Gadis manis berkulit putih, mata sipit dan hidung mancung Keynara maharani namanya, menjadi yatim piatu sejak kecil menjadikan sosok Key biasa dia sapa menjadi gadis yang tangguh dan pantang menyerah dalam segala hal, hingga kejadian disuatu malam yang mempertemukan nya dengan seorang CEO buta yang nyawanya tengah terancam. Key yang saat itu baru saja pulang dari bekerja menyaksikan seseorang yang tengah tidak berdaya dihajar habis habisan oleh beberapa oran berbadan besar berpakaian serba hitam, melihat orang itu tak berdaya dia memberanikan diri untuk menolong dengan sebuah ide terlintas dibenaknya dengan menyetel alarm sirine polisi diponselnya, dan berhasil orang orang berbadan besar itu langsung berlari meninggalkan orang yang tadi mereka keroyok.
bagaimana kelanjutan kisah Keynara dengan orang yang ditolongnya itu?
yuk ikuti kisah mereka.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hanswii, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 33
Tak terasa sudah seminggu key tinggal dikediaman Bagaskara, selama itu juga sikap Al padanya sudah mencair, Al yang mulai mengajaknya ngobrol, Al yang sikapnya sudah tak sedingin dan sedatar dulu, dan key pun mulai merasa nyaman dengannya.
kehangatan keluarga dirasakan key dalam keluarga Bagaskara, semua menyayanginya dengan tulus, memperlakukan dia selayaknya anak gadis keluarga mereka.
Oma Lusi sering mengajaknya ngobrol, bahkan mengajak key bertemu dengan para teman sosialitanya, memperkenalkan key sebagai cucu perempuannya. Meskipun key sering merasa tidak nyaman dengan tatapan orang orang itu yang bersikap manis dihadapan Oma Lusi tapi menatapnya tak suka.
apa memang para orang kaya seperti itu, suka menjilat, berpura pura, itulah yang dipikirkan key.
Mama Andin sering mengajaknya memasak bersama dan membuat kue bersama, dan tanpa sepengetahuan mama Andin ternyata key pandai membuat kue, dari Aneka kue basah bahkan kue kering dan itu membuat mama Andin selain bersemangat untuk membuat kue dengan key.
Para penghuni rumah pun menyukai kue buatan key yang memang enak dan pas di lidah mereka.
maklum saja karena dulu key selalu membantu ibunya untuk membuat Aneka macam kue untuk dititipkan di warung dekat tempat tinggal mereka untuk menambah pendapatan keluarga mereka.
barang barang dari kontrakan key pun sudah berada dikamar gadis itu setalah Noah mengambilnya dari rumah kontrakan key, meskipun hanya barang barang sederhana tapi beberapa dari barang barang itu adalah kenang kenangan dari kedua orang tuanya.
malam nanti rencananya mama Andin ingin mengajak keluarganya bersama key juga memperkenalkan key pada keluarga Wijaya, karena keluarga mama Andin pun sudah mendengar cerita mengenai key yang menyelamatkan Alezio.
key sudah bersiap siap dengan menggunakan dress dibawah lutut berwarna blue sky dengan hiasan bunga bunga kecil yang semakin menunjang penampilan key malam ini.
Hanya menggunakan make up tipis saja karena memang key tidak pandai berdandan, tapi tetap saja key terlihat sangat cantik malam ini.
Deg degan sudah pasti dia rasakan, dia takut keluarga mama Andin tidak menyukainya, dia hawatir keluarga mama Andin akan berpikir yang tidak tidak tentangnya seperti teman teman Oma Lusi yang menganggapnya memanfaatkan keadaan.
tok tok tok...
pintu kamar key diketuk dari luar, dan key dengan segera membuatnya, terlihat Alezio sudah berada didepan kamarnya.
"sudah siap?", tanya Al,
"key takut kak", ucap key,
Tangan Alezio seolah mencari keberadaan tangan key dan key yang tanggap segera memegang tangan key, dapat Al rasakan key tengah nervous saat ini terbukti dari tangan key yang terasa dingin dan berkeringat.
tinggal bersama beberapa hari dan mulai terbiasa berinteraksi membuat Al terbiasa dengan key yang tak segan memegang tangannya, membantunya mencari arah jalan.
yang semula tidak pernah siapapun menyentuhnya kecuali keluarga dan Noah sang asisten kini mulai nyaman dengan genggaman tangan key pada tangannya. keluarganya pun dibuat heran dengan sikap Al yang seperti itu karena sepertinya Al sudah menganggap key orang terdekatnya, menganggapnya sebagai adik mungkin.
