Transmigrasi Bianca Dealova Christabel

ceklek

Gebi membuka pintu rumah tua itu, nampak semua benda di rumah itu sudah berdebu dan lapuk bahkan lantainya saja banyak yang bolong sepertinya dia harus mengeluarkan uang ekstra untuk rumah barunya ia akan membeli beberapa furnitur agar rumah itu bisa di bilang layak di tingali.

untuk cerita hantu dan lain lainnya itu pasti hanya rumor yang di besar besarkan, Gebi tidak akan percaya hal semacam itu.

  " sekarang mari kita bersihkan " ucapnya dengan bersemangat.

  " apa kamu sudah menemukan keberadaan gadis itu jangan mengatakan kebohongan kepada ku " ucap Edward

" iya tuan saya sudah menemukan keberadaan gadis yang anda cari dia tinggal di jalan xxx " jawab Aldrich

" jadi dia tinggal di sana sekarang kita pergi ke tempat itu jangan terlalu mencolok " ucap Edward

Mereka langsung pergi meninggalkan Mansion untuk pergi ke tempat Gebi berada, untung saja gadisnya itu masih berada di wilayahnya jadi dia tak perlu butuh lama untuk menemukannya.

Beberapa jam kemudian Gebi sudah selesai membersihkan rumah itu, ia juga akan berbelanja sedikit nantinya. untung saja ia mendapatkan rumah yang tergolong murah, pada saat ia sedang berkeliling mencari beberapa rumah ia melihat rumah yang begitu menarik perhatiannya ruma dengan gaya eropa itu sungguh menarik di matanya.

  " akhirnya selesai juga..hm aku harus membeli beberapa barang dan beberapa stok makanan namun apa uang Bagas tidak habis? Huh, siapa peduli " ucapnya langsung bergegas pergi

Gebi menuju sebuah minimarket,ia cukup jalan kaki karena tidak terlalu jauh dia akan membeli beberapa stok makanan siap saji saja dulu.

  " totalnya 1jt mbak " ucap wanita yang berdiri di kasir

Gebi segera mengeluarkan black cardnya

setelah itu Gebi langsung bergegas pulang, di jalan dia melihat beberapa kedai makanan di pinggir jalan ia ingin membelinya namun ia baru saja sehat. Ia melanjutkan langkah kakinya tanpa ia sadari seseorang mengikutinya dari Belakang

tap tap tap

  " hm, apa perasan ku saja " batinnya bergegas masuk ke dalam rumah

" apa dia tinggal di rumah ini? kenapa dia membeli rumah begitu jelek padahal aku bisa memberinya sebuah mansion mewah " ucap pria itu

...****************...

   " tuan sepertinya ada seseorang yang melihat ke rumah nona Gebi " ucap Aldrich

" mungkin dia akan berniat buruk mari kita keluar Al " ucap Edward

Melihat seseorang yang menghampirinya Pria itu langsung pergi Aldrich hendak mengejarnya namun ia di tahan oleh Edward, Edward langsung menuju pintu rumah itu ia segera mengetuk pintu rumah itu.

Tok

Tok

  ceklek

" apa yang kau lakukan di sini?!! Aku tidak sedang ingin ada tamu jadi pergi lah "

Gebi hendak menutup pintu itu namun Edward berhasil menahannya, pada akhirnya Gebi menurut Edward masuk ke dalam.

   " apa yang sebenarnya kamu inginkan, aku tidak Sudi jika harus budak obat mu " ucap Gebi

" tenang saja, kita akan menikah sungguhan aku menikahi mu karena rasa cinta " ucap Edward

yang membuat Gebi langsung tertawa pria di depannya ini sangat pandai melawak menurutnya, bagaimana bisa seorang pria jatuh cinta secepat itu apa lagi dia seorang pria kaya juga memiliki wajah yang tampan.

  " sepertinya tuan tidak tahu melakukan pengakuan dengan benar " batin Aldrich menatap kasihan

" Ekhem..begini saja karena racun di tubuh kita memiliki sebuah ikatan jadi kita harus berhubungan satu sama lain, aku akan mengizinkan mu tinggal bersama ku namun kamu harus bisa meninggalkan kehidupan mu " ucap Gebi

Mendengar itu tentu saja Aldrich tidak setuju bagaimana bisa tuannya di perlakukan seperti ini, Edward Sangat berusaha agar bisa mencapai di mana dia berkuasa sekarang ia harus melepaskannya begitu saja.

