follow Ig mom_tree_17, tik tok Mommytree17 💕
Kaylin Meyer sosok wanita yang semaunya, manja, ceroboh, dan memiliki segalanya karena terlahir sebagai keturunan anak perempuan satu-satunya dari keluarga Meyer.
Dia selalu mendapatkan apapun yang diinginkannya, namun tidak dengan dunia percintaannya. Cinta pertamanya berpaling pada sosok wanita yang lebih cantik,lebih dewasa, yang kini menjadi kakak iparnya. Dan saat dia mencintai seorang pria untuk ke-dua kalinya, perasaan itu harus layu sebelum berkembang setelah mengetahui Alexander, pria yang berprofesi sebagai pengawal pribadi keluarga Arbeto itu sudah memiliki kekasih.
Namun apa jadinya saat mereka kembali dipertemukan dan terjebak dalam one night stand in Dubai? Akankah keduanya bersama? Ataukah berpisah untuk yang kedua kalinya? Yuk saksikan kisah mereka berdua.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy tree, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 2 Tidak Pernah Berubah.
"Mama jolo itu apa?" tanya Rex dengan wajah polosnya. Membuat Kaylin langsung tertawa setelah sebelumnya menangis hingga menjadi tontonan para pengunjung restoran.
"Sudahlah lupakan apa yang Mama katakan tadi!" Kaylin berdiri lalu menatap pada pengasuhnya dengan tajam. "Kali ini Mommy nya pergi kemana?"
"Nyonya dan Tuan Besar mendadak ada urusan ke Bali, jadi aku diperintahkan untuk membawa tuan kecil pada Anda."
Kaylin menghela napas dengan panjang, karena lagi-lagi Rex dititipkan padanya karena Cleopatra dan kakaknya yang sibuk bekerja. Tahukah kakak iparnya itu? Kalau dia pun sibuk, sibuk mencari pasangan untuk dijadikan calon suami. Dan perlu di garis bawahi, bagaimana dirinya bisa mendapatkan kekasih kalau kemana-mana Rex selalu mengikuti dan memanggilnya mama.
Satu hal lagi kalau kakak iparnya itu lupa. Kaylin masih muda, usianya saat ini lebih tepat untuk bersenang-senang, bukannya diberi tugas berat dengan menjaga seorang anak kecil. Meskipun yang terjadi justru sebaliknya, Rex lah yang lebih banyak menjaganya dari sifat ceroboh yang tidak bisa hilang meskipun dirinya sudah dewasa.
"Kita pulang sekarang!"
"Rex mau ice clem," ia tidak mau pulang sebelum Aunty nya membelikan apa yang diinginkannya.
"Oh ya ampun Rex Meyer..." Kaylin mengacak-acak rambut keponakannya dengan gemas. Karena merasa takjub pada kecintaan Rex terhadap ice cream, sejak keponakannya itu masih berada di dalam kandungan kakak iparnya. Dan jangan lupa, dirinya pernah di suruh untuk membeli ice cream yang jaraknya lumayan jauh dari mansion Meyer.
"Mama akan membelinya, tapi kita keluar dulu oke." Kaylin menuntun Rex berjalan menuju pintu keluar.
"Mama aw—" belum sempat Rex memberitahu kalau pintu kaca di depan mereka belum di buka, Aunty Kaylin sudah lebih dulu menabrak pintu tersebut.
"Hey.. siapa yang menaruh kaca besar di sini?" tanya Kaylin dengan emosi sembari mengusap keningnya yang terasa sakit.
"Maaf Nona, pintu kaca ini sudah ada sejak restaurant ini di buka." jawab pelayan restoran.
"Ya ampun pakai di jawab lagi, aku kan bertanya hanya untuk mengurangi rasa malu ku," umpat Kaylin dalam hati. Bergegas pergi dari restoran tersebut dengan setengah berlari.
Tanpa disadari oleh Kaylin, kejadian yang dialaminya tadi dilihat dan diperhatikan dengan intens oleh sosok pria berbadan tegap yang duduk di salah satu meja yang ada di restaurant tersebut.
"Kau masih saja sama, ceroboh, kekanakan, dan manja," gumamnya. Menatap kepergian wanita yang pernah mengisi harinya dengan segala tingkah konyol yang membuatnya kesal. Tadinya pria itu pikir setelah tiga tahun lamanya tidak bertemu, Kaylin akan berubah menjadi lebih dewasa. Tapi kenyataannya wanita tersebut masih sama seperti terakhir kali mereka bertemu.
*
*
Setelah membeli ice cream yang diinginkan Rex, Kaylin pun berjalan menuju mobilnya yang di parkir di seberang jalan. Namun saat dirinya hendak menyeberang, dari arah kanan sebuah mobil hitam melaju dengan kencang. Tanpa bisa menghindar karena terlalu terkejut dan takut, Kaylin pun hanya bisa menutup kedua matanya saat merasakan tubuhnya dirangkul dan terjatuh dengan cepat.
"Nona.. Anda baik-baik saja?" Kaylin yang masih ketakutan tidak berani membuka kedua matanya meskipun banyak suara yang menanyakan keadaannya. Namun saat mendengar suara tangis anak kecil, lebih tepatnya suara tangisan Rex. Kaylin pun membuka kedua matanya dengan perlahan.
"Mama..."
"Rex..." Kaylin memeluk tubuh mungil yang terlihat sangat ketakutan. "Mama baik-baik saja, kau jangan menangis."
"Mama.. Rex tatut."
Tanpa peduli rasa sakit yang mendera tubuhnya, Kaylin berusaha untuk berdiri sembari menggendong keponakannya. menenangkan Rex, agar keponakannya itu berhenti menangis.