Menceritakan kisah tentang sepasang anak SMA yang dipertemukan dengan cara yang unik , dengan kepribadian , serta status sosial yang berbeda . Yang berjuang begitu keras agar bisa terus bersama namun , harus terpaksa berpisah karena takdir tuhan yang tak sesuai dengan harapan yang mereka miliki .
Hana " Sekarang , aku mengerti tentang definisi mencintai tidak harus memiliki tetapi , mengapa harus dengan kematian tuhan menunjukkannya kepadaku . " 🥀
Raga " Saat ini , mungkin hanya kata ikhlas yang bisa mendefinisikan keadaan kita . "🥀
Hana : " walaupun ragamu tak lagi tampak , namun jiwaku akan selalu terhubung denganmu ".🥀
Raga : " Terima kasih sudah menjadi pelangi dalam hidupku . Dan maaf tak bisa menemanimu hingga akhir ".🥀
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hanaaa Agusteen, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mencari Tahu
Bab 21
UKS
Setelah dua jam pingsan , akhirnya Hana sadar juga . Sebenarnya Hana sudah sadar dari setengah jam yang lalu setelah Raga membawanya ke UKS , tetapi karena Hana merasa masih mengantuk dia pun lantas melanjutkan tidurnya . Dan kini baru tersadar kembali . Hana lantas mengedarkan pandangannya ke seluruh ruangan , sesaat kemudian dia pun menyadari kalau kini dia sedang berada di ruang UKS yang berada di sekolahnya . Sepersekian detik , kemudian Hana merasa kalau dia ingin buang air kecil , dia harus segera ke toilet pikirnya . Namun , saat Hana hendak turun dia tidak sengaja melihat Raga yang tengah tertidur pulas di atas brangkar yang berada di samping brangkarnya . Hana pun lantas terkejut , dia pun kemudian berpikir kenapa Raga bisa ada disini . Detik berikutnya Hana membulatkan matanya saat dia tahu alasan kenapa Raga bersama dirinya di UKS itu . Hana pun segera mencari ide untuk membalas perbuatan Raga yang menurutnya sangat keterlaluan . Gara gara Raga kini Hana kembali bolos untuk yang kedua kalinya dan dengan penyebab yang sama . Bagaimana nilai nilai raportnya nanti jika dia terus menerus berurusan dengan si sialan Raga . Hana menunda sesaat rencana balas dendamnya Karena ada yang lebih penting yang harus dia lakukan saat ini . Hana pun bergegas berlari masuk ke dalam toilet yang berada di dalam ruangan itu , karena sudah tidak bisa menahan untuk segera buang air kecil . Setelah selesai dengan urusannya di toilet , Hana lantas segera melangkahkan kakinya keluar menuju tempat Raga sedang tertidur pulas . Sesaat kemudian Hana melihat jam yang melingkar di pergelangan tangannya , dia pun langsung terkejut saat melihat jam di pergelangan tangannya sudah menunjukkan pukul 10.00 pagi , itu artinya dia sudah terlambat di pelajaran pertama . Setelah lama menimbang nimbang , Hana pun memutuskan untuk Hari ini dia akan bolos saja . Dia sudah tidak mood untuk belajar hari ini . Hal itu disebabkan oleh seseorang yang kini tengah tertidur lelap di brangkar pasien yang berada di sebelah kirinya . Melihat Raga yang tertidur pulas lantas membuat Hana kembali mengantuk , Hana dengan segera kembali menaiki brangkar pasien yang tadi dia tiduri , dan dengan cepat membaringkan tubuhnya kembali . Dia memutuskan untuk balas dendam kepada Raga nanti saja , sekarang yang terpenting dia tidur saja dulu . Tidak berapa lama kemudian , Hana pun sudah kembali masuk ke dalam alam mimpi .
PERUSAHAAN ABRAHAM CORP
Selesai meeting Pak Satya lantas kembali ke ruangannya . Diapun dengan segera mendudukkan kembali tubuhnya di kursi kerjanya . Tidak lama kemudian , terdengar bunyi deringan telepon tanda ada seseorang yang tengah menghubunginya . Deringan telepon itu berasal dari saku Jasnya . Dengan segera pak Satya merogoh saku jasnya dan mengambil handphonenya , saat melihat nama yang tertera di layar handphonenya , dengan segera pak Satya mengangkat nya . Dengan seksama pak Satya mendengar kan perkataan seseorang itu . Entah apa yang mereka bahas , pak Satya hanya mengangguk anggukan kepalanya saja sepanjang percakapan itu berlangsung . Lima belas menit kemudian pak Satya pun memutuskan sambungan teleponnya .
Setelah mematikan teleponnya , pak Satya meletakkan handphone miliknya di atas meja kerjanya . Tidak tahu mengapa raut wajah pak Satya menjadi berubah sendu saat setelah menerima telepon tersebut . Setelah menenangkan dirinya pak Satya pun lantas kembali melanjutkan pekerjaannya .
