pernikahan yg di idam-idamkan selama ini yg menurut nya awal dari kebahagiaan nya karena telah berhasil menikahi sang kekasih, ternyata awal dari kehancuran nya.
di mana setelah ucapan sah di ikrarkan sang pengantin perempuan di tinggalkan oleh suaminya yg pergi mengejar cinta yg baru.
sakit,hancur dunianya seakan runtuh mendengar kata-kata suaminya di depan para tamu bahwa dia terpaksa menikahinya karena sudah terlanjur, para tamu saling berbisik, ada yg kasihan dan ada juga yg mencemo,oh. karena anak tunggal dari PT MAHESA GROUP menikahi gadis biasa.
apa setelah 5 tahun ini hanya dirinya yg berjuang? begitu bodohnya dia karena tidak mengetahui perselingkuhan sang kekasih.sekarang nasi sudah menjadi bubur dia akan menghadapi kerasnya dunia terutama menghadapi mulut para tetangga.
apakah yg di lakukan gadis ini untuk menghadapi keras nya kehidupan
dan apakah mereka akan bertemu lagi setelah sekian lama berpisah??
simak kisah ADARA LARASATI NUGROHO DAN FEBIAN ALEXANDER MAHESA.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nouna Sagitarius, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
17
Tiba di kos nya Adara langsung membersihkan diri dia tidak mandi hanya men cuci muka nya saja karena tadi hujan jadi dia merasa sedikit kedinginan.
Saat ingin membaringkan tubuh nya di kasur tiba-tiba ada yg mengetuk pintu dan dia pun kembali bangun dan melihat siapa yg tamu yang datang malam hari,walaupun masih jam tujuh.
Setelah dia membuka pintu dia melihat Seseorang yg tidak ingin dia lihat atau ketemu.
"ngapain kamu ke sini!"tanya Adara sinis.
"saya ingin membawakan mu makanan?" ucap nya tulus.
"tidak usah,saya tidak Sudi menerima pemberian mu! Jangan ganggu saya lagi!".setelah mengatakan itu dara pun langsung menutup pintu kosnya dan mengunci nya dia tidak ingin berurusan dengan mantan suaminya lagi hatinya terlanjur sakit dan kecewa.
"maaf kan aku ?" gumamnya yg langsung kembali ke mobil nya. Sedangkan makanan yg dia bawa dia simpan di kursi teras rumah dan dia pun kembali ke rumah nya. Ya Alex memiliki rumah walaupun tidak terlalu besar tapi lumayan untuk di tinggali sendiri.
" enak saja setelah apa yang dia perbuat terhadapku sekarang dia ingin membaik baikan ku" gumam nya yg hanya dia sendiri yang dengar.
sedangkan di kota B, ke dua orang tua Alex mengunjungi rumah orang tua Adara mereka bermaksud meminta maaf atas nama Alex dan meminta satu kesempatan untuk anak nya Alex karena walaupun mereka membenci kelakuan Alex dulu tapi tetap saja melihat anak nya memohon dan menangis hatinya pun luluh lagian mereka juga tidak ingin Alex menikah dengan wanita lain kecuali dengan Adara walaupun mereka harus merendah kan diri
"maaf pak Mahesa bukan saya tidak setuju tapi,bapak tau sendiri apa yang pernah di lakukan sama Alex ke pada keluarga kami terutama ke pada Adara?"
"saya tau Abah, tapi apakah anak saya tidak berhak mendapat kan kesempatan ke dua?"tanya mama Desi.
"semua orang berhak mendapat kan kesempatan ke dua Bu Desi? "
"tapi kenapa Alex tidak bisa mendapat kan nya?" kembali mama Desi bertanya.
Abah tidak bisa menjawab nya dan mama Desi pun tau jawaban nya.
