Papa Ku CEO Yang Payah

Camilla terlihat sangat geram.

bukankah ia sudah pergi, mengapa mereka masih saja ingin mencelakai mamanya????

Apa yang keluarga wong inginkan lagi darinya???

Camilla sudah melepaskan Charlie, pergi jauh, itu bukan berarti keluarga wong melepaskan mamanya???

sejak Camilla kabur, itu artinya ia dan Charlie tak punya hubungan lagi sesuai yang mereka inginkan.

Camilla sungguh tak mengerti, terbuat Ari apa hati mereka?????

manusia berhati setan??? ah tidak berhati iblis lebih tepatnya.

"Baiklah, karena mereka yang memulai duluan, maka jangan salahkan kembalinya aku ke negara ini karena ulah mereka sendiri

Aku kembali dan akan membuat keluarga Wong hancur, se-hancur-hancurnya" ucap Camilla mengepalkan tangannya sendiri hingga kuku jarinya menusuk di telapak tangan Camilla.

darah menetes dari telapak tangannya yang tertusuk kuku tangannya.

tak terlihat Camia kesakitan.

sorot matanya penuh dengan kebencian.

Camila sungguh marah karena penelusuran Ryan saat ini menunjukkan keterkaitan keluarga Wong dalam insiden komanya mamanya.

Yang membuat Camila makin geram adalah karena ditemukan racun dalam tubuh mamanya.

Dan sayangnya racun itu sudah mengendap di dalam tubuh Hanna , dan sudah berlangsung lama sehingga racun itu sedikit demi sedikit menggerogoti tubuh Hanna.

tidak membunuh secara cepat, perlahan tapi pasti.

walau sudah di keluarkan sebagai, tapi masih ada yang tersisa di alam tubuh Hanna Li, dan itu perlu proses.

Camilla menyesal, sangat menyesal tidak segera membawa Hana tinggal bersamanya dengan si kembar. kini nasi sudah menjadi bubur, semua sudah terjadi, satu yang pasti, dendam ini harus terbalaskan.

Beruntungnya Reymond mengirim Meisya seorang ahli pengobatan, gadis muda itu dalam dua hari sudah mengeluarkan lima puluh persen racun yang berada di tubuh Hanna Li, ia juga cekatan memeriksa kondisi Hanna Li.

Camilla sangat senang dan bisa sedikit bernafas lega, karena kedua bodyguard dan juga Meisya selalu mengontrol dan memeriksa apapun yang masuk ke ruangan tersebut

bagaimana aat kunjungan dokter, Meisya dengan kewaspadaan tinggi memperhatikan gerak gerik dokter dan perawat, jika mencurigakan, ia tak segan menindak mereka.

Pernah Camilla mengejutkannya,

gadis muda itu melempar Camilla dengan pisau terbang kecil, beruntung Camilla bisa menghindar.

Sejak kabur dari rumah, prinsip hidup Camilla berubah.

bertahan dan berjuang.

Bertahan, ia harus bisa melindungi diri, melumpuhkan siapapun lawannya.

berjuang, ia tak akan menyerah walau apapun rintangannya.

kini ia punya dua anak yang harus ia lindungi, jadi untuk melindungi mereka, Camilla harus kuat dulu.

Saat ini Meisya sedang melakukan detoks pada Hanna Li

tentu saja tanpa sepengetahuan dokter.

terlihat jari tangan Hanna bergerak membuat Camilla senang bukan main.

ia segera memanggil dokter untuk memeriksa kondisi mamanya.

Semua alat di tubuh Hanna di lepas, hanya infus dan oksigen yang masih di perlukan.

"Meisya, terima kasih banyak, ini berkat kamu"

"Jangan berterima kasih sekarang nyonya muda,

nyonya tua masih belum siuman

perjuangan kita masih panjang.

Owh iya, coba anda lihat ini"

"Apa ini???" tanya Camilla Tan mengerti

",Sepertinya kita perlu memindahkan nyonya tua ke rumah sakit yang tidak ada kaitannya dengan keluarga Wong.

Dari penulusuran saya, rumah sakit ini milik mereka"

"Ah Sial, kenapa aku tak berfikiran ke sana???

Bodohnya aku"

"Anda hanya terlalu panik Nyonya muda.

tenang saja, sejak saya beranda di ruangan ini.

