SILAKAN PERGI SUAMIKU

BAB 18

Keesokan paginya, Charlotte terbangun lebih dulu. Setelah memakai seragam dengan rapi. Dia pun masuk ke dalam kamar Sean. Melihat jika Sean sudah baik-baik saja, dia pun sedikit lega.

Charlotte berjalan ke arah jendela dan membuka tirainya, sinar matahari pagi yang masuk ke dalam kamar membangunkan Sean.

Sayup-sayup pria itu membuka kedua matanya. Dan, mengumpulkan kesadarannya. Charlotte pun berkata, "Apa masih mau tidur?"

"Setelah rapi, turunlah. Sarapan akan segera siap," ujar Charlotte acuh tak acuh.

Sean memandangi Charlotte sambil mengacak-acak rambutnya. Dia pun bangkit dari ranjang, dan mulai merapikan diri. Charlotte sudah selesai memasakan telur gulung

Melihat Sean yang berjalan ke dapur, maka Charlotte pun langsung menuangkan segelas susu. Dan, meletakannya di depan Sean yang baru saja duduk di kursi.

Charlotte pun duduk, dan memulai makan sarapan paginya. Mereka sarapan bersama dalam hening. Tiba saatnya untuk pergi bekerja bagi keduanya. Baru saja keluar rumah, sebuah mobil datang dan berhenti.

Itu adalah Katie, begitu dia keluar dari mobil. Langsung saja dia berlari memeluk Sean seraya berkata, "Aku sangat mengkhawatirkanmu, semalaman tidak bisa menghubungimu."

Sean membalas pelukan Katie, seraya berkata, "ponselku kehabisan batrai," jawab sean.

"Aku takut sekali, jika sesuatu terjadi kepadamu," jawab Katie.

Charlotte serasa ingin memuntahkan apa yang tadi dia makan, dia pun berkata, "Nona Crownly, apa yang kau khawatirkan. Apakah kau mencurigaiku akan meracuni suamiku sendiri?"

Katie menahan kesal dalam hati. Namun, menahan diri, mempertahankan imej malaikatnya di depan Sean. Dia pun berkata dengan mata memerah, "Aku ... aku hanya benar-benar mengkhawatirkannya, bagaimana pun dia baru saja sembuh."

Melihat katie akan menangis, dan melihat lingkar hitam di bawa matanya maka, Sean langsung saja merangkul bahu Katie, "Maafkan aku karena sudah membuatmu khawatir."

Charlotte menggingit bibir bawahnya, seraya berkata, "Tidak bisa tidur ya?" tanya sarkas Charlotte.

Baru saja ingin berkata lagi, tapi sebuah panggilan telpon dari manajer hotel membuyarkan semua yang ada di pikiran Charlotte, Nyonya Grifin terkena sedangan jantung. Jadi saat ini sedang di bawa ke rumah sakit.

"Aku akan pergi ke sana?" ujar Charlotte.

Otaknya langsung terasa kosong, pertama kali akan menaiki satu tangga menuju perbaikan, tapi malah langsung bertemu dengan kesulitan. Charlotte pun langsung saja masuk ke dalam mobilnya. Tapi, sebelumnya dia barbalik badan dan berkata kepada Sean, "Sayang, jangan lupa kunci pintunya ya!" ujarnya sembari mengedipkan matanya kepada Sean.

Sean berdehem batuk dengan wajah yang memerah, lalu dia dengan patuh mengunci pintu rumah. Dan, berkata kepada Katie, "Aku baik-baik saja, kau pulang saja. Nanti malam kita makan bersama."

Setelahnya Sean masuk kedalam mobil dan melajukannya ke grup Smith. Katie sangat tidak suka melihat Sean yang begitu patuh kepada Charlotte. Di dalam mobilnya dia membuka laci dashboard dan mengambil sebuah boneka. Lalu sebuah gunting dan kemudian dia menggunting-gunting boneka itu sampai terkoyak.

Pada awal menjalin hubungan, baik sebagai teman atau pun seorang kekasih, katie akan membuat dirinya menjadi seseorang yang menawan dan menarik.

Dia akan mengajak teman atau orang terdekatnya untuk berbincang tentang hal kecil yang indah, memberikan komentar cerdas terhadap suatu masalah, dan kisah fantastis yang akan membuat mereka kagum.

