Henny Trianti pemeran utama (Gadis ceria yang menutupi banyak masalah hidupnya dengan tawa dan canda khas miliknya, penulis novel paling banyak dibicarakan dengan 45 novel yang sudah terbit, lulusan sarjana sastra dari Universitas terkenal di kota Y tempat tinggal nya). Dilanjut oleh Kiara Hertanti (gadis seumuran Henny yang juga dikenal sebagai penulis novel yang berhasil menerbitkan 33 novel, lulusan sarjana sastra dari Universitas X sama dengan Henny).
Wildani Erickson (Pria paling banyak dibincangkan para wanita muda karena berhasil menjadi pebisnis paling muda di kota tempat mereka tinggal) . Tiga pemeran utama paling di sorot di kota Y ini berhasil mencuri banyak perhatian setiap perusahaan besar di seluruh Asia.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon asrwi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
AG & IG
Pagi hari yang tak pernah di harapkan oleh Henny pun datang dengan cahaya matahari yang kian cerah.
Mata Henny mulai menyergit karna terganggu dengan cahaya yang mulai masuk dari sela-sela jendela kamar hotel itu.
Dengan badan nya yang sakit dan pegal Henny, bangun dan menyandarkan kepalanya ke penyanggah tempat tidur itu.
Henny ingin sekali menangis dan teriak saat melihat tubuhnya yang penuh dengan bekas permainan panas semalam.
Dia melihat ke arah pria yang sudah menemani nya tidur itu, Henny kenal betul dengan wajah pria pemilik nama Wildani Erickson itu.
Henny mengutuki dirinya yang malah memilih kabur malam itu dan membuatnya terjebak dalam situasi seperti ini.
Dengan sangat berhati-hati Henny turun dengan menahan rasa perih di seluruh tubuhnya, dan tak sengaja dia menginjak plastik kecil dan saat dia lihat Henny pun sedikit lega setidaknya dia tidak hamil.
Setelah membersihkan dirinya di kamar mandi dia dengan buru-buru langsung keluar meninggalkan Dani begitu saja.
Sampai di kost nya Henny mengguyur tubuhnya dengan air yang bersumber dari shower di kamar mandi nya.
Henny mencoba menghapus jejak jejak merah yang ada di leher nya namun bukannya makin hilang malah justru semakin terlihat.
"Arghhhhhhh gue harus gimana kalau udah gini?" Bingung nya sambil menangis.
Dia keluar begitu saja dari dalam kamar mandi dan mengambil handphone nya lalu mencari nomor Magdalena disana.
Henny pun memilih untuk tidak datang kerja hari itu dengan alasan kurang sehat, untung saja Magdalena memakluminya nya karna kebetulan tidak ada pekerjaan mendadak atau yang sangat urgent yang harus dia tangani.
Henny kembali ke kamar mandi dan kembali duduk di bawah shower semua ingatan yang tidak dia harapkan itu menghantui pikirannya saat ini.
Perbuatan nya kali ini benar-benar membuat nya kehilangan harga diri, dia juga kepikiran dengan pertemuan rapat yang akan diadakan pekan depan bersama Dani, bagaimana caranya Henny menghadapi situasi tersebut.
Henny juga sangat menyalah kan dirinya karna percaya pada Kiara malam itu, anda saja dia menolak ajakan Kiara pasti hal itu tak terjadi.
Tapi tidak tahu kenapa tetap saja ada perasaan lega Henny karna yang tidur dengannya bukan orang suruhan Kiara melainkan Dani.
Henny benar-benar semakin menyimpan dendam pada Kiara, dia tidak bisa tinggal diam kali ini.
"Gue bakal buat Lo nyesal......!!!" Katanya dengan tegas.
Sementara di kamar hotel itu Dani pun mulai terbangun karna jam bangun paginya sudah tiba.
Dani mengecek sebelahnya dengan metabayke arah sampingnya namun dia tak menemukan Henny disana.
Dengan kesadaran yang masih belum terkumpul Dani langsung terduduk dan memastikan lagi dan benar saja Henny sudah tidak di samping nya lagi.
"Kemana dia??" Tanya Dani berbicara sendiri sambil berjalan mengecek ke arah kamar mandi.
Dani merasa sedikit kecewa karna setelah kejadian semalam Henny malah meninggalkan nya begitu saja.
Melihat jam sudah dekat dengan jam kerja nya dia pun memutuskan untuk langsung mandi dan dengan handuk yang masih terlilit di pinggangnya, supir pribadi nya datang mengantarkan sepasang jas yang akan dia gunakan hari ini.
Dani menutup kembali pintu kamar nya lalu menuju ke arah cermin, melihat ada bekas gigitan Henny yang tertinggal di dada, dan leher nya itu Dani kembali teringat dengan malam panas yang dia habiskan dengan gadis cantik itu.
