NovelToon NovelToon
Brunhill : Living In Another Wolrd

Brunhill : Living In Another Wolrd

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Romantis / Fantasi / Reinkarnasi / Epik Petualangan / Fantasi Isekai
Popularitas:10k
Nilai: 5
Nama Author: RizSlide

Bercerita tentang seorang pria usia 30an yang jatuh dari kehidupan nya setelah bercerai dan terpuruk dalam kehidupannya, ketika di perjalanan pulang dirinya mengalami sebuah kecelakaan tragis yang menyebabkan dirinya meninggal dunia. Sebelum menghembuskan nafas terakhirnya, ada penyesalan dalam dirinya yang membuat dirinya begitu terpuruk dan berharap dapat memperbaikinya. Namun tanpa disadari dirinya kini bertemu seorang dewa dan di renkarnasikan di dunia lain dengan bantuan sistem. Bagaimanakah kehidupan nya di dunia lain? Apakah dia akan dapat bertahan hidup di dunia yang penuh monster dan sihir?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon RizSlide, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

SANG PAHLAWAN DAN PERINGATAN

Setelah keluar dari ruangan kepala cabang, aku pun turun ke lobby dan menghampiri Henderson, Mina, Airen dan Tiana yang sedang mengobrol di bar milik guild.

"Oh, apa kau kalian sudah selesai berbicara?" tanya Henderson

"Ya, maaf karena kalian harus diminta keluar oleh Grandmaster" kataku

"Tidak masalah, kalau begitu aku akan kembali keatas" ucap Henderson

Henderson pun kembali keruang kerjanya untuk menemani Grandmaster.

"Kalau begitu aku juga akan kembali ke konter staff" ucap Mina

"Baiklah, terima kasih sudah menemani kami disini" ucap Airen

"Tentu saja, tidak perlu sungkan" ucap Mina

"Jadi apa yang kalian bicarakan disana" tanya Tiana

"Mari kita bicara di kedai, kalian juga telah menunggu lama, jadi aku kan mentraktir kalian sebagai permintaan maaf" kataku

"Tentu, aku juga sudah lapar" ucap Airen

"Baiklah" ucap Tiana

Kami bertiga pun meninggalkan guild dan pergi ke kedai dimana kami biasa makan bersama saat berada di kota Takt. Sesampainya di kedai kebetulan kedai sedang sepi, yah wajar saja pada saat2 seperti ini biasanya petualang belum kembali dari misi mereka jadi tentu saja kedai ataupun bar masih sepi, hanya ada beberapa meja yang di tempati pelanggan.

Setelah duduk kami pun memesan makanan, sambil menunggu makanan kami pun berbincang.

"Ohya Ryo, apakah kau masih menginap di penginapan yang sebelum ya?" tanya Airen

"Tidak, sewanya sudah berlalu ketika kita masih berada di desa Fern" kataku

"Kalau begitu, bagaimana kau menginap di penginapan yang sama dengan kami" ucap Airen

"Apakah masih ada kamar tersisa disana?" kataku

"Semoga saja masih, karena jika kita berada di penginapan yang sama bukankah itu akan lebih mudah bagi kita jika ingin bertemu" Tiana

"Itu benar, selain itu penginapannya juga bagus namun harganya tidak terlalu mahal" ucap Airen

"Baiklah, kalau begitu setelah makan tolong tunjukan jalannya" kataku

"Iya" ucap Airen dengan wajah senang

Tak lama kemudian, makanan pesanan kami pun datang. Jika ku fikir2, makanan yang ada di dunia ini rasanya terbilang sangat enak, aku sama sekali tidak memiliki keluhan memakan jenis makanan apapun.

Terlebih, di dunia ini semua makanan berbahan daging berasal dari daging monster, tapi lidah ku tidak memiliki keluhan terkait makanan apapun, hal ini berbeda dengan di kehidupan ku yang sebelumnya.

"Oh iya, apa yang kau bicarakan bersama dengan Grandmaster" tanya Airen

"Yah dia hanya menanyakan tentang kekuatanku dan sihir2 yang ku ciptakan" kataku

"Aku yakin dia terkejut mendengarnya" ucap Tiana

"Itu benar, karena sihir yang di ciptakan Ryo semuanya diluar akal sehat manusia" ucap Airen

"Yah, Grandmaster juga mengatakan hal yang sama" kataku

Akupun menceritakan seluruh isi pembicaraan ku dengan Grandmaster, termasuk tentang sumpah yang dia lakukan untuk membantuku dari pihak2 yang mungkin akan memaksakan kehendak mereka dengan menggunakan kekuatanku untuk kepentingan pribadinya. Namun aku tidak mengtakan pada Airen dan Tiana tentang Title dan juga kenyataan bahwa aku berasal dari dunia lain yang bereinkarnasi ke dunia ini, meksipun Airen sudah mengetahuinya tapi aku masih belum yakin untuk mengatakan hal itu pada yang lainnya. Jadi hanya Airen dan Grandmaster lah yang mengetahui tentang itu.

