NovelToon NovelToon
Kau Campakkan Aku, Kunikahi Abangmu

Kau Campakkan Aku, Kunikahi Abangmu

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Dikelilingi wanita cantik / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Cinta Murni / Si Mujur
Popularitas:31.7k
Nilai: 5
Nama Author: Layli Dinata

Hubungan Inara dan Artha harus kandas karena perselingkuhan Artha. Padahal mereka sudah mau menikah.

Malu pernikahan batal, Inara terpaksa menyetujui perjanjian dengan Argha, kakak Artha demi untuk membalas Artha dan tidak mempermalukan orang tuanya.

Inara kalah dengan perasaannya. Ia jatuh cinta pada suaminya yang misterius. Hanya saja, dendam Argha membuat Inara merasa rendah diri. Dan godaan Artha selalu datang pada mereka.

Akankah Argha dan Inara bisa bersatu, atau masa lalu Argha akan terus membuat jarak di antara mereka dan memilih berpisah demi kebaikan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Layli Dinata, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. 27 Gangguan Artha

Rumah besar yang megah. Sebelumnya, dua hari Inara pernah tinggal di sini. Namun, bedanya tak ada keluarga Argha di sini.

Wanita bertubuh mungil itu menggigil, seolah takut melakukan kesalahan di sini. Ia bahkan tak tahu harus berbuat apa.

“Mas, apa kamu mau kopi?” tanya Inara saat suaminya telah selesai mandi. Ia jenuh dengan kegiatannya yang tidak berbuat apa-apa di rumah ini.

“Gak perlu, biar Bibi aja yang buat saya—“

“Udah, biar aku buat aja. Gak usah dikit-dikit kita nyuruh bibi.” Inara mendekat, lalu memeluk Argha. Ia berharap, semakin hari ia akan semakin dekat dengan suaminya ini.

Argha sendiri mengusap lengan istrinya dengan lembut. “Nanti kamu capek.”

Inara terkekeh sendiri, kepalanya langsung mendongak. “Tumben takut aku capek, dulu-dulu kamu kaya kejam banget sama aku. Nyuruh ini dan itu seenaknya.”

Karena gemas, Argha mencubit ujung hidung istrinya itu. “Lain dulu lain sekarang. Dulu kamu hanya staffku, sekarang kamu istri, pemegang kendali suamimu ini.”

Mata Inara berkaca-kaca. Ia tak ingin semua ini berakhir. Ia benar-benar bahagia atas pernikahan ini dan bersyukur atas putusnya hubungannya dengan Artha.

“Aku buat kopi dulu ya.”

Argha manggut-manggut. Setelah ini, kamu harus ke kamar. Kita bisa cerita banyak hal.

“Siap, Mas.”

Inara pergi ke dapur yang ada di lantai bawah. Beberapa pelayan menghampirinya. Berjejer, berniat untuk membantu.

“Nona mau apa? Biar kami saja,” kata salah satu pelayan.

Inara menanggapinya dengan senyuman manis, kepalanya menggeleng lemah. “Tidak perlu, Bi. Biar saya sendiri. Saya hanya mau buat kopi, kok.”

“Tapi—“

“Tidak apa-apa. Silakan dikerjakan pekerjaannya yang tadi.” Inara masuk ke dapur, para pelayan itu saling tatap, lalu pergi. Ya, dari pada mereka nantinya akan terkena omelan?

Artha sendiri yang kebetulan baru pulang, tak sengaja mendengar percakapan tadi. Para pelayan juga sudah berpencar untuk membersihkan rumah ini.

Dengan mengendap-endap, Artha menghampiri Inara ke dapur.

Di sana, Inara sedang menyeduh kopi, yang ia yakini untuk Argha.

“Nara.”

Inara berjengit. Ia langsung menoleh ke belakang. Namun, saat melihat sosok Artha, wajah semringahnya menjadi datar.

“Kamu sedang ngapain?” Artha berbasa-basi, ia mendekati mantan kekasih yang kini sudah menjadi kakak iparnya itu.

“Buat kopi,” jawab Inara datar. Gadis itu hendak mencuci sendok yang baru ia pakai mengaduk kopi. Namun, pergelangan tangannya dicekal oleh Artha, hingga tatapan mereka kembali bertemu.

Namun, ekspresi benci yang Inara berikan.

“Nara, kenapa kamu lakuin ini?”

