NovelToon NovelToon
Terbelenggu Hasrat

Terbelenggu Hasrat

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / CEO / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:16.4k
Nilai: 5
Nama Author: Susi Nya Sigit

Nadira nyari saja jatuh ke lembah nista, usai diselingkuhi oleh kekasihnya. Beruntung dia dipertemukan dengan seseorang, yang ternyata menyelamatkan hidupnya dari lembah hitam itu.

Lewat perjanjian kontrak yang ditawarkan oleh lelaki itu, mempertemukan dirinya pada sosok yang selama ini dia cari.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Susi Nya Sigit, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

perasaan aneh

Ucapan Nadira, bahkan tak dihiraukan sama sekali oleh Kevin. Wajah lelaki itu semakin dekat, nyaris tak ada jarak diantara mereka. Hembusan napasnya, bisa dirasakan oleh Nadira. Otak wanita itu mulai traveling, membayangkan hal yang diluar nalar. Sampai, ia melakukan kesalahan yang fatal. Nadira memejamkan mata, beranggapan Kevin akan menyumbunya.

Kevin tersenyum menyeringai, melihat kepolosan Nadira. Keusilannya mengusik angan wanita itu. "Anting kamu mau jatuh," bisiknya menggelitik di telinga gadis itu.

Nadira membuka matanya sempurna, wanita itu tidak bisa menyembunyikan wajahnya yang merah. Malu, pada semua orang yang ada di tempat itu. Terlebih pada Kevin, yang masih sibuk memasang kembali antingnya.

'Astaga, bodoh banget sih gue. Apa coba yang gue lakukan tadi! Malu-maluin aja, njirrr.' Nadira meracau dalam hati.

"Ya ampun, kalian ini bikin syok terapi aja sih!" celetuk gadis bernama Sera, sepupu Kevin.

"Hmmmm, tontonan yang gak boleh ditonton buat jomblo kek kamu," serang Johanes, kakaknya.

"Ishhhh, kakak nih! Emang kakak udah punya pacar, ngatain orang!!"

"Udah dong!!"

Suasana riuh dari kakak beradik itu, menghapus ketegangan yang terjadi di ruangan itu. Selesai memasangkan antingnya Nadira, Kevin kembali menggoda gadis itu. "Hmmm, kayaknya kamu ketagihan sama ciuman saya?" bisiknya lagi, kembali menggelitik hati Nadira yang menahan malu luar biasa pada lelaki di hadapannya itu.

"Udah 'kan? Acara kita lanjutkan lagi!" seru Martin melerai mereka berdua. "Jadi gimana, Ra. Apa kamu mau menerima lamaran Kevin?" tanyanya tertuju pada gadis cantik, berambut sebahu yang duduk di sebelah putranya.

Nadira menatap wajah Kevin lekat. Menyelusuri setiap inci wajah itu. Lelaki yang baru ia kenal tiga hari belakangan ini, semakin membuat hatinya meleleh. Perlakuan-perlakuan manis yang ia dapat, meragukan hatinya. Bahkan, pikirannya selama ini tentang lelaki itu, tak bersisa di sana. Karena Nadira, ikhlas menerima apapun yang akan terjadi nanti. Baginya saat ini, ia aman bersama Kevin dari mantan kekasihnya yang masih menerornya lewat chat dan telepon.

Wajah Kevin sedikit tegang, saat melihat tatapan Nadira yang meragukan. Kevin takut, semuanya akan berantakan gara-gara gadis itu berubah pikiran. Lagipula, ia tak punya jaminan yang kuat untuk mengikat Nadira.

Melihat ketegangan di wajah Kevin, timbul niat jahatnya untuk membalas perlakuan lelaki itu tadi. Yang sudah membuatnya malu di depan orang banyak.

"Sebenarnya Dira belum siap menikah," ucapnya sontak membuat ketegangan di ruangan itu. Terlebih Kevin, yang sudah mengerat rahangnya, merasa telah dipermainkan olehnya. "Hanya saja____" Dira menjeda kalimatnya. Menatap ke arah Kevin yang mulai menunjukkan sungutnya.

"Hanya saja apa, Dira?" Pertanyaan itu lolos dari bibir Jessi. Wanita tua itu sedikit kecewa, dengan keputusan yang belum selesai dikatakan oleh Nadira. "Apa yang membuat kamu ragu sama cucu nenek?"

"Maaf, Nek." Nadira menatap wanita tua itu lekat. Semakin membuat hati mereka kacau, dan mengutuknya. "Tapi setelah Dira kenal Kevin, Dira punya pemikiran lain. Dan tidak mau menunda lagi pernikahan kita," sambung Dira, nyaris membuat jantung mereka copot.

"Astaga, Dira. Kamu sukses bikin nenek jantungan!" gerutu Jelsi, terkekeh.

