NovelToon NovelToon
Si Cupu Kesayangan Mr. Mafia

Si Cupu Kesayangan Mr. Mafia

Status: sedang berlangsung
Genre:One Night Stand / Konflik etika / Pengganti / Disfungsi Ereksi
Popularitas:9.3k
Nilai: 5
Nama Author: Nuah

UPDATE SETIAP HARI

Dia memiliki banyak kekurangan, harus memenuhi keinginan orang tuanya dalam hal pasangan. Namun, dia memiliki penampilan yang kolot berwajah cupu.

Namanya Bharati Calya, seorang gadis indo-india. Dia harus mencari pria yang sesuai kriteria keluarganya untuk di jadikan suami. Selain itu sang adik yang sudah memasuki waktu menikah terus mendesaknya.

Bergelut dalam dunia yang menyedihkan, mempertemukan dia dengan seorang mantan mafia yang kejam, namun siapa sangka. Di tengah keputus asaannya, dia datang menjadi penyelamat.

Bagaimana kisah seru mereka? Lanjut aja di baca di novelnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nuah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 24

Berbagai keramaian tercipta, tangan Alvin terulur setelah kata 'Sah' berkumandang dengan nyaringnya dari para saksi, Alvin membuka penutup wajah Calya hingga wajah cantik itu pada akhirnya terlihat begitu mempesona.

"Tanda tangan dulu untuk pengesahan." Bisik Kodoi, dia mengerti bila bosnya itu hari ini pasti merasa sangat bahagia.

Alvin terkekeh dan menulis namanya dan tanda tangan di buku nikah mereka, Calya kala itu diam-diam merasakan pening yang teramat di kepalanya.

Matanya mulai mengabur, dia menuliskan namanya dan tanda tangan di buku nikah mereka. Calya benar-benar tak tahan lagi saat itu, kepalanya benar-benar terasa sangat berat.

Bruk!

Alvin tertegun dan memeluk Calya yang jatuh ke dalam pangkuannya, semua orang juga ikut terkejut. Alvin melihat darah menetes dari hidung Calya.

Telinga Alvin seolah berdengung seketika, keluarga Alvin dari Indonesia yang melihat dalam video call juga nampak sangat terkejut dan syok, mereka padahal sudah berada di Bandara kala itu. Apa lagi keluarga Calya yang sama sekali tidak tahu mengenai penyakit Calya.

Kodoi yang sigap berada di belakang tubuh Alvin langsung menyambar salah satu kunci mobil, Vanessa juga langsung memerintahkan para pengawal untuk berjaga seraya memberikan jalan pada Alvin yang mengangkat tubuh Calya.

"Beri jalan!" Teriak Alvin dengan air mata berlinangan, sedangkan para hadirin yang melihat bagaimana cinta Alvin pada sang istri merasa terenyuh.

Mereka akhirnya sampai di sebuah rumah sakit, para dokter yang menangani Calya sebelumnya juga langsung melakukan tindakan. Alvin mengikuti Calya sampai ke depan pintu ruangan ICU.

Alvin berjalan ke sana ke mari tak tentu arah, dia tak bisa berfikir jernih. Seketika bibirnya seolah melafalkan do'a dan harapannya agar Calya dapat segera bangun.

"Bagaimana?" Tuan Khan dan Ibu Calya datang bersama dengan Vanessa, Alvin menggelengkan kepalanya dan nampak sekali wajahnya yang risau kala itu.

Setelah dua jam berlalu, seorang dokter akhirnya keluar dan memperhatikan seluruh hasil pemeriksaan yang dia lakukan. Dia menghela nafas berat tak kala Alvin dan keluarga Calya nampak menunggu penjelasannya.

"Bagaimana keadaan Istri saya?" Tanya Alvin, dia menggelengkan kepalanya.

"Apa maksud mu!" Teriak Alvin emosi, dia mencengkeram jas putih dokter tersebut saking emosinya.

"Saat ini kami berhasil menyelamatkannya, namun sepertinya dia tak akan dapat bertahan lama." Ucap dokter tersebut, Alvin melepaskan cengkramannya dari dokter tersebut dan menendang tembok saking emosinya.

