menakjubkan, aku berharap suatu saat nanti akan memiliki rumah indah seperti ini ( ucap Rio sambil melihat lihat interior rumah).
Medusa membawa minuman, dan makanan dia meletakkan di meja.
Rio: wah terimakasih Medusa ( Rio mengambil biskuit)
Medusa: ya , senyaman mungkin untuk berada di sini.
Mereka pun mulai bersantai hingga waktu sudah mulai gelap.
Rio: waduh kita terlalu asik berbincang hingga lupa waktu.
Medusa: iya aku juga senang bisa berbicara dengan mu, ya sudah aku akan menyiapkan makan malam setelah makan malam kau bisa istirahat.
Rio: baik .
Medusa menyiapkan makan malam dengan sangat cepat,
Rio: wohh, cepat sekali kau masak( ucap Rio sambil kaget)
Medusa: inilah keahlian ku, bukan hanya bisa merubah musuh jadi batu, aku juga memiliki kecepatan.
Rio mulai mengeluarkan keringat setelah mendengar ucapan Medusa, dia berpikir bahwa besok akan menjadi pertarungan yang mematikan.
Setelah makan malam mereka istirahat di kamar masing masing, sedangkan untuk Rio melakukan meditasi untuk memulihkan diri.
Besok paginya, Rio sudah berada di halaman rumah Medusa, dia berlatih tanpa sarapan , karena sebentar lagi dia akan menghadapi Medusa.
Medusa: hei Rio, ternyata kau di sini, ayo sarapan dulu, setelah sarapan baru kita bertanding.( Memanggil Rio dari jendela dapur)
Rio: aku akan segera ke sana( Rio berlari ke rumah Medusa).
Setelah sarapan pertandingan pertama di mulai. Rio memasang kuda kuda untuk menerima serangan apapun. Namun dalam sekejap, Rio terpental.
Rio: apa yang terjadi( Rio kebingungan)
Medusa: ah maaf, aku tak sengaja mengeluarkan sedikit aura ku.
Rio: sedit saja sudah membuat ku terpental, bagaimana jika dia serius, apakah akan menjadi akhir hidupku.(Gumam Rio dalam hati).
Rio pun berdiri kembali, dia mulai serius namun kecepatan yang di miliki Rio bisa di hindari dengan mudah oleh Medusa.
Medusa: jangan terlalu emosi, kau harus fokuskan kekuatan yang kau miliki, contohnya seperti ini( Medusa mengangkat tangan nya)
Seketika ledakan yang mengenai tubuh Rio, serangan itu membuat Rio tak sadarkan diri.
Medusa: ah, maaf apakah aku terlalu berlebihan,( berlari sambil menghampiri Rio yang pingsan).
Medusa pun memindahkan Rio kerumahnya, dan mengobati luka yang ia alami.
Di siang hari Rio kembali sadarkan diri
Rio: uhuk uhuk, apa yang terjadi, ( Rio memeriksa tubuhnya)
Medusa: maaf, kau harus beristirahat sementara, dan jika kau sudah pulih sepenuhnya kita bisa melanjutkan pelatihan ini. (Medusa membawa teh herbal)
Untuk sementara Rio harus terbiasa dengan wadah baru nya, dia menjadi lebih lemah sejak dia memakai wadah yang ia buat.