NovelToon NovelToon
11:12 - Rooks Stand Sentinel

11:12 - Rooks Stand Sentinel

Status: sedang berlangsung
Genre:Time Travel / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Diam-Diam Cinta / Bullying di Tempat Kerja / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:8.4k
Nilai: 5
Nama Author: Suryavajra

Trust-issue bukanlah kelainan jiwa. Semua orang dapat mengalaminya.

Di saat ekspektasi kita terlalu tinggi dan ternyata tidak tercapai, maka kekecewaan bisa saja terjadi.

Cerita fiksi dengan latar belakang kota London, Inggris di tahun 2019. Semua karakter, nama, tempat, maupun organisasi adalah bagian dari cerita, bukan mewakili kondisi sebenarnya di dunia nyata.

Disarankan berusia di atas 18 tahun untuk membaca cerita fiksi ini karena mengandung adegan kekerasan, pembunuhan, perkataan kasar, penyalahgunaan obat, dan aktivitas merokok.

Cerita mengandung beberapa ungkapan yang ditulis dalam bahasa asing dan istilah keuangan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Suryavajra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 18 - Ashford, Dover Place - 10/12/2019 1448 HRS

In The Storm's Eye.

“Sepertinya ini dia lokasinya.” kata Dayton menghentikan Peugeot 5008 nya di pinggir jalan.

Dayton sengaja parkir agak jauh dari kediaman Amisha supaya bisa mengamati sekeliling sebelum masuk ke bangunan.

Gudang-gudang dan rumah-rumah di jalan itu tampak tegak kokoh walau sepertinya bukan bangunan baru. Sepi sekali tidak seperti suasana London yang dipadati turis sepanjang hari.

“Kita turun sekarang?” Ann gelisah tapi juga sekaligus senang bisa berduaan di mobil dalam perjalanan panjang dari London ke Ashford.

“Tunggu, Ann.. tunggu!” Dayton menahan tangan Ann.

Dayton tampak serius mengamati.

Ann kaget, tapi ia tidak berencana melepas genggaman tangan Dayton.

Tampak sekitar 200 meter di depan mobil Peugeot 5008 itu, sebuah bangunan gudang tua. Mungkin peninggalan dari era abad pertengahan yang direnovasi dengan tangga yang bisa diakses dari luar.

Langit Ashford tiba-tiba bergemuruh. Petir dari kejauhan bersahutan tanpa henti. Tidak lama kemudian hujan turun.

Dayton tidak bersuara, ia mengamati bangunan tua tersebut dengan cermat. Ann tidak jadi bertanya ada apa, karena tangannya masih digenggam Dayton.

Diam-diam Ann merasa senang sekali walaupun ia dalam kondisi sangat kuatir dengan kondisi ketiga temannya, dan segera ingin menemui mereka.

Tiba-tiba Dayton melepaskan tangan Ann lalu meraih telepon genggamnya, “Tunggu dulu, Ann dear! Jangan keluar dulu!”

Pipi Ann langsung bersemu merah mendengar panggilan dear dari Dayton, meskipun itu sebenarnya lazim diucapkan oleh para Londoners. Ia hanya menyayangkan mengapa genggaman tangannya sudah berakhir.

“Siapa juga yang mau keluar hujan begini?” kata Ann dalam hati. Ia menggigit bibir bawahnya sambil membuang muka ke arah kiri jalan. Untung saja tidak ada orang di sekitar situ. Wajah Ann saat itu tampak merah merona seperti badut acara ulang tahun anak PAUD.

Dayton rupanya menelepon Charlotte. Ia minta dihubungkan dengan Amisha dan menanyakan jalan belakang.

Ann tidak fokus mendengarkan percakapan telepon Dayton dengan Charlotte dan Amisha walaupun Dayton mengaktifkan speaker phone.

Dia sibuk melihat ke langit yang makin gelap - perlahan menghitung titik air hujan yang turun. Lalu ia membayangkan kata-kata Charlotte tadi pagi tentang ia berciuman dengan Dayton di Falls of Dochart.

