Ibu kandung Amora menikah dengan seseorang yang usianya jauh lebih muda dibanding dirinya.Dari pernikahan tersebut membawa kebahagiaan baginya namun tidak dengan putri sematawayangnya.Amora merupakan putri tunggal dari pasangan Felicia dan Ferdian.Ferdian meninggal dalam kecelakaan tunggal saat pergi keluar kota untuk melakukan perjalanan bisnis.
Awal petaka dimulai saat Felicia pergi ke luar kota untuk melakukan perjalanan bisnis.Athur ayah angkat Amora yang diam-diam mencintai Amora berusaha melecehkan Amora disaat dia dan Amora hanya hanya berdua saja dirumah.
Namun Berung kebusukan athur terbongkar dan seseorang datang menyelamatkan Amora dari kebejadan ayah tirinya.
Dari kejadian tersebut Amora berakhir dipersunting oleh laki-laki yang menyelamatkan yang notabennya adalah bos Amora di kantor.
bagaimana kelanjutan ceritanya?
Ikuti kisah Amora, disini akan ada ketegangan,air mata, pengorbanan dan menguras banyak emosi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Atha Diyuta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 20 Resepsi
Amora sudah berkeringat dingin dengan sikap damar yang terlihat seakan ingin melahapnya saat itu juga.
" Mas aku cape,aku belum siap?" ucap Amora sembari terus mundur hingga ke batas tepi ranjang.
" Belum siap apanya?" tanya damar.
" Em." Amora menggaruk lehernya yang tak gatal.
" Memangnya kamu pikir aku akan melakukan apa?" tanya damar sembari menaik turunkan alisnya.
Wajah Amora bersemu merah mendengar apa yang damar katakan.
Damar tersenyum melihat wajah Amora yang kedapatan malu.
" Ganti pakaianmu dan istirahatlah,agar badanmu fit saat resepsi nanti." ucap damar setelah bangkit dari ranjang.
Damar mulai melepas pakaian pengantinnya di depan Amora.Bahka ia tak segan memprlihatkan tubuh bagian atasnya begitu saja,tanpa canggung.
" Apa tidak bisa di kamar mandi saat berganti pakaian?" sindir Amora.
"Memangnya kenapa disini tidak ada siapapun." ucap damar.
" Ck, menyebalkan! Kamu fikir aku patung atau boneka?" cibir Amora.
" Boneka hidup." jawab damar singkat.
bruuk
Damar merebahkan tubuhnya diatas tempat tidur setelah melepas semua pakaiannya dan hanya menyisakan celana boxer pendek.Sungguh Amora tidak pernah menyangka akan melihat damar dalam keadaan seperti itu.
" Dasar tidak tau malu." cibir Amora sembari berjalan menuju ke kamar mandi.
Amora masuk kedalam kamar mandi untuk mengganti pakaiannya sekaligus membersihkan dirinya karna tubuhnya terasa sangat lengket setelah seharian memakai kebaya pengantin. Saat didalam kamarandi Amora kesulitan saat hendak melepas resleting belakang kebayanya.Berbagai cara Amora lakukan tetap saja dia tidak bisa melepas resleting bajunya.
" Masa iya mau minta tolong pak damar." gumam Amora dalam hati.
Namun karna sudah merasa sangat lelah Amora terpaksa keluar lagi dari kamar mandi.Dengan ragu-ragu Amora mendekati damar yang belum sepenuhnya terlelap.
" Ada apa?" pertanyaan damar mengejutkan Amora yang hendak membangunkannya.
" Em itu pak!"
" Pak apa,aku ini suamimu pak pek pak pek.Jangan panggil saya bapak Amora Ferdian!" sentak damar membuat Amora mendengkus.
" Panggil saya mas,Abang atau sayang,atau Abi atau apa ke!" tukas damar.
" Iya mas damar! Saya mau minta tolong lepaskan resleting baju saya,saya mau mandi tapi saya kesulitan membuka resleting baju saya pak." ucap Amora dengan sekali tarikan nafas namun tanpa sadar dia sudah membuat damar membuka matanya dengan lebar.
" Kemarilah!" ucap damar sembari meminta Amora mendekat kearahnya.
Dengan ragu-ragu Amora mendekati damar dan berdiri membelakanginya.
Tangan damar terulur kepunggung Amora,degup jantungnya terdengar begitu kencang.Tanganya bergetar meskipun belum sepenuhnya menyentuh punggung wanita yang baru beberapa saat sah menjadi istrinya.
" Cepet mas!" desak Amora yang sebenarnya juga merasa grogi sekaligus malu.
Perlahan tangannya terulur,dengan tangan gemetar.
Bruuuk
Kebaya yang Amora kenakan sudah terlepas dan langsung jatuh ke lantai membuat punggung Amora terlihat begitu jelas apa lagi damar tak hanya melepas resleting kebayanya namun ia tanpa sengaja menarik pengait bra yang Amora kenakan hingga membuatnya terjatuh.
Tak dapat dibayangkan betapa malunya amora.
Terkejut melihat bajunya sudah luruh dilantai Amora langsung lari menuju kekamar mandi dengan rasa malunya.
