NovelToon NovelToon
Gadis Desa Milik CEO

Gadis Desa Milik CEO

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / CEO
Popularitas:6.6k
Nilai: 5
Nama Author: Dewi Meitania

Agnes Nugraha gadis remaja yang ceria dari keluarga sederhana memiliki paras yang cantik pertemuannya yang tanpa di sengaja dengan seorang pemuda kota yang ternyata seorang CEO suatu perusahaan besar di kota membuat hidupnya berubah.
Seperti apa? ikuti ya....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewi Meitania, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

18

Cukup lama Radit menunggu Pak Bagas turun dari mobilnya. Radit melihat raut wajah Pak Bagas nampak kebingungan. Radit membiarkannya terlebih dahulu kemudian Radit mengetuk kembali kaca mobil Pak Bagas. Pak Bagas pun tersadar dan segera turun dari mobilnya.

"Bapak baik-baik saja?" Tanya Radit begitu Pak Bags turun dari mobil nya.

"Hah! Eh, i iya Radit saya baik-baik saja. Hanya saja saya sedang berfikir apa kamu tidak salah memberikan alamat ini." Jelas Pak Bagas.

"Hahaha... Maaf Pak jika membuat anda bingung. Mari Pak kita berbincang di teras. Maaf tidak membawa bapak masuk karena ini bukan rumah saya." Radit.

"Iya Radit tidak apa-apa. Di sini saja sudah sangat sejuk saya suka." Pak Bagas.

Saat Radit dan Pak Bagas baru saja akan duduk Agnes keluar dari dalam rumahnya.

"Eh, tamu nya sudah datang." Agnes.

"Sayang, perkenalkan ini Pak Bagas." Ucap Radit memperkenalkan Pak Bagas pada Agnes.

"Salam kenal. Tapi, rasanya kita sudah berkenalan satu tahun yang lalu." Ucap Pak Bagas.

"Agnes tidak akan mengingatnya Pak maaf." Radit.

"Ish... Mas kok gitu. Maaf ya Pak saya memang kurang memperhatikan sekitar. Maaf juga saya tidak mengingat perkenalan kita." Agnes.

"Tidak masalah nak. Kita juga hanya dua kali bertemu dan itu pun tanpa di sengaja." Pak Bagas.

"Mari silahkan Pak. Saya tinggal dulu ke dalam." Pamit Agnes.

"Iya iya silahkan. Maaf mengganggu ya." Pak Bagas.

"Iya Pak Mari." Agnes.

Agnes pun masuk ke dalam untuk menyiapkan minuman dan camilan yang sudah di sediakannya tadi. Kemudian Agnes kembali ke luar untuk menyajikannya namun setelah itu Agnes kembali masuk membiarkan Pak Bagas dan Radit berbincang.

"Apa tamu nya sudah datang?" Tanya Bunda Nining pada Agnes yang tengah duduk di depan televisi.

"Eh, sudah Bunda." Agnes.

"Sudah di sajikan suguhannya nak?" Bunda Nining.

"Sudah Bunda. Bunda mau kemana?" Tanya Agnes.

"Bunda hanya akan ke toko. Nanti bantu ibu siapkan makan siang ya sayang. Ibu bantu Mba Tari dulu di depan." Bunda Nining.

"Oke Bunda." Agnes.

Bunda Nining keluar dari rumahnya. Karena Pak Bagas duduk dengan posisi membelakangi pintu sehingga tidak mengetahui jika Bunda Nining keluar dari rumahnya. Namun, karena Radit tersenyum membuat Pak Bagas menolehkan ke belakang.

"Bunda mau kemana?" Tanya Radit.

"Mau ke toko bantu Mba Tari." Bunda Nining.

"Bunda perkenalkan ini." Belum selesai Radit bicara Pak Bagas sudah menyela nya.

"Apa kabar Bu Nining." Ucap Pak Bagas bangun dan mengulurkan tangannya.

"Eh, kabar baik Pak." Bunda Nining.

"Bunda dan Bapak sudah kenal ya? Eh, iya kan kita pernah berkenalan sebelumnya." Radit.

"Mari saya tinggal dulu Pak Bagas." Bunda Nining.

"Setelah pertemuan kita waktu itu saya beberapa kali tinjauan ke sini dan bertemu dengan Bu Nining. Tapi hanya sepintas saja." Jawab Pak Bagas.

"Oh begitu rupanya. Nanti makan siang di sini ya Pak. Calon istri sama calon mertua tadi sudah masak." Ajak Radit.

"Maksud kamu, kamu sama Agnes..."