CCTV sudah di atur dan di retas.

jadi apapun Yangs Aya atau nyonya muda lakukan tak akan terekam" ucap Meisya yang memang sudah berada di Indonesia sejak hari pertama Hanna Li masuk rumah sakit

"Apa kau usaha tahu jenis racun yang mereka gunakan??"

tanya Camilla

"Racun ini racun kuno

berasal dari dataran tinggi cina.

saya masih mempelajari penawarnya.

walau kita sudah mengeluarkan lima puluh persen racunnya masih di dalam tubuh nyonya tua dan sudah menyerang organ-organ vital nyonya tua.

Nyonya, ada sesuatu yang ingin saya sampaikan" ucap Meisya lirih

gadis muda itu terlihat bingung dan ragu.

ia harum menyampaikan pada Camilla karena ini mengenai mamanya, namun di sisi lain ia kasihan pada Camilla.

Mama bos nya itu pasti akan sangat terpukul.

"Meisya, katakan saja.

aku siap mendengarkan seburuk apapun"ucap Camilla menghela.nafas beberapa kali.

menenangkan hatinya yang berdegup kencang karena takut dan khawatir

"Dengar nyonya muda, mama anda bukan tidak bisa di obati.

Saya tekankan saya akan berusaha mencari obatnya dan melakukan apapun untuk kesembuhan beliau.

Hanya saja...."

"Hanya saja????"

"Beliau akan mengalami kelumpuhan saat beliau sadar nanti.

Beberapa syaraf di kakinya rusak.

dan ginjalnya juga bermasalah karena..."

"Racun itu masuk ke ginjal mama melalui darah"

"Anda benar nyonya muda" ucap Meisya bisa melihat jika Camilla sangat terpukul dengan kenyataan itu

"Apa...

Apa yang bisa kita lakukan???

tolong obati mamaku Meisya

Aku akan membayar berapapun kau pinta" ucap Camilla

"Nyonya anda tak perlu seperti itu.

Gaji yang saya terima dari bos melebihi kata cukup.

Lagi pula saya memiliki hutang jasa yang harus saya bayar.

lupakan....

intinya anda tak perlu khawatir.

walau memakan waktu sedikit lama, mama and akan kembali normal walau tak seperti sedia kala"

"Terima kasih Meisya, itu lebih dari cukup.

terima kasih" ucap Camilla sampai menangis bahagia.

Sore itu Camilla pulang diantar oleh David.

Camilla tak menanyakan keberadaan Ryan, ia terlalu lelah.

pikirannya terkuras habis sejak mamanya sakit.

sementara di kediaman Helen

Helen dan Prilly saling pandang Mereka terlihat memperhatikan Alexi, ada sesuatu yang membuat mereka ragu jika penglihatan mereka sebelumnya salah.

karena walaupun terlihat cuek Alexi masih bersikap seperti anak pada usianya.

"Ma, apakah kita tadi salah melihat????

mama.juga tadi lihat sendiri kan bagaimana Alexi? terlihat tanpa ekspresi.

Apa itu hanya kebetulan saja??????

tapi sekarang ia seperti anak-anak seusianya" gumam Prilly

"Iya ya sayang,.

mungkin kita yang terlalu banyak berfikir" ucap Helen

"Bener juga ya ma,

ya udah aku ke kamar dulu ya?"

"Iya aman juga lelah" ucap Helen

Sementara si kembar sudah berada di kamar mereka masing-masing.

Lasan mereka tak mau sekamar adalah karena mereka memiliki rahasia masing-masing.

setelah mandi dan berganti pakaian, Alexa langsung membuka liontin, kalung serta jam tangannya

Ia tersenyum penuh arti.

Sambil bersenandung Alexa menekan tombol rahasia yang berada di masing-masing benda tersebut.

Senyumnya makin mengembang

"Tak sia-sia aku membawa kalian kesayangan ku" ucap nya tertawa, wajah imutnya kini berubah menjadi wajah gadis remaja yang serius

Alexa membuka koper besar mengeluarkan sesuatu dari sana.

lalu membawa laptop mini nya menuju kasur

sesuatu keluar dari box yang di keluarkan oleh Alexa itu adalah......