NovelToon NovelToon
Loving You Till The End

Loving You Till The End

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Nikah Kontrak / Pernikahan Kilat / Cinta Paksa
Popularitas:5.1k
Nilai: 5
Nama Author: Hernn Khrnsa

Tujuannya untuk membalas dendam sakit hati 7 tahun lalu justru membuat seorang Faza Nawasena terjebak dalam pusara perasaannya sendiri. Belum lagi, perasaan benci yang dibawa Ashana Lazuardi membuat segalanya jadi semakin rumit.

Kesalahpahaman yang belum terpecahkan, membuat hasrat balas dendam Faza semakin menyala. Ashana dan perusahaan ayahnya yang hampir bangkrut, tak memiliki pilihan selain berkata 'ya' pada kesepakatan pernikahan yang menyesakkan itu.

Keduanya seolah berada di dalam lingkaran api, tak peduli ke arah mana mereka berjalan, keduanya akan tetap terbakar.

Antara benci yang mengakar dan cinta yang belum mekar, manakah yang akan menang?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hernn Khrnsa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

LYTTE 01 — Fate

Ia tak bisa lagi menyembunyikan senyum lebarnya dan merasa bangga atas pencapaiannya sejauh ini. Akhirnya, Faza Nawasena bisa berkata pada dunia dan orang-orang yang telah meremehkannya dahulu, bahwa ia sudah berada di puncak karirnya setelah berbagai usaha dan rintangan yang dilaluinya selama 7 tahun terakhir.

Menjadi pimpinan tertinggi di perusahaan real estate terkenal di ibukota adalah mimpi yang akhirnya berhasil diraihnya dengan kucuran keringat dan air mata. Masih segar dalam ingatannya, hinaan orang-orang itu dan bagaimana mereka memperlakukan Faza layaknya seorang pembantu.

Namun, bukannya menyerah, Faza justru menjadikannya sebagai motivasi untuk bangkit. Dengan tekad dan ketekunannya selama bertahun-tahun, Faza kini mendapat hasilnya.

Ia pandangi ruang kerjanya yang mewah dengan interior kelas atas. Gelar Chief of Executive di meja dengan disertai namanya, berhasil membuat senyum Faza melebar.

"Akhirnya ... akhirnya aku bisa mendapatkan semua ini," katanya bangga dengan diikuti suara tawanya yang khas.

"Selamat atas pencapaian Anda, Tuan!" ucap Albert Kanagara, seorang asisten yang dipercaya oleh Faza untuk mengurus dan mengatur segala hal yang berkaitan dengannya.

"Oh, Albert! Kemarilah. Aku punya pekerjaan untukmu." Faza duduk di kursi kebesarannya dan mengambil sebuah map yang berada di bawah laci meja kerjanya.

Map itu, selalu ia simpan dengan rapi. Karena ia yakin, suatu saat, ia akan membutuhkannya untuk rencana jangka panjang yang ia buat.

"Ya, Tuan. Saya bersedia melakukan apapun untuk Anda dengan senang hati."

"Aku ingin kau mencari seseorang, beberapa hal yang berkaitan dengannya ada di dalam map ini."

Albert meraih map itu, membukanya sesaat lalu mengangguk mantap. "Siap, Tuan. Anda akan mendapatkan semua informasinya besok." Setelah itu, Albert beranjak dari sana.

"Saatnya untuk membalas dendam," kata Faza dengan senyum menyeringai terukir di bibirnya. Wajahnya yang tampan dengan rambut disisir klimis membuat kesan dirinya semakin berwibawa.

Ia selalu membanggakan penampilannya yang paripurna bak model kelas atas. Dengan setelan jas mahal, jam tangan mewah dan gelar di belakang namanya, perempuan mana yang tak terpesona dengan dirinya sekarang?

"Akan kubalas semua hinaan itu dengan setimpal!" katanya dengan penuh percaya diri.

•••

Ashana Lazuardi mengusap pipinya berkali-kali, tetapi air matanya tetap jatuh tanpa diminta. Tiga jam lalu, seorang dokter yang merawat ayahnya selama beberapa hari terakhir, mengumumkan kematian ayah tercintanya, Danendra Lazuardi dengan riwayat serangan jantung.

Ia pandangi lekat-lekat wajah ayahnya yang sudah memucat, seolah ingin merekam wajah itu dengan baik untuk terakhir kalinya.

"Aku sayang Ayah, tapi Tuhan lebih sayang Ayah. Aku hanya bisa berdoa, semoga Allah menempatkan Ayah di sisi terbaik-Nya." Sekali lagi, ia pandangi wajah Danendra sebelum menutupnya dengan kain putih.