"Iya Pak. Alhamdulillah saya sama agnes akan melangkah ke jenjang yang lebih serius. Maaf saya tidak mengundang anda karena memang acara lamaran kemarin itu hanya antar keluarga kedua belah pihak saja." Jawab Radit.

"Iya iya tidak apa-apa. Asal nanti saat pernikahan saya jangan di lupakan." Pak Bagas.

"Tentu Pak." Radit.

Radit dan Pak Bagas kembali berbincang mengenai proyek pembuatan villa Radit. Karena Pak Bagas memang seorang arsitek yang selalu menangani beberapa proyek pembangunan di perusahaan Radit. Radit sudah mengenal dekat dengan Pak Bagas karena beliau merupakan salah satu orang kepercayaan Papa Jamal.

Saat makan siang tiba Bunda Nining menyarankan untuk makan siang lesehan di teras rumahnya saja karena kehadiran Pak Bagas. Radit pun menyetujuinya. Kemudian Radit di bantu Pak Bagas menyiapkan tempatnya. Mba Tari dan Agnes membawa peralatan makan mereka ke depan sementara Bunda Nining menyiapkan makanannya.

Karena tidak ada pembeli Mba Tari pun ikut makan bersama. Di toko ada satu orang pekerja yang juga ikut makan namun memilih tetap di toko saja. Seorang anak laki-laki yang masih usia sekolah namun sekolahnya harus putus karena kendala biaya. Dirinya meminta pekerjaan sendiri pada Bunda Nining.

Namun, bukan hanya pekerjaan yang di dapatnya melainkan sekolah juga. Bunda Nining membiayai sekolahnya yang masih di bangku smp. Oleh karena itu Jaki nama anak lelaki itu selalu datang membantu Bunda Nining di toko. Jaki hanya tinggal bersama ibunya dan dua orang adiknya yang masih kecil. Ayah Jaki menikah lagi dan menelantarkan Ibu jaki dan kedua adiknya.

Karena Jaki merupakan anak yang berprestasi membuat Bunda Nining pun tidak terlalu berat membiayai sekolahnya karena Jaki mendapat beasiswa. Jadi sebagian biaya sekolahnya di dapat dari beasiswa tersebut. Pak Bagas yang menyukai Bunda Nining sejak pertemuan pertamanya di buat semakin mengagumi Bunda Nining.

Saat makan bersama Pak Bagas selalu mencuri-curi pandang terhadap Bunda Nining dan sayangnya tingkah Pak Bagas tak luput dari pantauan mata Radit dan Agnes membuat keduanya tersenyum penuh arti. Apalagi di tambah Mba Tari mengatakan jika beberapa hari lalu Pak Bagas datang mencari Bunda nya.

Agnes yakin jika Pak Bagas menaruh hati pada Bundanya hanya saja yang masih membuat Agnes waspada. Agnes takut jika Pak Bagas merupakan suami orang yang akan berakibat pada Bundanya. Agnes dan Ikbal memang tidak mempermasalahkan jika Bunda mereka menikah lagi hanya saja Bunda Nining yang selalu menolak dan menghindari setiap laki-laki yang berusaha mendekatinya.

"Tari, nanti bungkuskan nasi dan lauknya ya biasa untuk Ibu dan adik-adiknya Jaki." Bunda Nining.

"Iya Bun." Jawab Mba Tari patuh.

"O ya Bun. Ibu nya jaki sekarang bekerja di rumah ujung itu." Ucap Mba Tari memberi info.

"Oh, sudah ada yang beli ya rumah nya." Bunda Nining.

"Iya udah Bun. Katanya pasangan baru terus butuh orang untuk nemenin juga jadi Ibu Jaki kerja di sana di minta sama bu RT." Mba Tari.

"Terus adik-adiknya Jaki gimana Mba?" Kali ini Agnes yang bertanya.

"Di bawa kerja Nes. Di bolehin juga sama mereka itu." Mba Tari.

"Rumah itu kosong tadinya?" Kali ini Radit yang bertanya.

"Iya Nak Radit. Sudah lama di jual tapi belum ada pemintanya mungkin karena terlalu besar dan mahal." Jelas Bunda Nining.

"Tapi, kata Mba tadi pasangan baru yang beli Bun." Agnes.

"Ya walaupun mereka pasangan baru jika mereka menginginkan rumah yang luas jadi nya cocok." Bunda Nining.

"Kamu nanti mau rumah yang luas atau bagaimana sayang?" Radit.

"Eh,,,"

🌼🌼🌼

1
disney
radit jatuh cinta pandangan pertama dgn agnes, butuh gerakan satset sebelum di dahului yg lain
disney
karya baru semoga sukses thor..pak bagas naksir agnes ya hehehe
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!