Cinta segitiga yang hampir saja menghancurkan hubungan persaudaraan.
Ketika cinta sudah bicara apapun bisa terjadi.
Bagaimana kisah mereka?
Simak dan temukan jawabannya hanya di novel terbaruku 🙏🌹, jangan lupa like, subscribe, vote,follow dan komen ya ♥️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dewidewie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kau tidak mengerti
Raka berusaha membuat Nayra bahagia tapi tidak dengan Nayra yang semakin hari semakin ilfil dan tidak menyukai Raka.
" Nay ,ayolah aku antar kamu pulang ya " Rengek Raka.
Nayra mendengus perlahan" Raka, sudahlah kamu duluan saja aku masih mau mampir ke supermarket ".
Raka pun mendengus kesal dan mengangkat telponnya yang dari tadi berdering di saku celananya.
"Ada apa sih kak , gak bisa apa membiarkan ku hidup tenang !".
Raka kakak ada urusan penting sama kamu , nanti malam temui kakak di apartemen kakak
" Hhh tapi kak , hallo , kak ,kak , ish kurang ajar main matiin saja seenaknya, ada apa lagi sih ah , gagal deh nanti malam mau ngajak Nayra malam mingguan ". Gumamnya dengan sangat kesal.
Malam harinya, Raja benar benar datang menemui Rangga di apartemen mewah nya
" Kakak mau bicara sama kamu Ka! " Ucap Rangga dingin.
Raka mengedarkan pandangannya kemudian menyandarkan punggungnya di sandaran sofa " Apa sih maksudmu kak, bicara yang jelas dong ".
" Apakah kamu benar benar mencintai Zara.
Raka mengangguk.
" Apa kamu sanggup menjaganya dan tidak menyakiti hatinya? " Tanya Rangga.
Lagi lagi Raka mengangguk dan Rangga tersenyum tipis.
Raka menatap tajam mata Rangga yang seakan menyimpan sebuah kesedihan yang begitu dalam " Kak, apakah kamu juga mencintai Nayra? ".
Rangga berusaha tersenyum walaupun penuh paksaan kemudian menggeleng perlahan membuat Raka lega dan berjalan mendekati kakaknya lalu memeluknya sembari berbisik
" Terimakasih kak tapi di saat aku menikahi Nayra , di hari itu kakak juga harus menikah, kita menikah di hari yang sama kak".
Jleg
Tentu saja Rangga terkejut kok bisa bisanya Raka memiliki pikiran seperti itu, mana mungkin itu terjadi.
" Kamu bercanda Raka? "
" Tidak kak, aku serius usia kita sudah matang untuk berumah tangga jadi tidak ada salahnya kita menikah di hari yang sama " Jawab Raka.
Rangga kembali bingung dan tidak tahu harus bagaimana.
'' Pokoknya aku menikah kalau kakak juga menikah! ".
Dret
Ponsel Raka bergetar.
" Sebentar ya kak aku angkat telp dulu".
Raka pun berjalan menjauh dari kakaknya yang berdiri mematung dengan pikirannya sendiri .
Setelah menerima panggilan dari rumah sakit, Raka bergegas pergi dari sana untuk segera menuju rumah sakit tempat Aldo dirawat ( Adiknya Adelia) . Bocah malang yang baru saja kehilangan kakaknya dan sekarang harus berjuang melawan penyakit ganas yang dideritanya.
🍃🍃🍃
Kondisi Aldo ngedrop, Raka bergegas menuju rumah sakit.
ceklek
Raka sempat tercengang dengan seseorang yang duduk di sisi Aldo sambil mengusap lembut kepalanya.
" Nay, sudah lama di sini? "
Nayra menoleh dan tersenyum " Lumayan ka, aku sengaja ke sini untuk melihat kondisi Aldo, tidak tahunnya kondisinya sangat memperihatinkan tapi alhamdulillah saat ini sudah mulai membaik ".
Raka mengambil tempat duduk di sisi Nayra
" Terimakasih ya Nay, kamu mau datang ke sini, dia sangat merindukan Adelia , mungkin dengan kamu di sini bisa membuatnya sedikit terhibur ".
Nayra tersenyum dengan lembut " Adelia adalah wanita yang luar biasa meskipun caranya salah tapi dia tetap wanita istimewa".
Raka menunduk sejenak " Dia adalah wanita yang baik Nay".
