NovelToon NovelToon
ISTRI BERCADAR MILIK KETOS TAMPAN.

ISTRI BERCADAR MILIK KETOS TAMPAN.

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Berondong / Ketos / Nikahmuda / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:245.3k
Nilai: 4.9
Nama Author: satria

Amira Khairunissa, tiba-tiba harus menerima kenyataan dan harus menerima dirinya menjadi seorang istri dari pria yang bernama Fajar Rudianto, seorang ketos tampan,dingin dan juga berkharisma di sekolahnya.

Dia terpaksa menerima pernikahan itu karena sebuah perjodohan setelah dirinya sudah kehilangan seseorang yang sangat berharga di dunia ini, yaitu ibunya.

Ditambah dia harus menikah dan harus menjadi seorang istri di usianya yang masih muda dan juga masih berstatus sebagai seorang pelajar SMA, di SMA NEGERI INDEPENDEN BANDUNG SCHOOL.


Bagaimanakah nantinya kehidupan pernikahan mereka selanjutnya dan bagaimanapun keseruan kisah manis di antara mereka, mari baca keseluruhan di novel ini....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon satria, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 2.

      Setelah Annisa pergi dari kamar, kini suasana di kamar itupun langsung hening dan kecanggungan bisa dirasakan oleh Amira, apalagi kini hanya menyisakan mereka berdua saja yang ada didalam kamar itu.

    " Mau langsung istirahat?" tanya Fajar datar yang mulai membuka suara dengan dirinya yang masih berdiri di dekat pintu.

    Amira langsung melirik sekilas ke arah Fajar yang kini sudah sah menjadi suaminya, namun hanya meliriknya sekilas saja lalu dirinya kembali memalingkan pandangannya dengan cepat.

    " K-kalau kamu mau istirahat, tidur aja disini, aku mau...." ucap Amira dengan gugup tanpa dirinya menjawab pertanyaan Fajar tadi.

    " Mau kemana?" tanya Fajar dengan cepat.

     Amira yang hendak pergi pun langsung menghentikan langkahnya, disana hanyalah ada mereka berdua saja, jadi sudah pasti kalau Fajar sedang bertanya kepada dirinya.

    " Aku mau keluar, biar kamu bisa istirahat dengan tenang." jawab Amira sambil menundukkan kepalanya, dia masih tidak berani untuk menatap wajah Fajar meskipun Fajar sudah sah sebagai suaminya.

     Rasanya aneh dan penuh kecanggungan, padahal mereka sudah bersama sebagai teman selama 2 tahun lebih, namun karena status mereka yang berubah membuatnya dirinya merasa asing kepada Fajar.

    " Saya mau bicara sama kamu, bisa?" tanya Fajar datar, tanpa ekspresi sama sekali.

    " Bisa." jawab Amira yang langsung dengan cepat menjawabnya.

    Fajar pun kini langsung berjalan mendekat ke arah sofa panjang yang ada disana, lalu segera duduk.

    " Kemari, Duduk sini." pinta Fajar, sambil menunjuk ke arah sofa yang masih kosong disampingnya.

    " Aku disini aja." ucap Amira tanpa disadari kalau dia sudah menolak perintah dari suaminya itu.

    Namun, tidak lama setelah itu Amira pun langsung teringat bahwa saat ini Fajar sudah menjadi suaminya bukan temannya lagi, orang yang harus dia patuhi selama itu baik untuk dirinya.

    Secara perlahan, dia pun mulai melangkah mendekat dan duduk di sofa panjang itu bersama Fajar, tidak terlalu dekat dan tidak terlalu jauh.

    " Pada saat itu apa Bunda yang maksa kamu buat nikah sama saya?" tanya Fajar, sambil menatap Amira yang sejak awal terus menundukan kepalanya karena dia masih tidak berani untuk menatap balik dirinya.

" Bukan maksa, tapi membujuk." jawab Amira, membenarkan apa yang diucapkan oleh Fajar yang menurutnya kurang benar, yaitu '*Memaksa*.'

    " Lalu kenapa kamu menerimanya?" tanya Fajar kembali.

    " Karena itu permintaan dari Umi dan juga Bunda jadi aku tidak menolaknya," ucap Amira lirih kala dia harus mengingat kejadian kenangan bersama Alm, ibunya.

    Jujur, dia sangat merindukannya dan sangat membutuhkannya saat ini, namun takdir seolah mempermainkannya dengan Ibunya yang sudah dipanggil duluan menghadap sang ilahi, sebelum Amira dan Fajar menikah pada saat itu.

     " Apa yang sudah kamu lakuin ke Bunda, sampai-sampai Bunda jadi sayang banget sama kamu?" tanya Fajar, emang Bundanya itu sangat menyayangi Amira yang dimana Fajar tidak tau alasan kenapa ibunya bisa menyukai dan menyayangi Amira layaknya seperti anak kandung nya sendiri.