"Itu bagus, karena dengan begitu jika ada bangsawan atau pihak yang mencoba memanfaatkanmu dia akan menjadi pelindung terkuatmu" ucap Tiana

"Tiana benar, karena Grandmaster sangat dihormati di dunia ini, bahkan Raja dari seluruh kerajaan di yang ada di benua ini sangat menghormatinya" ucap Airen

"Dan lagi orang2 akan berfikir seribu kali jika ingin berurusan dengannya" ucap Tiana

"Tapi selama aku berbicara dengannya, dia sama sekali tidak terlihat kalau dia orang yang ingin di hormati oleh banyak orang" kataku

"Dia dikenal sebagai wanita yang tenang dan anggun, meski begitu dia sering kali menunjukan kekuatannya dengan aura intimidasi nya itu pada orang2 yang membuatnya kesal atau tersinggung" ucap Airen

"Bahkan aku dengar dia juga pernah membuat seorang Raja dari sebuah kerajaan di benua lain pingsan dan tampak memalukan hanya karena Raja itu menyinggung tentang hal pribadinya" ucap Tiana

"Aku juga pernah mendengar itu" ucap Airen

"Sepertinya Grandmaster mempunyai banyak sekali rumor yang beredar tentang dirinya" kataku

"Meski begitu dia tidak pernah menghiraukan rumor2 itu" ucap Airen

Aku pun terdiam untuk sejenak dan memikirkan kembali tentang percakapanku dengan Grandmaster sebelumnya.

"Apa kalian pernah mendengar kisah tentang Sang Pahlawan" tanyaku

"Tentu, semua itu di ceritakan turun temurun dari masa ke masa selama seribu tahun terakhir" ucap Airen

"Ya, meskipun banyak versi yang berbeda2 dalam ceritanya" ucap Tiana

"Bahkan ada beberapa versi buku yang menceritakan tentang sang pahlawan, ada yang berkata kalau dia sudah meninggal, ada juga yang mengatakan kalau dia masih hidup hingga saat ini dan hidup tersembunyi di suatu tempat" ucap Airen

"Ada juga yang mengatakan kalau dia memiliki level 100 dan juga ada yang mengatakan, setelah dia mengalahkan ras iblis dirinya diangkat kelangit dan menjadi Dewa" ucap Tiana

"Jadi begitu ya, apa mungkin kalau kisah sesungguhnya dari sang pahlawan di manipulasi oleh orang2 tidak bertanggung jawab sehingga memiliki banyak versi seperti itu" kataku

"Aku tidak tahu, meskipun aku pernah membaca dua buah buku tentang sang pahlawan, kedua nya memiliki cerita yang berbeda pada beberapa bagian." ucap Airen

"Kalau menurutku, semua buku2 itu benar, namun sebenarnya merupakan sudut pandang atau bagaimana cari penulisnya memuji dan memuja sang pahlawan, hanya saja para pembacanya yang mungkin salah dalam mengartikannya" ucap Tiana

"Hal seperti itu juga bisa saja terjadi, karena saksi dari kehidupan sang pahlawan yang masih hidup semuanya sudah tiada" ucap Airen

Aku pun melihat keadaan sekitar dan menurunkan nada suara ku sedikit dan berkata..

"Aku akan mengatakan apa yang ku bicarakan dengan Grandmaster di guild tadi, tapi kalian harus merahasiakan ini" kataku

Tiana dan Airen pun saling bertukar pandang untuk sesaat lalu kembali menatapku dan berkata..

"Baik" ucap merka

Aku pun menceritakan pada mereka tentang kisah sesungguhnya tentang Sang Pahlawan berdasarkan cerita yang di ceritakan Grandmaster padaku sebelumnya. Aku mengatakan pada mereka kalau Grandmaster sesungguhnya sudah berusia seribu tahun lebih, dirinya juga merupakan rekan dari sang pahlawan dan bertarung bersamanya di pertarungan seribu tahun lalu.