" Astaga,putih sekali.Apa ini?" damar memungut bra milik Amora dan mencium aromanya.
" Wangi, bagaimana penampilan isinya kalau wadahnya saja sebesar ini." gumam damar dengan senyum tersungging di bibirnya.
Amora menatap wajahnya didepan cermin, melihat tampilan dirinya didepan cermin membuat wajah Amora merah padam.
" Ya ampun malu sekali,astaga itunya tertinggal di sana."
Puk
Amora memukul keningnya sendiri.
" Ceroboh." gumam Amora.
Sementara damar terbayang-bayang punggung mulus Amora,bahkan suami Amora itu terus mengendus aroma dari bra Amora yang tertinggal.
Di dalam kamarnya Felicia tengah merebahkan dirinya diatas tempat tidur.Melihat bantal disebelah wanita yang belum resmi menyandang setatus janda itu teringat akan suaminya.
Aroma tubuh athur seakan masih tertinggal didalam kamar tersebut.
Felicia menghirup aroma tubuh athur yang masih menempel di bantal dan bekas tempat tidurnya.
" Kenapa semua jadi seperti ini." gumam Felicia sembari memeluk bantal bekas suaminya.
Tanpa terasa airmatanya menetes membasahi bantal tersebut hingga entah seberapa lama akhirnya ibu Amora itu terpejam.
Waktu berlalu begitu cepat,semua orang tampak sibuk untuk pergi ke acara resepsi yang digelar di gedung yang sudah disewa oleh damar secara khusus.
Iring-iringan mobil dari keluarga damar dan amora berada dibelakang mobil pengantin.
Tepat jam 7 malam mobil iring-iringan sudah sampai didepan hotel.
Amora tampak cantik dan anggun dengan balutan gaun mewah ditambah dengan sapuan make up tipis yang membuat tampil mempesona.
Amora menggandeng mesra menggandeng lengan damar.Senyumnya tak pernah lekang saat berjalan menuju kepelaminan.
Decak kagum dari semua pengunjung terdengar begitu jelas.
" Dia memang layak mendapatkan pak damar." batin sisil yang mencoba berdamai dengan kenyataan.
Tak hanya Sisil bahkan semua karyawan dari damar dan teman-teman Amora pun memuji kecantikan Amora.
" Lihatlah pasangan raja dan ratu kita pada malam hari ini,mereka patut dipuji yang satu sangat tampan dan satunya cantik bagai bidadari.Kalian adalah pasangan yang sempurna,bahkan saya sendiri merasa iri melihat kesempurnaan dari kalian. Saya ucapkan selamat untuk kalian berdua,semoga kalian menjadi keluarga yang bahagia, harmonis dan sejahtera." Ucap MC yang disambut dengan tepuk tangan meriah dari para pengunjung.
" Amora sangat beruntung,dia mendapatkan pasangan yang sempurna seperti pak damar.Selain tampan dan kaya raya,pak damar adalah laki-laki yang setia dan juga penyayang sepertinya.Andai suatu saat nanti keberuntungan juga berpihak kepadaku." gumam Widia dalam hati.
Senyum Amora tak pernah lepas dari bibirnya, meskipun keadaan hatinya tak sebahagia seprti yang terlihat namun Amora tidak ingin memperlihatkan itu didepan para undangan.Terlebih di depan keluarga damar dan juga keluarganya.
" Menantuku sangat cantik,damar memang tidak salah memilih istri.Semoaga dia bisa menjadi istri dan menantu yang baik untukku dan juga damar." batin Diana.
" Bunda tau senyuman itu palsu Amora,mungkin orang akan melihat kamu dan mengira kamu sangat bahagia tapi tidak dengan bunda.Semoga kelak kamu akan mengerti keputusan yang bunda ambil demi kebaikan kamu.Bunda yakin damar akan menjadi suami yang baik dan bertanggung jawab." gumam Felicia dalam hati sembari menatap wajah putrinya diatas pelaminan.
" Baik acara akan segera dimulai dengan pemotongan kueh dan nanti akan dilanjutkan dengan acara dansa. Tolong dorong kueh pengantinnya kesini." perintah MC pada petugas hotel.
Sebuah kueh dengan warna pink dan putih didorong oleh petugas hotel.Sebuah pisau panjang diserahkan kepada kedua mempelai dan kueh dengan tinggi satu meter itu dipotong bersama oleh kedua mempelai dengan senyum kebahagiaan.
Kueh dibagikan kepada semua tamu undangan tak terkecuali.Setelah acara pemotongan kueh dilanjutkan dengan acara pelemparan bunga oleh kedua mempelai.
Dalam hitungan ke tiga bunga dilempar kebelakang oleh pengantin dan kebutuhan Sisil yang tanpa sengaja menerima lemparan bunga tersebut.
" Baiklah saya ucapkan selamat pada nona yang berhasil menangkap bunga yang dilemparkan oleh mempelai kita.Saya doakan semoga disegerakan jodohnya." ucap MC.
" Apes apes udah calon gue dia yang dapet,pas lempar bunga malah gue yang dapet.Semoga saja jodoh gue lebih dari dia." batin sisil.
Bersambung...
Abang Daren Amora udah ada yang punya kamu sabar ya 🤭🤭