NovelToon NovelToon
11 (Peringatan)

11 (Peringatan)

Status: tamat
Genre:Action / Tamat / Balas Dendam / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:2.2k
Nilai: 5
Nama Author: Tasya_putt

Peraturan sekolah yang membuat semua siswa-siswi sekolah merasa takut jika melanggar 1 kesalahan saja. Dimana jika terjadi kesalahan akan terjadinya sesuatu yang membuat dirinya tidak bisa melihat Bumi lagi.

Angka Lahir 11 menjadi tidak tenang karena Hidupnya akan menjadi giliran selanjutnya jika melanggar atau melakukan kesalahan tersebut.

Permainan itu perlahan hancur ketika Datangnya Seorang wanita dari luar negara yang berperan sebagai Siswa Pertukaran Pelajar. Dan mulai mencari cara untuk menggagalkan Permainan tersebut bahkan ingin sekali menghancurkannya.


Real Hasil Karya Author sendiri, Jangan lupa dukung Aku ya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tasya_putt, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kesepakatan

Mendorong tubuh wanita lemah itu ke dinding kelas, bahunya penuh dengan lebam di balik seragamnya.

Menahan rasa sakit di sekujur tubuhnya, karena menerima pembullyan dari Geng Itu.

" Yak Sumin-a, kenapa kau tidak percaya padaku hah? Aku akan mengembalikan barang berhargamu itu... Tetapi kau tidak memberikannya padaku, terpaksa aku memberi pelajaran padamu agar kau sadar, bahwa apapun barang milik berhargamu itu bisa saja menjadi milikku " Ucapnya dengan mencengkam rahangnya dengan sedikit kencang lalu melepaskannya dengan keras.

" Kumohon sweater itu pemberian terakhir dari ibuku, aku menyimpannya dengan sangat baik. Jadi kumohon jangan sweater itu. " Memohon pada Ha Yoon

" Sudah kubilang, aku akan mengembalikannya BOD*H " Bentak Ha Yoon membuat Sumin menundukkan kepalanya.

Beranjak dari jongkoknya dan menatap Sumin Yang sedang meringkuk ketakutan.

" Sudahlah, kau manusia tidak berguna. Barang sampah kayak gini masih saja kau simpan. Dasar anak miskin "  Melempar Sweaternya lalu menendang kaki Kiri Sumin dan beranjak menuju luar dari Kelas.

Setelah Ha Yoon keluar dari kelas, Sumin menangis tersedu-sedu mengatakan barang berharga sangat tidak berguna? Bahkan sweater pemberian terakhir dari ibunya sangatlah langka, bahkan tidak bisa di beli ataupun berikan pada siapapun itu.

Perlahan Sumin melipat sweaternya dengan  sangat rapih, lalu memasukkannya kedalam loker miliknya. Tidak lupa untuk mengunci lokernya agar tetap aman.

Saat ingin keluar dari kelas, Sumin sedikit terkejut karena ada seseorang yang berdiam diri di depan Pintu kelas dengan wajah yang datar.

" Maaf, kau mencari siapa? " Tanya Sumin sambil mengusap bekas airmata di pipinya.

" Kamu " Jawab singkat

" Saya? " Dia menganggukkan kepalanya sedikit.

Sumin sedikit curiga dengan orang yang di hadapannya.

" Ada perlu apa dengan saya? " Sambil menunjuk diri sendiri.

" Ikuti aku " 

Sumin pun mengikuti Orang itu dengan rasa sedikit penasaran, ia juga merasa sedikit takut. Lantaran Sumin sering sekali dibully, dirinya berfikir akan diperlakukan buruk lagi oleh orang ini.

Mereka berdua berdiri di depan gudang yang sudah lama tidak terpakai, dan jarang di lewati siswa-siswi di sekolahnya.

" Kenapa di tempat sepi seperti ini? " Dengan wajah cemasnya

" Kau ingin terbebas dari siksaanmu itu? " Tanya orang itu

Sumin berfikir apa maksudnya ini? Apakah orang ini akan membantu dirinya dari masalahnya?

" Maksudnya apa? Aku tidak mengerti " Ujar bingung

" Aku tahu kau sudah lama di tinggal oleh keluargamu, termasuk ibumu. Lalu ayahmu yang bahkan menjadi bebanmu, dan kau harus menanggung semua hutang-hutang ayahmu, benar begitu? Bahkan rumah sewamu juga sudah 4 bulan belum terbayarkan juga. Dan satu lagi... Kau pernah terlintas dalam otakmu terpaksa untuk bekerja diklub malam sebagai... " Ucapnya gantung, karena ditahan oleh Sumin

" Cukup, kumohon cukup " Sudah tidak tahan dengan ucapan orang ini, karena sudah kelewat benar.

Sumin menundukkan kepalanya dan meneteskan airmatanya, hidupnya memang sudah begitu hancur. Seharusnya seusianya harus merasakan bahagianya sebagai Anak Remaja yang lainnya, bukannya yang harus menanggung beban hutang Ayahnya yang begitu menumpuk.

" Kurasa kau ingin aku melakukan sesuatu kan? " Tanya Sumin dengan wajah sedihnya

" Benar, aku akan melunasi semua hutang Ayahmu itu termasuk Rumah sewamu. Tetapi itupun tidak Gratis, kau harus melakukan sesuatu apa yang aku perintahkan " Dengan senyum miringnya.

Jika Sumin menerimanya, Apakah hidupnya akan tentram? Dirinya akan terbebas dari orang yang selalu menagih hutang ayahnya, termasuk uang Rumah Sewanya.

Sumin mencoba berfikir untuk menerima tawaran orang itu.