Meski sulit, pada akhirnya, Ashana harus melepas kepergian orang-orang tercintanya. Tak peduli seberapa tak siapnya ia untuk kehilangan, semesta tetap memaksanya untuk ikhlas.

Walau terasa sulit untuk menerima, tapi apalah daya seorang Ashana, sebagai manusia, ia hanya bisa berusaha kuat dan tabah menerima takdir yang telah digariskan-Nya. Bahwa hidup dan mati, adalah pasti.

Proses pemakaman Danendra berlangsung begitu haru, beberapa kerabat yang datang turut mengucapkan bela sungkawa atas meninggalnya seorang Danendra Lazuardi.

Pada saat seperti ini, Ashana dapat melihat dengan jelas, siapa yang benar-benar peduli pada keluarga mereka dan mana yang hanya sekadar hadir untuk mengucapkan empati.

Ragam ucapan penyemangat pun turut menggema di telinga Ashana, seolah menjadi nada yang sering didengarnya hari itu. Saat doa-doa selesai dilafalkan, semua orang berbalik pergi.

Tetapi, Ashana masih berdiam di sana, memandangi kedua nisan yang berdampingan. Tahun lalu, ibunya, Nirmala Manawari, yang berprofesi sebagai juru rawat di tempatnya bekerja sekarang, berpulang ke hadapan-Nya karena suatu kecelakaan, kini ayahnya pun menyusul. Sepertinya cinta mereka tak terpisahkan satu sama lain.

"Ayah ... Ibu ... " lirih Ashana sambil mengusap kedua nisan itu secara bergantian. Pelupuk matanya kembali menggenang. Kini hanya tinggal ia sendiri.

Bagaimana aku bisa melanjutkan hidup setelah ini? pikirnya. Dadanya terasa sesak, pundaknya terasa berat. Begini kah rasanya kehilangan semua orang tercinta? Begini kah rasanya ditinggalkan?

"Maafkan aku, jika selama kalian hidup, Asha belum bisa menjadi anak yang berbakti. Maaf jika Asha belum bisa mewujudkan keinginan Ayah dan Ibu."

"Tapi setelah ini, Asha janji akan belajar hidup dengan baik. Asha akan menjadi seorang dokter yang hebat, seperti yang Ibu inginkan, dan menjadi perempuan kuat, seperti yang Ayah mau."

Tangan Asha berganti meraih bunga-bunga yang berada di keranjang tepat di sampingnya. "Meskipun rasanya sulit hidup tanpa kalian, tapi Asha akan tetap mencoba. Asha tidak akan menyerah."

Usai menabur bunga-bunga di atas makam mendiang orang tuanya, Asha berjalan pergi. menjauhi pemakaman.

Ia memilih langsung pulang, setelah serangkaian kejadian selama 3 hari terakhir yang menyita sebagian waktu tidurnya, ia hanya ingin beristirahat dan merebahkan diri.

•••

Keesokan paginya, Asha bangun dengan wajah yang sedikit sembab lantaran menangis semalaman. Netranya melirik jam yang ada di atas nakas. Jarum jam menunjukkan pukul 09.35 pagi.

"Astaga! Aku terlambat!" katanya panik.

Lalu, ia meraih ponselnya yang berada di atas nakas, begitu menyala, puluhan notifikasi membanjiri ponselnya.

Perlahan, ia baca pesan yang masuk. Beberapa pesan berisi ungkapan bela sungkawa, beberapa lagi berisi pesan pengingat bahwa ia ada jadwal kunjungan hari ini.

Dengan waktu yang tersisa, Ashana bergegas membersihkan dirinya. Memoles sedikit riasan pada wajahnya lalu meraih kunci mobilnya dan langsung melaju menuju rumah sakit tempatnya bekerja.

•••

"Maaf, aku terlambat," katanya begitu sampai di ruangan dokter Abi. Abimanyu tersenyum lalu mempersilakan Asha untuk duduk.

"Bagaimana perasaan kamu? Aku turut berduka, ya, Sha. Maaf juga kemarin aku tak bisa ikut ke pemakaman Ayahmu, kebetulan kemarin ada jadwal operasi," kata Abimanyu bersimpati.

Ia turut sedih karena tak bisa menghadiri pemakaman itu padahal dialah yang mengumumkan kematiannya. Ia juga menyesal karena tak bisa mendampingi Ashana di saat-saat terberat baginya.

Perempuan di hadapannya itu memang terlihat kuat dari luar, namun sebenarnya sangat rapuh. Bak kaca yang hampir pecah, sekali saja salah saat disentuh, maka ia akan hancur berkeping-keping.

