'Gagak pembawa bencana' itulah julukan pemimpin klan mafia Killer Crow, Galileo Fernandez, yang terkenal kejam dan tidak pandang bulu dalam membunuh.
Hidupnya dari saat dia kecil dilatih menjadi pembunuh berdarah dingin oleh ayahnya, sehingga menciptakan seorang Leo yang tidak berperasaan.
Suatu hari dia di jebak oleh musuh bebuyutan dari klan mafianya dan tewas tertembak dikepalanya. Tetapi bukannya pergi ke alam baka, dia justru terbangun kembali di tubuh seorang anak laki-laki berusia 5 tahun.
Siapakah anak laki-laki itu?, Apakah Leo mampu menjalani hidupnya dan kembali menjadi mafia kejam dan membalaskan dendamnya?
Inilah Kisah tentang Galileo seorang mafia kejam yang bereinkarnasi ke tubuh seorang bocah yang ternyata menyimpan banyak misteri.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ADhistY, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 8
Sesampainya di rumah Max keluar dari mobilnya dan masuk ke dalam, dilihatnya Zivanna tengah berkutat dengan laptop nya di ruang tamu.
"Aku pulang," ujar Max
Zivanna yang mendengar nya mengalihkan pandangannya pada sang putra dari pekerjaan nya.
Max duduk disamping Zivanna, lalu berbaring di pangkuan nya.
"Kenapa dengan anak manja Mama hm?," ucap Zivanna terkekeh melihat sifat manja Max yang tidak pernah hilang walau sudah dewasa.
"Tidak... Max hanya lelah dan hanya ingin seperti ini saja," ucap max menutup matanya.
Zivanna tersenyum dan mengusap rambut Max lembut.
"Eum Max, ada yang ingin Mama bicarakan pada mu," ucap Zivanna tiba tiba.
Max yang mendengar nya segera bangkit dan menatap Zivanna untuk mendengarkan.
"Max suka tinggal disini?," tanya Zivanna
Max yang mendengar itu mengangguk kan kepalanya
"Tentu saja suka, Dimana pun asal bersama Mama, Max akan suka," jawab Max yang membuat Zivanna tersenyum.
"Memangnya kenapa mam?" Tanya Max.
Zivanna menghela nafasnya "Begini, jika kita pindah ke luar negeri apakah Max akan setuju?," tanya Zivanna yang membuat max sedikit heran.
"Eum... Max terserah Mama saja, tetapi kenapa kita harus pindah keluar negeri mam?," ujar Max.
"Mama harus mengurus perusahaan peninggalan suami Mama yang sedang collapse Disana, jadi mama harus turun tangan buat handle kesana langsung, kemungkinan kita akan menetap disana," ucap Zivanna
Max mengangguk "Jadi kita harus pergi ke negara mana?," tanya Max
"Kita akan pindah ke Indonesia sayang, kemungkinan Lusa kita berangkat setelah mengurus surat perpindahan sekolah kamu besok," jawab Zivanna.
Max tersentak setelah mendengar negara mana yang akan menjadi tempat tinggalnya nanti, itu adalah kampung halamannya saat bersama Leo
'Baguslah, aku jadi tidak perlu mencari alasan untuk pergi kesana, karena Mama sendiri yang mengajak ku ke sana,' batin max senang dihatinya.
"Jadi bagaimana Max setuju?," tanya Zivanna.
Max mengangguk tanpa ragu
"Hmm aku setuju, aku akan ikut kemanapun mama pergi," ucapnya tersenyum.
Zivanna yang melihat raut wajah putranya terlihat senang menatap heran Max, bukankah seharusnya Max merasa sedih meninggalkan kampung halamannya dan meninggalkan teman teman sekolah nya?
"Kalau Max sudah setuju, kita akan berangkat besok lusa, tidak perlu masuk sekolah besok pagi karena mama akan datang ke sekolah untuk mengurus perpindahan sekolah kamu sayang," ucap Zivanna
Max mengangguk
"Kalau begitu Max masuk dulu ke kamar ya, mau mandi dulu," pamit max pada Zivanna.
Zivanna hanya mengangguk dan kembali mengerjakan pekerjaan yang tadi dia tunda, sebenarnya max selalu menawarkan dirinya untuk membantu pekerjaan Zivanna, tetapi Zivanna selalu menolak nya karena dia merasa masih mampu melakukan nya sendirian.
•••
Dikamar nya max segera membuka ponsel nya untuk mengabari Gavin bahwa dia akan kembali ke sana. Dua tahun belakangan ini memang Max dan Gavin tidak putus komunikasi.
>Aku akan kembali lusa nanti
Gavin yang tengah berada di ruang rapat mendengar suara pesan masuk segera memeriksa nya, notifikasi untuk pesan masuk dari Max memang dia bedakan dari yang lain, sehingga setelah mendengar suara notifikasi itu dia segera melihat pesan dari Leo dengan cepat.
Dua tahun ini membuat Gavin percaya bahwa Max adalah Leo sahabat nya yang bereinkarnasi kembali, dari cara bicara dan rahasia yang hanya mereka berdua ketahui yang max beberkan, membuat Gavin sepenuhnya tidak curiga lagi.
Balas Gavin >Tidak perlu Balas Max singkat, dia tidak ingin membuat kehebohan dan membuat klan Scorpions curiga padanya karena bertemu dengan Gavin, apalagi dia bersama mamanya Zivanna ke sana. Max melihat seorang pria paruh baya di ponsel nya. Dia adalah Jordan yang kini sudah berusia 50an, memiliki tiga putri yang berbeda usia, salah satunya sedang menempuh pendidikan di sekolah menengah atas tahun ketiga sama seperti nya. Ada sebuah rumor yang menyebut kan bahwa jordan memiliki kutukan tidak dapat memiliki seorang putra, karena bisa dilihat dari istri pertama lalu ketiganya selalu melahirkan anak perempuan, bahkan ada desas desus yang mengatakan jika anak keempatnya yang baru lahir adalah anak perempuan kembali. Max menyunggingkan senyum miring nya. Dia pikir itu adalah karma untuk Jordan tua Bangka sialan itu. "Lihatlah saat aku kembali, akan ku beri kejutan untukmu pak tua," gumam Darren tersenyum miring, mengingat seorang pria yang dulu dia sebut sebagai tua Bangka itu sudah benar benar menjadi tua Bangka Sekarang. Max menutup ponselnya lalu beranjak ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya dari keringat. . . . . . .