NovelToon NovelToon
Air Mata PernikahanKu

Air Mata PernikahanKu

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Cinta setelah menikah / Beda Usia / Cinta Seiring Waktu / Angst / Menjual Anak Perempuan untuk Melunasi Hutang
Popularitas:229.8k
Nilai: 5
Nama Author: Haasaanaa

Dista Keinadira, harus menelan rasa pahit kala Pamannya menjadikan sebagai alat penebus hutang. Kepada sosok pria lajang tua kaya raya yang memiliki sifat dingin dan sulit ditebak yaitu, Lingga Maheswara.



Pernikahan yang hanya dianggap nyata oleh Dista itu selalu menjadi bumerang dalam rumah tangga mereka. Lingga selalu berbuat kasar kepada Dista yang selalu saja mengharapkan cinta darinya.



•••••
"Satu ucapan cintaku akan setara dengan derasnya air mata yang akan kau keluarkan, Istriku.." Kata Lingga disela isak tangis menyakitkan Dista.



∆∆∆
Halo, jangan lupa follow dan dukung selalu🙃

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Haasaanaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

AMP~BAB 18

Sudah pasti Lingga sangat mengenal suara yang memanggilnya itu, hanya saja ia terkejut. Kenapa bisa Dista berada di tempat yang sama? Lalu, apakah Dista telah melihat sisi kelemahannya saat ini? Tentu saja hal seperti itu tidak akan dibiarkan oleh Lingga begitu saja. 

Lingga bangkit lalu berbalik badan, ia saling tatap dengan Dista yang ntah sejak kapan dan sedang apa ditempat pemakaman. 

“Kau mengikuti ku?” Tanya Lingga dikala hujan deras terus turun dan suara petir yang bergemuruh. 

Karena tidak mendengar apa yang Lingga katakan, Dista melangkah lebih dekat kepada Lingga. Yang mana seluruh pakaian pria itu basah sekarang, dengan payung nya Dista melindungi Lingga dari derasnya hujan. 

“Mas, sebaiknya kita berteduh..” Dista mengajak Lingga menuju gubuk yang tidak jauh dari pemakaman. 

Disaat itulah Lingga melihat sisi lain dari Dista, yang mana wanita itu rela kehujanan dan basah hanya untuk melindungi dirinya yang memang sudah basah sedari tadi. Mungkin kalau Lingga yang ada diposisi Dista, tidak akan menberikan payung itu kepada orang yang memang sudah basah. 

“Mas, ayo kita pergi ke gubuk yang ada disana..” Ajak Dista lagi, kali ini ia tidak menunggu respon dari Lingga. Menarik tangan Lingga untuk segera pergi karna hujan semakin deras dan petir yang terus menyambar. 

Tidak banyak berontak, Lingga hanya diam mengikuti saja kemanapun Dista membawanya kali ini. Padahal banyak yang ingin Lingga katakan, tapi hujan deras menghentikan niatnya. 

Di Gubuk Kayu.. 

Dista mengarahkan Lingga untuk duduk, Gubuk itu lumayan bisa untuk berteduh. Setidaknya akan melindungi selama hujan deras, dan proses pergantian hari yang mulai sudah mau malam. Lingga memperhatikan Dista yang sibuk memeras hijabnya yang basah kuyup. 

“Kau mengikuti ku?” Tanya Lingga lagi, barulah Dista mendengar nya. “Kenapa kau bisa tiba-tiba muncul, padahal tadi kau bersama dengan Vania?” Memperinci rasa curiga yang ada. 

“Kebetulan tadi aku ingin berziarah ke makam kedua orang tua ku, Mas. Posisi nya tidak jauh dari sini, terus aku melihat ada mobilmu.. Jadi, aku ingin melihat kau sedang apa disini.” Jelas Dista sejujurnya. 

Lingga mengangguk saja, ia percaya karna melihat raut wajah Dista yang tidak mencurigakan sama sekali. Disaat itulah Lingga melihat sisi lain dari sang istri, yang mana hijab yang basah membuat kecantikan Dista malah bertambah. 

Warna pakaian yang Dista pakai hari ini membuat pakaian bagian dalam terlihat nyata. Lingga mau tidak perduli, ia mengalihkan pandangannya kearah lurus kedepan. Tapi, hanya sebentar. Ia kembali melihat kearah Dista yang sedang sibuk memeras hijabnya yang basah. 

“Hem, bajumu..” Lingga malah terbata-bata mengatakan nya, ia malas sekali sebenarnya. 

“Kenapa dengan bajuku, Mas?” Tanyanya, Malah Dista tidak terlihat mengerti juga. 

“Bagian dalam mu terlihat, kau memakai br* berwarna hitam bukan?” Tanya Lingga dengan ekspresi yang terlihat begitu tenang. 

Barulah Dista tersadar, ia terkejut tentunya. Warna cerah yang ia pakai hari ini telah membuat bagian tubuh dalamnya ter ekspose begitu saja. Susah payah Lingga menutupi sebisanya, tapi tidak semudah itu. 

