NovelToon NovelToon
Cinta Sumpit Bambu

Cinta Sumpit Bambu

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Spiritual / Duda / Matabatin / Berbaikan / Fantasi Wanita
Popularitas:2.6k
Nilai: 5
Nama Author: Hum@ira211

Berawal dari pertemuan yang tidak disengaja, seorang pria yang sedang kelaparan malah di suguhi pemandangan yang tidak menyenangkan.

Bagaimana kisahnya mari kita ikuti bersama.

Oh iya, ini cerita author yang perdana.. jadi maklumin ya kalau masih belepotan..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hum@ira211, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Dilema antara menyakiti atau tersakiti

Pintu ruangan di belakang resto yang disewa David terlihat masih tertutup, gadis SPG yang hanya berbalut selimut sebatas dada itu sedang menikmati makan siang. ternyata dia tidak duduk di lantai melainkan di pangkuan David yang kala itu masih sibuk memainkan sesuatu di balik selimut itu.

Sesekali hadis itu mengeluarkan desahan kecilnya akibat kenakalan David yang memiting, mengelus dan meremas semua bagian yang ia suka dari gadis itu. Ia tidak menghiraukan si gadis yang terlihat sedang lapar, lidahnya pun begitu usilnya menjilati bagian belakang telinganya, membuat gadis itu menggeliat kegelian.

"Kau membuatku candu Rin,.. Apakah kita bisa sering ketemu?" tanya David dengan nafas memburu.

"Tentu David, permainanmu membuatku ketagihan" jawab gadis yang ternyata bernama Rini itu.

"Airmu begitu manis.. Apa kau masih menyusui?" sambil bertanya tangan nakalnya menarik selimut ke bawah.. Ia pun langsung melahap minuman dalam kemasan itu..

"Ahhhh... David...biarkan aku selesaikan dulu makannya..... Ahghhhghh.." desah Rini..

Namun David tak menghiraukan ucapan orang, ia terus saja dengan kegiatannya itu hingga Rini pun pasrah menikmati permainan David bahkan kini Ia yang memimpin, karena dorongan yang tak bisa dibendung lagi..

***

Dua manusia yang terlena itu terengah-engah layaknya sehabis mendaki bukit tinggi, lunglai dipucuk kenikmatan yang baru saja mereka gapai bersama.

Rini berterus terang bahwa saat ini dia sedang merawat anaknya uang belum genap 2 tahun, suaminya pergi entah kemana tanpa kejelasan, , penghasilannya sebagai SPG tidaklah menentu jadi dia terpaksa melakukan ini demi anaknya.

David yang mengerti kesulitan Rini pun memberikan bonus yang menurut Rini lebih dari cukup, namun bagi David itu tidaklah gratis karena dalam hatinya telah melintas pikiran kotornya, sedangkan bagi Rini yang sudah lama tidak tersentuh laki laki pun sedikit mengobati rasa rindu sentuhan itu.

Setelah merapikan diri masing masing-masing Rini pun kembali ke showroom dengan diantar oleh David, beberapa handbag ditentengnya, selain susu bayi ada pula beberapa peralatan makeup yang mengisi handbag itu.

Senyuman kemenangan terlintas dibibir David mengantar langkah kaki Rini menapaki jalan masuk ke dalam showroom itu.

***

Matahari baru saja tenggelam ketika Sulastri memasuki gerbang mansion sang kakek. seorang penjaga dengan sigap membukakan pintu gerbang dan membungkuk dalam dalam menyambut kedatangannya.

Untuk beberapa saat lamanya Sulastri masih duduk di balik kemudi, ia masih terbayang apa yang dia lihat di restoran itu, tak habis pikir orang yang sudah bertunangan dengannya itu begitu teganya jalan dengan wanita lain.

Namun Sulastri tak ingin larut dalam kesedihan, toh sebenarnya dia tidak mencintai David, ini bisa jadi alasan dia untuk membatalkan pertunangan mereka, pikir Sulastri, ia pun segera beranjak masuk ke dalam rumah dan segera membersihkan diri.

"Memang benar kata orang.. Apapun masalah kita akan terasa lebih rileks jika kita sempatkan mandi dan memakai wewangian.." pikir Sulastri sambil berkaca di meja rias.

"Kau jangan bodoh Las, jangan menangisi orang yang menghianatimu.. Jalan mu masih panjang.. fokuslah pada karir mu.." wanita di dalam cermin itu seolah mengajak bicara.

"Aku tidak menangis....apakah aku tampak menangis??" jawab Sulastri..

"Tapi kelihatan sekali kesedihan di raut wajahmu.." lagi lagi wanita dalam cermin itu seolah bisa bicara.

"Tidak!!.. Sedihku bukan karena itu.. Tapi karena Kakek ku.." Sulastri mencoba mengelak.

"Ada apa dengan kakekmu?" tanya wanita dalam cermin.

"Bagaimana aku bisa mengecewakan kakek, sedangkan dia begitu percaya pada pilihannya..tapi aku tidak mencintai nya" Sulastri bimbang

"Apakah kau akan mengorbankan perasaan mu demi kakek?" tanya wanita itu lagi.

"Haruskah aku menderita seumur hidupku? Apakah tidak ada jalan keluarnya?" Sulastri balik bertanya..

" Huh.. Kalau itu tanyakan saja pada hatimu..dia pasti tahu.." jawab wanita dalam cermin itu yang bukan lain adalah bayangannya sendiri..

