NovelToon NovelToon
Cintaku Kandas Karna Perjodohan

Cintaku Kandas Karna Perjodohan

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Paksa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:2.5k
Nilai: 5
Nama Author: Hani_Hany

Pacaran bertahun² bukan berarti berjodoh, begitulah yang terjadi pada Hera dan pacarnya. Penasaran? Ikuti terus karya Hani_Hany hanya di noveltoon ☆☆☆

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hani_Hany, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB TIGA BELAS

"Alhamdulillah ayah. Ibu juga bahagia sekali, meski tidak setiap kali tapi ini momen yang ditunggu. Apalagi ada cucu kita. Iya kan Opa?" tanya ibu Ros pada sang suami. Putri adalah cucu pertama mereka meski dari anak kedua.

"Betul sekali Oma." jawabnya melirik isterinya mesra. Makan malam mereka sungguh hangat.

"Aku suka disini Oma, Opa, tapi mama pasti gak izinin." jawab Putri jujur. Anak kecil tidak akan berbohong, jika dia nyaman pasti dia akan bilang. Tapi mamanya selalu melarangnya untuk sering datang ke rumah Oma dan Opanya.

"Gak apa-apa nak. Turuti ya kata mama kamu." ucap Oma bijak. Dia tidak memiliki hak sepenuhnya terhadap cucunya, tetapi jika rindu mereka masih bisa bertemu. Tetapi tempat tinggal mama Putri cukup jauh dari Kota P.

"Iya Oma." jawab Putri patuh. Mereka makan dengan khidmat diselingi obrolan ringan.

"Mau nginap berapa malam kak?" tanya Hera pada Aldi sang kakak kedua.

"Mungkin dua malam saja, pekerjaan juga harus segera aku selesaikan. Rencana mau pindah kota lagi." ucap Aldi menatap kedua orang tuanya bergantian.

"Kami hanya bisa mendukungmu nak, mendoakan semoga sehat dan sukses di luar sana." jawab sang ayah. Ayah Rahim menatap anak pertamanya yang tetap santai kerja apa adanya tanpa ingin meraih cita-cita atau pun kesuksesan di luar sana.

"Betul kata ayah. Fokuslah bekerja demi masa depanmu." sahut ibu Rosita. Mereka semua menjadi pendengar yang baik atas saran dan petuah orang tua.

Usai makan malam, Hera menemani Putri bermain di depan televisi sekaligus ruang tamu. Ada juga Oma Ros dan Opa Rahim, kalau Papa Aldi sedang ngobrol bersama Om Udin di teras.

"Bagaimana kerja disini Din?" tanya Aldi pada Udin sang kakak, yang dipanggil tanpa embel-embel. Udin memang anak pertama tapi dia seperti anak bungsu.

"Enak kok kerja di tempatmu itu. Kenapa kamu mau pindah Kota lagi?" tanya Udin penasaran, sang adik suka sekali mencari pengalaman di luar sana, jauh dari orang tua. Beda dengan dirinya yang lebih suka tinggal di rumah.

"Iya. Naik jabatan dan gaji lebih besar." jawab Aldi bangga kerja di PT Telekomunikasi. Padahal Udin juga masuk sebagai anggota Aldi yang harus menjual di konternya. Meski kecil tapi lumayan menghasilkan.

"Baguslah." jawab Udin singkat. Dia gak mau terlalu ikut campur urusan adiknya.

**

"Hore... Putri pintar." ucap Hera semangat. Mereka main ular tangga, ada Hera, Putri, Oma dan Opa juga.

"Iya dong Tante, kan aku anak papa." ucapnya bangga. "Anak mama juga kok." setelah dia pikir, dia gak boleh melupakan mamanya yang selama ini ada untuknya.

"Pintar cucu Oma." gumam Oma Ros pelan. "Ayo Putri tidur nak, sudah malam. Besok main lagi." ucap sang Oma karena waktu menunjukkan pukul 21.00.

"Iya Oma." jawab Putri tapi rasanya masih ingin bermain. Dia masih duduk di karpet depan televisi hingga papa Aldi datang.

"Putri ayo tidur nak." tegurnya, mau tidak mau Putri ke kamar mandi untuk buang air kecil, cuci tangan dan cuci kaki sebelum tidur.

"Ayo tante temani." Hera peka dengan ketakutan Putri yang harus sendirian ke kamar mandi meski dekat.

"Makasih Tante." ucapnya sambil tersenyum.

"Sama-sama Putri. Oya, mau tidur sama tante gak?" tanya Hera serius. Dia menatap Putri yang kemudian menatapnya juga.

"Aku tanya papa ya tan?" ujarnya, dia harus minta izin dulu pada papanya. Jika diizinkan dia akan senang hati tidur dengan tante Hera.

"Okey sayang." jawab Hera semangat. Usai urusan kamar mandi, kini Putri mendekat pada sang papa.

"Pa, boleh gak kalau Putri tidur sama tante Hera?" tanya Putri hati-hati sambil menunduk. Aldi menatap Putri kasihan.

"Nak, kok nunduk. Putri mau apa tadi?" tanya Aldi lembut. Dia pegang pipi sang Putri supaya menatapnya.

"Putri mau tidur sama tante Hera, boleh ya?" tanyanya penuh harap. Aldi tersenyum dan mengangguk setuju.

"Makasih papa." Putri berucap sambil mengecup pipi kanan sang papa lalu pergi menuju kamar Hera sang tante.

"Hai sayang, pelan-pelan dong." ucap Hera ketika melihat kemenakannya begitu antusias masuk dalam kamarnya. Hera sementara membersihkan kasur supaya tidur mereka nyaman.

