NovelToon NovelToon
Love Scandal

Love Scandal

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen Angst
Popularitas:4.9k
Nilai: 5
Nama Author: Sia Masya

Sepasang suami istri yang terlihat memiliki hidup bahagia namun tersimpan banyak teka-teki pada setiap hubungan mereka

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sia Masya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

17

Ding dong

Aletta menekan bel di samping pintu apartemen Gion. Setelah menunggu beberapa saat Gion membuka pintunya.

"Eh Aletta, ada apa? Mari masuk!"

"Nggak usah Gion, aku di sini saja. Ini aku bawain kamu makanan soalnya tadi aku kebanyakan masaknya," kata Aletta sambil menyodorkan bungkusan di tangannya.

"Wah makasih ya, kebetulan aku lagi menunggu pesanan makanan ku, tapi lama banget sampainya. Kamu memang penolongku Aletta."

"Lalu gimana makanan yang kamu pesan?"

"Bisa aku simpan untuk besok."

"Memangnya kamu selalu seperti ini ya, memesan makan dari luar?"

"Nggak apa-apa kok. Ini karena pembantuku kebetulan ada urusan, makanya harus pesan di luar."

"Apakah kamu sudah dapat pembantunya?"

"Iya, sudah 5 hari dia masuk. Dan kebetulan hari ini dia nggak bisa masuk, ada masalah keluarga. Besok pagi baru datang."

"Oh begitu. Syukurlah. Kamu jadi tidak perlu pesan makanan online melulu."

"Iya sih. Tapi dibandingkan dengan masakanmu, kurasa punya mu lebih enak. Lagian aku maklumi pelayan ku itu sudah tua."

"Tapi biasanya orang tua lebih jago masaknya."

"Entahlah. Mungkin lidahku ini masih butuh penyesuaian dengan masaknya. Tapi aku tetap senang dia sangat membantu."

"Karena kamu sangat memuji masakanku, aku berterima kasih. Misalkan aku masak banyak, aku bakal bawain untuk kamu."

"Ah benarkah, aku nggak mungkin nolak apalagi dapat makan gratis."

"Ya sudah, aku masuk dulu ya."

"Ah iya, makasih sekali lagi Aletta."

"Sama-sama." Gion masuk ke apartemen nya setelah Aletta kembali ke apartemen nya.

"Siapa pria itu?" Tanya Brian yang ternyata berdiri di belakang pintu.

"Sayang, ternyata kamu. Hampir saja aku jantungan. Bukankah kamu lagi kerja di atas?"

"Aku turun buat ngambil air, karena saat memanggil istriku dia tidak dengar karena keasyikan ngobrol."

"Ah maaf ya sayang, aku anterin makan buat tetangga kita. Kamu juga kenapa tiba-tiba berdiri di belakang pintu tanpa ada suara."

"Kamu kaget. Aku tanya siapa tadi yang sok akrab dengan mu?"

"Dia itu Gion, tetangga baru kita yang baru pindah sebulan yang lalu. Aku bawain makanan lebih buat dia. Kasihan anaknya selalu maka di luar."

"Itu urusan dia kalau mau makan di luar, kenapa kamu jadi peduli sama dia."

"Kamu kenapa sih sayang ngomong nya ngotot begitu ke aku. Aku kan hanya nganterin makanan bukan melakukan hal aneh." Kata Aletta kesal karena merasa suaminya seperti sedang menuduhnya macam-macam.

Ia berjalan dengan langkah cepat menuju kamar tanpa mempedulikan panggilan Brian yang berusaha meminta maaf padanya.

Aletta naik ke atas ranjang kamar dan langsung menyelimuti dirinya dari atas kepala sampai ujung kaki. Brian merasa bersalah karena curiga kepada istrinya yang tidak-tidak.

"Sayang, maaf ya. Aku nggak bermaksud menanyakan hal seperti itu sama kamu. Aku tidak ingin orang-orang menuduh kamu yang aneh-aneh."

"Memangnya apa yang akan mereka pikiran? Apakah mereka akan bilang kalau aku melakukan hubungan terlarang? Memangnya mereka lihat aku melakukan hal seperti itu? Dan kamu bakal percaya sama omongan mereka."

"Nggak, maaf sayang. Aku percaya sama kamu. Aku tahu kamu nggak akan melakukan hal seperti itu. Aku tadi hanya pusing memikirkan pekerjaan ku jadinya terbawa emosi dan menanyakan hal yang tak jelas sama kamu. Ayo sekarang kamu bangun, kita baikan ya sayang."

Aletta keluar dari dalam selimut. Ia menatap wajah suaminya yang memandang nya dengan rasa bersalah.

"Iya aku maafkan." Brian segera memeluk tubuh istrinya.

"Makasih ya,"

"Tapi setelah ku tebak, apakah kamu cemburu sama Gion?"