Ashana mengangguk lalu tersenyum sopan, "Tidak apa-apa Kak Abi, semuanya sudah berlalu. Aku justru mau berterima kasih karena Kak Abi sudah bersedia membantuku merawat Ayah selama beberapa hari terakhir."

"Itu memang sudah tugasku sebagai dokter, Asha." Abimanyu tersenyum lembut, entah mengapa melihat Asha dan wajahnya yang teduh membuat detak jantungnya berdebar lebih cepat.

"Oh ya, kau ada jadwal Sabtu malam?" tanya Abi kemudian.

Ashana mendongak menatapnya, "Entahlah, sepertinya tidak ada. Kenapa Kak?"

"Ehm ... tidak ada apa-apa, tapi jika kau luang, aku ingin mengajakmu pergi, jika kau berkenan." Abimanyu memperbaiki posisi duduknya, sedikit takut jika ajakan kencannya ditolak lagi.

Belum sempat Asha menjawab, dering ponselnya berbunyi. Ia lihat notifikasi dari layar ponselnya, nama seseorang yang amat penting baginya muncul di bagian teratas.

"Maaf Kak Abi, aku harus mengangkat telepon ini. Akan kukabari nanti, ya." Setelahnya Asha berjalan ke luar ruangan Abimanyu.

Dokter spesialis jantung itu, bersandar pasrah, gagal lagi rencananya untuk mengajak Ashana keluar. "Semakin sulit didapatkan, semakin aku ingin mendapatkannya. Yah, mari berdoa saja Abi, semoga ada kabar baik nanti."

•••

Selamat Membaca

Semoga kamu suka dengan cerita ini.

1
EsTehPanas SENJA
3 bulan itu bisa ketinggalan banyak gosip lho ses... percaya deh ses 😌😶
‎ᴸᶠܔ➻🍾⃝ ͩ ᷞHͧSᷡ ͣ🍒⃞⃟🦅
emang dudul jadi laki🤭 udah tahu masih cinta malah egois... 😌
‎ᴸᶠܔ➻🍾⃝ ͩ ᷞHͧSᷡ ͣ🍒⃞⃟🦅
emang dudul jadi laki🤭 udah tahu masih cinta malah egois... 😌
〈⎳Mama Mia
sukurrrrr
〈⎳Mama Mia
enak amat punya teman km ginj
〈⎳Mama Mia
sapa lagi tuh
🦆͜͡⍣⃝ꉣꉣUmu⒋ⷨ͢⚤Ꮶ͢ᮉ᳟🤎§͜¢●⑅⃝ᷟ◌ͩ
Kenangan dengan orang-orang yg kita cintai tidak mudah untuk dilupakan begitu saja walaupun sudah puluhan tahun terlewati
EsTehPanas SENJA
nah nah nah .... apa? masih cinta? 😳😧
EsTehPanas SENJA
hmmmm bapake ashana penyebabnya... 😳
〈⎳Mama Mia
sopo maneh sehhh
〈⎳Mama Mia
Si Asih tenar banget yakk /Facepalm//Facepalm/
〈⎳Mama Mia
wooo bpk nya ternyata biangnya
‎ᴸᶠܔ➻🍾⃝ ͩ ᷞHͧSᷡ ͣ🍒⃞⃟🦅
huf menggantung banget 🥴
‎ᴸᶠܔ➻🍾⃝ ͩ ᷞHͧSᷡ ͣ🍒⃞⃟🦅
no comment bab inii 😳
✍️⃞⃟𝑹𝑨 ••iind•• 🍂🫧
Kenapa sama nel, punyaku peran Mbok Asih juga sama 🤣🤣
EsTehPanas SENJA
hmmm iya yah... tapi bukan berarti langsung di tentang 🤔🤔🤔
‎ᴸᶠܔ➻🍾⃝ ͩ ᷞHͧSᷡ ͣ🍒⃞⃟🦅
kau masih mencintainya Faza gitu ajaa nggak paham🙄
HK: Kudu disembur dulu kayaknya
total 1 replies
‎ᴸᶠܔ➻🍾⃝ ͩ ᷞHͧSᷡ ͣ🍒⃞⃟🦅
emang salah paham 😫😫
‎ᴸᶠܔ➻🍾⃝ ͩ ᷞHͧSᷡ ͣ🍒⃞⃟🦅
kenapa tidak k nyaa bedaa font 🥴
✍️⃞⃟𝑹𝑨 ••iind•• 🍂🫧
Huh atau hah? 🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!