Ilea Tirta Mahesa atau sering di sebut ilea ia terpaksa menerima perjodohan dengan lelaki pilihan papanya,dia di jodohkan oleh seorang CEO anak dari keluarga Addison. Perjodohan tersebut dilakukan karena keluarga Mahesa dan Addison ingin mempererat persaudaraan dan menjalin hubungan keluarga yang baik.
Liam James Addison anak pemilik perusahaan keluarga Addison adalah lelaki yang akan dijodohkan oleh ilea. Dia memiliki sifat yang dingin dan cuek terhadap wanita,seakan tidak memiliki ketertarikan sedikit pun terhadap wanita,namun Liam begitu karena ia pernah disakiti oleh seorang wanita di masa lalu .
pernikahan pun di lakukan karena kedua keluarga sudah menentukan hari yang baik untuk melaksanakan resepsi.Bagaimanakah nasib ilea kedepannya?..
HAPPY READING🙌🤗
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nur Aida Fahmi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bertemu Mantan
Di siang yang terik tampak Ilea berlindung di bawah pohon depan gerbang kampusnya. Ia terlihat sedang menunggu seseorang, yang tak lain adalah Liam. Ya, Liam sudah berjanji ingin menjemput Ilea sepulang kuliah.
Di saat sedang menunggu, Ilea mendengar suara deru motor. Ilea menoleh dan melihat sebuah motor warrior melaju kearahnya. Tampak seorang pria menggunakan helm yang membonceng seorang wanita berhenti dihadapan Ilea.
Ilea merasa tak asing dengan pria yang ada di depannya itu, dan benar saja ketika pria itu membuka helm Ilea langsung mengenali pria itu. Dia adalah Farel, mantannya Ilea.
"Hai Ilea, bagaimana kabarmu." Ucap Farel dengan senyum yang menyebalkan.
Ilea tak menjawab pertanyaan itu, ia melirik gadis yang berada di boncengan Farel . Lalu membuang muka. Farel yang melihat itu mengerti maksud Ilea, dan langsung berbicara.
"Oh ya kenalin ini, Adel pacar ku." Ucap Farel mengarah ke Adel dan di ikutin senyuman oleh wanita itu.
"Tidak ada yang bertanya." Jawab Ilea ketus.
"Kau terlihat semakin garang sekarang, berbeda dengan pacar ku yang sekarang ia tak pernah marah denganku." Ujar Farel memancing emosi Ilea.
"Seharusnya kau tak perlu bangga atas sikap pacarmu yang seperti itu, bisa aja dia begitu karena tidak mencintaimu. Upss keceplosan." Jawab Ilea sambil menutup mulutnya.
Farel terdiam sejenak ia kehabisan kata-kata untuk menjawab perkataan Ilea, namun pacarnya tidak tinggal diam. Ia turun dari motor dan menghampiri Ilea.
"Eh kalau punya mulut dijaga ya!! atas dasar apa kau bisa bilang begitu ha?" Tanya Adel pacarnya Farel.
"Santai dong kalau memang gak salah ngapain marah, kesindir ya?"Jawab Ilea lantang.
"Emang ya kau ngajak ribut dengan ku." Ucap Adel.
"Eits, perasaan gak ada yang ngajak kau ribut. Kalian sendiri yang mendatangi ku kesini." Ucap Ilea mulai melawan.
"Gak usah banyak omong deh, apa jangan-jangan kau masih suka sama Farel ya?" Tanya Adel menuduh Ilea.
"Duh sorry ya, selera ku sekarang bukan cowok mu lagi. Malah aku pernah menyesal pernah pacaran sama dia yang gak modal itu." Jawab Ilea ketus.
Farel hanya terdiam di atas motornya sambil mengamati percakapan Ilea dan Adel. Tujuan awalnya memang ingin mempertemukan mereka, agar Ilea merasa panas. Namun hal itu tidak mempan untuk Ilea.
"Ga usah banyak gaya deh, kau aja sekarang masih jomblo."Ucap Adel sambil tertawa dan di ikuti oleh Farel.
"Duh maaf ni ya sebelumnya bukan mau sombong, tapi pacar ku yang sekarang lebih sempurna dari pacarmu itu." Jawab Ilea menunjuk remeh ke arah Farel.
"Seberapa tampan sih pacarmu itu, sampai kau bisa sombong seperti itu." Tanya Farel dengan nada tengilnya.
"Yang pasti dia tampan dan lebih kaya dari kau." Ucap Ilea memutar bola mata jengah melihat Farel.