“Aduh.. Bagaimana ini?” Dista terlihat kebingungan. 

Lingga bangkit dari duduknya, ia melepas satu persatu kancing kemeja miliknya sambil menatap kearah Dista. 

“M-mas, k-kau mau apa?” Sudah pasti pikiran Dista menjadi kemana-mana sekarang. “Jangan berbuat mesum ditempat seperti ini, Mas? Nanti kita_”

“Diamlah!” Perintahnya, Lingga memasangkan kemeja hitam yang basah itu menuju badan Dista. Ya setidaknya bagian yang terekspos itu tidak akan terlihat lagi. “Sudah tertutupi, setidaknya aman sampai menuju Mansion nanti.” Katanya, dibalik itu Dista tersenyum tipis dengan semua tindakan Lingga kali ini. 

Lingga memegang pucuk kepala Dista. “Buka saja hijabmu, lagian itu basah dan juga tidak ada orang lain disini kecuali aku.” Ucap Lingga sembari mengarahkan tangan Dista untuk menjauh dari posisinya. Karna posisi Dista berdiri di Tampias hujan. 

“Hem, baiklah, Mas..” Dengan penuh ketahuan Dista melepas hijabnya. Terlihatlah rambut panjang Dista yang memang sudah basah dalam ikatan itu. Lingga tanpa permisi menarik ikatan itu hingga rambut panjang Dista yang sedikit ikal tergerai dengan sangat indah. 

“Mas..” Tentu saja Dista terkejut, ia tidak mau berpenampilan seperti ini di hadapan Lingga yang sekarang tanpa pakaian bagian atas sama sekali. 

“Kenapa? Kau istriku, mau aku suruh bugil juga nggak masalah untukku.” Ucap Lingga yang mana berhasil membuat Dista terdiam. 

Angin bertiup kencang membuat keduanya kedinginan, apa lagi Lingga yang tidak memakai apapun. Hujan bukannya semakin reda malah semakin deras, sudah pasti menghambat langkah mereka untuk pulang. 

Lingga tidak mau hanya berdiam diri saja, ia berlari untuk menuju mobilnya yang terparkir tidak terlalu jauh. Sementara Dista hanya diam memperhatikan Lingga saja dari kejauhan. Kemungkinan ia sudah pasrah andai tiba-tiba saja Lingga meninggalkan nya seorang diri disini. 

“Tapi, Mas Lingga baik juga. Rela bertelanjang dada begitu demi melindungi bagian tubuhku yang terlihat. Dia terkadang bisa juga bersikap baik, sekalipun sangat jarang sekali terjadi.” Kata Dista pada diri sendiri sambil menatap Lingga dari kejauhan yang ntah sedang apa di dalam mobil. 

1
Mak e Tongblung
kebanyakan kata "yang mana"
guntur 1609
bagus ceritanya dari awal sampai pertengahan. knp di bikang pertengahan. karna ceritanya gantung. lanjutin lagi napa thor
guntur 1609
lah kok gantung thor. jadi kecewa jadinya thor. padahal lagi asik2nya
guntur 1609
jadi ikutan mennagis ni thor
guntur 1609
ni mngkn yg namanya cinta sejati seorang lingga terhadap diata
guntur 1609
ini saatnya kau memperbiki kesalahan mu lingga. berjuang dengan keras lah kau tk mengembalikan. cinta dan kepercayaan diata
guntur 1609
kalau begini. hati2 kalian lingga akan turun tangan
guntur 1609
kasihan malik ya thor...di cerita ni peranya hanya singkat
guntur 1609
jangan bilang tu roh nya malik. ehh ujungnya lingga masih dapat keaempatan kalau begini ceritanya
guntur 1609
makanya jadi manusia jangan ego kau saja yg kau tinggikan. akhirnya merusak hidup kau sendiri kan. makan dendam dan ego serta penyesalanmu lingga
guntur 1609
pa malik menderita sakit ya
guntur 1609
aku malah senenag diata sama malik. bbiarkan saja lingga tenggelam sama dendam dan penyesalanya
guntur 1609
knp tokoh diata ni terlalu kemah dan bidoh ya thor. jangan blng juga nanti endingnya dia tetap meilih lingga
guntur 1609
mudah2an malik berjodoh sm dista.
guntur 1609
dista yg bodoh. knp gak dilaporkan ke polisi
guntur 1609
sbnrnya paa yg melatar belakangi sikap lingga pada dista seperti tu
Firgi Septia
perempuan terlalu bodoh TDK ada tegasnya makanya menderita terus/Facepalm//Facepalm/
Satria Devi
Luar biasa
Meny Djaulu
author rada-rada ke npd.
Meny Djaulu
astaga p********n berkedok menikah.jangan sampe dia menyentuh istrinya yg bergamis itu,sudah ada biang bakteri itu di organ dalam si pria yg lagi berproses.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!