NovelToon NovelToon
Mengandung Benih Mafia

Mengandung Benih Mafia

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / Mafia / Cinta Paksa
Popularitas:9k
Nilai: 5
Nama Author: kecoak hitam

Dalam satu malam saja, membuat Arabella harus kehilangan kesuciannya, karena seorang pria yang sedang mabuk tiba tiba saja menarik tangannya dan membawanya masuk ke dalam sebuah penginapan. Pada akhirnya, Pemuda tampan itu menikahinya juga. Yuk ikuti cerita selanjutnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kecoak hitam, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. 18

Vale merasa bahagia melihat perubahan yang saat ini ia lihat dari sikap seorang mafia yang bernama Leo. Dulu, sebelum mengenal Bella, Leo sering tidak pulang ke rumah, dan hanya sibuk bersama wanita malam di club. Sejak bersama Bella, Leo sering pulang tepat waktu ke rumahnya. Begitu juga yang di rasakan oleh bik Suli.

"Syukurlah, semenjak kehadiran nyonya Bella, tuan Leo jadi berubah. Dia pun juga banyak senyum. Sepertinya nyonya Bella memang sangat berpengaruh di kehidupan tuan Leo," gumam vale seraya menatap Leo dan Bella.

Saat ini, Leo sudah berada di ruang makan bersama istrinya. Ia sedang menikmati sarapan yang di buatkan Bella untuknya. Leo merasa masakan Bella sama enaknya dengan masakan mendiang ibunya. Makanya Leo sangat suka dengan masakan istrinya.

"Gimana Leo? apa masakanku enak?" tanya Bella.

"Enak, masakanmu sama rasanya dengan masakan mendiang ibuku dulu" ujar Leo.

"Apa iya?" jawab Bella.

"Iya aku serius" sambungnya. Bella pun tersenyum kepada Leo.

Setelah sarapan, Leo kembali ke kamarnya bersama Bella. Setibanya di kamar, Leo segera membuka semua pakaiannya, sehingga membuat Bella kebingungan. Buat apa Leo membuka semua pakaian seperti ini?' pikir Bella.

"Kenapa?" tanya Leo saat ia melihat raut wajah Bella sedikit berbeda.

"Kenapa kau membuka semua pakaianmu? apa kau tidak malu?" ujar Bella.

"Malu? untuk apa? toh di kamar ini hanya ada kita berdua" jawab Leo. Ia menanggapinya dengan santai.

"Iya kau mau ngapain buka baju segala? liat tuh punyamu nggak di tutupi" ujar Bella. Walaupun Leo itu suaminya, tapi ia merasa risih dengan apa yang di lakukan Leo saat ini.

"Dasar mata mu memang mata genit. Aku mau mandi bukan mau gituan" jawab Leo menyeringai.

"Dihh, apaan sih. Ya udah sana mandi" jawab Bella dengan kesal. Leo pun tertawa lalu mendekati istrinya.

"Kau mau ngapain??" ucap Bella saat Leo mendekatinya. Kemudian, Leo langsung saja mengecup bibir ranum istrinya.

"Kita mandi bareng yuk" ajak Leo sembari tersenyum.

"Nggak, aku bisa mandi sendiri" jawab Bella dengan wajah cemberut.

"Ayolah" ujar Leo.

"Ihh apaan sih, aku nggak mau! pergi sana. Kau mandi duluan saja." ujar Bella dengan kesal. Leo pun hanya tersenyum dan pergi ke kamar mandi dengan sendirinya.

"Menyebalkan banget itu orang" racau Bella dengan kesal.

Saat Bella sedang duduk di sudut ranjangnya, tiba tiba ponsel Leo berdering. Ia melihat nama Raisa yang tertera di ponsel itu. Kemudian, ia mengangkatnya.

Drettt... Dretttt..  Drettt..

"Pagi pagi udah nelvon suami orang" gumam Bella saat melihat layar ponsel suaminya. Bella pun sengaja mengangkat telvon Raisa.

