Seorang gadis duduk di atas batu besar, tubuhnya terlihat lemah dan lemah. Namun tatapan matanya setajam elang, auranya dingin dan masih di penuhi kekejaman.
Dia baru saja menyadari bahwa dirinya telah melakukan perjalanan waktu dan masuk ke dalam tubuh seorang gadis lemah dari keluarga petani miskin.
Sebelumnya, dia merupakan seorang permaisuri yang tidak diinginkan, pada saat peperangan, dia menggadaikan jiwanya kepada raja iblis Mo Yan demi untuk bisa menyelamatkan seluruh rakyat kekaisaran.
Di kehidupan pertamanya, dia merupakan seorang pembunuh profesional yang paling ditakuti di dunia modern. Sayangnya dia harus kehilangan nyawa, hanya untuk menyelamatkan seorang bayi berusia 7 bulan yang terjatuh dari lantai 27 dan kini dia kembali dengan ruang dan sistem di tangannya.
Siapa yang berani berurusan dengan gadis kecil yang telah 3x mengalami perpindahan waktu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arlingga Panega, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Rencana Wei Qingluo
Wei Qingluo kembali ke dalam rumah, dia melihat ibu dan kedua adiknya yang telah terlelap, kemudian ikut membaringkan tubuhnya tepat di samping Wei Yushuo.
Pikirannya terpecah, dia merasa begitu tertekan. Tidak hanya karena masalah keuangan, namun juga beberapa hal lain yang sangat mengganggu. Dia harus segera mencari cara untuk mendapatkan uang dan membangun rumah, namun dia juga harus menjaga ibu dan kedua adiknya, di sisi lain gadis itu juga harus mempersiapkan diri, kalau-kalau anggota keluarga Wei lama kembali dan membuat masalah dengan keluarganya.
"Huh! Benar-benar sangat menyebalkan!" ucapnya sambil membenamkan diri ke dalam selimut, dia merasa sangat tegang, sehingga kesulitan untuk memejamkan mata. Apalagi secara tidak sengaja, matanya baru saja menangkap keindahan yang sangat memukau, dan sulit untuk dilupakan begitu saja.
'Dewa malam! Nama yang cukup bagus!'
Wei Qingluo memikirkan beberapa cara untuk mengubah keadaan keluarganya, dia mulai menghitung satu persatu dari berburu, hingga menjual resep masakan.
Di zaman ini, tidak banyak orang yang menguasai cara memasak makanan dengan baik, rata-rata hanya merebus, mengukus ataupun membakar.
Otak cantiknya terus bekerja dengan sangat keras, sampai-sampai dia tidak menyadari bahwa saat ini matahari mulai muncul dan semua anggota keluarganya bangun satu persatu.
"Kakak perempuan!" melihat saudara perempuan tertuanya bengong, Wei Lian segera memanggil.
Wei Qingluo tersentak, kemudian melirik pada semua orang. "Ya, apakah Lian'er lapar? Kakak berniat untuk mencari ikan di sungai dan membuat bubur serta acar ikan, sepertinya sangat menyenangkan."
Mata Wei Lian dan Wei Yushuo langsung berbinar, keduanya berniat untuk mengikuti saudara perempuan tertuanya pergi memancing di sungai. Lagi pula saat ini hari sudah mulai terang, mereka juga bisa membersihkan badannya di sana.
"Kakak, kami akan ikut ke sungai," ucap kedua bocah itu bersamaan.
Wei Qingluo menarik nafas panjang, kemudian menganggukkan kepala. "Baiklah, kita akan bersiap-siap."
Zhao Shi tetap di rumah, dia hanya memberikan instruksi pada ketiga orang anaknya agar berhati-hati dan tidak berjalan terlalu jauh dari rumah.
Fei Fu mengikuti dari belakang, namun dia tetap menjaga jarak agar tidak terlalu dekat. Sorot mata tuannya yang tajam, membuat dia harus lebih berhati-hati lagi dalam menjaga calon nyonya nya, dia tidak ingin melakukan kesalahan sedikitpun.
"Cepat mandi! Kakak akan mencuci baju dan menangkap ikan!" ucap Wei Qingluo, dia telah merendam pakaian kotornya, namun tidak menemukan sabun di sana, sehingga membuat semakin frustrasi.
'Jika begini terus aku bisa gila, bagaimana mungkin mencuci pakaian tanpa menggunakan deterjen?'
Raut wajah gadis itu mengencang, namun tak lama kemudian senyuman tipis tersungging dari bibirnya. "Sempurna! Aku menemukan sesuatu untuk mendapatkan penghasilan, sepertinya membuat sabun, shampo dan parfum adalah pilihan terbaik untuk mendapatkan uang, tapi sebelumnya aku harus menjual resep masakan ke restoran besar itu, untuk mendapatkan modal yang cukup."
Semangat gadis itu kembali, dia segera menyelesaikan pekerjaannya, kemudian membersihkan diri dan menangkap beberapa ikan yang terlihat cukup gemuk. Setelah selesai, Wei Qingluo memanggil kedua orang adiknya untuk kembali. "Ayo cepat!"
Ketiganya segera pulang, Wei Qingluo mulai menyiapkan semua bahan masakannya, Wei Yushuo duduk di dapur, dia juga membantu untuk menyalakan api. Meskipun usianya baru saja menginjak 5 tahun, namun dia telah terbiasa dengan kehidupan yang sulit, sehingga menyalakan api bukanlah masalah untuknya.
