Area dewasa!!! karena akan ada beberapa adegan kekerasan dan dewasa..
Velvet Majestic Green, seorang gadis remaja badung, anak dari seorang pengusaha kaya raya. Meskipun ayahnya kaya tetapi Velvet bukanlah anak yang manja. Dia bekerja di sebuah minimarket sebagai kasir setelah pulang dari sekolahnya.
Damon Riley Robert, seorang pria tampan yang mempunyai sikap sedikit brutal. Dia sangat suka berkelahi dan bahkan memiliki geng. Damon sangat sering berurusan dengan polisi karena seringnya bermasalah dengan perkelahian antar geng ataupun perorangan.
Hanya karya author receh yang tulisan/PUEBI jauh dari sempurna... tapi dijamin alurnya menarik.. semoga sukaa...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zarin.violetta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
#15
"Dia tak selemah itu, Bruno. Lagi pula kita hanya akan menyerang tokonya. Aku tak sabar melihat reaksinya ketika minimarket itu hancur," kata Jonah dengan senyum liciknya.
Kemudian kelima laki laki berusia tanggung itu turun dari mobil Jonah. Mereka ada yang membawa tongkat golf dan baseball serta beberapa batu.
Jonah tersenyum licik sembari memandang ke arah minimarket.
Velvet sudah masuk kembali ke dalam minimarket dan membereskan pekerjaannya karena akan pulang.
"Vel, mereka tak datang sepertinya, ck. Padahal aku sudah menunggu mereka," kata Riana merengut.
PYAAARR..PYAAAR..PYAAARR...
Tiba tiba kaca minimarket dipecahkan oleh beberapa orang penyerang.
"Aaaawwww...," teriak Riana histeris.
Velvet menarik tangan Riana agar bersembunyi di bawah meja.
"Apa lagi ini?" kesal Velvet.
"Vel, apakah mereka perampok? Aku takut Vel, aawwww," ucap Riana lagi dengan histeris dan menangis karena orang orang itu masih melempari dan memukuli kaca minimarket.
Velvet hanya diam. Meskipun pintar berkelahi, tetapi melawan banyak orang dengan tangan kosong pasti akan melukainya.
Apalagi mereka membawa alat alat pentungan serta batu untuk menghancurkan minimarket ini.
Heidi yang mendengar keributan itu, segera turun kebawah.
BUGGG...
Salah satu batu mengenai kening Heidi begitu dirinya tiba di dekat pintu kasir.
"Aaawww, apa apaan ini?" teriak Heidi sambil memegangi kepalanya.
"Aunty!!! menunduklah," teriak Velvet.
Lalu Heidi langsung duduk dan ikut bersembunyi di bawah meja.
Velvet mengambil tisu dan menaruhnya di atas kening Heidi yang berdarah.
Lalu laki laki itu masuk ke dalam minimarket dan menghancurkan kembali barang barang disana. Mereka juga merubuhkan rak.
Velvet akhirnya berdiri dan berteriak marah pada mereka.
"APA YANG KALIAN LAKUKAN, BANGSAAATT!!!" marah Velvet dengan mata yang sudah berapi api.
Jonah memandang ke arah Velvet dan tertawa.
"Lihatlah pembalasanku, gadis tengik!!" ucapnya.
"Kauuuu!!!! pengecut sekali dirimu membawa sekompi teman temanmu. Lucu sekali," Velvet tertawa mengejek.
Jonah yang terbakar emosinya langsung mengarahkan tongkat golf itu kepada Velvet.
Velvet menangkis tongkat itu dengan tangan kirinya dan membuat tangannya sangat sakit karena besi keras itu cukup telak mengenai tangannya.
Velvet mengumpat keras. Jonah kembali memukulkan tongkatnya ke arah wajah Velvet.
Tetapi kali ini Velvet bisa menghindar dan menangkap tongkat itu dengan tangan kanannya.
Tangan kiri Velvet memukul pipi kanan Jonah meskipun tangannya kini sangat sakit.
Lalu teman teman Jonah menghampiri Velvet dan memegang kedua tangan Velvet. Jumlah lawan yang tak seimbang membuat Velvet kewalahan.
Karena biar bagaimanapun dia hanya gadis remaja yang tenaganya tak sebanding dengan 5 laki laki yang menyerangnya.
Heidi tiba tiba berdiri dan memukul botol kaca ke kepala salah satu teman Jonah yang memegang tangan Velvet.
"Rasakan ini,bangsaatt!!" teriak Heidi.
Velvet menggunakan kesempatan itu untuk menyerang 2 laki laki lainnya.
Satu laki laki tampak mendorong Heidi ke arah rak sehingga tubuhnya terpelanting. Sedangkan Riana masih meringkuk ketakutan di bawah meja.
Velvet menggunakan sisa tenanganya untuk berkelahi dengan ke 5 laki laki itu meskipun tenaganya sudah habis terlebih salah satu teman Jonah kini memukuli pipinya bertubi tubi.
"Kau pikir kau jagoan, ha???" teriak laki laki itu.
"Larry!! sudah hentikan, dia masih dibawah umur. Akan berbahaya bagi kita. Ayo cepat tinggalkan toko ini," teriak Bruno.
"Jangan bermain main denganku, gadis brengseek. Lihatlah apa yang sudah kulakukan padamu," kata Jonah sinis dan tersenyum senang melihat Velvet yang terkapar dibawah tak berdaya.
Lalu Kelima laki laki itu beranjak pergi. Velvet bangun dan mengambil 2 botol kaca yang berisi minuman.
Velvet berlari menyusul mereka keluar dan...
PYAAAARRR......
Kepala belakang Jonah dan Larry dihantam keras oleh botol kaca yang dipegang Velvet.
Velvet tersenyum senang dan dengan kerasnya meninju wajah Jonah hingga bibirnya berdarah darah.
"Kau pikir aku mudah dikalahkan? kita akan menyelesaikan ini, Jonah pengecut!!," teriak Velvet.
Lalu ketiga teman Jonah kembali menyerang Velvet dan salah satunya menendang perutnya hingga tubuh Velvet yang sudah lemah tampak terhuyung ke belakang dan terjatuh diatas tanah.
Wajah Velvet sudah babak belur dan tubuhnya sudah kesakitan.
"Aku pastikan kalian akan masuk penjara, ingat itu," kata Velvet tersenyum dibalik wajahnya yang lebam dan berdarah.
Dan hal itu semakin membuat marah para laki laki itu hingga kembali menendang tubuh Velvet dengan membabi buta tetapi Velvet masih bisa menangkisnya meskipun itu adalah hal yang sia sia.
"Cepat cari CCTV disini dan hancurkan," kata Jonah.
Tak lama kemudian Damon dan gengnya datang menuju minimarket dengan menggunakan sepeda motornya.
"Ssshiiittttt, ada orang, ayo pergi!!!" teriak Bruno.
Lalu mereka meninggalkan Velvet yang terkapar di tanah dan berlari ke arah mobil.
Pandangan Damon yang tajam tentu saja melihat hal itu dan menabrak beberapa laki laki itu sebelum masuk ke dalam mobilnya.
Teman teman Damon yang lain pun mencegat mereka.
JANGAN LUPA LIKE KOMEN VOTE FAVORIT DAN HADIAH YAA❤❤❤
JANGAN LUPA LIKE KOMEN VOTE FAVORIT DAN HADIAH YAA❤❤❤