Sekelompok pemuda dan pemudi yang melakukan perjalanan menuju ke hutan larangan di daerah terpencil , dan mereka terjebak dalam sebuah permainan gila.
Bagaimana kelanjutan nya yuk ikutin.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon putrinw, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB.18
"Saya juga ga tau nak, kami akan rundingkan ini dengan sesepuh, tetapi ada satu masalah ucap mbok Marni.
"Masalah apa mbok tanya caca.
"Sesepuh saat ini sedang berada di desa j,lagi mengurus hal mistis disana karena panggilan dari kepala di desa j.
"Kita harus menunggu sampai dia kembali ,karena cuman dia yang tau solusi nya untuk menghentikan perbuatan pak kades itu ucap mbok Marni.
Satria dan teman teman nya saat ini cemas, memikirkan nasib gio, apalagi entah apa yang terjadi disana.
"Sebelum fajar tiba kita harus membawa teman mu itu ke sini ''.ucap Tejo yang ikut bersuara.
"Bener takut terjadi hal hal yang kurang baik nanti nya.
"Aku punya ide ucap Wendi.
Lalu mereka berunding bersama memikirkan ide Wendi.
Setelah dirasa cukup saat ini mereka bertiga telah merencanakan sesuatu untuk membawa gio pergi dari aula itu.
"Kami siap matii!!!
"Hidup raja almost!!
"Pengikut setia yang baik dan bener menciptakan solusi masalah teriak mereka dengan gila gila an.
Mereka mengucapkan sebuah ikrar perjanjian disana.
"Gawat seperti nya kondisi nya sudah semakin parah ucap Tejo.
"Bener ucap Wendi.
Saat ini yang perempuan berada di rumah mbok Marni , karena terlalu beresiko saat ini untuk membawa yang perempuan keluar.
" Gio juga sudah terpengaruh ucap satria dengan sendu.
"bagaimana ini mas Tejo ucap Wendi yang menggigit jari nya , karena aura disana sangat menyeramkan.
"Tak ada cara lain selain membuat nya pingsan , kita bius dan bawa dia perlahan jangan sampai ketahuan ucap Tejo.
"Aku takut mas ucap Wendi yang pucat.
"Yakin sama yang maha kuasa ,minta perlindungan nya untuk rencana kita malam ini ucap satria.
"Bener karena, Tuhan maha pengampun dan maha pengasih , kita bisa meminta perlindungan nya atas apa yang akan kita lakukan, ini juga demi kebaikan warga desa.
sedangkan pak kades saat ini sudah membuka baju dan berjoget joget tak jelas di depan para warga yang sudah terpengaruh.
Hal itu membuat satria dan Wendi ngeri dengan pria paru baya itu.
Karena dari awal kedatangan mereka disambut baik oleh pak kades sendiri, tetapi malah berujung merenggang nyawa.
"Saya punya semacam bius yang di ambil dari puskesmas terdekat, jadi kita bisa menggunakan sapu tangan untuk menculik temen kalian itu ucap Tejo.
"Terima kasih mas sudah banyak membantu kami disini ucap satria dengan tulus.
"Itu tak penting, kalian adalah orang baik, dan juga pendatang disini, maafkan kelakuan warga disini yang telah membuat kalian kesusahan ucap Tejo dengan mewakili.
"Yaudah ayok kita diam diam masuk ke kerumunan warga itu lalu lari dari sini ucap Tejo.
"Baik mas.
Perlahan mereka masuk ke kerumunan dan juga menarik tangan gio tetapi saat ditarik, gio memandang mereka dengan tatapan yang tak biasa nya.
"Siapa kalian ucap gio dengan suara yang berbeda.
"Sekarang cepat ucap Tejo.
"Dan brughkkkk, gio pingsan ditempat.
untung saja Wendi siaga saat itu.
"Mau kemana kalian ucap beberapa warga yang menoleh ke arah mereka.
"Cepat gotong dia dan kita kabur teriak Tejo.
Mereka berlari sekuat tenaga saat ini, dan dikejar beberapa warga.
Untung saja pak kades tak menyadari kepergian mereka , karena sibuk membaca mantra kuno sambil berjoget tak jelas.
Yang mengejar mereka adalah para warga yang menoleh ,dengan pandangan tajam dan mata yang sudah memerah , seolah siap mencari mangsa untuk membunuh nya.