Namun secarik kertas tiba-tiba dia temukan di atas meja yang berada di samping tempat tidur itu.
Isi kertas itu bertuliskan "Maaf gue udah lancang tidur sama Lo, gue harap ini gak bakal sampai ke mana-mana yah, tolong rahasiakan semuanya. Gue bakal ganti rugi atas ketidak nyamanan yang Lo rasakan semalam, dan sekali lagi ini masalah pribadi kita jadi tolong hanya kita saja yang tahu. Ini nomor telepon gue kalau Lo mau minta ganti rugi Lo bisa chat gue dan pilih tempat dimana Lo mau ketemu sama gue dan buat aja jumlah nominal yang Lo mau sebagai ganti rugi nya, maaf yah sekali lagi"
Dani meremas kertas itu penuh amarah, dia mengambil kartu nama Henny yang di dalamnya ada nomor handphone nya.
Dani mengantongi kartu nama itu, dan langsung pergi meninggalkan tempat itu dengan kertas yang masih dia genggam dengan erat ditangannya.
"Jadi Lo hanya jadiin gue sebagai pria bayaran Lo? Henny Trianti..." Katanya dalam hatinya sembari membaca kartu nama dia pegang.
"Jangan langsung ke kantor, ke Aurora Group saja...." Perintah Dani pada supirnya.
Hanya butuh beberapa menit saja, mobil mereka sudah parkir di depan Aurora Group itu.
Dengan surat yang masih di kepal oleh Dani, dia masuk dengan hati yang penuh amarah.
"Pak Dani...." Sapa Magdalena saat melihat Dani berjalan menuju ke meja resepsionis
"Baguslah saya langsung ketemu dengan anda" sapa Dani kembali.
Dengan sopan Magdalena mengajak Dani bicara di ruang khusus untuk tamu di lantai dua.
Kiara yang melihat sosok pria tampan idamannya itu langsung cari perhatian, saat dia melihat ada yang membawakan minuman kearah meja mereka, Kiara dengan cepat meminta dan dia yang mengantarkan nya.
"Ehhh Kiara, sini dulu" panggil Magdalena saat Kiara sudah meletakkan minuman itu di meja mereka
Kiara langsung senyum dengan penuh kemenangan "Iya Bu, kenapa?" Tanya Kiara
"Pak Dani ini salah satu penulis di sini, silahkan perkenalkan diri kamu" kata Magdalena
"Perkenalkan pak saya Kiara penulis yang aktif sampai saat ini di Aurora Group, senang bertemu dengan bapak" ucap Kiara dengan sopan.
"Salam kenal juga" jawab Dani dengan singkat tanpa memperkenalkan diri nya kembali.
"Saya kesini dengan tujuan ingin bertemu dengan Henny Trianti" ucap Dani mengalihkan pembicaraan dengan tegas.
"Ouhh Henny pak, aduhh pak hari ini kebetulan Henny tidak masuk kerja, dia ijin pak karna sedang tidak enak badan" jawab Magdalena.
"Cari Henny pak? Kalau boleh tahu soal apa pak, apa soal tulisan soalnya saya juga paham kok pak soal tulisan" Ucap Kiara dengan percaya diri nya.
"Maaf sebelum nya tapi ini urusan pribadi saya dengan Henny" Ucap Dani
"Kalau memang Henny tidak disini, kalau begitu saya permisi saja yah Bu, maaf sudah mengganggu" balas Dani lagi
Magdalena pun mengantarkan Dani hingga ke depan senyara Kiara langsung ke masuk ke dalam ruang kerja mereka.
"Tapi pak kalau memang urusan bapak dengan Henny sangat urgent bapak bisa langsung ke kost nya saja"
"Dimana kost nya Bu kalau saya boleh tahu?" Tanya Dani lagi
"Boleh pak, itu di seberang jalan Gatot ada kost pink bertingkat, kamar Henny ada di lantai tiga nomor 34" ucap Magdalena memberi tahu kan nya.
Setelah itu pergilah Dani menuju tempat kost Henny sesuai dengan yang di tunjukkan oleh Magdalena.
Sementara di ruang kerjanya Kiara menelpon orang suruhannya semalam.
"Gimana? Mana vidio nya kenapa kalian belum ngirim sampai sekarang?" Tanya Kiara
"Aduhhh anuhh non, gimana yahh semalam dia malah kabur non" jawab salah satu nya dari telepon itu
"APA??? KALIAN BILANG KABUR" Tanpa mendengar jawaban dari mereka Kiara langsung mematikan panggilan telepon itu.
"Argggggggggg kurang ajar!!!!!" Teriak Kiara dengan kesal, dia tak terima dengan kabar itu.
Emosi Kiara tak kunjung Redah semua yang sudah dia angankan semalam justru berbalik arah dengan apa yang dia dapat hari ini, Dani yang datang mencari Henny dan vidio yang di tunggu-tunggu nya hanya dalam angannya saja.