"Tapi, belum tentu Dira setuju Nek, nikah sama Kevin!" Dira melirik sinis, Kevin yang mengulaskan senyuman. Namun, hanya sesaat. Mendengar kalimat itu, senyum lelaki itu berubah kecut.

"Loh!" Jessy melotot. "Kenapa gitu? Bukankah kalian saking cinta?"

"Ya, kecuali dia mau memenuhi syarat dari Dira." Dira tersenyum dalam hati, melihat kemurkaan tertahan dari wajah Kevin.

"Hah! Bener kan apa kata mami? Dira ini cuma mau uangnya Kevin aja! Pasti syaratnya gak jauh dari harta 'kan!" salak Sekar, memperlihatkan kemarahannya pada wanita itu.

"Dira gak butuh uang, kok Mi." Dijawab santai oleh Dira. "Yang penting satu, Kevin harus bisa mengaji. Itu aja syaratnya," sebut perempuan itu yakin, kalau lelaki yang meminangnya itu tidak pandai mengaji.

"Ngaji?" ulang Kevin tak percaya.

"Iya, ngaji. Kamu bisa kan, Sayang?"

"Kamu mau aku ngaji surat apa? Sebutkan, saja sekarang!" tegas lelaki itu dengan sangat percaya diri. Sedikit membuat Dira terkejut.

"Kamu salah, kalau mau ngetes aku," bisiknya saat kegaduhan tercipta di ruangan itu. Mereka yang tahu sejak kecil kehidupan Kevin, terdengar lucu jika syarat yang diajukan hanyalah mengaji.

'Beneran, dia bisa ngaji. Padahal kan dia itu lahir di luar negeri, dan besar di sana. Kok bisa ngaji, ya?' Gumamnya dalam hati.

Kevin benar-benar membuktikan ucapannya. Syarat yang diajukan oleh Dira, dilakukan dengan baik. Satu surat dari Al-Qur'an ia lafadzkan dengan sangat merdu. Menambah rasa kagum dalam jiwa Dira, juga bertanya-tanya, mengapa lelaki seperti Kevin bisa mengenal felli. Bahkan mereka cukup dekat.

Syarat yang diajukan oleh Dira sudah dilakukan oleh Kevin. Tak ada alasan lagi untuk wanita itu menerima lamarannya. Dan Nadira sudah mengukuhkan di depan keluarganya, kalau ia menerima niat baik Kevin untuk menikahinya.

Baik Nadira dan Kevin sepakat, untuk mengubah niat mereka dalam pernikahan itu. Yang awalnya sebuah bisnis dan perjanjian, sekarang mereka sadar. Menikah untuk beribadah, bentuk rasa syukur kepada Tuhan yang masih mempercayai mereka. Dengan harapan, kelak pernikahan mereka akan kekal abadi. Sampai maut lah yang memisahkan mereka berdua.

"Alhamdulillah, akhirnya cucuku resmi bertunangan," ujar Jessi, menitikkan air mata haru. Melihat Kevin menyematkan cincin berlian di jari manis Nadira.

"Iya, Mi." Martin menimpali.

"Saya ikut seneng, lihat kebahagiaan mereka," tambah Della yang juga terharu melihat kedekatan mereka berdua.

Selesai menyematkan cincin di jari manis calon istrinya. Seperti pasangan-pasangan yang lainnya, memberikan hadiah kecupan usai cincin terpasang di jari si wanita. Insting Kevin pun mengikutinya. Tanpa permisi, ia mengecup lama kening calon istrinya itu. Sesaat kemudian, perasaan yang beberapa hari ini menghilang. Mencuak, di saat yang tidak tepat. Perlahan, sekujur tubuh lelaki itu memanas. Dan di bagian intinya, merasakan sesuatu.

1
Apriyanti
knp harus di gantung si thor,,bikin penasaran aja,, lanjut
Apriyanti
lanjut thor
Rike
smoga nadira cpet brkumpul sama kluarga ny
Apriyanti
mudah²an ke kejar
lanjut thor
Rike
bguss
Apriyanti
kasih tau Kevin Nadira gitu
lanjut thor
Apriyanti
lanjut thor
Rike
sdih jg awal prjlnan cinta rumit
muna aprilia
lnjut
Apriyanti
lanjut thor
Apriyanti
kelamaan kamu Dira,, bkn blg aja terus terang biar Kelvin gak marah
lanjut thor
Apriyanti
lanjut thor
Apriyanti
makin seru aja ni cerita nya, semoga jd nya SM Kelvin bukan adik nya Azka,, lanjut thor
Apriyanti
lanjut thor
Susi Haryani
Ayo kasih dukungan dong buat othor, biar semangat trs update na
Apriyanti
lanjut thor
Apriyanti
lah gmn ini kan adik kakak masa iya punya hubungan terlarang,, lanjut thor
Apriyanti
lanjut thor
Apriyanti
waw keren bgt cerita nya Thor👍💪💪🙏
Apriyanti: sama² thor🙏💪👍😘
Susi Haryani: MKSh kk
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!