"Selamat pagi pak Leo. Bapak hari ini ke kantor jam berapa? oh iya bapak jangan sarapan dulu ya, soalnya aku bawain sarapan yang sangat enak buat bapak" ucap Raisa. Membuat Bella sangat kesal.

"Suamiku tidak butuh dengan sarapan buatanmu!!! udah deh jangan ganggu suami orang mulu! apa nggak ada laki laki lain yang akan kau goda?" jawab Bella dengan kesal.

"Apa sih buk, aku kan hanya menawarkan sarapan pagi untuk pak Leo." jawab Bella.

"Suamiku nggak butuh sarapan pagi darimu. Karena dia udah sarapan yang tentu saja buatanku!" jawab Bella dengan kesal. Lalu Bella mematikan ponselnya.

Dengan kesal, Bella meletakkan kembali ponsel suaminya di atas nakas. Ia merasa risih jika Raisa terus terusan menggoda suaminya. Tidak lama kemudian, Leo keluar dari kamar mandi dengan menggunakan handuk yang melingkar di pinggangnya. Sehingga dada nya yang bidang terlihat jelas di pandangan Bella.

"Bella? mana pakaianku?" tanya Leo.

"Apa kau tidak bisa mencarinya sendiri?" jawab Bella dengan kesal.

"Aku ingin kau yang mengambilkannya" ucap Leo. Bella pun langsung berdiri dan membuka lemari pakaiannya. Lalu ia mengambilkan stelan jass berwarna navy dengan kameja berwarna putih di dalamnya.

"Ini," jawab Bella, dingin.

"Kau kenapa? kenapa wajahmu cemberut seperti itu?" tanya Leo.

"Aku kesal dengan wanita itu, pagi pagi udah nelvon suami orang" jawab Bella. Leo pun tertawa mendengar ocehan istrinya.

"Haha siapa Bella?" tanya Leo sembari tertawa.

"Siapa lagi kalau bukan si Raisa Raisa itu" jawabnya dengan kesal.

"Sudahh, kau tidak perlu mendengarkan ucapannya" ujar Leo.

"Lalu aku membiarkannya untuk terus mengganggumu?" tanya Bella dengan kesal.

"Ya nggak gitu juga, kau tidak perlu mempedulikannya. Karena bagiku dia tidak penting dalam kehidupanku" jawab Leo seraya mengenakan pakaiannya.

Setelah berpakaian, Leo berpamitan untuk pergi ke kantornya. Sebelum ke kantor, Bella meminta izin kepada suaminya untuk menemui sang ayah. Namun Leo tidak mengizinkannya, karena Leo takut jika terjadi sesuatu kepada Bella.

"Leo, nanyi apa boleh aku ke rumah ayahku?" tanya Bella.

"Tidak" jawabnya singkat.

"Loh? kenapa Leo? aku hanya ingin bertemu dengan ayahku!" ucap Bella.

"Apa kau mau kejadian itu terulang lagi? di mana kau di culik oleh seseorang dan mereka menyiksamu?" ucap Leo sembari menatap istrinya. Bella pun menggelengkan kepalanya.

"Aku tidak mau, tapi aku sangat merindukan mereka" jawab Bella.

"Nanti aku akan menyuruh mereka ke sini" ucap Leo. Sembari melangkah ke luar kamar..

"Benarkah?" tanya wanita itu.

"Hemm, iya" jawabnya.

Bella pun terlihat senang. Sesampainya di teras rumah, Leo mengecup kening istrinya sebelum ia berangkat ke kantor. Setelah itu, Leo masuk ke dalam mobilnya dan pergi meninggalkan ruamhnya.

"Sampai sini saja, aku berangkat dulu" ujar Leo, lalu mencium kening istrinya.

"Hmm iya, hati hati di jalan" ucap Bella. Leo pun tersenyum.

