NovelToon NovelToon
Cinta Sederhana

Cinta Sederhana

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintamanis / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:8.5k
Nilai: 5
Nama Author: Aeni Santi

"Aku mencintai kamu."

Sesederhana itu, cara ku mencintaimu.

"Jangan tanya kenapa aku mencintaimu, karena sederhana saja aku mencintaimu dan jangan tanyakan alasannya.
Karena jawabannya sama, aku mencintaimu."

I LOVE YOU ❤️❤️❤️

"aku mencintaimu dan aku ingin hidup bersama mu."

😍😍😍

Seorang laki-laki yang memperjuangkan cintanya dengan hambatan restu dari Mamanya karena mereka berbeda.

Apakah mereka akan masih bisa bersama dengan tembok pembatas yang begitu tinggi dengan segala perbedaan yang membatasi mereka.

"Hidup ku jauh lebih nyaman sebelum mengenal Mu, Mas. Terimakasih atas semuanya."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aeni Santi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

#18

"Kalian membicarakan apa kemarin.?"

Tanya Septi yang sudah kepo sebenarnya dari kemarin tapi mau tanya sama Kasih dia lagi buru-buru.

"Sudah terjawab Sep."

"Apanya.?"

"Kenapa Mas Akmal tiba-tiba ngajak ketemu sama orang tuanya."

"Apa.?"

"Mas Akmal kayaknya mau dijodohkan sama orang tuanya."

"What.?, Dia bilang gitu.?"

"Pelan kan suara kamu."

Kasih memukul pelan tangan Septi yang bicara begitu kerasnya mereka sedang di kantin membuat Septi menutup mulutnya.

"Mas Akmal langsung bilang gitu kalau dia mau dijodohin.?"

"Nggak sih, Mas Akmal cuma bilang kalau dia mau dikenalin sama anak teman Mamanya. Buat apa coba dikenalin kalau nggak untuk dijodohin, tapi Mas Akmal nggak mau dia bilang dia udah punya calon makanya Mamanya meminta untuk mengenalkan calonnya itu kepada dia."

"Dan calon yang dimaksud sama Mas Akmal itu kamu Kasih."

Kasih menganggukkan kepalanya.

"Kamu mau.?"

Kasih menggelengkan kepalanya.

"Aku belum siap, pikiran ku ngeri aja kalau ketemu sama Mamanya."

"Kenapa nggak kamu coba."

Ucap Septi dan Kasih langsung melotot.

"Ng...nggak.. Septi. Aku mau selesaiin kuliah dulu, aku sadar diri Septi siapa sih aku, seperti apa keluarga ku, nggak siap aku Septi."

"Kenapa sih, Mas Akmal aja sudah yakin sama kamu."

"Sudah lah Sep, biarkan semua berjalan apa adanya. Kamu lihat sendiri bagaimana penampilan Mas Akmal dia begitu perfeks Sep. Dia bukan dari keluarga sembarang pasti keluarganya dia juga berada. Aku jauh, ibu ku aja cuma pembuat kue sedangkan Bapak cuma kerja serabutan aja."

Septi memahami perasaan Kasih, dia tersenyum dan mengusap lengannya.

"Sabar Kasih, tapi kamu sayang kan sama Mas Akmal.?"

Kasih hanya tersenyum lalu menghabiskan minumannya.

"Cie.. Jatuh cinta beneran nih.."

"Apa sih Sep. Yuk masuk udah selesai istirahatnya."

Kasih beranjak berdiri dan diikuti oleh Septi.

Mereka berjalan menuju ke ruangan sambil bercanda santai.

"Kasih."

Mereka berdua otomatis menoleh ke arah suara yang memanggilnya. Lalu setelah tau siapa yang memanggil mereka membungkukkan badannya sebagai hormat.

"Kasih kita bisa bicara sebentar."

Kasih melihat ke arah Septi.

"Sana, perintah."

bisik Septi.

"Maaf Pak, bicara soal apa.?"

Kasih merasa tidak nyaman hanya berdua dengan Pak Reza.

"Ada hal yang ingin saya tanyakan kepada kamu."

Kasih malah menatap ke arah Septi.

"Kerjaan kali, nggak papa."

"Silahkan Kasih."

"Maaf Pak, saya mau sama Septi."

Pak Reza menganggukkan kepalanya lalu berjalan duluan dan Kasih pun mengikutinya bersama Septi.

