NovelToon NovelToon
STRANGE MERCHANT

STRANGE MERCHANT

Status: sedang berlangsung
Genre:Bepergian untuk menjadi kaya / Perperangan / Penyeberangan Dunia Lain / Menjadi Pengusaha / Toko Interdimensi
Popularitas:16.1k
Nilai: 5
Nama Author: Kata Pandu

Menjadi pedagang antar dua dunia? Apakah itu memungkinkan?

Setelah kepergian kakeknya, Sagara mewarisi sebuah rumah mewah tiga lantai yang dikelilingi halaman luas. Awalnya, Sagara berencana menjual rumah itu agar dapat membeli tempat tinggal yang lebih kecil dan memanfaatkan sisa uangnya untuk kebutuhan sehari-hari. Namun, saat seorang calon pembeli datang, Sagara tiba-tiba mengurungkan niatnya. Sebab, dia telah menemukan sesuatu yang mengejutkan di belakang rumah tersebut, sesuatu yang mengubah pandangannya sepenuhnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kata Pandu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 18 : Perayaan Di Kediaman Adyatama

Sagara melangkah ke ruang makan yang telah dipersiapkan dengan begitu apik. Meja panjang berhias lilin dan rangkaian bunga yang indah, ditambah dengan cahaya lembut yang menerangi ruangan, memberikan nuansa yang hangat dan elegan. Para pekerja kediaman Adyatama, yang setia melayani keluarga selama bertahun-tahun, berdiri di sekitar meja, menanti dengan penuh hormat. Saat Sagara berjalan melewati mereka, senyum dan sapaan hangat terdengar di sekelilingnya. Mereka menyambutnya sebagai penerus sah keluarga Adyatama.

Meski Sagara merasa bangga, tapi dia tidak bisa menahan sedikit kegugupan yang muncul. Dia berhenti di depan meja utama, berdiri sejenak di hadapan para pekerja yang menatapnya dengan penuh harapan dan penghormatan. Suasana hening selama beberapa detik, namun keheningan itu dipenuhi rasa hormat yang mendalam. Akhirnya, Sagara mengambil napas dalam-dalam dan mulai berbicara.

“Selamat malam, semua,” ucapnya dengan suara yang tegas, meski ada sedikit getaran yang tak bisa ia sembunyikan, “Sebelum kita mulai, aku ingin mengucapkan beberapa hal kepada kalian semua. Pertama saya ingin mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada kalian, para pekerja setia keluarga Adyatama. Terima kasih karena telah menerimaku dengan tangan terbuka dan menyambutku dengan kehangatan yang tulus."

Sagara berhenti sejenak, melihat senyum-senyum di wajah para pekerja, lalu melanjutkan, “Aku sadar bahwa posisi yang kini kutempati bukanlah sesuatu hal yang mudah, tapi aku berjanji di hadapan kalian semua, aku akan terus berusaha mempertahankan kehormatan dan nama baik keluarga ini, serta melanjutkan kehendak kakekku untuk menjadikan keluarga Adyatama sebagai keluarga yang terbaik dan berpengaruh di seluruh penjuru dunia."

Sagara mengangkat gelas yang telah diisinya dengan anggur merah. “Malam ini, mari kita rayakan bersama-sama! Ini bukan hanya pencapaian diriku saja, tapi pencapaian kita semua! Terima kasih atas segala kerja keras dan dedikasi kalian."

"Cheers!”

Para pekerja dengan semangat mengangkat gelas mereka, mengikuti Sagara. "Cheers!" jawab mereka serentak dengan wajah penuh kebahagiaan. Suasana yang semula tenang berubah menjadi lebih hidup, penuh keceriaan dan rasa syukur. Mereka semua merasa bangga dengan keberhasilan sang tuan muda.

Perayaan pun dimulai. Para pekerja mulai berbincang dengan santai, saling mengobrol tentang kehidupan mereka sehari-hari. Beberapa dari mereka mendekati Sagara, mengucapkan selamat dan menyampaikan rasa terima kasih karena Sagara telah melanjutkan peran sang kakek dengan baik.

"Tuan Muda, kami sangat bersyukur dengan kehadiran Anda di sini," kata Naya, salah satu pelayan senior, sambil tersenyum. "Kami merasakan semangat baru sejak Anda memimpin."

Sagara membalas dengan anggukan hormat, "Terima kasih, Naya. Kehadiran kalian semua sangat penting untukku. Kalian adalah tulang punggung keluarga ini, dan aku tidak akan bisa menjalankan tugas ini tanpa dukungan kalian."

