NovelToon NovelToon
Jodoh Yang Di Tukar

Jodoh Yang Di Tukar

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cinta setelah menikah / Pengantin Pengganti / Cinta Seiring Waktu / Identitas Tersembunyi / Romansa
Popularitas:6k
Nilai: 5
Nama Author: shangrilla

Azzam tidak menyadari bahwa wanita yang ia nikahi bukanlah kekasihnya, melainkan saudara kembarnya.

Sejak kepulangannya dari Kanada, sebenarnya Azzam merasa ada yang aneh dengan kekasihnya, ia merasa kekasihnya sedikit berubah, namun karena rasa cintanya pada sang kekasih, ia tetap menerima perubahan itu.

Bagaimana jika suatu saat Azzam mengetahui yang sebenarnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon shangrilla, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Reuni

Happy reading gengs'

Setelah sesi foto prewedding, Azzam mengantar Zura pulang. Langit mulai gelap, lampu jalan menyala satu per satu, memberikan pemandangan yang romantis di sepanjang jalan.

"Sampai rumah langsung bersih-bersih badan terus istirahat ya sayang," pesan Azzam pada Zura sebelum Zura turun dari mobil.

"Kamu nggak mampir dulu?"

"Aku mau lanjut ke cafe, aku sudah lama tidak ketemu dan ngobrol dengan Baim," jawab Azzam.

"Ya udah, aku turun sekarang." pamit Zura.

Dengan pelan, Azzam menarik kepala Zura lalu di kecup keningnya. "Ingat pesanku tadi, langsung bersih-bersih badan terus istirahat."

"Iya, Mas." jawab Zura. Kemudian ia turun dari mobil.

Setelah memastikan Zura sudah masuk ke dalam rumah, Azzam melajukan mobilnya menuju cafe favorit di pusat kota, tempat ia dan Baim biasa menghabiskan waktu bersama.

Di cafe tersebut, Baim sudah menunggu dengan dua cangkir kopi hangat di meja sudut. Azzam tersenyum lebar saat melihat sahabatnya itu. Mereka berpelukan sebentar sebelum duduk berhadapan.

"Balik-balik langsung married aja kau," ujar Baim.

"Udah dewasa. Udah mapan. Udah ada calon pula. Jadi nunggu apa?" jawab Azzam.

"Tapi asli, calon bini lu cakep." ujar Baim lagi, kali ini di sertai acungan jempol. "Ada saudara nggak sih dia? Kalau ada, boleh lah buat gue satu," celetuknya.

"Setahu gue kaga ada," jawab Azzam.

Baim menoyor kepala Azzam. "Udah jadi calon bini masa lu kaga tahu dia ada saudara apa kaga?!"

"Im. Selama ini gue jalin hubungan sama dia di Kanada, dan gue ketemu keluarganya juga baru beberapa Minggu ini. Dan setahu gue dia nggak ada saudara, di rumahnya cuma ada Ayah Ibu dan dia doang."

"Yahh.. Kok nggak ada sih," ucap Baim lesu.

"Tar gue tanyain ke Zahwa untuk lebih jelasnya,"

"Sipp, gue tunggu."

"Eh, Zam. Pasti banyak cerita di Kanada, cerita-cerita sini mumpung ketemu," kata Baim, seraya menyeruput kopinya.

Azzam mengangguk, matanya berbinar. "Banyak sekali, Baim. Tapi yang paling berkesan bagi gue adalah pertemuan gue sama Zahwa."

Mereka berdua terlarut dalam obrolan panjang, membahas segala hal mulai dari pengalaman Azzam di Kanada hingga rencana-rencana masa depan. Sesekali tawa mereka pecah, mengisi cafe dengan kehangatan. Di tengah percakapan, Baim mengeluarkan ponselnya dan menunjukkan hasil foto-foto prewedding yang di ambil tadi.

"Zahwa terlihat cantik sekali, ya?" ujar Baim sambil memeriksa foto-foto itu.

"Tidak hanya cantik, dia juga orang yang luar biasa," balas Azzam, matanya tidak bisa menyembunyikan kekagumannya.

Malam semakin larut, dan mereka berdua menyadari sudah waktunya untuk berpisah.

"Yok balik," ajak Baim.

Azzam meneguk lagi kopinya hingga tinggal sedikit. "Ayo," jawabnya seraya beranjak dari tempat duduknya.

Azzam dan Baim berpisah di depan cafe. Azzam kembali ke mobilnya, ia kembali membayangkan hari pernikahan yang akan segera tiba, sementara lampu-lampu kota berkelip, seolah turut merayakan reuni kedua sahabat tersebut.

Udara malam yang dingin berhembus melalui jendela mobil yang sengaja di buka oleh Azzam, ia ingin menikmati angin malam yang berhembus dan juga pemandangan kota di malam hari.

Di dalam keheningan itu, pikiran Azzam melayang ke masa lalu, saat pertama kali bertemu Zahwa di sebuah kafe kecil di Kanada. Senyumnya saat itu, menghangatkan musim gugur yang dingin.

Mereka berdua adalah mahasiswa Indonesia yang sedang menuntut ilmu di negeri orang. Dari secangkir kopi yang sama, tumbuh percakapan yang tak pernah habis. Hubungan yang berawal dari pertemanan, perlahan berubah menjadi cinta. Kini, beberapa tahun kemudian, mereka akan mengikat janji dalam ikatan suci pernikahan.