Aku pun mengatakan pada mereka, memang benar kalau sang pahlawan sudah mencapai level 100 dan pernah di angkat ke langit untuk bertemu para dewa, dia di berikan tawaran untuk menjadi abadi atau pun menjadi dewa, dia memilih untuk menjadi manusia biasa dan wafat sebagai legenda.

"Apa itu benar?" tanya Tiana

"Apa yang ku katakan pada kalian itu semua sesusai dengan apa yang di katakan oleh Grandmaster" kataku

"Jika seluruh orang di dunia ini pasti akan menjadi berita yang menggemparkan" ucap Airen

"Memang benar dia tidak memintaku merahasiakannya tapi mengetahui fakta kalau tidak ada orang yang tahu kebenarannya dan banyaknya rumor yang beredar pasti dia memiliki alasannya sendiri untuk tidak mengatakannya" kataku

"Aku juga berfikir demikian, mari kita simpan cerita ini untuk diri kita sendiri" ucap Tiana

"Aku juga setuju dengan itu" kataku

"Aku juga" ucap Airen

Lalu aku juga menceritakan pada mereka berdua tentang kenyataan lain kalau sesungguhnya pedang yang saat ini kugunakan juga awalnya milik sang pahlawan, namun hanya grandmaster lah yang mengetahui tentang itu, kebanyakan orang hanya mengenal kalau Gugnir itu adalah pedang legenda yang memiliki jiwa dan juga kesadarannya sendiri untuk memilih tuannya.

Selain itu aku juga mengatakan pada mereka kalau aku perlahan memiliki koneksi yang kadang2 membuat fikiran kami saling terhubung, bahkan Gugnir juga memberikanku teknik berpedang yang luar biasa hebat.

"Aku tidak tahu lagi berapa banyak kejutan yang akan kau berikan pada kami kedepannya Ryo, rasanya kau selalu saja punya cara untuk membuat kami kagum dan terkejut" ucap Airen sambil menopang kepala dengan kedua tangannya.

"Meskipun aku juga merasakan hal yang sama dengan yang Airen rasakan, tapi pendirian ku tetap tidak akan berubah dan terus mengikuti mu kemanapun kau pergi" ucap Tiana sambil menatapku dengan lembut

"Terima kasih, Aku bersyukur karena kalian semua ada bersamaku" kataku

"Tadi kamu bilang kau merasakan kalau fikiran mu dan Gugnir saling terhubung, apa mungkin kau sudah bisa berbicara dengannya?" tanya Tiana

"Itu benar, meskipun aku itu hanya terjadi pada saat2 tertentu" kataku

"Lalu kapan pertama kali kalian saling terhubung?" tanya Airen

"Hmm, kalau merasakan perasaan terhubung itu ketika pertama kali aku memegangnya, namun kalau saling berbicara, itu ketika di sarang goblin saat dimana Miki pingsan dan di kelilingi oleh para goblin" kataku

"Jadi kalian saling terhubung pada saat genting?" tanya Tiana

"Kurang lebih seperti itu, namun ketika aku berbicara dengan Grandmaster tadi, pikiran kami kembali tehubung dan Gugnir memintaku untuk menunjukan dirinya pada Grandmaster" kataku

"Mungkinkah Gugnir merasakan hawa keberadaan Grandmaster?" tanya Airen

"Itu mungkin saja," ucap Tiana

Kami pun membahas terkait hal itu selama beberapa saat sembari makan siang bersama..

Setelah makan bersama kami pun pergi ke penginapan, dan untungnya masih ada kamar yg kosong dan kebetulan aku mendapatkan kamar tepat di seberang kamar para gadis lalu kami berpisah di depan kamar sebelum masuk ke kamar masing2.

Setelah masuk ke kamar dan sendirian, aku kembali teringat tentang percakapan ku dengan Grandmaster di guild tadi. Nampaknya Grandmaster bersungguh2 tentang ucapannya mengenai Pahlawan dan Gugnir, namun yang membuat ku bingung, apa maksud perkataan terakhirnya yang seolah kami akan sering bertemu di kemudian hari. Tanpa sadar aku pun mulai merasa mengantuk dan tertidur..

TIba2 aku tersadar dalam sebuah ruangan yang keseluruhannya berwarna putih bersih. Aku pun langsung teringat kalau aku pernah berada disini, ya benar, ini persis seperti ketika aku mati lalu bertemu dengan Dewi Rhea. Tapi, apa mungkin aku mati lagi? Fikirku.