Dalam beberapa menit, Sumin mengangkat kepalanya. Dan mengucapkan kalimat yang membuat orang misterius itu tersenyum tipis.

" Jika aku menerimanya, apakah semua hutang ayahku dan uang Rumah sewaku akan lunas? " 

" Tentu " 

" Baiklah aku menerimanya " Jawabnya dengan penuh tekad

°°°°

Di dalam kamar berhari-hari sangatlah bosan, hanya duduk, tidur dan bahkan bersantai pun di atas Ranjang tempat tidur.

Yong Jin tidak mau melepaskan borgolnya, karena terlalu takut jika Yesha Akan kabur darinya.

Yesha hanya menatap tangannya yang terborgol dan tak bisa lepas, hanya menghembuskan nafas beratnya. Harus dengan cara apa lagi Yong Jin mau melepaskan dirinya.

Bahkan dengan bujukkan apapun tetap saja Yong Jin tidak mau melepaskan Borgol itu.

Pintu kamar terbuka lebar.... 

" Sayang... Lihat apa ini yang aku bawa? " Menunjukkan Paper bag kertas berwarna Coklat di depannya

" Apa itu? " Balasnya dengan wajah datarnya

" Aku membeli makanan untuk kita berdua, cahh... Aku membelikanmu Ttoppoki, kimbab dan chicken krispy saus pedas, sedangkan punyaku hanya jajangmyeon saja. Oh iya aku lupa, aku juga membeli minuman... Ini untukmu Jus melon kesukaanmu. " Dengan senyuman manisnya.

Kenapa sikapnya selalu berubah-ubah, terkadang Yong Jin Baik, ramah dan juga penyayang. Tidak lama sikapnya berubah menjadi tempramen, marah bahkan selalu bersikap Kasar padanya.

Cukup Yesha sabar dalam menghadapi Yong Jin demi keselamatannya.

" Sayang... Ayo makan " Suruh Yong Jin sambil menyeruput mie jajangmyeon miliknya

" Apa kau buta? Kau tidak lihat keadaanku sekarang? " Tidak bisa dipercaya, Dia menyuruh Yesha makan. Tetapi Tangan kanannya terborgol, ini sangat tidak nyaman.

Iya juga ya? Yong Jin tidak berpikiran kesana, dengan cepat Yong Jin merogoh kuncinya di belakang Saku celana Jeansnya, lalu melepaskan Borgolnya.

" Nah, sudah kan? Ayo cepat makan " Kembali menarik Mie jajangmyeon miliknya

Melihat menu makanan yang Yong Jin beli untuknya, merasa teringat dengan masakan yang Abram buat semasa mereka bertiga masih bersama.

Mengingat nasi Goreng merah itu, yang dibuat Wisna sampai Abram dan Yesha tidak kuat menahan pedasnya.

Yesha merasa Rindu pada mereka berdua.

" Oppa " Panggil Yesha

" Wae? " Menoleh pada Yesha

" Aku ingin bersekolah lagi, aku rindu temanku " Menundukkan kepalanya dengan menahan tangisnya

Melihat Yesha seperti itu, Yong Jin merasa iba dengannya.

" Andwe (tidak) " Menggelengkan kepalanya

" Wae? (Kenapa?) " Mengkerutkan kedua alisnya

" Aku takut kau kabur dariku " Lirih Yong Jin menundukkan kepalanya

Perlahan Yesha mendekati Yong Jin di hadapannya, dan berkata pada Yong Jin bahwa dia tidak akan kabur darinya.

" Oppa pikir aku akan kabur dari mu? " Yong Jin menganggukkan kepalanya

" Lihat aku Oppa " Menurut Yong Jin menatap dirinya

" Aku menyukaimu, bahkan aku pun menyayangi dirimu Oppa, kau tidak percaya padaku? Apakah aku harus membuktikannya padamu sekarang juga? " Mendengar perkataan Yesha membuat Yong Jin ngefreze bahkan tidak berkedip sedikitpun.

Yesha mendekatkan wajahnya pada Wajah Yong Jin, lalu perlahan Yesha menempelkan bibirnya dengan bibir Yong Jin.

Seketika Yong Jin membulatkan kedua matanya, apakah ini nyata? Bukan mimpi?

Setelah selesai Yesha menatap mata bulat milik Yong Jin dengan serius.

" Sudah percaya? Aku menyukaimu Oppa " Menampilkan senyuman manisnya.

Yong Jin menjadi salah tingkah mendapatkan kecupan hangat dari Yesha. Meletakkan Jajangmyeon miliknya dan menutup mulutnya dengan senyuman tipisnya.

" Wae? Apakah kurang? Mau aku tambahkan lagi " Tawarannya pada Yong Jin

" Su..Sudah cukup, kau membuatku menjadi gugup " Menahan senyumnya.

Ternyata kelemahan ada disini, hanya dengan sebuah kecupan saja, Yong Jin bisa jadi salah tingkah seperti ini.

Semoga dengan cara ini Yesha bisa terbebas dari Yong Jin walau hanya sementara.

" Otte? (Bagaimana?) " Menunggu jawaban Darinya

" Baiklah, besok kau mulai bisa Bersekolah. Tapi ingat jika kau berpikiran untuk kabur dariku. Sampai ujung dunia pun akan aku kejar. " Memperingati Yesha.

" Uuuhh so sweetnya " Mencubit kedua pipinya gemas

" Aaaa.... Sakiiitt " Teriak Yong Jin

1
anggita
ooh, sudah lama banget yah sekolahnya😑.
anggita
dukung like👍+ hadiah tonton iklan☝. semoga lancar jaya novelnya 👏
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!