Tanpa sadar Azzam tersenyum, mengingat semua kenangan manis dan tantangan yang telah mereka lewati bersama. Dalam hati, dia berjanji akan menjaga dan mencintai Zahwa dengan seluruh jiwa dan raga.

Perpisahan beberapa bulan yang lalu cukup menyiksa dirinya. Tanpa kabar, tanpa komunikasi. Untungnya mereka masih di pertemukan kembali, untuk itu Azzam merasa sangat bersyukur dan tak ingin berpisah lagi dengan Zahwa.

Mobil melaju pelan di jalan yang sepi, membawa Azzam semakin dekat ke hari di mana dua jiwa akan menyatu. Azzam tersenyum kecil, menantikan masa depan yang akan mereka lukis bersama.

Mobil telah sampai di rumah, Azzam turun dari mobil lalu membuka pintu rumah. "Assalamualaikum," ucap salamnya.

"Wa'alaikumsalam.." jawab Ziza. "Sampai larut malam gini foto prewed nya?"

Azzam menutup pintu sebelum menyusul sang kakak yang sedang memainkan ponselnya di ruang keluarga. "Tadi mampir ke cafe dulu sama Baim," jawab Azzam. "Yang lain udah tidur, Kak?"

"Udah. Kakak nungguin kamu ini, kamu kan nggak bawa kunci rumah."

"Sekarang kakak udah boleh tidur," ujar Azzam.

"Hmm.." sahut Ziza seraya beranjak dari tempatnya, ia juga terlihat sudah ngantuk berat.

Azzam pun melanjutkan langkahnya menuju kamar.

Dinding kamar Azzam berwarna gelap, dipenuhi dengan poster-poster mobil dan tim sepak bola favoritnya. Tempat tidur besar dengan seprai polos berwarna abu-abu terletak di tengah ruangan, sementara meja kerja besar dengan komputer dan berbagai gadget terpajang rapi di sudut.

Lemari pakaian besar terbuka, menampakkan deretan kemeja dan celana jeans yang tergantung rapi. Aroma parfum maskulin menyelimuti udara, memberi kesan maskulin yang kuat.

Namun, Azzam tahu bahwa Zahwa mungkin tidak akan merasa nyaman dengan suasana kamar seperti ini. Dia berdiri di tengah kamar, memandangi setiap sudut dan memikirkan perubahan apa yang harus dilakukan.

Dia membayangkan tempat tidur dengan seprai berwarna lebih cerah, mungkin putih atau pastel, dan beberapa bantal dengan motif bunga untuk memberi sentuhan feminin. Poster-poster di dinding mungkin harus diganti dengan lukisan atau foto pemandangan yang lebih netral.

Dia juga berencana untuk mengurangi jumlah gadget di meja kerja dan menambahkan vas bunga atau beberapa frame foto mereka berdua. Lemari pakaian juga harus diatur ulang, memberi ruang untuk pakaian dan aksesori Zahwa.

Azzam menghela napas, membayangkan senyum Zahwa ketika tidur di sampingnya. Jadi, demi kenyamanan Zahwa ketika nantinya tinggal di rumah ini maka Azzam bertekad akan merenovasi kamarnya supaya terlihat netral.

Azzam mengeluarkan handphonenya dari saku jaket lalu duduk di tepi ranjang.

"Sayang, kamu sudah istirahat?" isi pesan Azzam.

[Belum. Aku belum bisa tidur] balas Zura.

"Kenapa? Ada yang sedang mengganggu pikiran kamu?"

[Tidak. Cuma belum ngantuk aja]

"Kita video call ya? Dulu biasanya kalau kamu nggak bisa tidur sering minta aku yang nemenin sampai kamu tertidur,"

[Tidak usah, Mas. Ini aku mau tidur kok] tolak Zura membuat dahi Azzam berkerut.

Ia heran, padahal dulu Zahwa paling suka kalau tidur di temani olehnya, walaupun di temani lewat sambungan video call, karena mereka berada di tempat yang berbeda.

"Ya sudah kamu istirahat gih, aku juga mau bersih-bersih badan, sholat terus istirahat juga,"

[Kamu baru pulang, Mas?]

"Iya, ini baru aja sampai rumah. Kamu istirahat gih. Night honey, nice dream."

[Kalau udah selesai semuanya, kamu juga langsung istirahat ya, Mas]

"Iya sayang." balas Azzam. Itu chat terakhir mereka, setelah itu Azzam masuk ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya lanjut ibadah, barulah dia beristirahat.

To be continued.

1
Nurul Safitri
sebener nya zahwa itu kmna ya ??
Nurul Safitri: innalillahi
farila: meninggal
total 2 replies
farila
lanjut Thor
𝐙⃝🦜༄𝓐𝓯⁹²༆c⃡ҽղͨτͨílM⃟3💋࿐
masuk pak ekooo... undaaaa cynkkkk
ᴍᴜsᴀғɪʀ_24434: muacchhh 😘😘😘
total 1 replies
farila
tetap semangat author
ᴍᴜsᴀғɪʀ_24434: makasih kak😍
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!