"tenang saja, mereka semua baik, sama seperti keluarga disini kok", ucap Al seraya mengelus tangan key,
"apa mereka akan menyukai aku kak?", tanya key lesu,
"pasti, kalaupun mereka tidak suka aku tidak peduli dan kau pun harus seperti itu, karena kau tinggal disini bukan disana", ucap Al menenangkan key.
"ishhh kak Zee mah enteng banget ngomongnya", sungut key kesal.
Zee nama panggilan khusus Al dari key, entahlah key lebih suka memanggil Al dengan sebuah Zee katanya biara beda dari yang lain, panggilan kesayangan mungkin maksudnya.
Al terkekeh mendengar ucapan key, mengenal gadis itu beberapa hari ini membuatnya jadi tahu kalau dibalik sosok key yang tangguh, pekerja keras dan pantang menyerah key juga bisa sangat manja dan bertingkah sangat menggemaskan.
mungkin itu sikap aslinya tapi karena keadaan menjadikannya menjadi dewasa sebelum waktunya.
"yuk mama sama yang lain pasti udah nunggu dibawah", ucap Al dan membawa key berjalan menuju lift untuk turun kelantai bawah, key pun menggenggam tangan Al.
Dan benar saja semua sudah menunggu mereka berdua dibawah bersiap berangkat, beserta Noah yang malam ini akan mengemudikan mobil Al yang akan ditumpangi bersama key.
mereka menggunakan 2 mobil, papa, mama, opa dan Oma satu mobil dan Al dan key dimobil yang lain dengan dikemudikan Noah.
"udah gak usah gelisah gitu, kayak mau dieksekusi aja", ucap Al menggoda key yang dari tangannya terlihat masih tegang.
Sekedar info saja sejak dari tadi tangan mereka saling menggenggam, entahlah sepertinya keduanya sama sama nyaman atau tidak menyadari.
"key cuma takut mereka berpikir seperti orang orang kak", ucap key menundukkan kepalanya.
"berpikir apa?", tanya Al,
"banyak yang berpikir kalau key memanfaatkan keadaan agar bisa masuk kedalam keluarga Bagaskara, mereka bilang kalau key sengaja menolong kak Zee dan kak Noah agar bisa meminta imbalan untuk masuk ke keluarga bagaskara, padahal kalau key bisa minta key ingin tinggal sendiri aja kayak dulu", ucap key dengan nada bergetar menahan tangis.
Al yang menyadari key akan menangis segera menarik key dalam dekapannya, menenangkannya, mengelus punggung key dengan lembut.
Noah yang melihat interaksi sang atasan dengan key yang tak biasa mengernyitkan keningnya, merasa itu adalah hal yang sangat langka karena selama ini jangankan berpegangan tangan bahkan berpelukan, disentuh sedikit saja oleh lawan jenisnya Al pasti akan sangat marah, tapi apa yang dia lihat ini, mereka sedari tadi berpegangan tangan bahkan sekarang malah Al memeluk key.
"tidak udah mendengarkan apapun yang tidak penting, mereka semua tidak tahu apapun dan kamu gak usah hawatir, keluarga mama semua orang orang baik mereka pasti akan suka sama kamu", ucap Al menenangkan.
mereka telah sampai kediaman Wijaya, semua sudah keluar dari mobil, termasuk key dan Al, mereka akan bersiap masuk kedalam ruang yang besar dan megah sama seperti rumah keluarga Bagaskara.
Key terdiam tak mau melangkah, entahlah langkahnya teras berat saat ini. Al yang paham pun mulai berjalan dengan tetap menggenggam tangan key.
"yuk, tunjukkin saya jalan biar saya gak jatuh", ucap lembut Al, key pun mengikuti langkah Al dan mereka saling bergandengan tangan dengan key sebagai petunjuk jalan, padahal Noah ada di belakang mereka dan biasanya noah lah yang akan menjadi petunjuk jalan untuk al tapi sepertinya mulai saat ini tugas itu akan digantikan oleh key, Noah pun jadi tersenyum sendiri.
Lucu juga atasan yang selalu datar dan cuek itu.