Ternyata tidak jauh dari sana Liam sudah memantau Ilea, ia terus memperhatikan dan mendengarkan percakapan mereka. Liam sempat tersenyum saat mendengar Ilea membanggakan dirinya di depan sang mantan.
Ketika dilihat suasana mulai memanas, Liam segera menghampiri Ilea. Ia turun dari mobilnya dengan menggunakan pakaian formal, Ilea yang melihat itu tersenyum kearah Liam. Namun Adel dan Farel tampak heran.
"Oh sekarang yang jemput udah beda ya?"Tanya Farel sambil mengejek.
"Ekhem, maaf sebelumnya maksud anda apa ya?"Ucap Liam menghampiri Farel.
"Kau supirnya Ilea kan." Farel tertawa menghina.
Liam mengangkat tangan kirinya dan memperlihatkan cincin di jari manisnya, Ilea juga mengikuti apa yang dibuat oleh Liam. Ia memperlihatkan cincin di jari manisnya. Hal itu tentu saja membuat Farel terdiam dan heran.
"Jadi bagaimana, udah paham sekarang kan?" Tanya Liam sambil menyilangkan tangan di dada.
"Maksudnya apa? Kalian sudah tunangan begitu." Ucap Farell tak percaya.
"Udah tau pakai nanya lagi." Ketus Ilea.
"Pasti kalian berbohong, aku tidak yakin ini pasti akal-akalan mu saja Ilea." Farel mulai tak percaya.
"Tuh lihat sendiri kan, siapa sebenarnya yang belum move on aku atau pacarmu itu." Sindir Ilea kepada Adel.
Adel yang mendengar itu langsung memasang wajah murungnya, ia menatap Farel dengan tatapan tajam. Lalu menghampiri pacarnya itu.
"Sayang dengar aku dulu, ini tidak seperti yang kau lihat. Mana mungkin aku suka dengan wanita seperti nya." Farel berusaha meyakinkan pacarnya itu.
"Antar aku pulang sekarang, dan ingat masalah mu belum selesai denganku." Ucap Adel menaiki motor Farel.
Tanpa banyak omong lagi, Farel segera melajukan motornya dengan perasan malu. Ia tak menyangka ini akan jadi senjata makan tuan untuk dirinya sendiri.
Ilea dan Liam hanya tertawa geli melihat tingkah Farel. Dan tak henti-hentinya Ilea mengejek Farel.
"Rasain tuh, malu sendiri kan hahah." Ucap Ilea masih tertawa.
"Sepertinya kau bahagia sekali melihat dia terkena masalah seperti itu." Sambung Liam menatap Ilea.
"Ya tentu saja, mantan usil seperti itu tidak perlu dikasihani." Jawab Ilea.
"Apakah kau masih mencintainya?"Tanya Liam menaikan satu alis. Hal itu membuatnya mendapatkan tatapan tajam dari Ilea.
"Kau juga ingin mencari masalah denganku?" Ilea bertanya sambil menatap tajam kepada Liam.
Liam terdiam dan menelan ludahnya, sepertinya pertanyaan nya itu telah membuat dia berada di tepi jurang.
"Aku hanya bertanya sayang, dan kalau kau tidak ada perasaan lagi dengannya kenapa harus marah?" Ucap Liam bermain aman.
"Aku tidak mencintai siapapun selain kau, paham kan." Jawab Ilea mencubit pinggang Liam.
"Aww sakit, kenapa kau mencubit ku." Liam meringis kesakitan.
"Suruh siapa ngeselin, udah tau jawabannya pake tanya lagi." Jawab Ilea .
"Ya namanya aku hanya memastikan." Ucap Liam sambil memegang pinggangnya yang sakit akibat cubitan Ilea.
"Tau ah nyebelin, ayo pulang!" Ajak Ilea yang menuju mobil Liam, ia meninggalkan Liam yang masih berdiri di bawah pohon itu.
"Duh belum nikah aja udh di kdrt begini, gimana kalau nikah nanti ya."Gerutu Liam sambil mengikuti Ilea menuju mobilnya.
Mereka pun menuju rumah Ilea tanpa singgah ke tempat lain, karena Ilea meminta langsung pulang. Setelah mengantar Ilea pulang, Liam kembali lagi kekantor. Pekerjaan nya masih banyak dan dia menyempatkan waktu hanya untuk menjemput Ilea.
Gimana ni kalau punya mantan kaya Farel? Cocoknya di apain ya....😁
🌹🌹🐡🐡 𝚞𝚗𝚝𝚞𝚔𝚖𝚞
🌹🌹.....
aku udah baca sampai sini thor