KANTIN
Kini Citra sedang berada di kantin untuk mengisi perutnya yang sudah berbunyi sejak tadi . Dia baru saja mau makan setelah sudah tidak bisa lagi menahan perutnya yang terus menerus berbunyi dan terasa melilit , Citra takut jika asam lambungnya naik . Karena Sahabatnya menghilang membuatnya jadi tidak bisa berpikir jernih . Citra terus saja berpikir keras bagaimana cara nya agar dia bisa tahu keadaan Sahabatnya itu . Bahkan saking khawatirnya Citra sampai tidak memperdulikan dirinya sendiri . Hana juga tidak bisa dihubungi karena handphonenya tidak pernah aktif . Saat ini Citra tengah sibuk melamun sembari mengacak ngacak mie goreng yang ada di piringnya . Liam yang berada tidak jauh dari meja Citra lantas merasa heran mengapa gadis itu terus saja melamun , bahkan saat di kelas pun juga dia hanya sibuk melamun saja . Guru yang sedang mengajar pun tidak Citra pedulikan . Setelah makanannya habis , Liam lantas beranjak dari duduknya sembari melangkahkan kaki menuju ke arah meja yang di tempati Citra . Setelah sampai disana dengan segera Liam duduk di samping Citra . Liam berusaha menyapa Citra . namun , Citra yang tidak menyadari kehadirannya tidak merespon Liam sama sekali . Karena tidak di hiraukan , Liam lantas menjentikkan jari di depan wajah Citra , guna untuk mengembalikan kesadarannya . Citra yang terkejut lantas memelototkan matanya dan reflek mengangkat garpu yang berada di tangannya ke arah Liam . Liam yang mendapatkan perlakuan seperti itu lantas hanya membulatkan matanya saja sembari memegang tangan Citra yang berada di depan wajahnya , dan hampir saja mengenai wajahnya . Setelah tersadar dengan cepat citra menjauhkan tangannya dari Liam sembari meminta maaf . Melihat itu , Liam hanya mengangguk sembari tersenyum ke arah Citra .
Liam tiba tiba saja teringat dengan kejadian kemarin saat di tempat futsal itu . Dia sempat melihat Citra dan Hana yang terlihat sangat dekat kemarin . Liam kemudian berpikir untuk mencoba mencari informasi tentang Hana melalui Citra . Liam pun menghembuskan napas pelan sembari mengatur kata kata apa yang harus dia ucapkan agar Citra tidak curiga padanya . Beberapa menit kemudian , setelah menenangkan dirinya , Liam pun mencoba bertanya pelan pelan kepada Citra . Liam " hmmm , Lo sendirian aja , enggak sama temen ? " ( sembari menatap ragu ragu ke arah Citra , Liam takut Citra salah paham dengan maksudnya ) Citra yang mendengar itu lantas hanya tersenyum samar sembari menundukkan kepalanya , dia pun kembali mengingat Hana . Liam yang melihat reaksi aneh dari Citra lantas merasa curiga , jangan jangan terjadi sesuatu dengan Hana , atau mereka tengah bertengkar. Itu sebabnya hari ini Hana tidak masuk sekolah . Yah Liam sudah tahu Hana bersekolah di sini juga , dan yang lebih baiknya lagi , Mereka juga satu kelas . Dia sudah memperhitungkan semua ini , tentunya dia melakukan itu dengan kekuasan dan harta yang dimiliki keluarganya . Liam adalah tipe orang yang akan melakukan apapun untuk mendapatkan apapun yang dia inginkan . Apalagi hal ini cuma masalah sepele menurutnya . mungkin belum takdirnya untuk bertemu Hana hari ini . Liam berharap semoga saja besok Hana sudah kembali masuk sekolah , agar dia bisa melihat Hana kembali . ( membayangkan wajah Hana sembari tersenyum tidak jelas ) . Sekarang giliran Citra yang menatap aneh ke arah Liam yang terus saja tersenyum tidak jelas seperti itu . Citra yang melihat itu lantas dengan pelan memukul meja yang berada di depannya untuk menyadarkan Liam . Liam yang terkejut lantas melotot ke arah Citra sembari bertanya " ada apa , ngapain lo mukul meja . Lo ngagetin gue tau enggak , hampir aja jantung gue pindah dari tempatnya " Citra yang mendengar ocehan Liam lantas tertawa sembari memegang perutnya . Dia merasa sangat lucu dengan tingkah Liam , Liam yang melihat itu hanya menatap bingung bercampur kesal ke arah Citra karena sudah mengagetkannya , terlebih lagi sekarang Citra malah menertawakannya . Melihat raut wajah Liam yang sepertinya sedang kesal kepadanya , dengan segera Citra menghentikan tawanya Citra kemudian menyatukan kedua tangannya di depan dada sembari mengucapkan kata maaf kepada Liam . Liam pun hanya menganggukkan kepala dengan ekspresi wajah yang tidak berubah . Citra yang melihat itu lantas merasa sedikit bersalah . namun , ah sudahlah yang pentingkan dia sudah minta maaf . Detik berikutnya Citra bergegas bangkit dari kursinya , dan pamit untuk ke kelas terlebih dulu . Melihat itu , Liam juga dengan cepat bangkit dari kursinya dan mengajak Citra untuk ke kelas bersama . Citra pun lantas mengangguk , mereka pun segera melangkahkan kaki mereka meninggalkan kantin dan menuju kelas mereka .
...****************...
...----------------...