"Apa tidak ada cara untuk menyembuhkan putri ku?" Tanya Tuan Khan, dokter itu menggelengkan kepalanya.

"Sebaiknya gunakan waktu yang sedikit tersisa ini bersama dengannya." Ucap Dokter itu melenggang pergi, Alvin yang masih emosi di tahan Kodoi.

"Tuan Khan dan Nyonya Khan sebaiknya menemui Nona Calya saat ini." Ucap Kodoi, Alvin mengangguk mengiyakan kepada dua mertuanya itu.

Tuan Khan dan Nyonya Khan pada akhirnya masuk ke dalam ruangan Calya, Calya nampak tersenyum ke arah mereka dan mengulurkan tangannya. Tuan Khan langsung menerimanya dan mengecup kening Calya.

"Maafkan Ayah Nak, Ayah sangat bodoh hingga tak ingin mendengarkan penjelasan dari mu dulu." Tuan Khan merasa sangat bersalah atas apa yang telah dia lakukan.

"Iya Ayah, bagaimana keadaan Amita?" Tanya Calya, dia merasa rindu drngan adik satu-satunya itu.

"Saat ini dia berada di Amerika dan akan pulang satu minggu lagi untuk menikah." Ucap Tuan Khan, Calya tersenyum menatap Alvin dari jendela.

"Apa suami ku lebih tampan dari calon suami Amita?" Tanya Calya, Tuan Khan menatap Alvin dan kemudian ke arah Calya. Tuan Khan dan Nyonya Khan pada akhirnya mengangguk membenarkan.

"Aku sangat beruntung memilikinya. Ayah, aku sangat mencintai suami ku. Tolong berikan restu kalian pada kami." Calya meneteskan air matanya, Tuan Khan mengusap air mata Calya dan mengangguk. Dia tak sanggup lagi berkata-kata.

Setelah bercakap-cakap Tuan Khan dan Nyonya Khan pada akhirnya keluar dari ruangan Calya dan mempersilahkan Alvin untuk masuk ke dalam ruangan Calya.

Alvin mengusap air matanya dengan kasar dan melangkah masuk, dia berusaha tegar tak kala melihat senyuman Calya. Bibir pucat itu seolah menjadi tanda perpisahan bagi Alvin.

"Alvin, kamu menangis?" Bisik Calya, dia mengusap sedikit jejak air mata di sudut mata Alvin.

"Tidak, sungguh." Bantah Alvin, Calya tersenyum dan menarik tangan Alvin, seolah memintanya untuk tidur di sampingnya. Alvin yang mengerti langsung menempelkan kepalanya di bantal yang sama dengan Calya sambil duduk.

"Maaf, aku baru menyadari perasaan ini." Bisik Calya, Alvin menggelengkan kepalanya.

"Tak apa sayang," Lirih Alvin mengecup pipi Calya dan menggenggam tangan Calya seolah tak ingin melepaskannya walau sedetik saja.

"Sepertinya, ini waktunya suami ku mengucapkan selamat tinggal bukan?" Lirih Calya, Alvin menggelengkan kepalanya. Dia menyelinap menghirup aroma rambut sang istri.

"Jangan! Aku tidak akan mengatakannya." Tangis Alvin, dia tak sanggup di tinggalkan secepat ini. Dia masih ingin melakukan banyak hal bersama dengan Calya, ingin pergi ke banyak tempat bersama, mencicipi banyak makanan berdua dan menikmati hari yang indah.

Alvin tak meminta di beri keturunan, tapi dia hanya ingin bersama Calya. Dia ingin melewati seluruh kehidupannya bersama Calya, Alvin akan melepaskan dunia gelapnya demi Calya. Dia juga akan selamanya hanya menjadi suami dari Bharati Calya.

"Ingatlah, aku ingin ada bunga melati." Bisik lagi Calya, Alvin kembali menggelengkan kepalanya tak sanggup bila harus di tinggalkan secepat itu.

Setelah pernikahan harusnya adalah masa paling bahagia bagi pengantin, namun Alvin malah di landa kesedihan seperti itu. Seorang dokter masuk untuk bersiap, karena sepertinya Calya tak akan bertahan lebih lama lagi.

"Dokter, sampai kapan?" Tanya Calya sayu, Alvin menangis kedua tangannya bergetar hebat.