Satu per satu, para pekerja mulai menyampaikan kabar dan cerita kecil tentang kehidupan mereka di kediaman Adyatama. Surya, salah satu pelayan yang bertanggung jawab atas pemeliharaan dan operasional kendaraan keluarga, mendekati Sagara dengan hati-hati. Ia tampak sedikit gugup, seakan enggan untuk menyinggung masalah yang mungkin dianggap sepele.

"Tuan Muda," Surya membuka percakapan dengan nada pelan, "Saya mohon maaf jika ini tidak tepat disampaikan pada saat seperti ini, tapi berhubung Tuan sebelumnya sudah membuka diri, saya akan berterus terang bahwa saya mengalami kendala dalam menjalankan tugas saya. Kendaraan di kediaman ini sudah tidak ada sejak kepergian Tuan Miles, dan hal itu membuat saya kehilangan peran saya di keluarga dan membuat saya hanya terus membantu yang lainnya bekerja."

Sagara, yang mendengarkan dengan seksama, tersenyum lembut. "Baiklah, Surya. Besok kamu temani aku pergi membeli mobil baru. Aku tidak terlalu paham, jadi aku membutuhkan bantuan seseorang yang tahu betul mengenai mobil, agar aku tidak salah pilih."

Surya tampak sangat terkejut, tapi dia segera membalas dengan penuh antusiasme, "Tentu, Tuan Muda. Saya akan dengan senang hati menemani Anda! Ini akan sangat membantu, terima kasih banyak, Tuan!"

Sagara tersenyum, "Setelah membeli kendaraan, kita juga akan mampir ke pusat perbelanjaan. Ada beberapa barang yang perlu aku beli. Kuharap kamu bisa membantuku dengan semua itu."

Surya membungkukkan sedikit tubuhnya sebagai tanda hormat. "Saya sangat senang karena bisa banyak membantu, Tuan Muda. Ini adalah kehormatan bagi saya."

Pesta perayaan itu pun terus berlangsung dengan suasana yang semakin hangat dan penuh keceriaan. Sagara, setelah berinteraksi dengan beberapa pekerja lainnya, memutuskan untuk menepi sejenak, mengambil sedikit jarak dari keramaian. Ia berdiri di dekat jendela besar yang menghadap ke taman belakang. Dari tempatnya berdiri, ia bisa melihat bintang-bintang yang berkelap-kelip di langit malam.

Malam itu, meskipun penuh dengan suka cita, pikiran Sagara tiba-tiba melayang memikirkan seseorang, si Fransiskus, pria tua yang tinggal di kediaman Morgans. Sejenak, ia merasa sedikit menyayangkan karena Fransiskus tidak bisa berada di sini bersamanya, merayakan kesuksesannya yang pertama. Bagaimanapun, Fransiskus adalah salah satu orang yang selalu mendukung dan membimbingnya, terutama dalam urusan bisnis. Sagara juga ingin memperlihatkan hasil dari kerja kerasnya ini kepada Fransiskus.

Sagara menarik napas panjang dan merenung, “Fransiskus pasti akan senang mengetahui apa yang telah aku capai malam ini. Dia selalu percaya bahwa aku mampu meneruskan bisnis kakek, dan sekarang, aku sudah bisa melihat hasilnya.”

Meskipun Fransiskus tidak hadir, Sagara merasa bahwa pencapaian malam ini juga merupakan milik pria tua itu. Ia berjanji dalam hatinya bahwa suatu hari, ia akan memperlihatkan secara langsung kepada Fransiskus betapa suksesnya bisnis keluarga yang kini berada di tangannya. Dengan semangat yang baru dan perasaan bangga, Sagara kembali bergabung dengan para pekerja di perayaan malam itu. Mereka tertawa, berbagi cerita, dan merayakan malam yang penuh makna. Malam yang menandai dimulainya era baru di keluarga Adyatama, dengan Sagara sebagai pewaris yang siap mengemban tanggung jawab besar atas nama keluarga.

1
black_mask
penting ceritane dirampungke thor, ojo kyo le dsik"
Mohakbar
cerita enak di dengar, setiap kalimat mudah di pahami, rekomen baget!
Abu Nipah
Lumayan
yatarasa
...
Kai🍁
harapannya kali ini ceritanya dapat diselesaikan dengan baik dan pembaca terpuaskan.
Violet Ros
Mungkin ini udah lama sejak terakhir kali gue baca novel lu yang necromancer itu. Tapi novel lu masih bagus aja bg, tapi rasa rasanya teksnya pada kepanjangan.
Violet Ros: wkwk iyaa cuman gak konsisten
Kai🍁: iya baru balik nulis lagi, akunmu juga rajin sekali nulis.
total 2 replies
Sato
ceritanya selesain ya, semoga ga ngagantung.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!