Alia menikah dengan wali kelasnya saat SMA, yaitu Dimas. Di Tengah perjalanan pernikahan mereka mulai muncul banyak konflik, mulai dari urusan ranjang maupun ketidakcocokan, bahkan ada isu orang ketiga, lalu adiknya Dimas yakni Ferdi berniat membantu dan menyelamatkan Alia, namun akhirnya mereka saling jatuh cinta. Bagaimana kelanjutan ceritanya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bel Bel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 18
Ferdi dan Alia pergi ke supermarket berdua. Setibanya di supermarket.
“Aku ambil trolley dulu ya.” Kata Alia.
“Aku saja, kamu duluan saja nanti aku nyusul.” Kata Ferdi.
“Yakin? Banyak loh belanjaanku, kamu mau dorong trolley belanjaanku?” Tanya Alia.
“Ya iya lah, ambil yang kamu butuhkan nanti aku yang bayar ok.” Kata Ferdi.
“Biasanya aku selalu belanja sendiri dan bawa banyak barang belanjaan sendiri, bahkan mas Dimas belum pernah menemani aku belanja bulanan, seru juga ya ditemani belanja apalagi dibayarin haha thank u loh Fer.” Kata Alia dalam hati.
Alia pergi menuju ke tempat buah dan sayur, Ferdi membuntutinya dengan mendorong trolley.
“Sudah Fer, aku beli ini saja. Kita langsung ke kasir saja ya.” Kata Alia.
“Yakin? Hanya beli buah dan sayur saja? Besok masak apa? Sekalian aja beli ayam, ikan atau apa gitu buat masak besok Al.” Kata Ferdi.
“Dirumah ada stok udang sama ikan kok. Kamu mau dimasakin apa besok?” Tanya Alia.
“Permisi kak, kami dari SPG kosmetik. Bisa minta waktunya sebentar kak, hanya 10 menit saja.” Kata SPG 1
“Ada yang bisa saya bantu kak?” Tanya Alia.
“Saya dari SPG kosmetik Marwah Over kak, kakaknya sangat cantik natural, saya ingin makeover kakak pakai produk terbaru kami. Bisa kan kak?” Kata SPG 1.
“Maaf pak, boleh kami makeover istrinya? Nanti kami akan buat istri bapak makin terlihat cantik, jadi bapaknya makin sayang sama istri. Gimana pak boleh ya?” Tanya SPG 2.
“Tapi saya bukan suaminya kak hehe.” Kata Ferdi.
“Oh maaf saya kira kalian pasangan suami istri, kami doakan semoga kalian segera menikah ya kak. Jangan kelamaan pacarana kak hehe. Jadi gimana kak mau kan kak? Hanya 10 menit saja kok kak.” Kata SPG 2.
“Beneran 10 menit ya kak? Karena kami buru-buru.” Kata Alia.
“Iya kak.” Kata SPG 1.
Akhirnya Alia di makeover oleh SPG tersebut.
“Tolong bawakan tas aku ya, tunggu sebentar ya. Kalau kamu mau keliling-keliling boleh kok, barangkali kamu mau cari sesuatu.” Kata Alia.
“Santai aja, mbak-mbak SPG nya lucu banget mengira kita pasangan suami istri haha.” Kata Ferdi.
“Mungkin karena kita belanja berdua dan belanjaan kita isinya kebutuhan rumah tangga.” Kata Alia.
Selama Alia di makeover, Ferdi setia menunggu Alia bahkan dia juga mengambil gambar Alia sebelum dan sesudah di makeover.
“Sudah selesai kak, kakaknya cantik banget loh. Pasti pacar kakak makin cinta.” Kata SPG 1.
“Dia bukan pacar saya kak hehe. Saya sudah menikah.” Kata Alia.
“Lalu dia siapanya kakak? Selingkuhannya ya kak hehehe.” Kata SPG 2.
“Bukan, dia adik ipar saya. Dia kebetulan menemani belanja bulanan.” Kata Alia.
“Wah hati-hati kak, kalau saya lihat-lihat sepertinya adik ipar kakak ada rasa suka sama kakak deh.” Kata SPG 2.