"Hanya tuhan yang tau, aku hanya manusia biasa." Ucapnya, Alvin sadar dari ucapan itu penuh dengan kekuatan. Namun, bila memang tak ada harapan seperti ini, apa yang harus dia lakukan?

"Alvin, apa sekarang juga kamu seperti itu?" Alvin tak menjawab, dia terus terisak di samping Calya.

"Apa kamu masih ingin mencium ku seperti saat kamu melihat ku pertama kali dulu?" Lirih Calya makin lambat, nafas Calya juga semakin berat.

"Aku ingin menghancurkan dunia ini yang tak memberikan kesempatan pada ku untuk melihat senyum mu lagi Calya, itu yang aku rasakan. Bila memang Akbar mencintai sang Ratu dan membuatkan Taj Malah sebagai lambang cinta. Maka ijinkan aku membuat Taj Mahal kedua untuk Calya ku, cinta ku tak terbatas sayang. Aku mohon jangan tinggalkan aku." Tangis Alvin, dokter yang terbiasa melihat orang meninggal juga ikut terharu mendengarnya.

"A...vin... i..... lo..ve.. you!"

Tuuut....

Tuuut...

Suara mesin yang terpasang di tubuh Calya berbunyi, sontak Alvin membulatkan matanya. Kedua tangannya bergetar hebat bahkan kepalanya seolah tak ada dalam tubuhnya, jiwa Alvin seolah melayang seketika.

Yang penasaran kelanjutannya, jangan lupa komen harapan kalian oke...

1
Ripah Ajha
Thor dirimu kemana, semoga sehat selalu & bisa lanjut berkarya,
kutunggu lanjutan karyamu🥰
Ripah Ajha
bener2 tobat ya Vin, cepet pulang biar cepet dapet Alvin juniornya🥰
Ripah Ajha
semoga lekas diberi kesembuhan & bisa beraktifitas seperti sediakala Thor, semangat🥰🥰🥰
Zeni Supriyadi
semoga lekas sembuh kak Nuah💪💪
Ani
💪💪💪💪💪💪 Nuah
lekas sembuh
Ani
masukkan kandang buaya Aja kak...
Ani
sekali mendayung 2,3 pulau terlampaui
Ani
oke
Ripah Ajha
semoga slalu diberi kesehatan ya Thor, & bisa lanjutkan berkarya
charis@ŕŕa
semoga cepat sembuh n beraktifitas kmbali
Ani
Ayo Alvin bumi hanguskan para tikus dan kecoa.. 💪💪💪💪💪
Ani
pantesan ditunggu tunggu kok gak ada up. sehat selalu ya Nuah
Ripah Ajha
thothor, kok lama GK update,
Ani
tumben kak belum update??
Uswatul Khasana
lanjut
𝔑𝔲𝔞𝔥: assiap
total 1 replies
Ani
segera buat kembar ya
Ani: Iya aku yang punya gen kembar dari bapakku aja dapat anak cuman atu
𝔑𝔲𝔞𝔥: /Facepalm//Facepalm/ buatnya susah kak/Tongue/
total 2 replies
Ripah Ajha
ayok gas vin, otw Alvin juniornya🥰
𝔑𝔲𝔞𝔥: aduduudududu....
total 1 replies
Ani
bagus Calya jangan beri celah sama pencuri
Ani: /Cleaver//Cleaver//Cleaver//Cleaver//Cleaver//Cleaver/
𝔑𝔲𝔞𝔥: basmi pel*ak*or!!!
total 2 replies
Ani
dasar adik gak tau diri. 😡😡😡😡😡😡
𝔑𝔲𝔞𝔥: /Awkward/
total 1 replies
Ani
Alhamdulillah. terima kasih Nuah
maaf baru bisa baca. kemaren ada pemadaman listrik secara bergiliran di Riau .
Ani: Iya tepatnya di kabupaten kampar .

kalau lahirnya di kepulauan Riau
di Riau ikut suami kerja. nah paksu sendiri asli Sragen solo.

ibarat pepatah
Asam digunung garam dilaut
bertemu jua didalam belanga (panci) 😁😁😁😁😁
𝔑𝔲𝔞𝔥: waaahhh kakak, orang Riau ya
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!