NovelToon NovelToon
Heal Me

Heal Me

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / CEO / Mengubah Takdir / Transmigrasi ke Dalam Novel / Bullying dan Balas Dendam / Slice of Life
Popularitas:10.8k
Nilai: 5
Nama Author: Hilnaarifa

Kesalahannya dalam mengkritik sebuah novel membawanya ke dalam dunia aneh ini.

Dunia fiksi!

Sialnya bukan menjadi tokoh utama protagonis yang akan happy ending atau menjadi tokoh antagonis yang bervibes badasss yang keren, dia justru masuk menjadi tokoh figuran yang akan mati sebentar lagi.

Apakah dia harus pasrah dan bersiap menunggu kematiannya?

Tentu saja tidak!!!

Dia tidak ingin mati begitu saja, apalagi dengan cara yang terbilang konyol.

Dia bertekad untuk memporak porandakan alur dari Novel 'Jelek' ini!

Dia akan merubahnya menjadi dunia fiksi versi dirinya, yang tentu saja harus mendatangkan keuntungan baginya.

Namun dia terhalang oleh fakta fakta yang
disembunyikan oleh penulis asli Novel ini.

Hingga pada akhirnya dia merasa terjebak dengan apa yang sudah dia lakukan.

Bisakah dia memperbaiki keadaan dunia fiksi ini? Ataukah memang dia harus mengikuti alur dari sang penulis?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hilnaarifa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 18

Arsenio meninggal kan Alexa di tengah pesta bukan untuk menemui rekan bisnis, itu hanyalah alasan untuk adiknya. Saat ini dia pergi ke bagian belakang mansion, untuk menemui seseorang yang sudah menunggunya.

"Kakak..."

Emily terlihat lega ketika Arsenio akhirnya

muncul menemui nya. Pria itu akan menyampaikan keinginannya yang kemarin tertunda.

Arsenio mengeluarkan sebuah kotak kecil dari saku celananya, dan memberikannya

pada Emily,

"Simpan ini di ruang kerja Adiyaksa, pastikan posisinya berada di tempat strategis namun tetap tidak mencolok. Jangan sampai tua bangka itu menyadari nya!"Ucapnya.

Emily menerima kotak itu dengan ragu, dia baru sadar kotak kecil itu adalah kamera pengintai.

"Aku takut kak... Gimana kalau aku ketahuan? Kalau kau takut ya sudah batalkan saja, bukankah kemarin kau bilang akan melakukan apapun agar saya memberikan persetujuan? Jika kamu tidak mau melakukannya maka jangan harap kamu bisa menjadi bagian dari keluarga Nadinata!"Ucap Arsenio penuh ancaman.

Dengan terpaksa Emily harus melakukan hal ini. Menjadi bagian dari keluarga Nadinata adalah impiannya dan juga impian keluarganya. Dia harus melakukan apapun untuk mencapai tujuannya.

Jika tidak, ayahnya pasti akan sangat

marah padanya. Menjadi keluarga Nadinata juga merupakan baru loncatan

untuknya agar bisa bersama dengan Sagara.

Pria nomnor satu di sekolahnya. Hidupnya akan terjamin sampai mati jika bisa

mendapatkan pewaris tunggal kekayaan Adiyaksa itu.

Arsenio melihat kepergian Emily dengan senyum licik di wajahnya. Dia tidak ingin

menjadi jahat bagi Emily dan keluarga Adiyaksa, namun dia sudah berjanji pada adiknya untuk membuat semua ini

menjadi tidak mudah.

Selain itu dia juga mempunyai alasan

tersendiri bagi Adiyaksa.

"Permainan dimulai...!"Gumamnya.

Terdengar sayup sayup suara musik mulai mengalun. Tampaknya sesi dansa sudah dimulai. Dia harus segera kembali ke dalam, Alexa pasti sudah menunggunya. Dia ingin berdansa dengan adik cantiknya itu.

Di dalam pesta...

Alexa bergerak dengan gelisah, saat ini situasinya terasa sangat canggung. Dia

berada dalam posisi yang intim bersama dengan Axelio.