“Dari tadi dia setia menunggu kakak dan dia juga ambil foto kakak bolak balik loh, ya saran saya jaga jarak saja kak. Terima kasih banyak sebelumnya ya kak, ini ada hadiah produk terbaru dari kami. Terima kasih ya ka katas kesediaan kakak. Sehat selalu kak.” Kata SPG 1.
“Iya sama-sama. Terima kasih banyak hadiahnya.” Kata Alia.
“Sudah selesai Al?” Tanya Ferdi.
“Sudah, gimana bagus tidak?” Tanya Alia.
“Cantik banget serius, cantik parah sih. Aku tadi fotoin kamu terus loh.” Kata Ferdi.
“Coba lihat dong, kirim ke WA aku deh.” Kata Alia.
“Nanti aja dirumah, sudah jam segini nanti keburu abangku pulang. Kamu kan harus melayani abangku hehehe.” Kata Ferdi.
“Hmmmm mas Dimas sepulang kerja kalau lembur pasti langsung tidur, lihat aja nanti malam pasti langsung tidur.” Kata Alia.
“Ya kamu dong yang pijitin abangku, siapa tau setelah dipijit eh indehoi deh hahaha.” Kata Ferdi.
“Ih apaan sih kamu, pengen ya. Makanya buruan nikah.” Kata Alia.
“Hahaha pengen tau gimana rasanya, enak nggak permainan abangku?” Bisik Ferdi.
“Apaan sih rahasia kalau itu.” Kata Alia.
“Hehehe maaf ya bercanda kok. Ayo cepat pulang sudah mau maghrib loh.” Kata Ferdi.
“Ok, sini belanjaanku biar aku bawa aja, berat loh.” Kata Alia.
“Jangan, itu tugas laki-laki. Pasti kamu kalau belanja sama abangku juga seperti in ikan? Abangku yang bawain belanjaan.” Kata Ferdi.
“Mas Dimas susah kalau di ajak belanja bulanan, jadi aku pergi sendiri aja.” Kata Alia.
“Oh gitu, kalau butuh bantuan jangan sungkan ya. Aku siap jadi kuli angkut hehe.” Kata Ferdi.
“Gratis ya jasa angkutnya?” Tanya Alia.
“Ya sesekali traktir kopi boleh lah hahaha.” Kata Ferdi.
“Gampang kalau itu, btw makasih banyak ya sudah bantuin aku belanja bahkan dibayari pula.” Kata Alia.
Ponsel Alia berdering.
“Angkat dulu telfonnya, siapa tau dari abangku.” Kata Ferdi.
“Bener ternyata, mas Dimas yang telfon.” Kata Alia.
“Hallo mas, ada apa mas?” Tanya Alia.
“Kamu Dimana? Kenapa rumah kuncian begini? Nggak bejus banget sih ngurus rumah, kerjaanmu ngapain sih? Kluyuran aja bisanya.” Gerutu Dimas.
“Astaga mas, aku ini belanja bulanan diantar sama Ferdi. Lagipula kamu juga tidak bilang kan kalau pulang jam segini, ya aku kira kamu pulangnya jam 9 ke atas.” Kata Alia.
“Cepat pulang sekarang juga, aku capek ngantuk. 10 menit harus sampai rumah.” Kata Dimas.
“Ya nggak bisa mas, tunggu 20 menitan lah. Ini mobilnya baru juga jalan.” Kata Alia.
“Tugasmu itu dirumah jangan kluyuran aja.” Kata Dimas.
“Aku nggak kluyuran mas, aku ini belanja bulanan. Kamu kan tidak pernah mau menemani aku belanja bulanan makanya aku minta antar adikmu mas. Selalu saja menyalahkanku.” Kata Alia kesal.
“Berani banget kamu membantahku.” Kata Dimas.
“Karena mas selalu saja menyalahkanku padahal aku tidak salah, aku tutup dulu telfonnya, bye.” Kata Alia. Alia pun menangis didepan Ferdi.
“Maaf ya, kamu pegangan yang kuat ya, aku tambah kecepatan biar cepat sampai rumah.” Kata Ferdi, Alia hanya mengangguk.