Bella kembali masuk ke dalam rumahnya. Ia tidak menyangka Leo bisa berubah secepat ini kepadanya. Saat di dalam rumah, bik Suli tersenyum kepada Bella, Wanita paruh baya itu juga tidak menyangka Leo bisa berubah secepat ini kepadanya.

"Nyonya, bibik senang sekali karena tuan bisa berubah secepat ini. Tuan Leo yang sekarang sama seperti tuan Leo yang bibik kenal dulu, semasa orang tuanya masih ada." jelas bik Suli. Bella pun tersenyum.

"Meski aku tidak begitu mengenal Leo, tapi aku senang melihat Leo sekarang bik, semenjak kejadian itu, Leo berubah. Dulunya dia sering kasar kepadaku sekarang Leo sudah bersikap baik kepadaku bik. Aku bahagia sekali" jawab Bella sembari tersenyum.

"Syukurlah, bibik harap taun akan seterusnya seperti seperti ini" jawab bik Suli.

"Hmm, oh iya bibik bisa bikin kue coklat nggak?" tanya Bella.

"Bisa, memangnya nyonya mau bikin kue coklat" ucap bik Suli.

"Pengen aku bik, tapi aku nggak bisa bikinnya" jawab Bella seraya terasenyum.

"Ya udah, bibik ajarkan ya. Ayo nyonya kita ke dapur" ucap bik Suli.

"Ayo bik" jawabnya sambil tersenyum.

....

Kantor..

Sementara itu, Leo baru saja sampai di kantornya. Setiba di kantor Leo kembali bersifat dingin dan angkuh. Saat hendak masuk ke lift bersama Vale, ponselnya berdering. Setelah di liat, ternyata anak buahnya menelvon. Leo pun segera mengangkatnya. Siapa sangka kabar itu membuatnya sangat marah sekali.

"Pagi pak" sapa karyawannya.

"Pagi pak Leo" sapa yang lainnya.

Dretttt... Dretttt... Drettt...

"Ya ada apa kau menelvonku?" tanya pria itu.

"Tuan gawat tuan, ibu tiri tuan beserta anaknya kabur dari markas kita tuan" jelas anak buah Leo. Sebenarnya ia takut untuk mengatakannya.

"Apa?? sialan! kenapa kau tidak menjaganya dengan baik!" ucap Leo dengan amarahnya.

"Mereka membobol tembok tuan, lalu diam diam keluar dari ruang bawah tanah" jelasnya.

"Apa kalian tidak melihatnya di saat mereka kabur dari tahanan?" tanya Leo lagi.

"Maaf tuan, mereka sepertinya kabur di tengah malam, sehingga kami tidak melihatnya pergi dari markas ini," jawab pria itu.

"Cepat kalian cari mereka sampai ketemu!" ucap Leo dengan amarah.

"Baik tuan!" jawabnya telvonpun beraghir.

"Apa apa tuan?" tanya Vale.

"Dua iblis itu melarikan diri dari markas. Dengan membobol tembok. Tentu saja dia akan kembali mengincar Bella" jelas Leo dengan penuh kekawatiran.

"Apa?? tuan, kalau mereka berhasil kabur pasti myonya dalam bahaya tuan. Mereka pasti akan balas dendam kepada nyonya" ucap Vale. Leo pun juga berpikir seperti itu.

"Kalau dia berani menyentuh istriku, saat itu juga akan ku habiskan nyawanya!" ujar Leo. Kemudian, pintu lift pun terbuka, Leo segera masuk ke dalam ruangannya.

Tinggg!!

Setibanya di dalam ruangan itu, Leo mengeluarkan benda pipihnya dari dalam saku celana. Lalu segera menelvon Bella. Saat ini, Leo benar benar sudah menjaga istrinya dengan baik. Ia sangat takut jika terjadi sesuatu kepada Bella. Karena pria itu tidak mau lagi kehilangan wanita yang sangat ia cintai.

Drettt... Dretttt.. Drett..