  " tuan sepertinya itu bukan ide yang bagus" ucap Aldrich

" aku setuju aku akan mengikuti peraturan mu kita hanya butuh satu Minggu agar racun ini bisa hilang sepenuhnya " jawab Edward.

" starting tomorrow you will be in this house, And kamu ngak boleh pakai Apun selain membawa baju ke dalam rumah dan kamu harus mengikuti aturan ku " ucap Gebi

Mendengar itu Edward mengangguk setuju, menurutnya ini hal yang menarik jika wanita mendekatinya hanya karena harta wajah yang tampan namun Gebi membuatnya tertantang karena baru kali ini seorang wanita begitu berani kepadanya.

  " tuan bagaimana anda bisa melakukan itu, nyonya Elisa tidak akan setuju apa lagi nona Helena saat ini masih menjadi tunangan anda " ucap Aldrich

" tenang lah Aldrich dari tadi kamu sangat khawatir, biar aku yang mengurusnya " jawab Edward

Mereka berdua langsung meninggalkan Gebi setelah berbicara panjang lebar, melihat kepergian mereka Gebi hanya bisa tersenyum tipis, padahal ia ingin mengetes saja tapi siapa sangka pria itu malah menerimanya.

  " ckck..hanya begitu saja kamu jadi setuju membawanya masuk ke dalam rumah mu " tanya seorang pria

" Abang kan tau sendiri Gebi itu butuh obat dan pria tadi adalah obatnya Gebi udah jelasin juga sama Abang " ucap Gebi

" huh...baiklah Abang percaya, tapi kamu harus tetap hati hati dan jangan melakukan hal yang aneh aneh saat Abang tidak mengawasi kamu " ucap Aksa

setelah itu Aksa langsung pergi meninggalkan Gebi, ia tidak mau terlalu lama agar keluarganya tidak begitu curiga.

   " sungguh membuat ku pusing kenapa aku harus masuk ke dalam tubuh yang hidup nya penuh masalah seperti ini " batin Gebi

...****************...

klik

Dor

Dor

" sudah ku katakan jangan mengangguku apa kalian tuli " ucap pria itu

" maafkan kami tuan muda namun tuan besar menyuruh anda untuk segera kembali " ucap pengawal

" katakan padanya aku tidak akan kembali sampai wanita tua pergi " ucap pria itu kembali

Lalu ia segera pergi dari tempat itu, yang kini penuh dengan genangan darah, ia sudah membunuh banyak orang bahkan ia tak segan segan membunuh keluarganya sendiri.

Williem Dario mark, anak konglomerat ke empat saat ini dia sedang kabur akibat ayahnya membawa seorang wanita yang ia anggap sebagai perusak keluarganya, bahkan Williem rela pergi jauh agar mereka tidak bisa menemukannya, Kalau bukan karena kakeknya mengatakan bahwa ayahnya sedang sakit ia tidak akan tertipu seperti ini. Sejak kematian sang ibunda membuat Williem kehilangan kendali ia sering membunuh seseorang tanpa ampun mungkin itu bentuk Frustrasinya, terlebih lagi sang ayah malah membawa seorang wanita yang kini menjadi ibu tirinya.

" ckck... mereka sama sama Bodoh tidak bisa membedakan wanita " gumamnya

William kembali ke tempat persembunyian yang telah lama ia tempati, rumah tua yang kini menjadi milik seorang wanita. Wiliam masuk ke dalam rumah itu ia nampak terkejut karena rumah itu sangat bersih bahkan ada beberapa funitur yang terlihat seperti baru.

" apa ada orang yang tinggal di rumah ini " batinnya

Ia segera mengecek ke bagian atas, ia berjalan dengan mengendap endap ia bisa melihat salah satu kamar dengan pintu yang terbuka, ia bisa melihat seorang gadis cantik yang nampaknya sedang tertidur pulas.

" apa dia pemilik rumah ini? seorang gadis kecil yang benar saja aku harus tinggal satu atap dengannya " ucap Wiliam

" tapi gadis ini sangat cantik..eh? Apa yang baru saja ku katakan sadar Wiliam"

William segera menarik selimut Gebi, setelah memastikan Gebi sudah nyaman ia keluar dari kamar ia akan menuju tempat persembunyiannya, ruang bawah Tanah ia cukup menekan tombol di dekat salah satu patung mangka akan membukakan pintu menuju ke ruang bawa Tanah.