Sesampainya di depan ruangan meeting Pak Reza berhenti.

"Mari masuk."

"Ayo Sep."

"Aku tunggu disini aja ya."

"Takut."

Kasih masih memeluk lengan Septi.

"Masalah kerjaan kali, udah berpikir yang positif saja ya."

Septi meyakinkan Kasih, Pak Reza hanya ingin mengajaknya bicara tentang pekerjaan.

"Kalau kerjaan kenapa tidak di ruangan kita saja malah ke ruang meeting."

"Mungkin agak privasi, sana buruan masuk , kamu tenang saja aku tunggu di sini."

Kasih aslinya masih ragu, apalagi mereka hanya berdua di dalam ruangan.

"Nggak Sep, aku mau kamu masuk juga kalau nggak aku nggak mau."

Kasih merasa takut dan memaksa Septi untuk ikut masuk dengan dirinya ke dalam ruangan meeting.

"Oke, ayo."

Mereka berdua masuk dan jelas membuat kaget Pak Reza Kenapa berdua.

"Maaf Pak, Saya diminta Kasih untuk menemani kesini."

Pak Reza memang nampak kecewa mukanya.

"Maaf Pak, Saya hanya menjaga takut ada fitnah diantara kita karena cuma berdua di dalam ruangan meeting ini siapa tau ada yang melihat."

Pak Reza menghembuskan nafasnya.

"Ya sudah nggak papa."

Septi masih dipeluk lengannya oleh Kasih.

"Maaf Pak Reza ingin bicara masalah apa.?"

Tanya Kasih untuk mempercepat supaya cepat bisa pergi dari sana.

"Oke, Septi akan menjadi saksi di sini. Saya ingin mengenal kamu Kasih."

Kasih kaget lah, dan Septi malah tersenyum.

"Maaf maksud Pak Reza apa.?"

Pak Reza memandang Kasih tak seperti biasanya.

"Saya ingin mengenal kamu lebih, masih bolehkah.?"

Kasih memandang Septi.

"Jawab Kasih."

Kasih ingin jujur tapi takut, ini yang ada di depannya atasannya di tempat magang.

"Hmmm..."

"Kamu sudah punya pacar.?"

Tebak Reza, sengaja untuk memancing kasih untuk jujur.

"Bukan pacar Pak."

"Lalu.?, siapa yang menjemput kamu kemarin sore.?"

Kasih dan Septi nampak saling melihat.

"Maaf Bapak tau, Kalau kemarin sore saya dijemput.?"

Tanya Kasih, dia berarti selama ini sudah diamati oleh Pak Reza.

"Cuma kemarin sore saya tidak sengaja melihat Kamu dijemput sama laki-laki menggunakan mobil."

Kasih diam saja.

"Dia pacar kamu Kasih.?, Sudah tertutup kah kesempatanku untuk mengenal mu.?"

"Kita...."

Kasih tidak jadi meneruskan ucapannya, dia berpikir tidak penting juga Pak Reza mengetahui masalah pribadinya.

"Maaf Pak, itu privasi saya. Kalau begitu kami permisi."

Kasih menarik tangan Septi untuk mengikuti dirinya keluar dari ruangan itu.

"Tunggu Kasih, tolong beri saya jawaban jika masih ada kesempatan saya akan maju tapi memang jika tidak ya sudah saya mungkin harus mengubur perasaan ini dalam-dalam."

Septi memberi kode ke Kasih.

"Jujur saja Kasih."

"Maaf Pak, saya tidak bisa karena hati saya sudah dimiliki orang lain. Maafkan saya sekali lagi Pak, tanpa mengurangi rasa hormat saya kami permisi."

Pak Reza mau tidak mau harus menerima keputusan dari Kasih, ya mau gimana lagi.

"Apakah benar-benar sudah tertutup Kasih.?"

Masih berusaha dia sekali lagi.

"Maaf Pak."

Kasih membawa Septi untuk keluar dari ruang yang sana meninggalkan Pak Reza yang memandang dirinya.

Sesampainya diluar ruangan, Kasih mengajak Septi membawanya ke kamar mandi.

"Septi aku takut setelah ini, kenapa Pak Reza bilang seperti itu.?"

Kasih memeluk Septi.

"Pelan kan suara kamu Kasih nanti kalau ada yang mendengar bisa repot kita. Ingat Kita cuman anak makan di sini, kita butuh nilai."

Kasih pun paham.