Cowok itu menariknya ke tengah ballroom ketika sesi dansa dimulai. Sama sekali tidak memberikannya waktu untuk mencerna situasi. Dia masih dalam keadaan terkejut setelah mendengar ucapan Axelio yang dengan posesif mengklaim dirinya.

"Kenapa hmm?"

Suara Axelio terdengar sangat dekat di

telinga nya. Memberikan efek meremang pada tubuh gadis itu.

Alexa hanya menggeleng pelan. Dia tidak bisa berdansa, tapi cowok ini malah mengajaknya dengan paksa.

Selain itu dia merasa banyak orang yang memperlihatkan kedekatan dirinya dengan Axelio.

Papa dan Mama menatap dari jauh dengan elkspresi yang sulit ditebak.

Sementara Arsenio?

Ah... Ada sinar kemarahan di mata kakaknya itu. Rahangnya mengeras dan tangannya mengepal erat. Jelas kakaknya tidak suka dengan pemandangan yang tersaji tepat di depan matanya.

Apa dia cemburu?

Alexa berharap Kakaknya marah bukan karena cemburu. Semoga saja kakaknya marah karena Alexa terlalu kecil untuk dekat dengan lawan jenis.

Semoga saja murni kekhawatirannya sebagai seorang kakak.

"Tampaknya Kakakmu marah padaku?"Ucap Axelio.

Sebelah tangannya merengkuh pinggang Alexa semakin erat.

"Dia cemburu?"

Alexa terdiam, apakah Axelio juga merasakan hal itu?

"Ucapanku yang tadi itu serius. Aku tidak suka milikku dilihat oleh orang lain, termasuk juga kakakmu! Sebaiknya lain kali kamu menggunakan pakaian yang lebih tertutup!"

"Kakak gak punya hak buat melarang atau menyuruh aku terkait apapun. Kita itu gak ada hubungan apa apa!"Protes Alexa.

Enak saja cowok ini melarangnya ini itu.

"Kalau begitu kenapa tidak kita resmikan aja hubungan kita hmm? Kamu mau menikah denganku?"

Lamaran Axelio yang sangat tiba- tiba membuat Alexa refleks mendorong pria itu

keras. Hingga tercipta jarak di antara keduanya.

"Cowok Gila!"Umpat Alexa. Secepat kilat dia pergi menjauh dari Axelio, yang langsung diikuti oleh Arsenio di belakangnya.

"Gila? Ya mungkin aku sudah benar gila..."Gumam Axelio.

Dia tersenyum tipis melihat kepergi gadis nya itu.

Ya, gadisnya.

***

"Siapa pria tadi?"Tanya Arsenio, tatapannya saat ini sangat mengintimidasi Alexa.

Gadis itu merasa menjadi seorang penjahat yang sedang diinterogasi.

"Teman satu sekolah."Jawab Alexa singkat. Dia mengalihkan fokusnya pada cake cantik di depannya. Dia tidak berani menatap langsung mata kakaknya saat ini.

Terlalu mengerikan.

"Arsenio mendengus kasar, Jauhi dia!"Ucapnya.

Tanpa Arsenio bilang seperti itupun Alexa tentu akan menjauhi Axelio. Dia tidak mau

keadaan semakin rumit dengan terlibat lebih jauh dengan cowok itu.

Cowok itu mulai berubah sikapnya setelah kejadian ledakan di laboratorium sekolah. Mungkin karena saat itu Alexa lah yang menolongnya bukan Emily.

Sehingga membuat obsesi cowok itu beralih pada Alexa.

Di dalam novel diceritakan jika Axelio sangat menyukai Emily, bahkan rasa suka nya sudah berada di tahap Obsesi.

Sikap baiknya akan berubah menjadi posesif. Dia melarang Emily untuk berdekatan dengan cowok manapun, membatasi lingkup pergaulan nya, dan mengatur cara hidup gadis itu.

