seorang anak yang bermimpi untuk menjadi penulis,namun anak itu terus berperang dengan pikirannya hingga dimana bencana waktu membuatnya hidup di tubuh seseorang namun dia hidup di cerita yang dia buat saat menjadi penulis dengan alur penuh kejutan dari takdir yang kosong.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rizky, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
18~ Pertarungan Tanpa Jalan Keluar
Malam semakin larut, dan langit pun berubah menjadi pekat, hanya disinari oleh bulan yang menggantung rendah di cakrawala
. Udara malam yang dingin menyelimuti mereka berempat-Kyio, Klea, Rahel, dan Lion-saat mereka berjalan santai menuju asrama.
Hari yang panjang di taman bermain masih terpatri di benak mereka, penuh dengan tawa dan persaingan.
Namun, tiba-tiba, udara berubah berat dan menyesakkan. Suasana malam yang tenang berganti dengan aura mencekam yang muncul entah dari mana.
Sebelum ada yang sempat bereaksi, sosok gelap muncul dengan kecepatan luar biasa, langsung menyerang mereka dengan kekuatan brutal.
“AWAS!” teriak Kyio dan Lion serentak.
Refleks mereka cepat-Kyio mendorong Klea, sementara Lion mendorong Rahel, menghindarkan mereka dari serangan yang datang secepat kilat
. Tanah di tempat mereka berdiri hancur seketika, menunjukkan betapa besar kekuatan musuh.
Mereka segera berdiri dalam formasi siap bertarung. Rahel dan Lion, si pemegang tongkat sihir, bersiap memusatkan sihir mereka.
Di sisi lain, Kyio dan Klea, petarung belati, sudah memasang kuda-kuda dengan senjata tajam di tangan, siap untuk bergerak kapan saja.
Rahel yang biasanya tenang kini terlihat pucat. “Tidak mungkin... mereka...” suaranya bergetar. Sosok yang menyerang ternyata bukan musuh sembarangan.
Mereka adalah dua pemegang kekuatan tertinggi dalam tingkatan kekuatan terkutuk: As dan Joker. Kedua nama ini dikenal sebagai legenda dalam kalangan pengguna sihir, hampir mustahil untuk dikalahkan.
Sosok si As, dengan aura yang sangat kuat, tersenyum licik, matanya bersinar merah seperti bara api.
“Kalian semua... sangat nikmat untuk menjadi santapan kami,” ujarnya dengan suara dingin yang membuat darah terasa membeku.Tanpa peringatan lagi, dia langsung melancarkan serangan mendadak.
Pertempuran segera pecah, dengan medan terbagi menjadi dua. As, yang menyeramkan, mengincar Rahel dan Lion, sementara Joker, dengan tawa mengerikan, langsung menyerang Kyio dan Klea.
Joker berlari ke arah mereka sambil tertawa terbahak-bahak. “Hahaha! Aku akan bersenang-senang dengan kalian, mangsa kecil!”
Rahel mencoba menenangkan dirinya, tapi ketakutan jelas terlihat di wajahnya. “Lion... mereka terlalu kuat...” gumamnya dengan nada panik.
Lion menoleh padanya, mencoba memberikan ketenangan. “Rahel, kita harus fokus. Aku tahu ini mengerikan, tapi kita tidak punya pilihan. Kita harus bertarung,” ucapnya tegas, sembari merapalkan sihir dari tongkatnya, bersiap untuk serangan balik.
Rahel mengangguk meski masih gemetar. “Baik... kita akan lakukan ini bersama.”
Sementara itu, di sisi lain, Kyio dan Klea menghadapi Joker yang terus tertawa di tengah serangan. Rantai energi hitam meluncur dari tangannya, mencoba menangkap mereka.
Kyio bergerak cepat, menangkis rantai itu dengan belati kembarnya, sementara Klea berputar menghindar dengan kelincahan luar biasa.
Kyio, dengan ketenangan khasnya, berkata, “Klea, kita harus tetap tenang dan cari celah. Serangan frontal tidak akan berhasil.”
Klea mengangguk, matanya fokus pada Joker. “Aku tahu. Tapi jangan pikir aku akan hanya bersembunyi di balikmu, Kyio.
Aku bisa mengurus diriku sendiri,” jawabnya tegas, sementara belatinya berkilauan di bawah cahaya bulan.
Joker, melihat Klea dan Kyio tetap bertahan, malah semakin terhibur.
“Oh, begitu percaya diri! Mari kita lihat sampai kapan kalian bisa bertahan!” Dia meluncurkan serangan baru, kali ini lebih ganas dan cepat, energi hitam berputar seperti badai di sekelilingnya.
Klea dan Kyio terus bergerak, menghindari setiap serangan dengan kecepatan yang luar biasa.