Ann melanjutkan lamunannya lebih jauh menjadi seperti adegan berciuman di bawah deras air hujan di film Romantic Blood yang sering ditonton Elara Windsor. Elara pengagum film-film Andy Lau karena di tahun 90-an, kabarnya ia tinggal di Hong Kong dan menyaksikan penyerahan Hong Kong dari Kerajaan Inggris ke pangkuan Republik Rakyat Cina sebelum ia kembali ke London.

“Ann!” panggil Dayton.

“BRAK!!!” Ann kaget dan kakinya menghajar dashboard Peugeot 5008.

“Kenapa kau?” Dayton ikut kaget.

“Oh tidak!” Ann gelagapan sambil menahan sakit di dengkulnya, “Aku tidak tahu kalau kau sudah selesai menelepon.”

Dayton menyalakan wiper kaca depannya dan menggosok windscreen mobilnya dari dalam seakan ingin melihat lebih jelas.

“Ada kamera di depan tempat tinggal Amisha.. Lihat warnanya biru berkedip!”

Ann mencoba ikut melihat ke arah yang ditunjuk Dayton.

“Kelihatan?”

“Oh..” padahal Ann tidak melihat apa-apa. Sama seperti tadi di Leicester Square, saat Scarlett bisa lihat dirinya, tapi ia tidak melihat Scarlett sama sekali. Ia mulai berpikir apakah sudah saatnya melakukan operasi katarak.

“Tadi Amisha bilang ada akses dari belakang supaya kita tidak terlihat dari kamera depan. Jadi kita tidak masuk dari pintu depan, tapi dari tangga darurat di belakang. Amisha akan menurunkan tangga daruratnya dari atas, kemudian kita naik.”

Ann mengangguk beberapa kali, tapi sebenarnya ia tidak paham apa yang dikatakan Dayton, karena ia masih setengah melamun adegan di film Romantic Blood.

“CCTV itu tidak dipasang oleh Amisha, sepertinya para penjahat itu yang memasangnya tadi!” Dayton mematikan mesin lalu melepaskan seat belt-nya dan mencari sesuatu di jok belakang.

Ann kaget! Mendadak wajah Dayton hanya berjarak beberapa sentimeter saja dari mukanya yang sudah membeku sejak tadi - akibat lamunan film Andy Lau. Tapi walaupun terkejut, Ann malah senang seperti anak kecil terlalu banyak gula.

“Payungnya hanya satu!” kata Dayton.

“BAGUS!” teriak Ann dalam hati.

“Ann, kita berjalan ke belakang dulu ya. Mungkin agak jauh..” kata Dayton, “Supaya kita tidak tertangkap CCTV para begundal itu.”

“Oh tidak apa-apa..” kata Ann.

“Aku senang kok berjalan jauh. Di London juga jalan kaki tidak masalah, karena jarak antara stasiun bawah tanah pun sebenarnya dekat semua.” tambah Ann menirukan kata-kata Charlotte tadi pagi dengan senyum yang terlihat dipaksakan.

Andai Elara Windsor ada di situ, ia pasti bisa melihat Ann seperti anak kecil tidak ingin terlihat kecewa karena Chupa Chups yang dibeli ternyata salah varian rasa.

“Gak jauh juga sih Ann..” sahut Dayton, “Hanya memutar ke belakang, tapi sedikit merepotkan karena hujan ini tiba-tiba deras seperti shower jebol di apartemen rongsok.”

Dayton membuka pintu mobil. Angin dingin langsung masuk ke dalam mobil. Seketika itu pula Ann merasa sangat perlu pelukan Dayton sekali lagi untuk menghangatkan tubuhnya.

Payung terkembang menghalangi rintik hujan yang deras. Suara gemuruh air menghujam payung Dayton.

“Tunggu di situ ya Ann, aku akan menjemputmu.”

Ann mengangguk sambil berusaha mengingat soundtrack film romantis Andy Lau yang sering ditonton Elara tersebut di kantor. Tapi sekuat apa pun ia berpikir yang terngiang malah lagu soundtrack Shaun The Sheep.

Dayton menutup pintu mobilnya, lalu berlari kecil sambil membawa payungnya ke pinggir jalan, dan tidak sengaja menekan tombol remote mobilnya.

