NovelToon NovelToon
SESURGA BERSAMAMU

SESURGA BERSAMAMU

Status: sedang berlangsung
Genre:Pengantin Pengganti / Aliansi Pernikahan / Beda Usia / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Murni
Popularitas:7.6k
Nilai: 5
Nama Author: Desty Cynthia

Tunangannya sama Luna, menikahnya sama Zenata. Kok bisa?
Lalu bagaimana dengan Luna? Apakah Athala akan memaafkan Zenata atas kecelakaan ini? Atau hanya akan membuat Zenata menderita?
Kisah cinta yang rumit antara dendam dan penyesalan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desty Cynthia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kelamnya Malam Pertama

Flashback

Tiga hari saat Athala di rawat dan belum sadarkan diri, Ray yang merupakan asisten papih Alarich dan juga orang kepercayaan beliau, mencari bukti sebanyak mungkin tentang Luna.

Ketika kecelakaan ternyata Luna sedang hamil muda, hal itu diketahui setelah penyelidikan. Dan atas kesepakatan papih Alarich juga tantenya Luna, akhirnya mereka sepakat untuk tes DNA. Bahwa benar Luna hamil tapi bukan anaknya Athala. Saat itu papih Alarich memberikan sejumlah uang dengan angka yang fantastis untuk tantenya Luna, agar pergi jauh dari kota itu supaya Athala tak mencarinya.

Ray mencari lagi bukti sampai pada akhirnya ada seorang pria yang mengaku, ayah dari janin yang dikandung Luna. Yang tak lain adalah sahabat Athala, yaitu Doni. Setelah fakta itu terungkap, keluarga sepakat untuk diam. Sampai Athala tahu sendiri kejadian yang sebenarnya.

-

-

-

Athala terduduk lemas seperti ada palu yang menghantam dadanya. Dikhianati 2 orang sekaligus, yaitu Luna dan sahabatnya Doni.

"BRENGSEK!"

"Papih sengaja enggak bilang, karena kamu pasti enggak akan percaya! Jadi, papih dan Ray mencari bukti yang valid untuk dibawa ke kamu!"

Athala tak bicara dia keluar dari ruangan papihnya. Dia menjalankan mobilnya dengan kecepatan tinggi menuju kediaman Doni. Athala bergegas ke apartment Doni.

BRAK

"Doni! Keluar kau! Brengsek!!!"

Doni yang terlihat memakai bathrobe pun keluar dari kamarnya menghampiri sahabatnya itu. Namun belum juga Doni bicara, Athala sudah meng han tamnya duluan.

BUGH BUGH BUGH

Athala seperti sedang kesurupan dia tak memberi celah sedikit pun pada Doni. Tak lama Ray dan Juna datang memisahkan Athala dan Doni.

"Boss sudah cukup!" Ucap Juna

"Lepasin brengsek!! Orang seperti dia pantas di ha jar!!"

Ray dan Juna harus mengeluarkan banyak tenaga untuk menahan Athala yang diliputi amarah. Doni sudah terkapar di lantai dengan cairan merah.

Ray menelepon anak buahnya untuk mengurus Doni, sementara Juna membawa Athala pergi dari sana. "Boss kita pulang, orang tua anda khawatir!" kata Juna

"Kita ke club!" ucap Athala. Juna tak membantah lagi dia mengikuti kemana bossnya ini pergi.

-

-

Sesampainya di club, Athala melampiaskan seluruh amarahnya dia minum hingga ma buk. Ray juga sudah datang menyusul kesana. "Gimana ini udah jam 12 malam pasti istrinya khawatir!" Ucap Ray

"Yaa kita bawa dia pulang, nanti tuan besar bisa murka!"

-

-

Zena yang diliputi rasa khawatir terus bulak balik di depan pintu kamar berharap ada tanda dari suaminya. Alana yang baru pulang sehabis operasi melihat kakak iparnya gelisah langsung menghampirinya.

"Kakak kok di luar, udah malem loh!"

"Mas Atha belum pulang Al, dia kemana yah? Terus kok kedengarannya rumah sepi banget?" Tanya Zena.

"Mungkin lembur kak, nanti juga pulang kok. Mamih papih pergi ke rumah opahnya mamih, besok pagi pulang. Kalau Athar sama Anna udah tidur kayaknya."

"Ya udah kamu duluan tidur, kakak masih mau nunggu mas Atha!" Ucap Zena "Iya kak, aku ke kamar ya ngantuk banget enggak kuat!" Alana langsung masuk ke kamarnya.

Zena terus menunggunya hingga hampir jam 1 malam akhirnya Athala pulang dalam keadaan ma buk di papah oleh Ray dan Juna. "Mas Atha? Itu kamu kan?"

"Ehm...ini saya Ray, membawa bos Athala. Maaf non, bisa saya antar ke kamar? Boss agak sedikit...ma buk!" Ucap Ray dengan gugup. Zena membuka kan pintu kamarnya dan membiarkan kedua asistennya itu merebahkan Athala.

Ray dan Juna pamit dari sana. Sementara Zena menangis, kenapa suaminya harus pulang dalam keadaan seperti ini.

-

-

-

"Mas, kenapa mas?"

Di kiranya Athala sudah tertidur tapi nyatanya dia bangun dan mengigau tentang Luna. "Ini Zena mas, istri kamu!"

Athala yang mendengar samar samar itu langsung membanting Zena ke kasur. "Istriku? Hahaha aku sudah menikah yah? Tapi kita belum malam pertama sayang!" Dengan nada sempoyongan Athala menciumi wajah istrinya.