" Iya dan dia juga beruntung bisa mendapatkan kekasih sepertimu yang sangat mencintainya" Ucap Nayra.
Raka melotot tajam " Maksud kamu apa Nay, aku dan Adelia hanyalah berteman, tidak ada yang spesial di antara kami ".
Nayra mengangkat kedua alisnya " O iya ".
Raka memegangi kedua pundak Nayra
" Nay, aku kasih tau ya, wanita yang aku cintai itu adalah kamu, sungguh Nay aku sangat mencintaimu ".
Nayra terdiam " Seharusnya aku bahagia mendengar semua ucapannya, tapi kenapa hati ini seperti menolaknya ".
Raka menatap lekat gadis impiannya itu kemudian mendekatkan wajahnya dan menyambar bibir merah yang sangat menggoda, tapi tanpa diduga Nayra mundur untuk menolaknya.
" Kenapa Nay? Apakah kamu tidak mencintaiku? Jawab Nay? " Ucap Raka yang membuat Nayra semakin bingung dengan perasaannya.
Nayra meraih tasnya dan berlari ke luar dari ruangan itu sambil mengusap air matanya.
Dia berjalan di pinggir jalanan yang mulai sepi karena hari sudah larut malam.
Raka berusaha mengejarnya tapi kehilangan jejak dan memutuskan untuk kembali ke rumah sakit dan menemani Aldo.
Nayra terus berjalan hingga tanpa sadar sangat jauh tiba tiba langkahnya dihentikan oleh seseorang yang menepuk bahunya dari belakang. Seketika Nayra menolehnya dan matanya terbelalak melihat sosok yang berada tepat di hadapannya.
" Pak Rangga " Ucapnya lirih.
Rangga menatapnya dengan lekat " Kamu kenapa berada di sini sendirian, di mana Raka? Apa tidak takut ada preman yang akan berbuat jahat kepada mu".
Nayra terdiam dan tak mengalihkan pandangannya dari wajah tampan bosnya itu.
Rangga menggoyang nggoyangkan kedua bahu Nayra kemudian mengusap pipinya yang telah basah oleh air mata " Nay, kamu nangis? Katakan Nay apa yang terjadi? ".
cup
Tanpa diduga Nayra berani menyerangnya dengan kecupan di bibirnya.
Rangga melotot tajam dan tak kuasa menghindarinya.
Nayra meraih tengkuk kepala Rangga untuk memperdalam ciumannya dan tidak memberikan kesempatan untuk Rangga menghindari .
Rangga berusaha tetap sadar dan tidak ingin memperdalam ciumannya.
" Nayra, apa yang kamu lakukan Nay" Tanya Rangga dengan nafas memburu.
" Seperti apa yang selalu kau lakukan padaku" Jawabnya singkat kemudian kembali menempelkan bibirnya dengan bibir Rangga yang masih basah oleh salivanya.
Seperti terhipnotis, Rangga yang sudah berusaha menolaknya sama sekali tidak bisa dan membalas ciuaman Nayra dengan lembut dan semakin dalam..
Keduanya berpagutan dan saling melumat serta mengabsen satu persatu isi di dalam rongga mulut masing masing.
Setelah cukup lama akhirnya Nayra melepaskan pagutannya dan memejamkan matanya serta mengatur nafasnya yang tersengal sengal.
"Nay, kamu " Ucap Rangga yang terpotong karena mulutnya di tutup dengan satu jari oleh Nayra " Cukup pak jangan bicara lagi, sekarang biarkan waktu yang menentukan ".
" Apa maksudmu Nay? " .
" Kenapa kamu pergi tanpa mengajariku? " Nayra menatap lekat laki laki tampan itu.
" Aku pergi karena ada urusan Nay " Jawab Rangga.
" Tidak! Aku tidak percaya pak, kamu sengaja menghindariku dan membiarkan Raka mendekatiku! Iya kan! Aku sungguh tidak mengerti dengan jalan pikiranmu pak Rangga, setelah apa yang sering kamu lakukan padaku, kamu kira aku " Nayra menghentikan kata katanya.
Rangga melotot tajam " Kamu kenapa Nay? "
"Aku "
" Iya katakan dengan jelas kamu kenapa? " Tanya Rangga dengan penasaran.
" Aku , sudahlah lupakan saja " Nayra membalikkan badannya dan pergi meninggalkan Rangga dengan langkah cepat.