Xin yan yang baru berumur 9 tahun harus melihat kakaknya sendiri mati dengan matanya, pada saat hari pernikahan kakaknya Xún yan dan sang Kaisar.
kecantikan Xún Yan sangat membuat iri para Selir Kaisar. mereka pun bersatu dan merencanakan untuk membunuh Xún Yan pada malam pertamanya, Pemaisuri merupakan kepala yang mengatur pembunuhan tersebut dengan serapi mungkin.
Xin Yan ikut kakaknya ke istana karena kedua orang tuanya telah tiada, dan pada malam pertama ia yang nakal diam-diam masuk ke kamar kakaknya untuk mengejutkanya, namun tragisnya ia harus melihat kejadian berdarah. kakaknya yang tak sengaja melihat ia bersembunyi di bawah kasur, memintanya untuk tetap diam, walau sudah berluruman darah. para Selir tertawa menikmati menyiksa dan membunuh Xún Yan, saat itulah muncul Balas Dendam Terbesar di hati Xin Yan untuk kematian kakaknya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sayida, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 26
"tujuan kami disini, ingin melakukan perdamaian, dengan meminta tanah kekaisaran di bagian utara, tapi, kami tidak memintanya dengan percuma, kami ingin melakukan negosiasi dengan yang mulia, bagaimana?"ucap Agries penuh percaya diri.
"Apa?, tapi itu samasekali tidak terdengar seperti ingin berdamai? Tuan Agries, aku rasa kamu berlebihan"ucap Permaisuri Mingmei, yang mencoba bersikap tegas.
"yaah... Saya juga tidak memintanya dengan percuma, saya mengatakan hal tersebut jika saya menang dalam pertandingan ini, saya ingin mendapatkan tanah kalian dari utara, tapi jika kalian yang menang, kalian bisa meminta sesuatu milik kami yang lainya, kami tidak masalah, ini yang saya maksud dari perdamaian"seru Agries lagi.
Mendengar itu, Kaisar mengerutkan kedua alisnya, sambil menatap Agries, "pertandingan? Pertandingan apa yang kamu maksud?"tanya Kaisar Jinxing.
"ini... Semacam permainan yang mulia Kaisar, jika Kekaisaran bisa mengalahkan tiga tantangan yang kami berikan, jika kita menang, tana utara harus menjadi miliki kami, tapi jika kami kalah, kami akan menuruti keinginan kekaisaran. Apa Kaisar tertarik?"saran Agries.
"Yang mulia, apa aku bisa beri saran?"tanya Pangeran Mahkota Li Wei, langsung berdiri juga dari tempat duduknya saat mendengar, tawaran permainan dari lawan.
"yah, silahkan Pangeran Mahkota"ucap Kaisar Jinxing, memberi waktu untuk Pangeran Li Wei, mengutarakan pendapatnya.
"maaf tuan Agreis, tapi saya rasa, tantangan ini, sangat menguntungkan wilayah kalian di banding wilayah kami. Kami tidak mudah di perdayai, jadi lebih baik, kita rubah saja, pertandingan ini, menjadi negosiasi menukar sesuatu yang menguntungkan satu sama lain?, bagaimana tuan Agries?"tanya Pangeran Li Wei dengan wajah serius.
Mendengar pernyataan tersebut, kelima orang dari negara asing tersebut, mulai tertawa pelan. "haha, kami meminta maaf, tapi kami tidak bisa merubah apa yang sudah kami rencanakan, apa Pangeran Mahkota dari negara Kekaisaran sudah takut sebelum bermain?, hahaha"ucap pria asing bertubuh gendut.
"Kak? Apa benar kamu takut dengan mereka? Jika aku adalah kamu, aku pasti akan menerima tantangan ini"seru Pangeran Huáng Jiàn, saat melihat Li Wei di rendahkan, ia bukanya membela kakaknya, tapi malah ikut menertawakan Pangeran Li Wei. perlakuannya itu langsung mendapatkan tatapan tajam dari Kaisar Jinxing. Selir Coū, yang sedari tadi diam, dikarenakan mereka semua di suruh tenang dan diam oleh Permaisuri Mingmei.
Namun dia tidak bisa menahannya lagi, ke putranya yang ia pikir bodoh itu. Ia dengan cepat mencubit perut Pangeran Huáng Jiàn dengan kuat. Sehingga membuat Pangeran Huáng Jiàn, memberontak.
"AKH! SAKIT IBU! KENAPA KAMU MENCUBIT AKU!? KENAPA INI? APA AKU SALAH BICARA!?"teriak Pangeran Huáng Jiàn. Membuat semua orang yang berada disana mulai memperhatikan dia.
"Pangeran! Apa yang sedang kamu teriaki?"ucap Kaisar, tidak menyukai kelancangan Putra keduanya itu.
"a_ayah_"
"_mohon maaf yang mulia, saya akan memberikan anak ini sedikit pembelajaran, maafkan kami, kami izin undur diri"potong Selir Coū cepat, dan di setujui oleh Kaisar.
Selir Coū yang mendapatkan izin Kaisar, itu, langsung saja menarik putranya keluar dari dalam istana, Pangeran Huáng Jiàn, sempat menolak, tapi ia merasa malu dengan tatapan orang-orang terutama Kaisar sendiri. Dengan hati yang kesal. Pangeran Huáng Jiàn,mengikuti ibunya keluar ruangan aula istana Kekaisaran.
*aah? Masalah ibu dan anak laki-lakinya? sepertinya aku menemukan jalan baru untuk menjatuhkan Selir Coū*batin Xin Yan, yang diam-diam tersenyum, kembali menargetkan Selir Coū.