"Yang penting kamu kan sudah jujur sama Pak Reza dan tidak memberi harapan juga kepada dia. Ya sudah masalah dia mau menerima atau tidak itu urusan dia. Kamu sudah bagus jujur sama Dia."

"Apa sih yang salah sama diriku, kenapa rumit banget rasanya mengenal cinta."

Septi malah rasanya ingin tertawa.

"Kamu salahnya cantik dan terlalu baik hati, jadi cowok-cowok pada mau dekat sama kamu."

"Aku harus jahat.?"

"Ya nggak gitu kali, ini itu untuk menguji cinta kamu sama Mas Akmal. Ternyata sudah bucin temanku ini, ha ha ha..."

Tawa Septi.

"Apaan sih Kamu, yuk keluar kerja."

Kasih sudah membersihkan mukanya lalu keluar dari kamar mandi dan diikuti oleh Septi.

"Darimana kamu Kasih.?"

Tanya Anggar dengan nada agak sinis.

"Maaf Mas, saya ada perlu sebentar tadi."

"Ngapain.?"

Kasih terdiam saja, nggak mungkin juga dia menceritakan yang terjadi tadi.

"Kasih saya minta menemui HRD tadi, ada yang harus diurus administrasinya."

Tiba-tiba pak Reza nongol dan membela Kasih.

😄😄😄😄

Kalau Akmal tau, bisa gelut mereka 🤣🤣

1
Nar Sih
seneng nya lihat persahabatan mereka kasih dan septi ,moga kalian tetep bisa saling bantu semagat juga slalu bersama ,
Nar Sih
semagatt kasih akmal ,mog skripsi nya kasih cpt selesai dan bisa segera menuju halal
Nar Sih
sabarr akmal ya ngadepi. kasih yg mungkin lgi capek jdi perhatian kmu ke dia dislh artikan. moga kasih cpt kmbli seperti sedia kala ngj marah lgi
Nar Sih
emang sayang kasih ya mas akmal ,jdi gk apa,,dong panggil sayanggg🥰🥰
Nar Sih
semagatt septi💪dan bersabar lah kamu pasti sembuh ,jadi ngk sbr nunggu kasih dtg kermh calon suami pgn lihat keseruan memasak dgn calon ibu mertua
eni
smg Septi bisa pulih, sehat lg
Nar Sih
semoga septi cpt sembuh dan sabarr ya kasih ini mungkin ujian buat septi ,semoga semua nya cpt membaik
Nar Sih
semoga bukan kbr yg buruk kasihan kasih klau sampai septi knpa,,
Nar Sih
meleleh hati kak thor ,aku bca nya akmal bnr,,udah bucin sama kasih dan ini yg buat aku sng bca karya kak aeni dgn ciri has romantis kta sayanggg nya bikin senyum klau bca ,makasih kak udh bikin cerita yg indah🙏🥰🥰
eni
😁...buka blokir dl,
Nar Sih
alhamdulilah lamaran diterma tinggal nunggu sah nya
Nar Sih
terima aja kasih ,cinta akmal tulus lho
Nar Sih
alhamdulilah ,,,ahir nya selesai mslh nya ,tinggal lamaran nih mas akmal udh ngak sbrr ,moga kali ini kasih ngk kaget dgn lamaran mas akmal yg tiba,, dan menerima nya ,wahh ..makin ngk sbr nih kakk tunggu bab selanjut nya 👍🥰🥰
Nar Sih
alhamdulilah ahir nya septi mau bantu akmal ,ssmagatt akmal buktikan keseriusan mu dan cinta mu sama kasih dan keluarga nya ,moga kasih bisa memaaf kan kmu dan mama mu,💪💪
Nar Sih
semoga septi mau membantu akmal buat satuin kasih dan akmal lgi
Nar Sih
ahir nya mama mu bru sdr ya akmal klau kasih baik hati ,moga kmu berhasil menemui kasih akmal dan mau memaaf kan semua nya
Nar Sih
ahir nya mama mu sdr akan kesalalahan nya ya akmal gini pr buat mama mu mintaa maaf sama kasih semoga kasih mau memaafkan semua nya
eni
syukurlah dak banyak drama,mama akmal JD orang baik 😁
eni
nunggu mama Akmal sadar
masih arogan atau langsung baik😂
Nar Sih
semagatt kasih ...sabarr dan fokus sja dgn kuliah mu bila jodoh mu akmal pasti ngk akan kemana
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!