[On-Going] Lili seorang Wanita yang punya masa lalu kelam, mencoba menjadi kepribadian yang baru. Ketika menjalin hubungan Serius dengan Pria selalu gagal. Seperti apa kisah perjalanan Lili yang penuh Lika-liku, apakah Lili bisa mencapai kebahagian hidupnya dengan Pria yang dicintainya. Ikuti kisahnya di NOVELTOON
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siswondo07, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kecewa
Didalam kamar Rama, hanya ada Lili dan Rama. Saling diam satu sama lain, duduk sampingan di ranjang tidur. Hingga pada akhirnya Rama berdiri dari duduknya sambil melangkah ke arah jendela kaca dikamarnya, matanya menatap pemandangan kota malam ini. Rama memulai percakapan kata atas rasa kecewanya pada Lili.
"Saya tidak masalah dengan masa lalu mu, tapi saya kecewa denganmu kenapa tidak jujur dari awal bahwa kau tidak suci dan suka gonta-ganti pasangan. Kalo jujur dari awal pun aku hargai kejujuranmu, aku tetap mau menjadi pendamping hidupmu asal kau janji berubah menjadi wanita baik. Tapi kalo bohong seperti ini hanya demi menjadi sempurna di mataku, maka aku merasa tidak tahu lagi harus bagaimana!" Ungkap panjang lebar atas kekecewaan Rama pada Lili.
Lili mendengar ucapan kecewa Rama lekas meneteskan ai mata dikedua matanya. Lili melangkah memeluk Rama dari belakang dan berkata dengan memohon agar hatinya luluh.
"Aku minta maaf Rama, aku memang bodoh tidak jujur mengenai masa laluku sejak awal kau menyatakan cinta. Maafkanlah diriku, berilah kesempatan pada wanita yang sudah mencintaimu sepenuh hati." Ucap dengan sesegukan tangisan.
Rama lalu melepaskan pelukan Lili dan menoleh kearah Lili. Lalu berkata "Lihat wajahku Lili!" Ucap lembut Rama.
Lili menoleh kearah wajah Rama dan menatapnya dengan lekat.
Rama memegang kedua tangan Lili, wajahnya tersenyum kecil dan mengucapkan "Aku tidak suka kebohongan, walau aku cinta padamu saat ini dan seterusnya. Aku tidak bisa mentoleransi kebohongan besar mu. Aku ingin kita renggang lebih dulu, bahkan jangan saling berhubungan lewat sosial media atau bertemu. Aku ingin lepas darimu untuk sementara waktu." Ungkap Rama.
"Aku tidak sanggup, apa kau akan menyiksaku? Ujar Lili sambil menangis sesegukan dan bertanya soal perasaannya.
"Mengertilah! Perasaanku jauh lebih sakit atas kebohonganmu." Jawab Rama wajahnya kalut dan tidak tersenyum lagi pada Lili.
"Aku mohon Rama. Aku nggak bisa tanpamu saat ini." Ungkap Lili yang masih memohon dan memegang tangan Rama begitu eratnya.
Rama melepas tangan Lili begitu saja dan melangkah begitu sakit menuju ke pintu kamarnya, Rama membuka pintu itu agar Lili bisa secepatnya meninggalkan kamarnya dan pulang karena sopir pribadi Rama sudah menunggu didepan rumahnya.
"Keluarlah dari kamarku, pulanglah." Ucap Rama dengan tatapan dingin.
Lili sudah tidak bisa memohon lagi, ia memutuskan untuk keluar dari kamar Rama dan melangkah juntai dengan tangisannya yang berderai, melangkah setengah berlari menuju ke mobil. Lili masuk mobil dan Mobil melaju meninggalkan rumah itu. Didalam Mobil Lili masih menangisi Rama.
Rama berdiri menatap jendela kaca, pandangannya melihat mobil yang mengantarkan Lili, disitu Lili terlihat masuk kedalam mobil dengan penuh kesedihan. Rama melihat dengan wajah gundah gulana, rasa tak tega memperlakukan kekasih hatinya seperti ini, namun dirinya sudah berprinsip jika tidak jujur dari awal mengenai hal yang besar dan berbohong sampai sejauh ini, maka menjauh dan pisah adalah solusi terkahir. Hingga Mobil itu sudah pergi keluar gerbang, mata Rama masih menatap lekat ke arah Mobil itu.
Rama tidak akan menghubungi lewat manapun. Ia akan sendiri dulu memikirkan semua dan masa depannya.
*
Diruang tamu, Mama Rama mengajak Talita untuk mengobrol hal penting tentang malam ini. Nampak ada hal penting yang akan dibicarakan oleh Mama Rama. Mama Rama dan Talita duduk di sofa.
"Makasi untuk malam ini Talita. Kamu luar biasa." Ucap Mama Rama pada Talita.
Talita nampak ada rasa kurang nyaman dan tidak bisa tersenyum melihat kejadian malam ini. "Sama-sama Tante." Jawab Talita dengan nada datar.
Mama Rama mendengar jawaban data itu lekas menoleh ke arah Talita dan melihat dengan seksama. "Kau kenapa? Masih sakit hati dengan tamparan Rama. Tante akan ganti berapapun uang yang kamu minta atas tamparan Rama. Berapa yang kamu mau? Sebutkan." Ungkap Mama Rama, lalu menampar dengan sebuah pertanyaan.
Mendengar ucapan Mama Rama membuat Talita sedikit merasa sakit hati, semua orang kaya bisa membeli segalanya dengan uang. Talita lalu berkata? "Saya merasa dipermalukan juga dengan anak Tante dan ditampar sampai harga diri saya hilang. Saya tidak mau uang, saya minta menjadi Menantu Tante." Ucap Talita, tatapannya tajam menatap Tante Rama.
Mama Rama mendengar jawaban dari Talita begitu kaget dan menatap lekat wajah Talita. Mama Rama lekas berdiri dari duduknya dan menyuruh Talita berdiri "Kamu berdiri?" Ucap Mama Rama.
Talita berdiri dari duduknya, menunggu apa yang akan diucapkan Mama Rama.
"Lili pilihan hati Rama saja tidak saya terima menjadi menantu, apalagi kamu yang tidak ada dihati Rama. Kamu dan Lili sama saja, sama-sama punya rekam jejak masa lalu yang jelek. Saya tidak akan merekomendasikan kamu sebagai menantu saya, sampai kapanpun tidak akan terjadi! Camkan itu Talita." Ungkap dengan penekanan nada tegas Mama Rama.
Talita hanya diam dan merasa sakit hati dengan ucapan Mama Rama. Kedua tangannya menggenggam dengan eratnya dan giginya menggesek-gesek menahan amarah dendam.
"Kita sudah cukup dari sini, saya akan transfer uangnya uang lebih banyak dari kemarin. Sekarang pulanglah, acaranya sudah selesai." Ungkap Mama Rama, lalu melangkah pergi meninggalkan Talita dari ruang keluarga itu seorang diri.
Talita menatap lekat kepergian Mama Rama, nampak jalan satu-satunya adalah balas dendam. Talita juga lekas pergi meninggalkan rumah itu untuk pulang.
*