“Brppp..” Terdengar suara pintu otomatis terkunci.

Ann kaget, “Wanjay! Aing ditinggal di mobil!”

Tampak Dayton sibuk mencari kunci mobil dari saku overcoatnya, lalu menekan kembali tombol remote-nya.

Dayton segera mendekatkan diri ke pintu mobil dan membukanya, “Maaf Ann.. tadi tidak sengaja tertekan!”

Ann tidak keberatan, malah ia merasa cukup senang dengan bisingnya suara hujan, sehingga baru saja Dayton harus mendekatkan wajahnya untuk berbicara, supaya terdengar.

Hujan tidak mereda, malah semakin deras. Dayton merangkul Ann sedekat mungkin supaya tidak kebasahan karena payungnya pun tidak terlalu lebar. Hanya senyum Ann lah yang bertambah lebar.

“Mereka sudah di sini!” kata Charlotte.

Amisha menggunakan jas hujan lalu beranjak ke pintu belakang. Scarlett juga membuka ranselnya, mengambil jas hujan beranjak mengikuti Amisha.

“Scar..” Charlotte menahannya, “Kau di sini saja, istirahat dulu!”

“Gak papa Char..” jawab Scarlett, “Aku bantu Amisha dulu di belakang. Kau di sini saja.”

Charlotte mengangguk lalu menghangatkan cerek teh untuk dihidangkan kepada Dayton dan Ann nanti.

Diam-diam Charlotte menitikkan air matanya kembali ketika melihat ujung bawah cerek yang masih ada bekas darah Scarlett. Ia segera membersihkan noda itu supaya Amisha pun tidak teringat insiden memilukan tadi siang.

Suara hujan sore itu sangat keras. Amisha dan Scarlett pun sampai harus saling berteriak di luar supaya terdengar.

Charlotte tidak mendengar jelas apa yang dibicarakan Amisha dan Scarlett di belakang. Suara keduanya hanya seperti teriakan dua ekor burung gagak membicarakan bagaimana meloloskan diri dari kucing gendut yang berjaga di jendela.

Amisha melihat jam tangannya. Waktu menunjukkan pukul 14.57 tapi langit gelap saat itu seakan hari sudah malam. Ia mencoba mencari sosok Ann dari jauh tapi belum terlihat.

Amisha menurunkan tangga darurat, diikuti Scarlett yang membawa lampu senter menyinari anak tangga yang diinjak Amisha supaya tidak tergelincir.

“Hati-hati Misha!” teriak Scarlett.

“Awh!” Amisha hampir terpeleset karena terlalu buru-buru ingin sampai di bawah. Untung tangannya sempat dipegang Scarlett dengan kencang. Hanya lampu senter yang terjatuh dari bawah.

Senter itu menerangi ke arah gang belakang tempat tinggal Amisha Catterson. Tak lama kemudian senter itu menerangi sosok dua orang yang saling berangkulan berpayung disiram hujan.

“Ann?”

“MISHA!”

Ann hendak memeluk Amisha, tapi ditahan Dayton karena hujan terlalu deras, “Naik dulu Ann.”

“Hati-hati, Ann!" teriak Scarlett membantu Ann naik ke tangga. Dayton kemudian ikut membantu Amisha untuk naik.

Ann tiba-tiba berhenti tidak melanjutkan naik, dan minta Dayton dan Amisha naik lebih dulu.

"Ada apa?!!!" teriak Dayton.

"Aku takut naik tangga," jawab Ann berteriak juga, "Kalian naik dulu! Supaya aku bisa melihat kalian dari belakang!!"

Dayton malah kembali menyilakan Ann naik lebih dulu, tapi Ann bersikeras mau naik terakhir.

Suasana di tangga darurat itu jadi nampak seperti mesin bubut rusak yang beputar tidak normal hanya maju mundur tidak beraturan.

"Ayo cepat cepat!!" teriak Amisha.

Scarlett langsung turun ke bawah, memaksa Dayton dan Amisha untuk segera naik. Kemudian ia dengan cepat sudah berada di bawah Ann.