Lalu tiba2 aku dikejutkan oleh sebuah suara yang berkata..

"Tidak, kau tidak mati" ucap suara itu

Aku pun berbalik dan menoleh, dan ternyata benar. Sosok wanita cantik nan anggun dengan rambut pirang panjang terurai mengenakan pakaian berwarna putih dengan corak keemasan, ya itu adalah Sang Dewi Pencipta, Dewi Rhea.

Aku pun langsung bersujud dengan satu kakiku..

"Bangunlah," ucapnya

"Terima kasih Dewi," kataku

"Tenang saja, kau tidak mati, aku hanya memanggil jiwamu kesini karena ada yang harus ku katakan padamu" ucapnya

"Padaku? Ada apa?" kataku

"Apa yang kau bicarakan dengan Duke Anderson itu benar adanya, ras iblis memang sempat punah, tapi beberapa puluh tahun lalu ada yang kembali membangkitkan mereka, terlebih itu adalah iblis primordial yang merupakan leluhur dari pada iblis" ucap Dewi Rhea

"Bukankah iblis primordial telah musnah bersama dengan hilangnya ras malaikat ribuan tahun silam?" kataku

Dewi Rhea pun menjelaskan kalau kedua ras itu tidaklah punah, keduanya hanya tersegel oleh sebuah ruang yang terdistorsi akibat benturan kekuatan serangan mereka yang begitu dahsyat. Alhasil karena dampaknya yang begitu besar dan luas, kedua ras itupun tersegel dalam dunia paralel, namun nampaknya ada manusia yang melakukan percobaan untuk membangkitkan iblis primordial, dan itu berhasil.

Dewi Rhea mengatakan padaku untuk segera bersiap untuk menghadapi perang besar yang mungkin akan segera terjadi di Brunhill.

"Tunggu, ras malaikat yang begitu kuat saja tidak berhasil mengalahkan mereka bagaimana denganku" kataku

Sang dewi pun tersenyum dengan lembut dan anggun seperti biasanya sebelum berkata..

"Untuk sekarang teruslah meningkatan kekuatanmu dan orang2 yang kau percaya, dan temukan lebih banyak rekan untuk berjuang bersamamu, kemungkinan ini adalah perang terkahir dan perang yang akan menentukan nasib dunia ini kedepannya." ucapnya

"Tapi, apa aku bisa, selama ini aku selalu saja gagal melindungi teman2ku bagaimana mungkin aku bisa menjadi orang yang menentukan nasib dunia ini" kataku

"Aku memberikan mu kebebasan dengan kekuatan yang kau miliki, kau bebas apakah kau ingin menyelamatkan dunia ini dari para iblis, ataukah kau hanya akan membiarkannya hancur, semua itu terserah padamu, gunakanlah setidaknya gunakanlah kekuatan itu untuk melindungi orang2 terdekatmu"..

Setelah Dewi Rhea mengatakan itu pandanganku menjadi kabur dan aku pun tersadar dari tidurku. Aku langsung terduduk di tempat tidurku dan memikirkan apa yang baru saja terjadi, tapi aku merasa kalau itu bukanlah mimpi perasaan nyaman dan tenang ketika berbicara dengan Dewi Rhea itu terasa sangat nyata dan begitu membekas di lubuk hatiku.

Aku memikirkan dengan hati2 maksud ucapan dari dewi rhea yang mengarakan kalau ras iblis primordial telah kembali di bangkitkan di dunia ini, tapi siapa yang membangkitkannya, dan dimana. Aku harus membicarakan ini dengan Duke Anderson dan Guildmaster besok.

Aku pun memejamkan mata dan kembali merebahkan tubuhku dengan posisi miring ke kanan. Namun aku merasakan sesuatu yang lembut dan terasa sangat kenyal. Dalam benak ku aku berfikir..

*Hmm apa ini? Bentuknya sepeti tidak asing bagiku,*

*Rasanya sangat lembut dan kenyal, tungu, ini seperti...* aku pun membuka mata

Aku sangat terkejut ketika membuka mataku ternyata tangan ku sedari tadi meremas payudara seorang wanita, terlebih wanita itu adalah Leonore sang Grandmaster, dia hanya memandangku dengan wajah yang memerah ketika aku membuka mata.

"WAAAAA" teriak ku sambil menjauh dan terjatuh dari tempat tidur.

Aku memberanikan diri melihat keatas tempat tidur dan berkata..