"Memang benar, aku sangat cemburu jika melihat istriku yang polos ini akrab sama pria lain. Aku tahu kamu memang tidak mungkin berselingkuh. Tapi apakah kamu tahu bahwa pria-pria di luar sana bisa saja punya maksud jahat ke kamu. Dan aku nggak akan biarkan hal itu terjadi."

"Kamu tenang saja, Gion bukan pria seperti itu."

"Kamu kan baru mengenalnya sebulan lalu, kamu juga tidak tahu asal usulnya. Aku hanya ingin kamu lebih berhati-hati."

"Iya mas, aku akan berhati-hati kedepannya jadi kamu tenang saja. Kamu kebawa jadi ambil airnya nggak?"

"Eh aku lupa."

"Ya sudah kamu lanjutkan saja pekerjaan mu biar aku ambilkan."

Mengingat hari ini hari ulang tahun suaminya, Aletta memutuskan untuk mampir di toko kue. Ia tidak sempat mengucapkan selamat pada sang suami karena Brian tiba-tiba sudah berangkat ke kantor pagi-pagi bahkan sebelum dirinya bangun. Sebenarnya Brian merencanakan itu semua karena dia ingin merayakan ulang tahun nya dengan makan malam bersama sang istri. Makanya ia meminta pada bosnya dan mengambil waktu kerja lebih cepat. Aletta mencari kue dengan bentuk serta hiasan terbaik. Tidak lupa ia meminta untuk menuliskan nama Brian di atas kue tersebut. Hari ini untuk merayakan ulang tahun sang suami ia sudah meminta cuti sehari saja dari bosnya. Dan syukurlah bosnya mengizinkan.

"Aku juga harus mencari kado untuk Brian." Aletta memutuskan untuk pergi ke toko jam tangan yang terkenal di kota. Mereka mengeluarkan jam tangan dari berbagai macam brand. Aletta melihat dan mengukur jam tangan di pergelangan tangannya sambil memikirkan ukuran tangan suaminya.

"Sepertinya ini cocok, saya ambil yang ini saja mbak. Tolong dibungkus ya."

Aletta menyelesaikan pembayaran jam tangan. Berhubung jam makan siang, ia mampir sebentar di restoran terdekat dengan toko jam tangan tadi.

Karena makanan yang kurang cocok dengan lidahnya maka ia tidak bisa menghabiskan nya.

Aletta kembali ke rumah sekitar pukul 16 lewat 38 menit.

"Brian belum datang? Katanya hari ini dia akan pulang lebih cepat. Apa mungkin bosnya tak mengizinkan nya pulang?"

Sembari menunggu Aletta memilih untuk mandi lebih dulu. 30 menit lamanya dia berada di kamar mandi. Setelah selesai dengan rutinitas mandinya Aletta segera keluar. "Hari ini aku akan tampil cantik. Pokoknya mas Brian akan ku buat terpesona sama kecantikan ku."

Aletta duduk menghadap cermin menatap wajahnya. Kira-kira dandanan yang seperti apa yang cocok untuk nya. Karena hari ini ia akan merias sendiri. Dan warna gaunnya harus sesuai dengan riasan kali ini.

"Aku harus mencari gaunnya dulu sebelum mengatur riasanku." Aletta mulai memilah milih gaun mana yang akan dikenakan nya sambil mencocokkan ke tubuhnya. Sesekali ia melihat jam di hpnya.

"Masih belum pulang. Padahal sebentar lagi jam 7 malam."

Bunyi notifikasi pesan membuatnya bergerak cepat memastikan apakah itu Brian.

Sayang, kamu duluan saja ya. Aku akan menyusul dari kantor. Maaf kita nggak bisa berangkat bareng dari rumah. Alamatnya akan ku kirim ke kamu. Sudah dipesan juga meja atas nama kita berdua nanti kamu tinggal tanya sama resepsionis di sana.

Aletta merasa kesal setelah membaca pesan tadi. Bahkan di hari spesialnya Brian, bosnya itu masih saja memaksanya bekerja. Keluh Aletta

"Mas Brian kenapa sih keras kepala sekali. Aku sudah menyuruhnya pindah dari kantor itu tapi orangnya ngeyel nggak mau terima pendapat istrinya. Orang-orang kantor itu cuman memanfaatkan dirinya."

Sekitar 7 lewat 28 malam Aletta selesai bersiap. Kali ini ia memilih memakai bodycon dress berwarna biru tua dengan sepatu hak tinggi meskipun tak mencapai satu senti. Riasan wajahnya yang sederhana namun tetap memiliki kesan yang menarik sesuai penampilannya malam ini. Brian pasti terkejut karena sudah sangat lama ia tidak berdandan seperti itu, mungkin saat itu kencan mereka yang pertama setelah beberapa kali pertemuan. Saat itu sahabatnya Geyn membantu dirinya berdandan, karena Geyn sangat terampil dalam hal itu. Dan dirinya tahu berdandan pun banyak berlatih dari Geyn.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!