Ann sangat kecewa dengan kondisi tersebut, tapi ia sudah tidak tahan lagi menahan gejolak kentut yang sudah sejak tadi hendak meletus. Akhirnya Scarlett menjadi korban pembuangan angin gas buang yang tak terduga. Untung saja suara deras hujan sangat kencang, menyamarkan suara dentuman dahsyat yang dihasilkan Ann.

"Misha! Apakah di sini dekat pembuangan sampah?!" teriak Scarlett dsri bawah.

"Apaaa??!!"

Scarlett tidak bertanya lebih jauh, ia hanya mendorong pantat Ann ke atas supaya bisa naik tangga lebih cepat.

Saat itu Scarlett merasakan pantat Ann hangat seperti kompor yang baru saja dimatikan setelah merebus ubi jalar.

Pada akhirnya, setelah kegiatan naik tangga yang penuh drama ini, mereka berempat sampai di atas.

Tangga darurat kemudian melipat kembali ke atas secara otomatis dan tidak bisa diakses dari bawah.

Amisha membuka pintu belakang, Ia masuk dan membuka jas hujannya, diikuti Ann, Dayton dan Scarlett yang saat itu mendapat hadiah tak terduga dari Ann.

1
Zizi
halo kak, karya kakak sangat bagus menurut saya, jika berkenan mampir kak dikaryaku "Kamu, canduku." saya akui sangat berbeda dengan karya kakak, semoga saya bisa membuat karya yg bagus sprti ini🙏🏼🙏🏼 saya tunggu kunjungannya kak❤️❤️✨
Suryavajra
ini kelewatan ga riset dulu kak.. semoga ada.. pas ngetik episode ini, pas baru pulang dari Alfamart. Dekat kasir ada Chupa Chups hahahaha 🤣🤣🤣🤣
Suryavajra
wahahahahahahaha.. itu yang di profile picture namanya Bumbung kak.. tadinya mau dibikin cerita fabel tapi takutnya boring, karena kerjaan kucing cuma tidur, makan, kejar cicak, tangkap lalat, mengamati laba-laba.. ga ada plot twist 🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Rona Risa
ibaratnya angan film romantis kenyataan kocak kayak film domba... yah pertanda bertepuk sebelah tangan kalau begini 😂
Suryavajra: wkwkwkwkwkwkwkwk 🤣🤣🤣🤣🤣
Rona Risa: lah emang tanda-tandanya sejelas mendung mau hujan 😂😂😂
total 3 replies
Rona Risa
kayak fifty shades of grey gitu? 😂
Suryavajra: wkwowkwowkwowkwowkwowk
total 1 replies
Rona Risa
ditangkap lalu disiksa sampai amnesia?
Suryavajra: nyaris kirim 3 batang coklat almond hahahahahaha 🤣🤣🤣🤣
Rona Risa: haha bagus saya masih manusia, bisa keliru 😆
total 3 replies
Rona Risa
bau ya? 🤣🤣🤣
Suryavajra: 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
total 1 replies
Rona Risa
hai pus 🐱 apa itu kamu yang di profil picture author? 😂
Rona Risa
oh di london juga ada chupa chups ya? 😂
Rona Risa
sugar rush. awas lompat-lompat dalam mobil nanti 🤣
Rona Risa
jangan kebanyakan melamun ann 😂
Rona Risa
hmmm menarik
Rona Risa
true 😅😁
Rona Risa
interesting... kakek buyutku juga panjang umur walau perokok berat. tapi dulu dia merokok dengan rokok organik--tembakau yang dilinting pakai klobot (daun jagung kering kalau gak salah). sementara rokok buatan pabrik sekarang kan ada zat kimianya. bukankah benar jadi ada resiko membunuh? 🙃
Rona Risa
ini sudah setara mafia sih
Rona Risa
sekolahin dulu makanya biar pintar 🤣
Rona Risa
junior kalah sama senior 😂
Rona Risa
wah dapat istilah baru... 😯
Rona Risa
mix feelings ya ann 😅🥲
Rona Risa
😂😂😂😂😂😂😂
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!