Klea, dengan gerakan yang elegan, berhasil mendekatkan diri pada Joker dan melancarkan serangan balik dengan belatinya.
“Kau tidak akan menyentuh kami semudah itu!” serunya sambil menebas rantai energi yang melayang ke arahnya.
Di sisi lain, Rahel dan Lion juga tengah berjuang keras melawan As. Setiap kali Rahel melancarkan serangan sihir dengan tongkatnya, As selalu berhasil menangkisnya dengan mudah, seolah membaca setiap gerakan mereka.
Lion, yang berada di sampingnya, mencoba menahan serangan demi serangan dengan belatinya, tapi kecepatan dan kekuatan As membuat mereka kewalahan.
“As terlalu cepat! Kita tidak bisa terus begini,” teriak Rahel, mencoba mencari solusi.
Lion mengerutkan dahi, matanya tak lepas dari lawannya. “Kita harus membuatnya lengah, Rahel. Ini satu-satunya cara kita bisa menyerang balik. Bersiaplah!”
Saat As meluncurkan serangan kuat, mencoba menghantam Rahel dengan energi hitam dari tangannya, Lion bereaksi cepat, menarik Rahel ke belakang.
“Sekarang, Rahel! Serang dia!” seru Lion.
Rahel merapalkan sihir dengan kekuatan penuh, mengayunkan tongkatnya dan mengirimkan ledakan energi besar ke arah As.
Ledakan itu menghantamnya dengan keras, membuat As terhuyung beberapa langkah ke belakang.
Namun, meskipun terkena serangan, As hanya tertawa dingin. “Itu saja? Kalian bahkan belum memulai... Sekarang, lihatlah apa yang sesungguhnya bisa kulakukan,” ujarnya dengan senyum mengerikan, mempersiapkan serangan yang lebih besar dan lebih mematikan.
Sementara itu, Joker semakin mempercepat serangannya terhadap Kyio dan Klea. “Aku akan mencabik kalian menjadi serpihan kecil!” teriak Joker dengan tawa mengerikan.
Kyio dan Klea, meski terus berusaha menghindar, tahu bahwa kekuatan mereka mulai terkuras.
Pertarungan semakin sengit. Di tengah kekacauan itu, Klea, yang fokus pada serangannya, lengah. Sebuah rantai hitam yang dilontarkan Joker menghantamnya telak.
Tubuhnya terhempas keras ke arah pohon di tepi medan pertempuran, membuat batangnya patah dan dedaunan berguguran. Klea tersandar dengan napas terengah, darah perlahan mengalir dari sudut bibirnya.
Pandangannya mulai kabur, dan dunia di sekitarnya terasa memudar. Dalam penglihatannya yang samar, ia melihat sosok Kyio bertarung habis-habisan di kejauhan.
“Kyio...” gumam Klea, sebelum kesadarannya mulai lenyap. Namun, sebelum pandangannya benar-benar menghilang, ia melihat sesuatu yang mengejutkan-Kyio juga terkena tebasan rantai, terpental keras.
Kyio, yang berhasil menangkis sebagian serangan itu, menyadari situasi semakin genting. Musuh ini bukan hanya kuat, tapi juga licik. Dalam hati, ia tahu pertempuran ini tidak akan mudah.
Dengan gerakan cepat, dia mengaktifkan kekuatan seriusnya, memanggil skateboard terbangnya
yang dikenal sebagai hoverboard Syecrit.
Hoverboard itu muncul dari udara dengan suara gemuruh halus, menandakan teknologi canggih yang menggabungkan sihir dan mesin.
“Baiklah, Joker. Sekarang kita bermain dengan serius,” ujar Kyio dengan nada tegas, matanya penuh determinasi.
Joker, yang semula tampak menganggap remeh, mendadak terdiam. “Oh? Kau kira mainan itu bisa menghentikan ku?” katanya, sambil mengeluarkan tawa sinis. Namun, Kyio tak terpengaruh.
Dia melompat ke atas hoverboard-nya, dan seketika, gerakannya menjadi jauh lebih cepat dan lincah untuk diprediksi.
Kyio dengan mode Syecrit nya mulai melancarkan serangan dari atas hoverboard-nya, memanfaatkan kecepatan dan kelincahan yang dimiliki.
Dia menebaskan belatinya sambil berakrobat di udara, menciptakan pola serangan yang sulit diantisipasi Joker. Dengan setiap ayunan belati, benang energi Syecrit berkilauan di udara, menyerang rantai-rantai hitam yang dilemparkan Joker.
Pertempuran terlihat sangat imbang, tetapi Kyio tahu kelemahan sihir Joker-rantai itu karena telah menyerap sihirnya yang tidak bisa bertahan lama di bawah tekanan sihir penetralan Syecrit.