Beberapa saat Sulastri terdiam memandangi wajahnya sendiri dalam cermin, meskipun ia mencoba bertanya kembali namun kali ini bayangan itu tak menjawab pertanyaan nya itu, ia hanya mengikuti setiap gerakan Sulastri tanpa berbeda sedikitpun, ya tentu saja karena memang itu adalah bayangannya sendiri.

Sulastri sedikit tersentak ketika seorang pelayan mengetuk pintu dan menyampaikan bahwa sang Kakek sedang menunggunya di ruang makan, ia pun segera turun menuju kesana.

"Lastri, bagaimana kerjamu hari ini? Apa menyenangkan?" tanya kakek Soedono membuka percakapan.

"Bersyukur kek, hari ini kami mendapat 2 kontrak sekaligus" jawab Sulastri

"Baguslah... Cucuku memang berbakat.." kata kakek Soedono.

"Hemmm... Semua berkat bimbingan kakek" timpal Sulastri merendah...

" Baiklah... Mari kita makan dulu" ajak kakek setelah pelayan selesai menyajikan hidangan.

***

"Lastri, kamu tahu kan kakek begitu menyayangi mu?" Tanya kakek setelah mereka selesai makan.

Kini keduanya sedang duduk di teras belakang dekat kolam renang, seorang pelayan mengantarkan hidangan penutup dan menyajikannya di meja kecil diantara keduanya.

"Iya kek, aku merasakannya.." jawab Sulastri sambil menerka kemana arah pembicaraan kakeknya.

"Kau adalah cucu satu satunya yang kakek punya.. Suatu saat kaulah yang akan meneruskan perjuangan kakek.." samapi sini si kakek berhenti sejenak dan menghela nafas dalam-dalam.

"Kakek sudah tua, kurasa sudah saatnya kau menggantikan kakek.." lanjutnya kemudian

"Kakek jangan bicara begitu, Lastri belum merasa mampu, masih banyak yang harus Lastri pelajari kek.." ada rasa khawatir dalam benak Sulastri.

"Tidak.... Kau bisa sambil belajar nanti..kakek ingin kau segera menikah.. Kakek ingin melihat cicit sebelum kakek pergi..." kata kakek dengan nada menghiba.

Kata kata kakek begitu ringan, namun entah mengapa Sulastri merasa ada batu besar yang menindih kepalanya, sehingga mulutnya seakan tak bisa dibuka..

"T...tapi kek..." kata Sulastri terbata bata..

"Apa kau tidak kasihan pada kakek? tanya kakek Soedono

Mendengar pertanyaan itu hati Sulastri seakan dibelah dua, bagaimana mungkin ia tega menyakiti hati kakeknya, dia satu satunya orang yang ia miliki, ia begitu menyayanginya. Di lain sisi apakah dia harus menikah dengan seseorang yang telah mengkhianati ikatan perjodohan dengannya.

"Tidak.." kata itu begitu lirih tapi masih sempat didengar oleh kakeknya.

"Apa maksudmu Las..kau tidak kasihan pada kakek mu?" kakek menegaskan lagi pertanyaan nya.

"Bukan kek, maksud Lastri tentu Lastri sangat menyayangi kakek, hanya saja apa ini tidak terlalu terburu-buru kek?" tanya Sulastri tak berani menatap kakeknya.

"Apa kau mau menunggu kakekmu tiada?" tanya kakek dengan suara agak meninggi.

Sulastri tersentak mendengar ucapan kakeknya, ia segera berdiri dan memeluk sang kakek dan mulai terisak..

"Jangan lagi berkata seperti itu kek.. Lastri ngga mau kehilangan kakek.." kata Sulastri di tengah isakannya.

Si Kakek pura pura terdiam dalam hatinya dia merasa bangga akan tekad cucunya itu untuk mandiri, namun mengingat dirinya yang sudah tidak muda lagi, ia hanya ingin memastikan cucunya yang akan melanjutkan perusahaannya sebagai satu satunya penerus yang ia miliki.

"Baiklah kek, Lastri janji akan menuruti kemauan kakek.." kata Sulastri dengan berat hati.

Sang Kakek membalas pelukan Sulastri, ia mengusap kepala cucunya itu dengan penuh kasih sayang. Sulastri kembali duduk di tempat semula mereka masih ngobrol beberapa lama sambil menikmati sajian penutup itu.

Meskipun dalam kegundahan, namun demi menyenangkan hati kakeknya itu Sulastri mencoba menampakkan keceriaan wajahnya seperti biasa...

...****************...

Bagaimana cara Sulastri keluar dari dilema itu, mampukah ia menghindari pernikahannya dengan David? Ataukah ia merelakan hatinya sakit demi menyenangkan kakeknya?

Tunggu kelanjutannya ya....

ditunggu like nya loh..biat tambah semangat....🙏🙏🙏

1
Maya Lestari
semangat authorrrrrr, aku nunggu up nya yaa
Maya Lestari
Thor, jgn lama amat flashback nya yaa. mau tau kelanjutannya yg dimasa mereka sekarang/Smile/
Amin Wahyudin: ok kak, mungkin sekitar 2 atau 3 episode lagi
total 1 replies
Agustini Sunarto
karyanya bagus ayo dilanjut
Amin Wahyudin: masih dalam proses kak..
total 1 replies
Agustini Sunarto
Kecewa
Amin Wahyudin: kalau boleh tahu apa yang membuat kaka kecewa?
total 1 replies
PetrolBomb – Họ sẽ tiễn bạn dưới ngọn lửa.
Menarik perhatian.
tecna kawai :3
Seru banget, berasa ikutan karakternya!
Amin Wahyudin: terima kasih kak atas support nya..
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!