"Maaf tante." ucap Putri merasa bersalah sambil menunduk. Hera memandang kemenakannya yang hanya diam mematung.

"Okey gak apa, lain kali hati-hati ya!" peringatnya mengusap kepala Putri dengan sayang. Putri mengangguk patuh. Akhirnya Putri dan Tante Hera tidur berdua.

"Siapa ya? Kok ponselku menyala-menyala?" batinnya meraih ponselnya di atas nakas. Memang sengaja dia silent karena tidur dengan kemenakan.

Lampu kamar temaram, jadi terlihat terang ketika ada yang menelfon. "Oh Aldo." gumamnya pelan sambil tersenyum. Hera duduk sejenak, melihat Putri sudah nyenyak tidur. Hera beranjak turun dari kasur untuk keluar kamar.

"[Halo. Kenapa?]" tanya Hera setelah mengangkat panggilannya.

"[Kok ketus sih sayang? Aku kan kangen!]" jawab Aldo manja dari seberang sana. Sedang Hera bingung hendak kemana, di ruang tamu ada ayah dan ibunya, di teras ada kakaknya. Akhirnya dia menuju meja dapur menjadi solusinya.

"[Ini sudah malam Aldo, nanti keluarga aku dengar!]" bisik Hera melalui sambungan teleponnya.

"[Hanya mau nyapa doang sayang, gak macam-macam kok]" ucap Aldo, dia sengaja menelfon malam sebelum tidur supaya bisa mimpiin Hera.

"[Sudah ya, besok ketemu di kampus saja. Aku sekarang tidur sama sepupu aku nih]" ucap Hera pamit menutup sambungannya. Mau tidak mau Aldo terima saja dari pada debat lagi.

Usai menerima telefon, Hera hendak bangkit dari kursinya dan kembali ke kamar. Tapi dia dikagetkan dengan kemunculan sang kakak.

"Itu pacarmu yang biasa kesini?" tanya Udin serius, dia duduk di kursi depan Hera meski dibatasi oleh meja makan.

"Iya. Yang namanya Aldo." jawab Hera jujur. "Tumben ini orang kepo." batin Hera heran.

"Loh, namanya kok mirip namaku?" tanya Aldi yang baru muncul. Dia juga ikut duduk dan nimbrung bertiga. "Jadi ingat masa kecil kalau begini." gumamnya pelan.

"Iya kak. Jadi rindu." sahut Hera setuju. "Kenapa kak Udin tanya-tanya Aldo?" tanya Hera penasaran. Dia menatap Udin penuh selidik.

"Kayak banci itu." ucapnya jujur. Aldi dan Hera menganga, kenapa Udin bisa berpendapat begitu? Pikirnya.

"Kok bisa?" akhirnya keluar juga pertanyaan itu dari mulut Hera. "Emang tahu dari mana?" cecarnya tidak terima pacarnya dikatakan banci meski sama kakak sendiri.

"Biasa ku lihat itu." ucap Udin menggantung. Hera makin penasaran sekaligus kesal dengan Udin yang memberi informasi setengah-setengah.

...----------------...

Maaf ya jika karya Hani tidak semenarik karya orang lain, karya yang Hani buat tentang kisah nyata jadi mengalir begitu saja! Hani susah untuk berhalu atau berimajinasi terlalu tinggi. Terima kasih yang berkenan mampir, semoga sehat selalu dan banyak rezekinya. Aamiin. ♥︎

1
Hani
Hera: ayo bikin acara?
Nurul Hanifah
enak makan2
Nurul Hanifah
semangat update thor
Nurul Hanifah
sukses
Nurul Hanifah
berkarya sesuai dengan kemampuan, jika masih sepi pembaca maka sabar.
Nurul Hanifah
semangat update thor....
Hani
Assalamu'alaikum wr wb. Mampir yuk dikarya sederhana Hani ♡ jangan lupa like dan komen buat Hera ☆
Nurul Hanifah: selalu mampir di karya mu thor
total 1 replies
Hani
siap siap
Hani: siap kk. mksh
☆☆D☆☆♡♡B☆☆♡♡: semangat 1 iklan buat semangat nya, maaf ya cuma iklan🙏✌
total 2 replies
Nurul Hanifah
semangat berkarya thor, abaikan orang yang ingin menjatuhkan mu. buktikan jika kamu pantas menjadi pemenang nya
Nurul Hanifah
semangat update thor
Nurul Hanifah
dah baca sampai selesai sovvia?
Nurul Hanifah
Aldi kayak anak pertama donk!!!
Nurul Hanifah
Hera Hasyim dan Rika Rudi
cocok
💫0m@~ga0eL🔱
oma mampir, semngat Hani, lanjuut 💪
Hani: maaf ya Oma, aku belum sempat mampir dikarya Oma /Pray/
Hani: Terima kasih Oma, semoga suka dg karya aku.
total 2 replies
sovvia
wah lanjut terus Thor
Hani: semangat semangat hehehe
sovvia: wah bab baru nih kak
total 3 replies
sovvia
lanjut /Smile/
Hani: semangat juga Sovia berkarya
sovvia: iya kak hani /Kiss/
total 3 replies
sovvia
lanjut kak
Hani: makasih sudah jadi supporter utama /Smile//Pray/
total 1 replies
Nurul Hanifah
Sahabat laki dan perempuan akan ada yg jatuh cinta...
Nurul Hanifah: tapi dari judul saja sudah kentara thor
Hani: bener banget. lebih bagus jika kedua saling mencintai
total 2 replies
Nurul Hanifah
Keren karya baru lagi thor
sovvia
aku tunggu bab berikutnya kak
sovvia: sama kak hani
Hani: terima kasih Sovvia
total 4 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!