Zhao Shi menjahit pakaian sambil duduk di kursi depan, karena banyaknya kain yang dibeli oleh Wei Qingluo sebelumnya, dia ingin menyiapkan 3 stel pakaian untuk anak-anaknya. Meskipun Wei Yungshao tidak bersama mereka, namun dia tetap ingin menyiapkan pakaian yang layak untuk anak laki-laki sulungnya ketika kembali.
Wei Lian membantu sang ibu, tangan kecilnya terlihat sangat lincah, dia benar-benar pandai menyulam, hasilnya cukup baik, meskipun tidak sesempurna buatan Zhao Shi.
Aroma makanan mulai menyeruak, sehingga membuat kedua wanita berbeda usia itu saling berpandangan. Mereka menyimpan kembali semua kain yang dikerjakannya dan berkumpul di dapur, sambil memandangi Wei Qingluo yang tengah sibuk memasak.
Bau yang sangat harum membuat Zhao Shi, Wei Lian dan Wei Yushuo tidak bisa menahan air liurnya, mereka menatap ke arah acar ikan yang baru saja disajikan di atas mangkok besar.
Wei Qingluo melirik, dia tersenyum geli melihat ibu dan kedua adiknya. Mereka terlihat seperti anak kucing yang mengendap-endap untuk mencuri makanan.
"Lian'er, bantu kakak menyiapkan semuanya!" ucap Wei Qingluo sambil menunjukkan bubur yang masih mengepul.
"Ya!" jawab gadis kecil itu sambil berdiri, dia telah berkali-kali menelan ludahnya dengan kasar, bahkan menjilati bibirnya, karena bau harum yang keluar dari masakan sang kakak. Apalagi saat mereka menikmati hidangan bubur dengan suwiran daging babi semalam, membuatnya benar-benar mabuk dan ingin terus memakannya. Masakan Wei Qingluo benar-benar sangat lezat, dan membuat siapa pun mengagumi keahliannya.
Zhao Shi juga bangkit, dia mengambil semua mangkuk dan menyiapkan makan untuk ke tiga anaknya.
Wei Qingluo berjalan keluar dan melihat Fei Fu yang saat ini muncul, sambil membawa seikat kayu bakar. Dia memanggil pemuda itu dan menyuruhnya datang. "Kamu! Kemarilah!"
Fei Fu segera menurunkan kayu bakar, kemudian berjalan cepat ke arah Wei Qingluo. "Bawahan disini, apakah Nyonya membutuhkan sesuatu?"
"Umm... Aku lupa menanyakan namamu!" jawab Wei Qingluo.
"Nama bawahan ini Fei Fu." jawab pemuda itu sambil menunduk.
"Baiklah Fei Fu, pergi cuci tangan dan segera makan!" ucap Wei Qingluo sambil berbalik ke dalam ruangan.
Fei Fu terdiam, meskipun dia masih mengingat rasa lezat dari masakan yang dibuat oleh tangan nyonya mudanya tadi malam, namun memiliki rasa takut, jika tuannya akan marah.
Wei Qingluo menyipitkan mata, dan menatap ke wajah pemuda itu. "Apa yang kau pikirkan? Aku memintamu untuk mencuci tangan dan bersiap makan. Jika kau takut pada tuanmu, lebih baik kembali saja!"
Pemuda itu langsung tersentak, "Tidak, tidak nyonya! Bawahan akan segera mencuci tangan,"
Dia segera berlari, mengambil air kemudian membasuh tangannya. Tak ada lagi keraguan di wajah pemuda itu, dia duduk dengan tenang.
"Makanlah!" Zhao Shi memberikan satu mangkuk besar bubur yang telah diberi acar ikan dan tumisan, Fei Fu menerimanya dengan senang hati, dia segera melahap makanannya sambil sesekali tersenyum puas.
"Masakan nyonya benar-benar sangat lezat," puji Fei Fu sambil mengacungkan jempolnya.
Kepala semua orang terbenam di mangkuk, mereka melahap makanan dengan sangat cepat, seolah-olah takut jika makanan tersebut akan direbut oleh orang lain.
"Tentu saja, masakan kakak perempuan yang terbaik di dunia," Wei Yushuo menjawab dengan mulut yang penuh makanan.
"Benar, Luo'er kami sangat pandai memasak!" Zhao Shi menambahkan.
"Apa pun yang di masak kakak perempuan, rasanya pasti sangat lezat!" ucap Wei Lian.
Wei Qingluo hanya tersenyum tipis, dia merasa sangat puas melihat seluruh anggota keluarganya makan dengan sangat lahap. "Masih ada bubur di panci, kalian semua harus makan yang banyak agar kuat!"
Mata semua orang berbinar, mereka bergegas bangkit dan menjangkau panci, kemudian mengisi mangkuk dengan bubur. Bahkan Fei Fu tidak lagi malu-malu, dia segera berdiri dan menuangkan semua sisa bubur ke mangkuknya.
Wei Qingluo tertegun melihat adik dan ibunya yang tiba-tiba saja berubah menjadi sangat rakus, bahkan Fei Fu menyantap seluruh makanannya dengan sangat gembira.
Tak lama kemudian, semua orang terdiam sambil mengelus perut buncit mereka, Wei Qingluo terkikik melihat pemandangan itu, di masa lalu, mereka hanya makan satu kali sehari, itupun hanya bubur air yang sangat encer dan tidak bergizi.