Inara gelagapan, matanya mengedar ke penjuru ruangan, takut jika seseorang akan memergoki mereka dan salah paham dengan situasi ini.

“Lepas, Mas Artha!” desis Inara berusaha menarik tangannya, tetapi tak mampu.

“Nara, aku mencintai kamu, kamu justru milih kakakku. Kamu tahu kan kalau dia—“

“Tutup mulut kamu, ya Mas! Mas Artha adalah pria normal. Aku sudah memastikannya!”

Mata Artha mendelik. Rasa tak rela meremas hatinya. Tidak, bukankah ia yang mengharapkan semua itu? Kenapa justru Argha yang memilikinya.

“Kamu sudah berkhianat! Aku bersyukur bisa putus darimu, Mas! Aku bahagia sama Mas Argha.” Inara berharap, Artha akan sadar diri untuk tidak mengusiknya lagi. Terlebih, mereka kini telah satu rumah.

Artha semakin menarik Inara dan membuat wanita itu membentur tubuhnya, Artha melingkarkan tangannya pada pinggang Inara.

“Lepas, Mas!”

“Gak akan!”

Inara ketakutan. Ia tidak mau orang lain salah paham dengan kondisi ini. Ia sama sekali tak mau.

“Mas, aku akan teriak kalau kamu enggak lepasin,” ancam Inara dengan mata berkaca-kaca, hendak menangis karena sangking takutnya.

Artha menyeringai. Ia senang melihat ekspresi Inara yang seperti in. “Teriak? Coba saja kalau berani.”

Dada Inara begitu sesak. Jujur, ia tak tahu harus berbuat apa. Terlebih, suaminya telah menunggu di kamar. Ia tak bisa menjawab pertanyaan suaminya nanti.

“Kenapa? Takut ya?” kekeh Artha. “Kamu tahu, bahkan setiap malam aku tersiksa, Nara.”

Inara menarik napas-napas, untuk mestabilkan dirinya yang ketakutan. Ide cemerlang terbesit di otaknya. “Pa. Papa butuh apa?”

Mendengar nama papanya disebut, buru-buru Artha melepaskan Inara. Ia menoleh ke belakang dan sialnya Inara terlepas dari cekalannya, perempuan itu menyambar kopi yang ada di meja. Ia telah dikelabui.

“Bi!” teriak Inara dan Artha semakin kesal.

“Iya, Non.” Seorang pelayan datang dengan tergesa. Inara merasa aman karena sudah ada seseorang di sini, dan ia yakin, Artha tak akan mengganggunya lagi.

“Eungh, bisa bawakan makanan untuk saya, bi ke atas. Makanan ringan aja.” Ia takut Bibi yang bekerja akan bingung. Ya, terpaksa ia meminta si Bibi membawakan camilan ke kamar.

“Baik, Non.”

“Makasih, Bi.” Sebelum pergi, Inara menoleh pada Artha yang menatapnya kesal. Inara menjulurkan lidah, merasa menang dari pria itu.

Artha sendiri frustasi, tak bisa menahan Inara lebih lama.

Kini, Inara merasa sangat aman setelah masuk ke kamarnya. Ia mengurut dadanya, lega. Ia bisa terbebas dari gangguan Artha. Pria itu benar-benar tidak mengenal rasa canggung dan takut sama sekali.

“Kamu kenapa tegang seperti itu?” tanya Argha. Ia menerima cangkir keramik yang istrinya bawa. Matanya menyipit saat melihat Inara yang ketakutan.

‘Duh, kalau Mar Argha tahu, urusan bisa runyam. Yang ada, malah tambah rame. Aku sembunyiin ini aja dulu kali ya?’ batin Inara.

“Kamu kenapa, Inara? Sakit?” Setelah meletakkan cangkir keramik itu di atas meja, Argha menempelkan punggung tangannya ke kening Inara. Istrinya itu menggelengkan kepala.

“Aku tidak apa-apa, Mas.” Inara memaksakan diri untuk tersenyum, supaya suaminya itu tak terlalu curiga.

“Serius? Tapi kamu pucat sekali.”

Inara menggiring suaminya itu untuk duduk di tepi ranjang. Ia mencoba menarik napas dalam-dalam. Membujuk suaminya itu untuk lekas pergi dari sini. “Mas, kalau bisa, kita segera kembali ke rumah kita aja, ya, Mas. Jujur, aku enggak nyaman. Kamu tahu, kan. Mas Artha di sini, lagian kan enggak baik kalau aku harus tinggal serumah dengan ipar yang dulunya—“

“Jadi Artha gangguin kamu?” tebak Argha dan Inara menjadi gugup.