"memang kelakuan Alex tidak bisa di benarkan bukan cuma Abah dan umi bahkan kami pun sudah menghukum nya,selama ini kami juga tidak pernah ingin bertemu dengan nya, tapi karena kegigihan nya dan menunjukan dia sudah berubah kamipun memaafkan kan nya, dia juga tersiksa dengan penyesalan nya selama ini yang dia lakukan hanya bekerja dan bekerja dia tidak memikirkan apapun selain bekerja dan cara untuk minta maaf ke pada Abah,umi terutama Adara.?" ungkap mama Desi lagi.
"bagai mana dengan wanita itu?" tanya Abah to the poin.
"mereka sudah tidak memiliki hubungan dan Alex lah yg memutus kan nya?"
"kenapa?"
"karena wanita itu masih berstatus istri orang?" jawab mama Desi dengan lirih tapi masih bisa di dengar sama Abah dan umi nya Adara.
"kalau wanita itu bukan istri orang mungkin cerita nya berbeda lagi buk? mungkin sekarang Alex sudah menikahi wanita itu?"
sekarang giliran mama Desi yg diam.
"saya minta maaf Bu Maya,pak Mahesa? Tapi Alang kah baik nya bapak Sama ibu bertanya lagi ke pada nak Alex, mungkin saja sekarang yg di rasakan nak Alex bukan cinta ke pada Adara melainkan rasa penyesalan nya?". ucap Abah.
"maaf kan kami Abah,umi? Tapi saya mohon tolong beri Alex satu kesempatan lagi?" kata mama Desi yg langsung bersimpuh di bawah kursi ruang tamu tempat nya duduk.membuat mereka yg di sana terkejut terutama umi dan Abah nya Adara.
"jangan seperti ini bi Mayang?"ucap umi Ainun yg langsung menghampiri mantan besan nya itu dia membantu Bu Mayang kembali duduk di kursi,tapi Bu Mayang bersikeras masih mau bersimpuh.dia sudah tidak perduli dengan dirinya lagi
"bangun dulu Buk kita bisa bicarakan baik-baik?" sergah Abah.
mama Maya menggeleng tanpa mau bangun biar saja dia dengan posisi begini asalkan Abah nya dara mau memaafkan anak nya sukur-sukur Abah mengijinkan Alex mendekati Adara lagi.
" hummm"Abah menghela napasnya dan membuang nya perlahan."baiklah buk saya memaafkan nak Alex tapi kalau untuk kembali bersama Adara,biarkan Adara sendiri yg menentukan nya karna walaupun saya orang tua dara tapi Adara berhak memilih dengan siapa dia menikah?" kata Abah pada akhirnya karena dia tidak tega melihat Buk Maya yg bersimpuh sedangkan pak Mahesa hanya melihat kelakuan istri nya.
"terima kasih Abah,umi? ucapnya tulus setelah itu diapun bangun dan kembali duduk di kursi tamu.
Pagi harinya Adara sudah rapi dan segera ingin berangkat kerja tapi pandangan nya melihat ke arah kursi, dia melihat makanan yg sudah terletak di kursi teras dan dia tau siapa yg menyimpan nya.
Dia langsung membuang nya ke Tong sampah tanpa melihat isi nya.
sedangkan dari luar pagar seseorang telah melihat semua apa yg di lakukan dara, dia tidak sakit hati ini belum seberapa dengan apa yg telah dia lakukan ke pada gadis itu.
setelah membuang itu ke tempat sampah diapun mengeluarkan sepeda motor nya dan langsung mengendarai nya ke tempat di mana dia bekerja.
"adara yg wajah nya jutek tapi tetap cantik sudah datang juga?" teriak Dita yang tiba-tiba di parkiran.
"kebiasaan teriak-teriak rusak gendang telinga gue nanti?" cerocos Adara yang memukul pelan lengan Dita.
"maaf kan diriku yg selalu khilaf?" ucap nya yg di buat sesedih mungkin.
"ayok kita masuk dan berperan dengan pekerjaan?" kata Dita lagi mengajak nya untuk masuk tapi sebelum sampai kakinya di tangga pertama Ayana langsung memanggil nya sehingga mereka berhenti dan menoleh.
"kalian ini sangat senang sekali berteriak!" protes Adara yg Langsung meninggalkan Ayana dan Dita.