My Love

Sejak pagi, semua penghuni ranch sudah sibuk, termasuk Viki dan anggota keluarga Smith. Mereka semua telah selesai menyiapkan jamuan pesta kebun yang akan diadakan satu jam lagi.

Satu persatu kerabat dan sahabat dekat keluarga Smith mulai berdatangan. Keluarga Smith tampak menyambut kedatangan mereka. Tamu undangan diperkirakan hanya 50 orang saja, karena ini hanya undangan terbatas.

Viki dan Bibi Anna serta pegawai yang lainnya terlihat sibuk di dapur. Meskipun keluarga Smith sudah menyiapkan chef dan EO untuk acara ini, tapi Viki dan pegawai lainnya tidak tinggal diam. Mereka tetap membantu tatkala diperlukan.

Viki memang menghindari Xandra hari ini, karena dia tahu Xandra pasti akan memaksanya memakai dress dan berdandan cantik.

Dan pasti menyuruhnya bergabung bersama kerabat dan sahabat keluarga Smith diluar sana.

Viki masih merasa tidak nyaman dengan keramaian. Dia hanya merasa diawasi jika banyak orang disekelilingnya.

Viki belum siap untuk membuka diri. Dia masih nyaman dengan zona yang dia miliki sekarang.

"Finally... aku menemukanmu gadis nakal," ucap Xandra sambil merangkul bahu Viki.

Sejak pagi dia mencari Viki, tapi Viki selalu menghilang. Dan Xandra tahu alasan Viki melakukan itu. Baru sore hari Xandra bisa menemukan Viki.

"Ikut aku," ajak Xandra dengan menarik tangan Viki.

Xandra membawa Viki ke kamarnya. Lalu memberikan sebuah dress putih pada Viki.

"Jika kau memang sahabatku, pakailah baju itu... kalau tidak, kau pakai berarti kau tidak menganggapku sahabatmu," tegas Xandra pada Viki sambil melipat tangannya didepan dada.

"Huffttt... baiklah... Aku tau aku tidak akan menang melawanmu, Tuan Putri Alexandra," ucap Viki dengan wajah lesu.

"Lihatlah... kau sangat cantik Viki.. oh my god.. I'm speechless," ucap Xandra melihat perubahan Viki yang menurutnya amazing.

"Kau terlalu lebay Xandra... aku tidak suka seperti ini," gerutu Viki yang masih menampakkan wajah cemberutnya.

"Kau benar-benar sahabatku.. gadis nakal.. ," kata Xandra sembari memeluk sahabatnya itu.

Viki tersenyum melihat perlakuan Xandra padanya. 'Sudah banyak yang keluarga ini berikan padaku.. tidak ada salahnya jika aku membuat mereka senang,' batin Viki.

Viki memakai dress putih pendek di atas lutut dengan model sabrina bagian dadanya.

Itu sukses membuat Viki terlihat sangat cantik dengan bahu putih mulusnya yang terpampang nyata.

Selama ini Viki selalu memakai kemeja atau sweater berukuran besar, serta celana kedodoran dan rambut yang diikat dan dimasukkan ke dalam topi, yang membuatnya terlihat seperti anak laki-laki.

Xandra dengan bangganya menggandeng sahabatnya itu ke tengah-tengah kerumunan tamu dan memperkenalkan Viki pada mereka.

Banyak yang kagum melihat kecantikan Viki dan Xandra. Mereka terlihat seperti saudara kembar karena memiliki warna mata yang sama, yaitu abu kehijauan.

Dev melihat Viki dari tempatnya dia duduk. Dev duduk di gazebo bersama para sahabat dan sepupunya.

Mereka mengobrol sambil menikmati minuman dan cemilan yang ada di meja.

"Aku harus mengenal gadis itu.. dia sangat cantik.. mungkin dia bisa kujerat menjadi pacarku yang selanjutnya," ujar Axel, sahabat Dev.

"Hei, jangan bermimpi dude... sebelum itu kau harus melewatiku dulu," kata David, sahabat Dev yang lain. Semua tertawa mendengar percakapan mereka.

"Dia milikku, jangan ada yang menyentuhnya," tegas Dev penuh penekanan.

Tentu saja itu membuat semua laki-laki yang berkumpul disana menjadi kaget. Dev yang sangat dingin dan tidak pernah tertarik pada wanita selama 3 tahun terakhir ini akhirnya mengucapkan ultimatum kepemilikan terhadap seorang gadis.

"Dia sahabat Xandra. Xandra sangat menyayanginya dan tentu saja aku harus melindunginya seperti aku melindungi Xandra. Aku tidak akan membiarkan playboy seperti kalian menghancurkannya," lanjut Dev dengan senyum smirknya.

Lalu Reno terlihat menghampiri Dev and the gengs. Dan menyuruh mereka untuk berkumpul di tempat barbeque. Karena acara barbeque akan segera dimulai.

Lalu Dev and the gengs segera bangkit dari duduknya dan langsung menuju tempat barbeque.