"Ba-bagaimana k-kau bisa ada disini' kataku

Wajahnya yang cantik dan sedang memerah karena malu2 itu nampak sangat imut, namun aku merasa kalau kematian sebentar lagi akan datang padaku, tanpa aku sengaja dan aku sadari aku meremas2 payudara milik orang terkuat di dunia, dalam hatiku aku hanya bisa berkata..

*Dewi, sepertinya aku akan benar2 mati lagi, maaf karena aku tidak bisa memenuhi harapanmu Dewi* fikirku dalam hati..

1
Raysonic™
wow
® Darkness
udah gak usah di bocorin rahasia nya ngapa, goblok banget
® Darkness
MC goblok, tolol, naif, dan entah lah terlalu banyak kata² untuk mendeskripsikan ketololan nya
® Darkness
MC tolol, entah terlalu jujur atau emang goblok
Nino Ndut
hmm, sepertinya author emg sengaja up 1 bab perhari di bagian cerita yg lg menarik dibanding sebelumnya yg lumayan konsisten 2 atau 3 bab sehari..jujur jd males bacanya jg sih klo begini kayak nonton sinetron aj..
RizSlide: Mohon maaf
total 1 replies
Nino Ndut
lah cm se bab dong..kok nanggung amat thor
RizSlide: maaf lagi di rawat di RS jd blum bisa update sprti biasa 🙏
total 1 replies
Nino Ndut
itulah gw bilang klo airen tuh egois..harusnya diabsadae dia lemah n g boleh ambil keputusan sendiri..n coba dipikirkan aj klo leonore yg aelevel grandmaster aj blom nemuin aolusi apalagi cm bishop kerajaan suci..emg bodoh n egoia tuh cewe
Nino Ndut
entah apapun keputusan si airen emg dari awal keliatan klo dia rada egois sih terutama pas battle terakhir yg dgn bodohnya masuk ke medan perang..mgkn dia skrg punya alesan dibalik keputusannya tp sekali lg itu egois bgt
RizSlide: terima kasih sudah mengikuti ceritanya.. 😊🙏
total 1 replies
Nino Ndut
ijin nanya thor, kan semua anggota lama silvermoon make alat komunikasi entah cincin atau gelang kan..knp g coba dihubungin bilang mc udh sadar untuk liat respon airen..gw curiga dia kena mind control atau sejenisnya nih
RizSlide: Siap, nanti di cerita selanjutnya di jelaskan kemana cincin itu..

Tunggu lanjutannya ya 🙏
total 1 replies
Nino Ndut
gw rada g suka ma sikap airen yg kek gini..oke dia khawatir ma mc tp tindakan dia cm malah bikin blunder n bahaya buat semua..secara g langsung dia cukup egois disini..
Nino Ndut
kasih pahan nereka terutama darius..sombing amat jd orang
.hadehh
Lalang
Bahaha!
Lalang
Non attribute kayak apa?
RizSlide: kyak penguat tubuh "Boost", penambah kecepatan "Accelerate" sedikit ngambil refrensi dr cerita2 lain sih /Grin//Pray/
total 1 replies
Lalang
Tiada sihir yang dapat menandingi air haha.
Lalang: Apa ini 😭 😂
RizSlide: air yg mana dulu nih /Chuckle/
total 2 replies
Lalang
This sounds fun.
Lalang
Kayak Dunhill ini namanya.
RizSlide: iya juga, gk kepikiran /Grin/
total 1 replies
Teteh Lia
salut sama Kaka author yang bisa menulis banyak kata dalam satu bab. 👍.
® Darkness: iya, tapi sifat MC nya bikin gak enak bacanya
RizSlide: terima kasih /Pray//Smile/
total 2 replies
Teteh Lia
bener juga. ini seperti ini justru yang lebih berbahaya
Nino Ndut
penjabarannya kayak griffin g sih thor?
RizSlide: memang iya.. hehe.. cuma memang namanya saya rubah biar ndak terkesan terlalu mainstream dan supaya berbeda dengan lainnya /Pray/
total 1 replies
Nino Ndut
kayaknya itu yg ngikutin mc bukan sih yg dari kota tp didiemin mc..hmm..entah mc nya yg cuek atau g peka y tp respon max lebih baik disaat kek gini..
RizSlide: bener banget.. sengaja saya buat sperti itu buat memunculkan plot cerita yang menarik
terima kasih bnyk selalu mengikuti ceritanya /Pray//Pray/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!