"Mas jangan gini, kamu bau minuman!" Zena berusaha menghindar namun tenaga Athala lebih besar dari dirinya. Tanpa aba-aba Athala membuka semua pakaian istrinya hanya dengan sekali robekan istrinya sudah polos, ditengah teriakan Zena.

"Mas...lepasinn!"

Zena mendorong suaminya hingga tersungkur, namun Atha bangkit dan membanting Zena. "Arggh sakit mas!" Zena terbentur meja rias, seketika kamar mereka berubah menjadi kapal pecah akibat ulah Athala yang mengamuk.

"Kesini wanita syalan! Ayo layanin suamimu ini brengsek!" Athala dengan emosi membanting lagi Zena ke kasur dan menciumi tubuhnya, Zena tak bisa melawan lagi, dia hanya bisa menangis dan pasrah ditengah ke bru ta lan suaminya.

"Mas...lepasin hiks hiks hiks. Aku akan melayani mas tapi enggak dengan seperti ini mas tolong mas!" Zena terus merintih dibawah kukungan suaminya.

Athala langsung memasukan pusakanya ke dalam inti istrinya "Aaaarrrgggghhh mas sakit!" Zena kesakitan sekujur tubuh. Athala tak perduli dengan tangisan istrinya.

Malam pertama yang seharusnya indah menjadi malam yang kelam di iringi suara petir yang menggelegar dan derasnya hujan.

Athala terus memompanya tanpa henti "Ahh kamu nikmat sayang ahh....!" dia terus mengerang menikmati tubuh istrinya. Padahal Zena sudah lelah, dia tak kuasa lagi menahannya sampai pada akhirnya dia pingsan.

Pergulatan itu cukup lama hingga subuh. Athala bahkan menikmati setiap inchi tubuh istrinya. Dia terus memasukan benihnya ke dalam istrinya. "Ahhhhh....!" Dia merebahkan dirinya di pinggir Zena dan memeluknya.

-

-

-

Pagi harinya saat Athala bangun dari tidurnya kepalanya terasa pening dia mencoba mengingat apa yang terjadi semalam. Ketika dia menengok ke pinggirnya, sungguh betapa terkejutnya Athala, melihat Zena sudah seperti mayat hidup. Wajahnya pucat pasi, dan banyak cairan merah di kasurnya. Athala melihat sekeliling kamarnya yang sangat kacau.

"Astaga apa yang udah aku lakukan? Zena...Zen bangun! Bangun sayang aku mohon!" Athala terus menggoyangkan tubuh Zena namun Zena sama sekali tak merespon. Dia hampir menangis bagaimana jika orang tuanya tahu nanti.

Athala memakai kan baju dan hijab pada istrinya. Dia akan membawa istrinya kerumah sakit. Namun sialnya Alana sudah berteriak dari luar kamar, Alana menggedor gedor kamar Athala.

"Oh shit gimana ini?" Athala benar benar panik tapi dia juga takut Zena kenapa-kenapa. Athala memberanikan diri membuka pintu kamarnya. "Lama banget sih, mamih papih udah nungguin!" Alana langsung masuk ke dalam dan betapa kagetnya ketika dia melihat kekacauan di kamar kakaknya.

"Ya Allah kak! Ini kenapa? Kak Zena? Astaga...kakak ngapain kak Zena? Kakak mau bu**h dia hah?" Alana murka melihat Zena yang bersimbah cairan merah.

"Bu-bukan Alana enggak gitu!"

"TERUS APA? KAKAK MAU BU**H DIA KAN? JAWAB KAK!!"

Ternyata teriakan Alana terdengar ke bawah, tak lama orang tua mereka ke atas, juga ada opah dan omah. Mereka sama terkejutnya melihat kekacauan ini terlebih Zena. Di kasur ada banyak cairan merah juga di meja rias barang barang yang pecah serta baju baju yang berserakan.

BUGH BUGH BUGH

Papih Alarich benar benar marah dan emosi. Dia meng ha jar anaknya itu. "Ampun pih dengerin Atha dulu!" Athala sudah kesakitan di ha jar papihnya. "Cukup Al, cucu papah bisa m**i sudah!" ucap opah Arya yang langsung menolong Athala.

"BRENGSEK KAMU! MAU JADI JAGOAN HAH? BERANINYA SAMA PEREMPUAN! KAMU PUNYA 2 ADIK PEREMPUAN, KALAU NASIBNYA SAMA SEPERTI ZENA GIMANA? PIKIR ATHALA !!" Papih Al benar benar murka, Athar, Anna dan Omah Winda menahan tubuh papih Al.

"Astaga Athala! Kamu apain Zena? Sayang Zena bangun ini mamih!" Mamih Aleesya menepuk-nepuk pipi Zena namun tak ada pergerakan.

"Cepet mih kita bawa ke rumah sakit! Ayo kak, gendong cepet! Mau aku yang gendong?" Geram Atharya.

Dengan tangan bergetar Athala membawa istrinya ke rumah sakit. Semua anggota keluarga juga ikut menemani.

1
Anto D Cotto
lanjut, crazy up thor
Anto D Cotto
menarik
Adnan Az
semangat thor
Yusna Wati
Alhamdulillah athala masih hidup jg semangat ngikutin cerita selanjutnya
Yusna Wati
selamatkan athala klo peran utamamy meninggal gk seru
Malika Shareefaputri27
keren ♥️♥️♥️
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!