“A-aku ….” Inara kelabakan. “Bukan gitu. Aku Cuma ngerasa tidak enak.”

‘Justru itu tujuanku, Nara. Aku ingin Artha tersiksa dulu. Aku harus cari cara, supaya Inara tetap betah di sini dulu,’ batin Argha.

“Mas.”

Argha mengusap kepala Inara dengan lembut, senyumnya begitu manis, dan membuat Inara terhipnotis. “Tenang. Ada aku yang lindungi kamu. Artha tidak akan berani gangguin kamu. Kamu sekarang kakak iparnya.”

Ah, bagaimana caranya menjelaskan ini, Inara tak berdaya. Lebih tepatnya ia tak tahu harus mulai dari mana menjelaskan. Artha hampir saja bertindak kurang ajar padanya. Namun, ia juga tak bisa membantah suaminya, kan?

“Jadi, sabar dulu ya, Nara. Rumah kita juga sedang direnovasi.”

Inara terpaksa mengangguk, meski sebenarnya ia takut setengah mati pada Artha

1
Abah Wasnu
sudah taat kah,gimana kelanjutam nya
Layli Dinata: belum Kak. hehehehe. maaf kemarin lagi tidak rnak badan. sekarang otw Kak
total 1 replies
Abah Wasnu
bagus
Putri Azah
cerita yg bagus
Layli Dinata
selamat datang dan semoga terhibur
den
plish up donk Thor😂
Layli Dinata: setelah selesai dengan urusan pergombalan, siang ini siap up Akak
Layli Dinata: setelah selesai dengan urusan pergombalan, siang ini siap up Akak
total 2 replies
yo..h72🦂🐀🥀
Sama 2 tidak suka ibu sambung , sebelum tau cerita sebenar nya itu si kesamaan nya thor 😔😍😍
Layli Dinata: oh Yang Regan itu ya. hehehehe. masih ingat aja deh akak ini.
total 1 replies
yo..h72🦂🐀🥀
author ini kok cerita nya mirip cerita di aplikasi Oren , AQ Lupa judul nya klo ini Persi dewasa nya ,klo yg ono masih PDA sklh 🤔
Layli Dinata: iya. ingat. yang Regan. Agak mirip sih. Eh, iya juva sih. cuma itu cerita anak SMA ya Kak
yo..h72🦂🐀🥀: cerits author jg si 😁😍😍
total 3 replies
Putri
Lanjutin gakkk seru polllllll
Layli Dinata: kenapa kal? kena cut ya? hehehehe
Layli Dinata: kenapa kal? kena cut ya? hehehehe
total 2 replies
Ksatria_90
d tggu update ny thor 🤭🤭🤭
Layli Dinata: otw kak
total 1 replies
Arsaka
semangat thor
Layli Dinata: siap Akak
total 1 replies
Dedek Imutz
Luar biasa
Ksatria_90
hilal nya Artha udah nongol 😂😂
Layli Dinata: agak gesrek dikit tapi. hehehe
Layli Dinata: agak gesrek dikit tapi. hehehe
total 1 replies
Nur Hafidah
sabar ya inara,argha kan cemburu jadi sikapnya berubah
Layli Dinata: cemburunya kek bicah ya Kak. hehehe
total 1 replies
Nur Hafidah
semoga artha benar2 sudah berubah
Layli Dinata: asal gak ada udang di balik bakwan
total 1 replies
Nur Hafidah
sabar inara jangan nething dulu
Layli Dinata: udah takut duluan
total 1 replies
Nur Hafidah
lanjut
Layli Dinata: monggo akak
total 1 replies
Nur Hafidah
ada2 saja dramanya
Layli Dinata: cenat cenut atas bawah. hehehehe
Layli Dinata: cenat cenut atas bawah. hehehehe
total 2 replies
Norita MikeMima
lanjut
Layli Dinata: otw Kak
Layli Dinata: otw kak
total 2 replies
Nur Hafidah
inara harus berterimakasih pada argha
Layli Dinata: udah lolos dari buaya ya Kak
total 1 replies
yo..h72🦂🐀🥀
😍😍👍
Layli Dinata: tahnk you
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!