Menikah karena wasiat, itulah yang di alami Clea. ia terpaksa menikah dengan Renei Suprapto, pria tampan, mapan dan matang dan juga suami orang. Margareth istri Renei yang menginginkan pernikahan itu terjadi karena ia sedang sakit keras. Margareth tidak ingin sepeninggal dirinya Renei kesepian karena itu ia menjodohkan suaminya dengan Clea gadis berusia dua puluh tahun yang tak lain adalah petugas terapis Margareth selama sakit.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nur danovar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 25 Marisa
Malamnya Renei pulang cukup malam karena ia pergi dengan kolega bisnisnya. di rumah sepi Clea tidak nampak, Renei berjalan melepas jasnya lalu duduk di ruang tengah.
"Tuan sudah makan? mau bibi buatkan minum?"
"Jam berapa tadi Clea pulang?"
Renei tidak menjawab pertanyaan bibi ia malah balik bertanya soal Clea.
"Pulang sore tuan dengan non Marisa, bawa banyak belanjaan"
"Bibi istirahat saja "
"Baik tuan"
Renei beranjak menaiki anak tangga menuju kamar, ia membuka pintu kamar perlahan. ruangan itu hening dan sepi. Renei memandang ke arah ranjang yang kosong. ia hampir berbalik ke kamar Clea dan memarahinya tapi langkahnya tertunda saat melihat Clea yang berbaring di sofa.
Renei mendekati istrinya yang tertidur pulas sembari memeluk buku. ia memandang wajah Clea yang lelap dan terlihat damai. senyum samar terlihat di bibir Renei. ia segera pergi mandi dan berganti pakaian. setelahnya Renei mengangkat tubuh Clea ke atas ranjang, membaringkannya perlahan.
Clea menggeliat memeluk Renei. sesaat Renei terdiam ia lalu menarik selimut dan menutupi tubuh mereka. Renei membiarkan Clea berada di pelukannya. ia menatap langit-langit kamar. sudah lama ia tidak tidur senyaman ini, ada Clea di sisinya membuat perasaannya juga berubah. rasanya lebih lega menunjukkan perhatiannya pada Clea di banding memarahi gadis itu setiap hari.
Tangan Clea tiba-tiba mengusap pipi Renei dengan lembut. Renei sedikit terkejut tapi ia membiarkannya. ia memejamkan matanya dan ikut terlelap sembari membiarkan Clea tetap berada di pelukannya.
***
Di sebrang sana Marisa sedang mengendarai mobilnya untuk pulang ke rumah. ia baru pergi ke club' bersama kekasihnya Robert. Robert tidak mengantarnya karena sedang mabuk karena itu Marisa pulang sendiri.
Di tengah jalan mobilnya malah mogok, Marisa mengomel sembari turun dari mobil. ia melirik sekeliling yang sepi. tidak ada yang bisa di mintai tolong.
"Aduh pakai mogok!" Marisa membuka pintu mobil meraih ponselnya. ia semakin kesal karena ponselnya juga mati.
Di tengah kepanikannya Marisa melihat sebuah motor sport melaju ke arahnya. ia bergegas memasuki mobil dan mengunci. siap-siap siapa tahu itu begal.
Pengendara motor itu berhenti di depan mobilnya, ia membuka helm yang di kenakan ya. sosok tinggi tegap itu terlihat menyentuh mobil Marisa, ia berusaha membuka kap mobil. Setelah di perhatikan Marisa bisa melihat dengan jelas pemuda itu adalah Gege. ia segera turun dari mobilnya.
"Mau apa?!" tanya Marisa kasar.
"Kau sepertinya butuh bantuan" jawab Gege tanpa memandang Marisa. ia sibuk memperhatikan mesin mobil.
Marisa terdiam menyilangkan tangannya, kalau seperti ini ia sangat mirip dengan kakak arogannya Renei.
Gege terlihat mengutak Atik mesin mobil,
"Cepat nyalakan!" perintahnya pada Marisa.
Marisa menurut ia menyalakan mesin mobil dan beres. mesin sudah kembali normal ia bisa langsung pulang ke rumah.
"Thanks, berapa aku harus membayar?!" kata Marisa angkuh sembari menaiki mobilnya.
Gege menahan pintu mobil Marisa agar tidak bisa menutup. ia tersenyum sinis pada Marisa.
"Apa segalanya kau nilai dengan uang? dasar gadis manja!"
"Apa kau bilang? gadis manja?!" Marisa sudah siap untuk beradu argumen dengan Gege.
"Gadis seperti mu tidak pantas pulang larut malam, lagi pula kenapa pacar mu yang sok jagoan itu tidak mengantar mu pulang? apa dia sibuk dengan gadis lain?"
"Jaga omongan mu ya! Robert tidak seperti mu yang suka Gonta ganti pasangan apa lagi jadi simpanan tante-tante!"
Gege menatap tajam Marisa, wajahnya terlihat marah. Gege segera berbalik menaiki motornya dan melaju kencang pergi meninggalkan Marisa yang sedikit menyesal sudah berkata kasar pada Gege.