"Ada apa Leo? kenapa kau menelvonku?" tanya Bella.

"Bella, orang yang menyiksamu itu berhasil kabur dari markasku, aku sangat takut jika dia kembali menculikmu. Sebelum itu terjadi, kau tidak boleh keluar rumah, kecuali saat bersamaku. Apa kau mengerti?" jelas Leo dengan wajah serius.

"Iya Leo, aku mengerti. Aku juga tidak mau mengalamai hal seperti itu lagi" ujar Bella.

"Baiklah, kalau gitu aku kerja dulu, jaga dirimu baik baik" sambung Leo. Telvonnya pun beraghir.

Bella terlihat cemas, saat mengetahui hal itu. Dan membuatnya tidak berani untuk keluar sendirian.

Minsion. 

Sebelumnya, Leo sudah memberi kabar kepada anak buahnya untuk tidak mengizin kan siapapun yang masuk ke rumahnya. Dengan tujuan untuk menjaga kenyamanan Bella dan juga keselamatannya.

"Nyonya kenapa? tanya bik Suli saat melihat raut wajah Bella yang sedikit berbeda.

"Kata Leo, orang yang menculikku waktu itu berhasil labur dari markas Leo bik, dan kata Leo, dia pasti kembali mengincarku" jelas Bella kepada bik suli. Bik Sulipun segera menenangkan Bella.

"Nyonya tidak perlu khawatir, selagi nyonya berada di dalam rumah ini, nyonya pasti akan aman dari mereka" ucap bik Suli.

"Iya bik, aku harap juga seperti itu. Soalnya aku tidak mau merasakan hal itu lagi bik," ucap Bella. Ia merasa trauma berat saat mengingat kejadian itu.

"Nyonya tenang saja ya. Ya udah ayo kita lanjutkan bikin kuenya" ucap bik Suli seraya tersenyum.

"Hemm, Iya bik" jawab Bella. Mereka pun kembali membuat kue coklat yang sedang mereka buat saat ini.

1
Etik Widarwati Dtt Wtda
leo kok bisa g tau dikasih peeangsang
Etik Widarwati Dtt Wtda
hamilll seneng
Itha Fitra
bella kok gk jaim dikit sih
Elyeza Raffasya
Sungguh mengerikan ya kak..
Itha Fitra
manusia klu udh di butakan oleh harta,dia tdk akan mngenal dosa
Etik Widarwati Dtt Wtda
harta sampe saling bunuh
Etik Widarwati Dtt Wtda
perjuangan yg melelahkan
Etik Widarwati Dtt Wtda
brkas jahitan semua ..seremmm lah
Etik Widarwati Dtt Wtda
perang mulu ..kan seremmmm ...ih bela hrs waspada takut divulik..ibu tirinya hebat bener yak
Etik Widarwati Dtt Wtda
sakti bener ibu tiri dan anaknya bisa kabur
Elyeza Raffasya: Namanya penjahat /Grin//Grin/
total 1 replies
Etik Widarwati Dtt Wtda
alergi kepiting besok2 g bisa mkn lg dong
Etik Widarwati Dtt Wtda
cinta mulai bersemi
Itha Fitra
bella tuh polos atau bodoh sih,udh di siksa ama laki ny kok malah msih khawatir.bkn ny ada peluang buat kabur.
Elyeza Raffasya: Ikuti terusz ceritany kakak cantik, makin seruu lohh
total 1 replies
Itha Fitra
bkn gadis lg
Itha Fitra
klu bella mati,kira" mati krn kedinginan kelaparan atau kehausan ya?
Itha Fitra
hbis di perawanin kok udh bs kabur
Etik Widarwati Dtt Wtda
musuh lg
Etik Widarwati Dtt Wtda
sudah mulai berubah y
Etik Widarwati Dtt Wtda
lama2 suka ya ...
Etik Widarwati Dtt Wtda
banyak musuhnyq
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!