    Amira yang mendengar itu langsung menggelengkan kepalanya dengan cepat.

    "Aku gak berbuat apa-apa, Aku tulus sayang sama Bunda, aku juga nyaman saat disamping Bunda dan pelukan Bunda sangat sama persis seperti Alm Ibu aku yang sudah lama tidak bisa aku rasakan lagi sekarang." ucapnya lirih.

    Setelah mengatakan hal itu, tiba-tiba saja ekspresi Amira langsung berubah menjadi sendu, dia jadi teringat kembali kepada almarhumah Umi nya yang telah meninggalkan nya beberapa bulan yang lalu .

     "Umi udah tenang disana, jangan kamu buat sedih dia dengan ngeliat kamu menangis kayak gitu, berikan doa terbaik kamu untuk Ibu."

    "Gak!, Aku gak nangis." elak Amira, sambil membuang pandangannya ke sembarang arah, padahal air matanya itu sudah terlihat sangat jelas oleh Fajar.

    Fajar yang melihat Amira yang malu karena ketahuan menangis itupun, hanya mampu menggelengkan kepalanya dengan pelan, karena Amira tidak mau terlihat lemah di hadapan pria itu.

   Air mata yang masih menggenang di pelupuk mata indahnya itu sudah menjadi bukti, karena Amira yang menggunakan cadar, membuat kedua bola mata indahnya menjadi pusat utama Fajar untuk memandanginya.

     Baru kali ini juga Fajar berani melihat Amira dalam waktu yang cukup lama, yaitu setelah Amira sudah sah menjadi istrinya, biasanya di sekolah dia sama sekali tidak pernah melakukan hal itu bahkan saat berdiskusi dengan Amira sekalipun, karena dia sangat menghargai Amira yang sangat menjaga aurat dan juga pandangannya, karena itu dia tidak pernah berani menatap Amira selama ini, bahkan berkomunikasi selama dua tahun lebih pun hanya seperti ini sangat irit dan juga jarang, namun selalu ketemu setiap harinya.

    "Ya, Kamu memang gak nangis, tapi hampir menangis."

    " E-enggak Fajar aku enggak nangis kok." ucap Amira yang masih membantahnya.

    Pada akhirnya Fajar pun memutuskan untuk tidak memperdebatkan nya lagi, dia langsung beranjak dari sofa, meninggalkan Amira yang masih duduk disana.

    " Kamu mau kemana?, bukanya mau istirahat?, biar aku aja yang keluar." ujar Amira melihat Fajar yang beranjak dari sofa itu.

     Dia pun lantas langsung ikut bangkit dari duduknya, menyusul Fajar yang sudah berdiri lebih dahulu.

    " Kapan saya bilang,kalau saya mau istirahat?" tanya Fajar, sambil memasukan kedua tangannya ke saku celananya.

     Hal itu membuat Amira terdiam, dia juga membenarkan bahwa Fajar memang tidak pernah mengatakan ingin istirahat, itu hanya kesimpulannya saja, malah melainkan Fajar lah yang bertanya seperti itu kepada Amira.

    Setelah itu Fajar pun langsung segera pergi kamar mandi untuk berganti pakaian ke lebih yang nyaman sama hal dengan Amira setelah Fajar selesai.

     TO BE CONTINUE.

1
vivi
lanjut thor semangat/Ok/
Asya_Firdian
Luar biasa
Baper kusut
Koq kaya liat visual jimmin ya🤣🤣🤣
Siti Nurbaidah
lanjut👍👍👌
Sri Musdalefi Indra
jangan lama" thor up,sehat slalu ya thor biar up busa banyak" /Drool//Drool/
Sifa Dini Eka Rizkiana
mimpi atau gimana thor
Siti Nurbaidah
lnjut 👍👍👌
Bunda'nya Alfaro Dan Alfira
eh gimana sih ngk ngerti aku mimpi kah apa gimna
Siti Nurbaidah
kok lama y update ny
Siti Nurbaidah: 👍👍👌d tunggu
SJR: insyaalah nanti agak maleman 🙏
total 2 replies
Susanti Susanti
Luar biasa
vivi
lanjut thor semangat 💪
Rini Maryani
lanjut
Radiansyah
bagus
Sri Musdalefi Indra
lanjut mir,..dikit amat upnya thor
Rini Maryani
lanjut thoor
Sri Musdalefi Indra
ah amira lanjut thor
Atik R@hma
udah pada bucin semua, pasutri😂😂😂
SJR: tinggal yang satu belum di resmikan 🤭
total 1 replies
Putrinw
halo aku juga mampir di karya kamu🥰
SJR: terima-kasih sudah mampir semoga betah ya🤗🙏
total 1 replies
Rini Maryani
ribet amat sih lapor polisi lah biar d tangkep orng
Atik R@hma
pasti yg iri dg fajar, gengnya Dennis kali😤😤
SJR: Denis kan sahabatnya Fajar?
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!