Dengan sifat seperti ini, dia sering menggunakan kepribadian palsu untuk berinteraksi dengan orang lain. Sering menggunakan 'topeng' untuk berkamuflase dengan lingkungan sekitar,

Katie juga termasuk seorang yang Manipulator yang handal. Dia ahli dalam tiga hal yaitu manipulasi, defleksi, dan tipuan, yang semuanya dilakukan untuk mempertahankan agar selalu menjadi posisi nomor satu, yang paling terdepan.

Dia sangat sering menipu hanya untuk mendapatkan respons emosional dari lingkungannya. Dan, tidak pernah menyesal, cenderung akan melakukan hal yang sama secara berulang.

Katie juga adalah seorang pembohong yang ulung dan lihai memutar balikkan kata. Jika mulai berbohong, dia tidak bisa dan tidak mau berhenti. Tidak seperti orang normal, dia tidak peduli jika kebohongannya diketahui karena dia bisa berbohong lagi untuk menutupinya.

Saat ini Charlotte fokus dengan bisnis keluarga yang ingin dia pulihkan. Jadi lebih memilih menyimpan banyak energi untuk menjalankan bisnis, daripada membuang energi untuk masuk berperan dalam drama yang katie buat.

Charlotte percaya pada pepatah yang mengatakan, sepandai-pandainya tupai melompat, pasti akan jatuh juga. Jadi saat ini untuk sementara diam lebih baik.

Charlotte sampai di rumah sakit, dia langsung bergegas ke kamar Nyonya Grifin, "Apakah semua baik-baik saja?" tanya-nya.

"Iya, saat ini Nyonya sedang tertidur," jawab Hitchcok.

"Bisakah, aku melihatnya?" tanya Charlotte.

"Silakan," jawab Hitchcok.

Chalotte pun duduk di sisi ranjang Nyonya Griffin, lalu dia menggenggam tangan wanita tua seraya berkata, "Nyonya, semua pasti akan baik-baik saja."

Dalam ketidaksadaran, Nyonya Griffin menggenggam tangan Chatlotte. Menemani sebentar, ketika berpamitan, Hitchcok mengatakan bahwa Nyonya Griffin tetap ingin menggelar acara peragaan busananya.

"Keadaan Nyonya Griffin sedang tidak sehat, sebaiknya di tunda saja," ujar Charlotte.

"Akan ada Tuan Willy Griffin yang akan membantu Nona," jelas Htichcok.

"Willy Griffin," ujar Charlotte.

"Iya cucu laki-laki Nyonya Griffin," jawab Hitchcok.

"Aku akan segera mengaturkan pertemuan dengannya," janji Hitchcok.

"Jika begitu aku akan menantikannya," ujar Charlotte dengan sedikit tersenyum lega.

Dia pun kembali ke Quaint hotel, dengan tidak lupa membawa berkas-berkas laporan yang semalam dia sudah pelajari. Begitu sampai, dia langsung mengadakan rapat dengan departemen keuangan, "Apakah perhitungannya sudah betul?" tanya-nya langsung kepada bagian keuangan.

"Kami menghitungnya sudah dengan perhitungan harga peralatan yang termurah," jawab mereka.

"Termurah, tapi semahal ini?" pikir Charlotte.

"Apakah akan dilanjutkan?" tanya salah satu bagian pembelian.

"Iya, kita akan lanjutkan," jawab Charlotte seraya meminta sedikit waktu.

Selesai rapat, Charlotte menyandarkan kepalanya di kursi kerjanya, memejamkan mata, seraya berpikir. Kemana dia akan mencari dana sebanyak itu, untuk merenovasi hotelnya ini.

Dia pun menyemangati dirinya lagi, dan langsung menghubungi kepala keuangan lagi seraya berkata, agar mencari pinjaman di bank.

Charlotte berharap agar ada bank yang memberi mereka pinjaman. Tapi sayang karena jejak rekam yang ditinggalkan oleh Tuan Brwon berstatus kredit buruk, maka semua bank menolak permintaan pinjaman Quaint hotel.

Malam ini Hitchcok telah mengatur pertemuan bisnis yang dijanjikan pada waktu itu. Charlotte semakin galau, uang renovasi belum ada, tapi Klien sudah akan mengajak bicara bisnis. Tapi, Charlotte tetap memutuskan pergi menemui Willy.

Tempat yang dijadikan tempat pertemuan adalah tempat yang unik. Mereka akan bertemu di Pasar loak, tempat yang retro dan modern. Lokasi pasar loak ini berada di lokasi yang dulunya adalah galangan kapal. Namun, mengalami kebangkrutan.

Kegiatan di pasar loak ini berlasung sebulan sekali yang diadakan di akhir pekan. Yakni sabtu dan minggu dari pagi sampai sore.