Emily tentu merasa sangat tidak nyaman dan terkekang, itulah yang membuatnya kembali pada Sagara. Sosok yang menurut nya sempurna.

Sikap Emily yang mulai menjauhi Axelio membuat cowok itu marah, dia melampiaskan hal itu dengan cara mencelakai orang orang terdekat Emily. Sagara adalah sasaran utamanya.

Setelah mengetahui sifat Axelio yang mudah terobsesi pada lawan jenis, tentu membuat Alexa merasa takut.

Ya dia takut menjadi sasaran obsesi cowok itu. Karena alur novel telah berubah.

Sebisa mungkin Alexa akan menghindari Axelio dari awal. Sebelum obsesi cowok itu semakin besar. Tapi tampaknya kini dia juga harus membuat batasan pada Arsenio juga.

Terlihat jelas pria itu mulai menujukan gelagat aneh. Pria itu mulai menunjukkan sikap sebagai seorang pria bagi Alexa, bukan lagi sebagai kakak.

Kecemburuan Arsenio saat ini sudah mulai menandakan bahwa pria itu memiliki perasaan yang tidak semestinya pada Alexa. Walaupun mereka tidak sedarah, dan bisa saja menjalin, tapi Alexa tidak mau.

Dia tidak mau merusak hubungan yang sudah terjalin sejak dulu Arsenio mencoba

mengontrol emosi nya. Dia melihat Alexa yang terus menunduk tanpa mau melihat

ke arahnya, itu menandakan adiknya itu ketakutan.

Mungkin dia bersikap terlalu keras. Dan ini bukan saat yang tepat untuk menunjukkan perasaannya.

Papa dan Mama menghampiri meja mereka, disusul dengan pasangan Adiyaksa di belakang mereka.

Alexa yang melihat itu hanya bisa diam di tempat. Mengamati para orangtua yang kini sudah duduk di meja yang sama dengannya.

Sudah kuduga bahwa keturunan Nadinata itu tidak pernah mengecewakan! Aura mereka terlihat sangat kuat walaupun usia mereka masih muda!"Puji Tuan Adiyaksa kepada Arsenio dan Alexa.

Papa dan Mama terlihat sangat senang mendengar kedua anaknya dipuji seperti

itu.

"Tentu saja, mereka adalah anak ku!"Ucap Papa jumawa.

Pasangan Adiyaksa terus melancarkan pujian yang membuat Papa dan Mama semakin besar kepala. Kebanyakan pujiannya tertuju untuk Alexa, yang hanya bisa merespon dengan senyuman.

Tak lama mereka memanggil Sagara untuk

bergabung bersama mereka. Entah mengapa saat ini dia hanya seorang diri tanpa bersama dengan Emily.

"Kau pasti kenal dengan putri keluarga Nadinata kan Saga?"Ucap Nyonya Adiyaksa kepada putranya.

Sagara hanya mengangguk, wajahnya menunjukkan raut tidak nyaman.

"Putra mu sangat tampan, wajar jika Emily jatuh cinta padanya!"Ucap Mama Alexa.

Mendengar nama Emily disebut, pasangan Adiyaksa menunjukkan raut tidak suka.

"Putraku mampu membuat siapapun jatuh cinta, tapi entah mengapa dia justru memilih gadis itu. Padahal di sekeliling nya banyak gadis lain yang lebih berkualitas. Putrimu ini contohnya. Dia tipikal menantu idaman!"Ucap Tuan Adiyaksa.

 Ketiga anak muda yang berada di meja itu tersentak kaget, hanya para orang tua

yang justru malah tertawa.

Seolah yang disampaikan oleh Tuan Adiyaksa itu adalah sebuah candaan.

Sagara dan Arsenio dapat menangkap maksud dari perkataan tersebut. Pasangan itu mengharapkan Alexa lah yang menjadi pasangan Sagara, Bukan Emily.

***

1
Anonymous
.
Ibuk'e Denia
semoga ceritanya bagus
Simehate Peanut
Luar biasa, seruuu
Alfatih Cell
lanjut....
Simehate Peanut
lanjut thour
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!