Namanya ezella, seorang wanita pembunuh bayaran yang kembali ke negaranya dengan tujuan balas dendam.
saat menjalankan misi balas dendamnya, ezella bertemu kembali dengan masa lalu yang menciptakan luka sekaligus sumber bahagia untuk wanita itu.
disini!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon HaluBerkarya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
menemui Abian.
" good molning" suara cempreng Cassie mengema di meja makan. gadis kecil itu sudah bersiap dengan seragam yang lengkap. dia mengendong tas kecil berwarna pink di punggungnya.
"selamat pagi cucu oma, udah siap hari ini?" oma Aisya menyambut hangat cucu kesayangannya.
"udah dong, apalagi hali ini sangat spesial kalena di antal oleh mommy yang cantik" suara cadelnya membuat gadis itu tambah gemes.
"ya udah kalau sudah siap sekarang duduk disini, kita sarapan dulu ya.." Cassie duduk di antara opa Abigail dan Oma Aisya, beberapa saat kemudian Ezella dan Giselle datang menyusul ke meja makan.
"selamat pagi, uh anak mommy udah cantik banget ya"
"iya dong, sepelti mommynya" jawaban itu membuat semua yang berada di meja makan tertawa riang, keberadaan Cassie memang mampu membuat suasana riang dan bahagia.
Selesai makan Ezella pamit pada kedua orang tuanya untuk mengantar Cassie ke sekolah. Giselle ikut dengan mereka.
tidak sampai berapa menit mobil yang di kemudi oleh Ezella sampai di gerbang sekolah Elite anak TK. Ezella turun sembari mengandeng tangan Cassie.
"sayang, sekolah yang baik ya, jangan nakal okey" pesan Ezella sembari berjongkok untuk menyamai tinggi putrinya.
"baik mommy, Cassie akan menjadi anak yang baik, byee mommy" Cassie mencium kedua pipi mommynya setelah itu menyalim tangan sang mommy, benar benar cepat belajar.
"byeee sayang, nanti pulangnya mommy jemput!" Ezella memperhatikan langkah putrinya sampai tubuh mungil Cassie sudah tak terlihat di matanya. setelah Cassie benar benar masuk, Ezella kembali ke mobilnya.
"kita langsung pulang kak?" tanya Giselle yang sedari tadi menunggu Ezella dalam mobil.
"kita ke suatu tempat dulu, kamu ikut saja" jawab Ezella kemudian kembali melajukan mobilnya di tengah ramainya penduduk. hingga sampailah kedua wanita cantik itu di rumah yang tampak sederhana dari luar. Ezella berjalan pelan di ikuti oleh Giselle dari belakang.
Giselle tersentak kaget melihat bagian dalam rumah itu, sungguh jauh berbeda dengan di luarnya. di dalam rumah itu sangat luas dan bersih. melihat kedatangan Ezella beberapa orang di dalam sana memberi hormat. tidak terlalu banyak, mereka adalah orang orang kepercayaan Elgino yang di tempati di Singapura untuk memantau pergerakan lawan yang mereka incar selama ini.
" dimana Abian?" tanya Ezella pada mereka.
"dia berada di ruangannya nona, Abian sudah menunggu anda sejak tadi" jawab seseorang di antara mereka yang lain.
"baiklah, kami kesana dulu" Ezella dan Giselle pergi ke sebuah ruangan yang berada cukup jauh dari tempat dimana tadi terdapat anak buah.
tok tok tok
Setelah di persilahkan masuk, Ezella melangkah begitu saja menyusuri ruangan yang di penuhi alat pintar di dalamnya. berbagai komputer dan alat elektronik lainnya ada disana. Giselle memandang kagum dengan ruangan elit tersebut.
"anda sudah datang nona?" Abian yang sedari tadi fokus mengotak atik komputer kini mengalihkan pandangannya pada Ezella yang sekarang duduk di sebuah sofa besar disana. setelah itu pandangan Abian beralih ke wanita cantik yang sedari tadi tak berhentinya menatap kagum ruangan itu. Abian tersenyum kecil, wajah tampannya sangat memikat kala tersenyum.
"bagaimana?" suara Ezella terdengar setelah sekian lama berdiam.
"tentang CCTV itu, kan aku sudah mengirim rekamannya pada anda nona" Abian menatap bingung, dia bahkan mengingatnya dengan jelas bahwa dia telah mengirim rekaman CCTV yang Ezella minta selama ini.
"kau mengirimnya hanya sebagian,, oh iya, sekarang kau kirimkan bukti dari rumah sakit yang aku minta waktu itu, sudah ada kan?? atau gini saja deh, kamu aja yang kirim ke pria itu"
"baiklah, tapi bukan sekarang kan??" Abian memastikan.
"hmm besok atau lusa aja!" Ezella dan Abian selanjutnya terlibat dalam pembicaraan serius, sedangkan Giselle yang tidak mengerti dengan pembahasan mereka hanya duduk diam dan sesekali mencuri pandang pada pria tampan dengan sejuta pesona di depannya.
sudah hampir beberapa jam mereka berbicara, bahkan Giselle yang sejak tadi disana merasa bosan. tak lama kemudian Ezella berdiri, rupanya pembahasan serius mereka sudah selesai. melihat itu Giselle membuang nafas lega.
"kami pulang dulu, kabari aku info selanjutnya. oh iya, mereka sedang mengincar pemimpin taring macan kan?? kita harus berhati hati lebih dulu, jangan gegabah" ujar Ezella serius.
"iya tau, kakak nona sekarang ada bersama mereka kan?, aku jadi kepikiran tuan Sagara mungkin akan jadi incaran mereka nanti jika dia tau tentang ini"
"itu makanya,, kita harus bermain rapi, jaga mereka" setelahnya Ezella pulang dengan Giselle. mereka berdua pergi ke sekolah Cassie lebih dulu. setelah menjemput Cassie, ketiga wanita itu pergi ke sebuah restaurant untuk makan siang.
.
.
"apa maksudmu???" tanya Leonard pada sang asisten yang kini tengah melapor padanya.
"aku tidak mungkin salah lihat tuan, itu benaran dia. aku melihatnya datang di restaurant dengan satu wanita yang mungkin umurnya tidak jauh, satu lagi anak kecil mungkin berumur lima tahun." jelas Delon, dia sangat yakin dekan apa yang dia lihat tadi.
"aku tidak percaya itu!" Leonard berjalan angkuh tidak mau mendengar perkataan Delon. dia masih kekeuh dengan pikirannya, dia bahkan menganggap Delon mengada ada, karena Leonard bahkan menyaksikan sendiri wanita itu telah meninggal hampir lima tahun lalu.
______
lalu juga banyak typo
the best banget ( ̄3 ̄)
pliss lanjut dongg kak,novel nya bagus banget
ditunggu ya kak!
semangat dan cepat update ya
aku penggemar beratmu ♡
ini adalah pertama kalinya aku menulis, kalau ada kritikan dan saran, di komen ya.pastinya karya pertama ini akan sangat susah buatku, jadi mohon dukungannya ya teman teman.jangan lupa tinggalkan jejak like dan komen jika kalian suka membacanya ya💜
loveyou gesss