Kembali ke permainan yang di tawarkan oleh musuh asing kepada Kaisar Jinxing. Mereka yang sedari tadi terdiam. Akhirnya Kaisar setuju, walau Pangeran Li Wei tetap melarang ayahnya agar tidak cepat terpancing, dengan ucapan mereka. Namun terlambat, Kaisar Jinxing lebih mengutamakan harga dirinya. Di banding apapun itu.
"baik. saya setuju dengan tantangan kalian!"jawaban Kaisar Jinxing, membuat semua orang terutama para menteri berteriak tidak setuju.
"yang mulia Kaisar agung, tidak bisa, kita tidak tau permainan apa nanti yang akan menguntungkan mereka,_"
"_haha, tidak, permainan ini sangatlah umum, bahkan anak kecil di negara kami bisa memainkannya"potong Agries, mencoba lagi memancing Kaisar Jinxing.
"permainan apa itu?"tanya Kaisar langsung terpancing.
"heh, kami membawa sebuah rubik, bawa kemari rubik itu sodaraku"panggil Agries kepada pria gendut, dan dengan penuh kesombongan, pria gendut itu pun berdiri, sambil membawa benda yang di tutupi kain hitam.
Agries pun membuka penutup kain hitam tersebut, dan bisa terlihat sebuah kotak kecil yang tersusun rapi membentuk segi empat dan memiliki 4 warna yang berantakan.
"yang mulia, ini di sebut Rubik, cara memainkannya itu, kita harus menggunakan logika, memutar kota ini, agar warna yang berantakan menjadi selaras"seru Agries, mengambil rubik tersebut dan mulai memainkannya sambil menunjukan caranya kepada Kaisar Jinxing.
Dan dengan 5 menit saja, Agries berhasil memecahkan masalah rubik yang teracak tadi. "seperti ini yang mulia, sekarang giliran kalian, para cendikiawan kalian bisa mencobanya"Lirih Agries kembali memberikan rubik tersebut, kepada pria bertubuh gendut untuk di acak lagi.
"astaga! Permainan macam apa itu, kelihatan sangat sulit"gumam Permaisuri Mingmei di samping Kaisar, yang juga baru pertama kali melihatnya permainan serumit itu.
"siapa yang bisa memecahkan rubik ini, akan aku berikan ia hadiah!"seruan Kaisar kepada semua orang yang hadir.
Mendengar hadiah, tentu saja semua orang dengan semangat mencoba Rubik tersebut, dari para cendikiawan, Pejabat, maupun para menteri, namun mereka yang mencoba selalu berakhir dengan kata menyerah.
"hahaha sepertinya, di permainan pertama ini, kami yang akan menang"lirih Agries penuh kesombongan.
"pertama? jika ada pertama pasti ada yang berikutnya?tanya Selir Àn Mei.
"benar nyonya, kami menawarkan tiga permainan, jika kalian kalah di permainan pertama, maka ada kesempatan kedua, jadi tidak usah khawatir jika kalian kalah untuk permainan pertama ini"jawab Agries.
"pft..."dari tempat yang sama, Xin Yan tertawa pelan, saat mendengar ucapan Agries.
"Ileana? kenapa kamu tertawa?"tanya Putri Mei Ling penasaran.
"apa kamu ingin tau apa yang aku tertawakan?"tanya Xin Yan balik. dan di jawab oleh Putri Mei Ling dengan anggukan kepala berkali-kali, sambil menatap Xin Yan penasaran.
senyuman pun mekar di wajah Xin Yan, ia langsung berdiri dari sana, membuat semua orang pun mulai memperhatikannya.
"tuan Agries, anda mengatakan tidak masalah jika kami kalah dalam permainan ini bukan? Bagaimana jika saya mengatakan hal yang sama. tidak apa jika kalian lah yang kalah dalam permainan ini? dan jika kita menang, apa bisa kita meminta sesuatu yang lebih dari negara kalian? Seperti senjata dan juga seluruh wilayah kerajaan Bowli!?"ucap Xin Yan lantang di hadapan semua orang.
"apa!? Apa yang di katakan nona muda ini, itu tidak mungkin_"
"_tidak mungkin kalian kalah? Karena dari awal kalian sudah merencanakan kemenangan kalian_"potong Xin Yan langsung. Membuat kelima orang asing itu terdiam tidak bisa mengeluarkan suara mereka.
"Itu benar! Sepertinya, mereka ini sudah merencanakan keberhasilan mereka melalui permainan ini, mereka ingin mendapatkan keutungan mereka sendiri dan tidak membiarkan kami juga mendapatkan keuntungan melainkan kekalahan! Trik ini cukup jahat!"balas seorang pejabat, dan di setujui oleh semua orang yang berada di dalam kekaisaran, tersebut.
"Hey! Tunggu dulu, yang mulia, semua ini tidaklah benar!"
"jika tidak benar, maka Tuan Agries harusnya mengiyakan juga permintaan dari kami, jika kami menang bukan? Apa kini kalian yang mulai merasa takut?"lirih Xin Yan, balik memancing lawan.
"TENTU TIDAK! BAIKLAH! KAMI SETUJU! KAMI AKAN MEMBERIKAN SELURUH WILAYAH KERAJAAN, TAPI JIKA KAMI MENANG JUGA, KALIAN SEMUA HARUS KELUAR DARI KEKAISARAN INI, DAN BERIKAN TAHTA ITU KEPADA KAMI! BAGAIMANA?"teriak Agries dengan marah, mulai menambah api.
semua orang yang mendengar hal tersebut, sontak saja berteriak kata "Tidak!"
Bersambung...
6 cangkir kopi buat author biar tambah semangat
semoga balas dendam nya lebih sadis lagi ya karena gue suka tuh Ama yg sadis sadis